Keesokan harinya setelah hujan reda, anak itu duduk dibawah pohon sambil membaca buku yang diberikan oleh pria itu.
Buku yang pertama Ia baca adalah buku panduan sihir.
Buku itu sangat tebal dan sudah pasti akan memakan banyak sekali waktu jika ingin membacanya Sampai selesai.
Di dalam buku itu terdapat berbagai informasi mengenai sihir.
Di dalam buku itu tertulis bahwa sihir berasal dari gumpalan energi yang berada dalam tubuh makhluk hidup.
Energi ini biasa disebut mana.
Sebelum berubah menjadi sihir, mana hanyalah gumpalan energi yang tersimpan dalam tubuh suatu mahkluk hidup dan jumlahnya berkembang seiring berjalannya waktu dan juga kondisi dari mahkluk hidup tersebut.
Sering menggunakan sihir juga bisa menambah sedikit demi sedikit jumlah mana.
namun jika ada seseorang yang menggunakan sihir hingga menguras habis mana dalam tubuh, kemungkinan besar bisa menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri atau pingsan.
kemudian anak itu mencoba memakai sihir Api.
Setelah mencoba berkali-kali namun tetap saja gagal.
Lalu untuk sekian kalinya anak itu mencoba lagi dan merapal mantra dengan sangat serius dan teliti.
Lalu sebuah api muncul dari telapak tangannya.
"Wahh!! Ini hebat sekali". Ucap anak itu yang sangat senang.
setelah berhasil, Anak itu beristirahat sebentar sambil membuka isi dari tas yang ia dapatkan.
kemudian ia menemukan sebuah buku yang tidak terlalu tebal, disana tertuliskan "Buku Panduan Memasak".
Anak itu masih belum tahu apapun mengenai apa itu memasak, tentu saja anak itu membiarkan buku itu didalam tas tersebut.
Anak itu melanjutkan membaca buku panduan sihir lagi sambil memakan Roti.
Keesokan harinya anak tu mencoba untuk membaca buku lain yang diberikan oleh pria pada waktu itu.
"Laplace dan Tiga Pilar Kehancuran" adalah buku yang ia baca pagi itu.
Setelah membaca salah satu kisah dalam buku itu ia mulai kagum dengan orang yang bernama Laplace.
Dalam buku itu Laplace adalah seorang Iblis jenius yang memiliki banyak sekali wawasan mengenai dunia ini dan Laplace adalah orang terkuat pada masanya.
Dan juga Laplace adalah orang yang telah menghentikan rencana mengerikan Tiga Pilar Kehancuran pada cerita tersebut.
Setelah selesai membaca buku tersebut anak itu mencoba untuk membaca buku lain yaitu buku panduan memasak.
Percuma saja anak itu tidak tahu sama sekali apa itu memasak, namun di salah satu halaman ada sebuah panduan memasak ikan.
Karena anak itu menyukai ikan ia membaca halaman tersebut.
Pada halaman tersebut tertuliskan jika ikan akan sangat lezat jika diolah dengan tepat.
Salah satunya adalah dengan memanggangnya, lalu anak itu langsung mencari beberapa ikan di sungai karena penasaran dengan apa yang tertulis di buku itu.
Lalu anak itu memanfaatkan sihir apinya untuk memanggang ikan yang ia dapat.
Karena tidak mengerti soal bumbu pada buku itu
lantas anak itu hanya memanggang ikan itu. Lalu anak itu mencicipi ikan yang ia panggang.
"Ini enak!!" Ucap anak itu dengan kegirangan.
Dan mulai saat itu anak itu memanggang ikan terlebih dahulu sebelum memakannya.
Hari demi hari ia jalani seperti biasa. Saat pagi ia selalu membaca buku panduaan sihir hingga lebih dari ratusan lembar halaman dari buku itu telah ia baca.
Lalu anak itu mendengar suara teriakan meminta tolong.
Anak itu bergegas mencari sumber suara, Namun dikarenakan hujan yang masih belum berhenti sejak tadi malam, air sungai menjadi meluap kemana-mana, tentu saja itu membuatnya kesulitan.
Setelah terus mencari ia akhirnya menemukan sumber suara itu,ternyata suara itu adalah suara seekor hewan yang berada di tengah sungai.
Hewan itu terbawa arus sungai yang deras dan diujung sungai itu ada sebuah air terjun yang sangat tinggi.
Banyak hewan yang tidak berani menolongnya dan hanya melihatnya. Lalu anak itu bertanya pada beberapa hewan disana.
"Permisi. Kenapa kalian tidak menolongnya?" Tanya anak itu.
"Tentu saja karena kami tidak berani, lihatlah betapa derasnya arus sungai itu". Jawab salah satu hewan disana.
Lalu semua hewan disana terkejut ternyata anak itu bisa berbicara dengan mereka.
Dan tanpa pikir panjang ia langsung lompat menuju hewan yang perlu bantuan itu.
"Hei nak! Apa kau sudah gila?". Teriak salah satu dari hewan disana.
Anak itu hanya berbekal teknik sihir dan juga kenekatan untuk menyelamatkan hewan tersebut.
Lalu ia mulai memanfaatkan sihir angin untuk mendorong dirinya agar lebih cepat menuju ke hewan itu, namun itu percuma air terjun sudah mulai terlihat.
Anak itu mulai kebingungan.
"Aku harus apa?". Ucap anak itu yang sedang panik.
kemudian Ia memanipulasi air sungai dan juga air hujan dan membekukannya membentuk sebuah seluncuran yang panjang.
Akhirnya mereka berdua selamat.
"Terima kasih banyak kamu telah menyelamatkan nyawaku". Ucap terima kasih dari hewan itu.
Namun anak itu tidak mendengarkan ucapan dari hewan tersebut.
"Hei apa kamu tidak apa-apa?" Tanya hewan itu, Dan ternyata anak itu terbaring tanpa sadarkan diri.
Beberapa waktu kemudian ia terbangun dan melihat sekelilingnya.
"Aku dimana?" Ucap anak itu.
"Hei apa kau sudah baikan?" Tanya salah satu hewan disampingnya.
"hanya sedikit pusing". Jawab anak itu.
Ternyata hewan yang tadi ia selamatkan membawanya kedalam sebuah gua bersama hewan lainnya.
Semua hewan yang berada didalam sana memujinya karena dengan berani telah menyelamatkan teman mereka.
"Wah kau tadi hebat sekali nak". Ucap salah satu hewan disana.
"Hei nak siapa namamu?" Tanya salah satu hewan disana.
Anak itu hanya menjawab tidak tahu namun tiba-tiba salah satu hewan disana berkata.
"Hei nak apa jangan-jangan kamu adalah reinkarnasi dari Laplace?,Lagi pula hanya Laplace yang bisa berbicara dengan hewan seperti kami." Ucap hewan itu.
"Laplace? Bukannya dia adalah seorang pahlawan?" Tanya anak itu.
"Benar sekali,jadi kamu sudah tahu megenai Laplace?". Tanya hewan itu dengan semangat.
"Beberapa waktu yang lalu aku sempat membaca cerita mengenai dirinya dan aku sangat mengaguminya". Jawab anak itu.
Karena belum memiliki nama semua hewan disana sepakat jika nama anak itu mulai saat itu adalah Laplace.
Dan pada hari itu namanya adalah Laplace.
Setelah hujan reda anak itu berpamitan dengan hewan-hewan yang berada di dalam gua.
Lalu disaat perjalanan pulang Laplace lupa arah jalan pulang, dan lalu ia memanjat sebuah pohon dan melihat sekeliling dan beruntungnya ia melihat pohon tempat yang ia tinggali.
Ia pun berjalan menuju arah pohon itu berada dan disaat Laplace berjalan, ia tidak sengaja melihat sebuah genangan air yang mendidih dan mengeluarkan uap panas.
Disana juga terdengar suara seseorang yang sedang menangis.
Lalu Laplace mendekatinya dan ternyata suara itu berasal dari sebuah roh api Pheonix yang sedang menangis.
Karena Laplace sempat membaca buku sihir, pada bab sihir api juga membahas salah satu roh api tingkat tinggi yaitu salah satunya adalah roh api Pheonix.
"huahhhhh..." Suara tangis roh tersebut.
"Maaf apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Laplace.
Lalu Roh itu menjawab jika ia sebelumnya di jauhi oleh teman-teman sesama rohnya karena tidak bisa mengambil wujud roh agung Phoenix.
Wujud agung Phoenix adalah Burung besar yang gagah dengan kaki kuat, cakar tajam, paruh menawan dan bulu yang diselimuti api.
Umumnya semua roh bisa mengambil wujud agung namun ia sepertinya adalah pengecualian.
"Menurutku dengan wujud gadis kecilmu, kamu sudah terlihat indah." Ucap Laplace yang berusaha menghiburnya walau dia hanya asal-asalan mengucapkannya.
"hiks-hiks... Benarkah?" Tanya Roh itu.
"Tentu saja itu benar." Jawab Laplace dengan tersenyum.
"Terima kasih, emmm, namaku Finx, kalau namamu?" Tanya Finx.
"Sebenarnya aku juga tidak tahu, tapi teman-temanku memanggilku Laplace". Jawab Laplace.
"Begitu yah,kalau begitu salam kenal." Mereka berdua berkenalan satu sama lain.
Setelah itu Finx memutuskan untuk ikut bersama Laplace karena ia merasa jika Laplace adalah orang yang sangat baik dan dapat dipercaya.
Hari sudah mulai sore mereka berdua akhirnya sampai di pohon tempat tinggal Laplace.
Sesampainya disana Laplace langsung menuju ruangan dalam pohon itu dan memakan sisa roti yang tadi pagi tidak sempat ia habiskan.
Lalu ia menawarkan roti itu kepada Finx, dan Finx kebetulan suka dengan roti tadi.
Berkat Finx yang bersinar di dalam kegelapan,Laplace bisa membaca buku dalam pohon itu.
Lalu Finx juga membantu mengajari Laplace menggunakan sihir.
Disaat tengah mengajari Laplace cara menggunakan sihir, Finx bertanya kepada Laplace.
"Laplace! Tadi kamu bilang jika yang memberi nama kamu adalah teman-temanmu, lalu dimana mereka." Tanya Finx.
"Sebenarnya teman-teman yang ku maksud adalah beberapa hewan yang berada di dalam gua dekat air terjun." Jawab Laplace.
"Jadi kamu bisa berbicara dengan hewan?" Tanya Finx sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Laplace.
"Sepertinya begitu, tapi aku belum pernah mendengar ikan di sungai berbicara padaku." Ucap Laplace.
"Mungkin hewan yang hidup di darat menggunakan bahasa yang berbeda dengan hewan yang hidup di air, tapi menurutku kemampuan mu itu luar biasa Laplace." Ucap Finx dengan semangat.
Lalu tiba-tiba sebuah suara terdengar dari belakang Laplace.
"Itu benar sekali kami hewan yang hidup di daratan menggunakan bahasa yang berbeda dengan hewan yang hidup di dalam air." Ucap suara itu.
Lalu Laplace melihat kebelakang dan ia kaget ternyata suara itu adalah suara dari Fer yang sebelumnya tertidur.
Lalu Laplace langsung memeluk Fer dan juga Fir yang masih tertidur pulas.
"Lepaskan aku nak!, kau memelukku terlalu kuat." Ucap Fer.
Lalu Fer menjelaskan mengapa mereka berada di dalam pohon itu lagi.
Ternyata mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan kawanan mereka yang sedang migrasi.
karena ditengah perjalanan kawanan mereka sempat kacau karena tiba-tiba ada badai yang menerjang kawanan mereka.
"Tapi syukurlah kalian berdua bisa selamat" Ucap Finx.
Fer dan Fir juga sempat kaget karena sempat mendengar cerita dari salah satu hewan dihutan jika ada anak yang bernama Laplace yang nekad memasuki sungai yang deras untuk menyelamatkan seekor hewan yang hampir mati terbawa arus sungai.
Fer dan Fir juga menjadi akrab dengan Finx.
Mereka berempat pada malam itu memutuskan untuk melihat pemandangan langit pada malam hari yang dipenuhi dengan bintang yang terang.
Beruntungnya pada malam itu tidak terjadi hujan.
•cuplikan episode selanjutnya.
" disaat Laplace belajar sihir dengan Finx tiba-tiba Fer dan Fir datang memberi sebuah peringatan dengan wajah ketakutan dan juga sisi lain hutan tiba-tiba saja terbakar"
Selanjutnya "Orang Asing"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
EVIL GOD
laplace badut di tenshura,raja iblis di mushoku,pahlawan di sini
2021-11-22
0
Kohaku
Gua ngakak pas bayangin roh Phoenix nya nangis.
2021-04-21
1
Quora_youtixs🖋️
rapi sekali tusannya jadi betah bacanya 😄💖
2021-04-16
2