ORANG ASING

Beberapa hari telah berlalu, setiap hari Laplace mengasah kemampuan sihirnya.

Finx juga ikut membatu Laplace dalam belajar sihir, walau Finx hanya bisa menggunakan sihir api karena dia adalah roh Api.

Pada bab yang sedang ia pelajari sekarang, Laplace mulai kesulitan mempelajari sihir eleman kegelapan.

Mungkin hanya Ras Iblis yang mampu menggunakan sihir eleman kegelapan.

Lalu Laplace duduk dipinggir sungai bersama Finx, sedangkan Fer dan Fir sedang mencari makanan.

"Hey Finx apakah Merapal mantra dibutuhkan saat akan menggunakan sihir?" Tanya Laplace sambil memainkan air di sungai.

"Eh..! Tentu saja Merapal Mantra dibutuhkan saat akan menggunakan sihir, Tanpa merapal sihir kamu tidak bisa menggunakan sihir tentunya, tapi hal itu pengecualian untuk para Roh." Jawab Finx yang duduk di pundak Laplace.

( Finx memiliki tubuh kecil karena Ia adalah roh, walaupun sebenarnya Ia bisa mengambil wujud lain seperti Manusia, namun sepertinya Finx menyukai wujud kecilnya sejak bertemu dengan Laplace).

"Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku sempat menggunakan sihir tanpa merapal apa menurutmu itu hal yang wajar Finx?" Tanya Laplace sambil menatap Finx.

Lalu Finx kaget dengan apa yang diucapkan oleh Laplace.

"Kamu tidak bercanda kan?" Ucap Finx yang kaget.

Lalu karena Finx tidak percaya pada Laplace, Laplace akhirnya menunjukkannya pada Finx.

Benar saja Laplace bisa menggunakan sihir tanpa merapal mantra.

"Kamu hebat Laplace"

Masih sulit untuk dipercaya jika Laplace bisa menggunakan Sihir tanpa merapal.

Di dalam buku panduan sihir juga tidak membahas tentang sihir tanpa merapalkan mantra.

Namun jika seseorang sudah sangat mahir dalam bidang sihir, Rapalan mantra bisa diperpendek , namun sedikit yang bisa melakukannya.

Dan sepertinya Laplace adalah pengecualian dalam hal tersebut.

Meski begitu Laplace masih tergolong pemula yang baru belajar menggunakan sihir.

Kemudian disaat sedang berlatih bersama Finx tiba-tiba saja Finx melihat asap yang mengepul dari sisi lain hutan, lalu ia segera memberi tahu Laplace.

Pada saat itu juga Fer dan Fir datang dengan wajah ketakutan dan khawatir.

"Gawat kita harus segera pergi dari sini!" Ucap Fir dengan ketakutan.

"Ada apa? Mengapa kalian berdua ketakutan?" Tanya Laplace yang kebingungan.

"Dia akan datang, Orang dengan aura hitam pekat di sekujur tubuhnya, dan juga dia telah membakar sisi lain hutan ini." Ucap Fer.

"Itu benar kita harus segera pergi." Ucap Fir dengan nafas yang terengah-engah.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang mulai mendekati Mereka berempat dan dia muncul tiba-tiba dari seberang sungai dekat dengan tempat Latihan Laplace.

Orang itu datang dengan senyuman aneh memakai pakaian yang mirip sebuah jubah.

"Siapa kau?" tanya Laplace.

"Aku adalah Salah satu dari anggota pion pilar hitam namaku adalah Kyne dan tujuanku kemari adalah untuk membakar seluruh hutan!" Jawab Pria itu sambil tertawa keras.

Lalu Laplace mengingat sesuatu mengenai cerita "Laplace dan Tiga Pilar Kehancuran".

Yaitu walaupun ketiga pilar telah tidak ada (mati) namun mereka bertiga masih memiliki pengikut yang mereka sebut sebagai Pion.

Kemudian Kyne menyerang Laplace tanpa pandang bulu.

"Arghhh." Laplace berusaha melawan tapi tidak berhasil.

"Lepaskan Laplace!" Teriak Finx sambil menyerang Kyne. Fer dan Fir melempari Kyne dengan bebatuan dari pinggir sungai.

"Dasar serangga." Ucap Kyne dan dengan kekuatannya ia menghempaskan Finx beserta Fer dan Fir hingga tidak sadarkan diri.

"Ternyata kau kuat juga ya bocah"

Ucap Kyne.

Lalu Kyne meremukkan lengan kanan Laplace dengan genggaman tangannya.

Laplace kesakitan sampai tulang-tulangnya terasa. Lalu karena Laplace masih bertahan.

Kyne menusuk jantung Laplace lalu tiba-tiba saja Laplace terdiam.

"Sebenarnya membunuh anak-anak bukanlah hobiku." Lalu Kyne meninggalkan Laplace.

namun saat akan meninggalkan Laplace, tiba-tiba saja.

"Hoy-hoy-hoy! Kau ini kenapa masih bisa berdiri?"

"Dan juga sejak kapan luka-lukamu itu sembuh?"

Kyne yang kaget melihat kondisi tubuh Laplace masih utuh, seakan-akan tidak tergores sedikitpun walau masih ada bekas lubang pada bajunya.

Setelah bisa berdiri lagi Laplace melihat Finx, Fer, dan Fir tidak sadarkan diri, lantas ia langsung merasa marah pada Kyne.

"hey bocah! Sepertinya kau adalah orang yang berbahaya, dan tentu saja ini akan menjadi hari terakhirmu!"

ia langsung melancarkan serangannya, namun serangan tadi berhasil dihindari oleh Laplace.

Lalu Laplace menyerang balik dengan memanipulasi air sungai dan membuat sebuah bola air raksasa dan memasukkan Kyne di dalamnya.

setelah itu Ia membekukan air itu beserta Kyne yang ada di dalam, namun dengan mudahnya Kyne menghancurkannya.

"Hei! Barusan kau tidak merapal mantra sama sekali kan?. Sudah kuduga kau harus mati bocah!!!!"

Lalu Kyne merapal sebuah mantra dan mengeluarkan sebuah api yang berwarna hitam di tangannya.

"Deep Flame".

jumlah sihir yang dikeluarkan Kyne tidak main-main, sudah jelas jika Kyne adalah musuh yang berbahanya apalagi Laplace masih anak-anak.

"Tenang saja. Kau akan mati tanpa rasa sakit." Ucap Kyne.

Lalu Kyne mendekati Laplace dan mendekatkan Api hitamnya ke kepala Laplace.

Laplace hanya bisa terdiam ketakutan.

Lalu dengan senyumannya, Kyne perlahan-lahan mendekatkan apinya ke kepala Laplace.

pada saat itu juga suara tebasan pedang yang bergesekan dengan udara terdengar.

"SRINGG " (sfx tebasan pedang bro).

Lalu seketika tangan kiri Kyne yang memegang api hitam terpotong dan jatuh ke tanah.

Laplace yang sebelumnya hanya terdiam, kaget karena ada seseorang yang menolongnya dan orang itu terlihat tidak asing lagi.

"Paman!" Ucap Laplace yang kaget dengan kehadiran pria itu.

"Yo..! Lama tidak bertemu ya." Ucap pria itu.

"Dan.. ada apa ini kenapa seorang pion sepertimu berada di wilayah iblis? Huh" tanya Pria itu.

"Sial kau menggangguku dasar iblis!" Ucap Kyne sambil menahan rasa sakit.

Setelah melihat pria itu beberapa saat dia langsung ketakutan.

"Kau, Dominic Orion!!". Teriak Kyne sambil mengeluarkan sihir serangan besar-besaran.

"Paman!", Teriak Laplace.

"Tenang saja nak, menangkap lalat sangatlah mudah bagiku".

Lalu semua sihir yang diarahkan pada Dominic seketika lenyap.

"Sialan kau Doom!"

Tiba-tiba saja Dominic berada dibelakang Kyne dan memegang kepalanya.

"tadi kulihat kau berniat membunuh anak itu, jadi jika aku membunuhmu tidak masalah kan?". Ucap Dominic dengan santainya.

"Aku pasti akan membunuhmu Doom!"

Lalu kepala Kyne hancur berkeping-keping hanya dengan disentuh oleh pria bernama Dominic itu.

"Kau tidak apa-apa nak?" Tanya Dominic.

"Aku tidak apa-apa,tapi teman-temanku mereka bertiga terluka." Jawab Laplace.

Lalu Dominic menyembuhkan Luka Finx, Fer dan Fir.

saat itu juga Dominic memberi sebuah pertanyaan kepada Laplace.

"Nak apa kau mau ikut denganku?". Tanya Dominic.

"Apa maksudmu?" Laplace bertanya kembali.

"Maksudku maukah kau menjadi bagian dari keluargaku?" Tanya Dominic.

"Entahlah, saat ini aku ingin bersama teman temanku saja."

Jawab Laplace sambil memandang Finx,Fer, dan Fir yang masih belum bangun.

"Hmm begitu yah, Kalau begitu kenapa tidak kau ajak saja mereka bertiga?" Tanya Dominic.

"Eh! Maksudmu aku bisa ikut denganmu bersama mereka bertiga?". Tanya Laplace.

"Tentu saja, lagi pula disana kamu tidak perlu khawatir dengan mereka bertiga, dan juga aku yakin teman burungmu yang gemuk itu pasti akan menjadi lebih gemuk lagi." Jawab Dominic.

Lalu tiba-tiba saja Fer terbangun.

"aku tidak gemuk dasar pak tua!!" Teriak Fer dengan keras. Lalu Fir dan Fir ikut terbangun.

"Kakak jangan berteriak, aku jadi kaget." Ucap Fir.

"Laplace! Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Finx.

"Tenang saja aku tidak apa-apa, lagi pula aku lebih khawatir dengan kondisi kalian"

Lalu Laplace menjelaskan situasinya saat ini. Dan mereka bersedia ikut bersama Laplace.

Lalu Dominic mengantar mereka berempat menuju kereta yang ia bawa, dan disana sudah ada orang lain yang menunggu.

"Wahh, sepertinya saya terlalu lama yah Pak Kago." Ucap Dominic kepada orang itu.

"Itu bukanlah masalah Tuan Orion lagi pula anda sendiri yang menyuruh saya untuk menunggu disini."

Jawab Pak Kago yang ternyata adalah kusir dari kereta yang membawa Dominic.

Lalu mereka langsung berangkat ke tempat tinggal Dominic, yaitu mereka akan memasuki benua iblis.

Dominic juga telah mengetahui jika Laplace bisa berkomunikasi dengan hewan.

Dominic semakin yakin jika membawa Laplace bukanlah hal hang sia-sia.

"hey kak lihat itu ada sebuah tembok yang tinggi, bahkan melebihi pohon tempat tinggal kita." Ucap Fir yang kagum melihat Tembok yang besar dan tinggi itu.

" Hey Laplace lihatlah disana ada tembok yang besar." Ucap Finx sambil menunjuk kearah tembok itu.

Lalu mereka berempat melihat dari luar jendela.

"Hahaha, baru kali ini yah kamu melihat tembok besar ini nak, tembok ini dulunya dibangun oleh Laplace sang pahlawan dia menggunakan kekuatannya untuk membuat materi yang sangat kuat dan keras untuk dijadikan sebuah dinding yang saat ini kalian lihat."

Ucap Dominic sambil tertawa melihat tingkah laku Laplace.

"Paman sebenarnya teman-temanku di hutan sudah memberi aku sebuah nama." Ucap Laplace.

"Benarkah? Lalu mereka memberimu nama seperti apa?" Tanya Dominic yang penasaran.

"Kalau itu mungkin agak memalukan, emmm, mereka memanggilku Laplace."

Jawab Laplace yang sedikit malu karena memiliki nama yang sama dengan pahlawan bangsa Iblis.

"Laplace yah, itu adalah nama yang bagus, dan juga mulai sekarang kamu harus memanggilku Ayah." Ucap Dominic.

"Eh?" Laplace kaget dengan perkataan Dominic.

"Seperti yang kubilang tadi kalau kamu akan menjadi bagian dari keluargaku, yaitu keluarga bangsawan iblis Orion, Lalu kamu juga akan memiliki dua orang kakak." Ucap Dominic sambil tersenyum.

"Aku tidak keberatan, tapi apa paman tidak masalah membawaku yang seorang manusia ke benua iblis?" Tanya Laplace.

"Lagi pula aku tidak akan membawamu kesini jika bangsa iblis tidak menerimamu, dan juga panggil aku ayah." Jawab Dominic.

"Jadi begitu ya, kalau begitu, terima kasih banyak ya Ayah."

Lalu karena mendengar Laplace memanggilnya ayah, Dominic langsung lompat kegirangan,

"Mantapppp!!!! Aku dipanggil Ayahhhh!!" Teriak Dominic Dalam kereta itu.

"Tuan Orion , tolong jangan terlalu banyak bergerak keretanya dari tadi bergoyang." Ucap pak Kago yang khawatir.

"Lupakan itu Pak Kago, tadi apa kamu dengar? Aku dipanggil Ayahh, wuhhhh." Dominic masih kegirangan.

Fer memperhatikan Dominic yang masih tersenyum.

"(Aku semakin yakin tidak hanya mencurigakan orang ini sepertinya juga sangat aneh)"

ucap Fer dalam hatinya sambil memperlihatkan wajah serius.

"Hey kak kamu sedang memikirkan apa sih?" Ucap Fir.

"Ayah aku ingin bertanya mengenai buku yang ayah berikan padaku." Ucap Laplace sambil melihat keluar jendela.

"Oh.. maksudmu buku cerita dan sihir itu kan?" Tanya Dominic. " Bukan yang itu maksudnya buku yang satunya mengenai buku panduan memasak."

Ucap Laplace sambil menunjukkan buku itu.

Lalu Dominic terkejut.

"Eh.?."

hanya satu kata yang keluar dari mulut Dominic. Sepertinya ia tidak sengaja membawa buku itu.

•cuplikan episode selanjutnya.

"Laplace beserta temannya telah sampai dibenua iblis, Beradaptasi dengan lingkungan baru bukanlah masalah baginya, namun masih ada garis Start yang belum Ia lewati."

Selanjutnya "Keluarga Baru"

Terpopuler

Comments

NetizenSokTau

NetizenSokTau

setiap kali gw baca 'Selanjutnya "...." ' kyk peenah denger gitu di film2 (mungkin)

2021-04-21

3

iMoltres

iMoltres

masih mantau

2021-04-19

2

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

waaauu kereen banget 👍

2021-04-16

2

lihat semua
Episodes
1 Tidak Tahu
2 Laplace
3 ORANG ASING
4 Keluarga Baru
5 Rasa Bosan
6 Akademi Sihir Astaroth
7 Duel
8 Tidak Tepat
9 Terima Kasih
10 Sedikit Masalah
11 Sedikit Keberuntungan
12 Festival Kota Arklay
13 Arklay Incident | Bagian 1
14 Arklay Incident | Bagian 2
15 Arklay Incident | Bagian 3
16 Arklay Incident | Bagian 4
17 Keputusan
18 Perubahan
19 Sebuah Puncak
20 Persiapan
21 Pertandingan kelompok | bagian 1
22 Pertarungan kelompok | Bagian 2
23 Liburan (special episode)
24 Season 2 | Sampai jumpa
25 Season 2 | Perjalanan
26 Season 2 | Jenderal Sadis
27 Season 2 | Diluar Dugaan
28 Season 2 | Selamat Datang di Kota Lumberg
29 Season 2 | Dilamar
30 Season 2 | Turnamen Tahunan
31 Season 2 | Sang Juara
32 Season 2 | Pertama Kali
33 Season 2 | Solusi
34 Season 2 | Persaingan dan Perselisihan
35 Season 2 | Pendapat
36 Season 2 | Badai di Hari yang Cerah
37 Season 2 | Selamat Tinggal
38 Season 2 | Hell or Heaven
39 Season 2 | Tanggung Jawab
40 Season 2 | Selamat Tinggal | Bagian 2
41 Season 2 | Sebelum Cahaya
42 Season 2 | God Particle
43 Season 2 | Kembali
44 Pengumuman dan Pengenalan + Ilustrasi wajah Karakter
45 Season 3 | Ingin Damai
46 Season 3 | Keputusan
47 Season 3 | Kampung Halaman
48 Season 3 | Dibawah Purnama
49 Season 3 | Garis Awal Kebenaran
50 Season 3 | Fakta dari Masa Lalu
51 Season 3 | Situasi yang Sangat Rumit
52 Season 3 | Gua Tanpa Ujung
53 Season 3 | Goblet Rahasia
54 Season 3 | Di Depanmu Gelap
55 Season 3 | Di Depanmu Gelap | bagian 2
56 Season 3 | Untuk Mu
57 After Story
58 After Story 2
59 Terima kasih dari Author + Promotion
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Tidak Tahu
2
Laplace
3
ORANG ASING
4
Keluarga Baru
5
Rasa Bosan
6
Akademi Sihir Astaroth
7
Duel
8
Tidak Tepat
9
Terima Kasih
10
Sedikit Masalah
11
Sedikit Keberuntungan
12
Festival Kota Arklay
13
Arklay Incident | Bagian 1
14
Arklay Incident | Bagian 2
15
Arklay Incident | Bagian 3
16
Arklay Incident | Bagian 4
17
Keputusan
18
Perubahan
19
Sebuah Puncak
20
Persiapan
21
Pertandingan kelompok | bagian 1
22
Pertarungan kelompok | Bagian 2
23
Liburan (special episode)
24
Season 2 | Sampai jumpa
25
Season 2 | Perjalanan
26
Season 2 | Jenderal Sadis
27
Season 2 | Diluar Dugaan
28
Season 2 | Selamat Datang di Kota Lumberg
29
Season 2 | Dilamar
30
Season 2 | Turnamen Tahunan
31
Season 2 | Sang Juara
32
Season 2 | Pertama Kali
33
Season 2 | Solusi
34
Season 2 | Persaingan dan Perselisihan
35
Season 2 | Pendapat
36
Season 2 | Badai di Hari yang Cerah
37
Season 2 | Selamat Tinggal
38
Season 2 | Hell or Heaven
39
Season 2 | Tanggung Jawab
40
Season 2 | Selamat Tinggal | Bagian 2
41
Season 2 | Sebelum Cahaya
42
Season 2 | God Particle
43
Season 2 | Kembali
44
Pengumuman dan Pengenalan + Ilustrasi wajah Karakter
45
Season 3 | Ingin Damai
46
Season 3 | Keputusan
47
Season 3 | Kampung Halaman
48
Season 3 | Dibawah Purnama
49
Season 3 | Garis Awal Kebenaran
50
Season 3 | Fakta dari Masa Lalu
51
Season 3 | Situasi yang Sangat Rumit
52
Season 3 | Gua Tanpa Ujung
53
Season 3 | Goblet Rahasia
54
Season 3 | Di Depanmu Gelap
55
Season 3 | Di Depanmu Gelap | bagian 2
56
Season 3 | Untuk Mu
57
After Story
58
After Story 2
59
Terima kasih dari Author + Promotion

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!