My Soulmate
Kalycha gadis cantik dan manja anak dari pengusaha ternama di Indonesia. Gabungan pebisnis terkenal dari Jerman dan Indonesia. Ya dulu kedua orangtuanya dijodohkan untuk memperkuat bisnis keluarga mereka dan sekarang sangat terkenal hampir di seluruh Indonesia bahkan di mancanegara.
Liemasta Group, perusahaan ternama yang bergerak diberbagai macam bidang mulai dari tekstil, garmen, otomotif, Perhotelan, fashion dan masih banyak lagi. Banyak orang yang bersaing untuk bisa bekerja diperusahaan tersebut dan banyak juga yang ingin berinvestasi diperusahaan itu. Apalagi semenjak kepemimpinan Pramudja di perusahaan itu membuat semakin berkembang pesat.
Kalycha sedang berjalan-jalan di sebuah Mall besar di Ibukota, ia yang belum lama tinggal di Indonesia karena sebelumnya ia tinggal di Jerman. Ia berjalan menyusuri setiap toko-toko barang branded mulai dari sepatu, tas, pakaian bahkan sampai toko perhiasan tak luput ia absen satu per satu. Tapi tak ada satupun benda yang ia beli, bukan karena ia tak mampu membeli barang-barang yang di jual di Mall tersebut tapi karena tak satupun barang yang mampu menarik perhatiannya hingga membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Hey, where did you put your eyes? (Hei, di mana kamu meletakkan matamu?)" Kalycha emosi saat seseorang menyenggolnya dari belakang. "Hati-hati dong kalau jalan." sambil mengambil ponselnya yang terjatuh dari genggamannya.
"Maaf nona, saya tidak sengaja." ucap pria itu sambil menundukkan kepalanya.
"Sial..." Kalycha kesal berjalan sambil menepis bahu yang disenggol pria itu tanpa memperhatikan wajah pria itu.
"Cantik-cantik judes arogan banget lagi. Kalau bukan bocah udah gue jitak tuh palanya. Semoga aja gue kagak pernah ketemu mahluk kayak dia lagi." Huuffh... Menatap gadis yang berlalu dengan rasa kesal karena kesalahannya.
...****...
Kalycha berjalan menuju Restoran, dimana Pram dan Ibunya sudah menunggu Kalycha.
"Kamu kenapa sayang? Muka ditekuk begitu?" tanya Pram saat melihat wajah Kalycha yang tampak kesal.
"Tadi ada orang buta kayaknya ga bisa liat Icha yang sebesar ini main nabrak-nabrak aja." Masih dengan wajah kesal.
"Mungkin dia ga sengaja sayang." Oma Milah mengelus rambut cucunya. "Apa dia minta maaf?"
"Udah sih Oma cuma Icha kesel gara-gara dia HP Icha jatoh jadi retak nih layarnya."
Mengambil HP dari genggaman Kalycha "Cuma retak antigores nya doang. Nanti kita ganti yang baru ya. Sekarang kita makan dulu. Jangan bete mulu dong nanti hilang cantiknya Princess Daddy." Menggamit hidung putrinya.
...***...
Pram menikah dengan gadis keturunan Jerman bernama Ilona Luigi Liem. Gadis manis dan baik hati. Awal dari pernikahannya Pram sangat terpaksa karena itu semua adalah keinginan orangtuanya. Pram menikah di usianya yang tergolong masih sangat muda. Saat itu usianya baru 19 Tahun. Mau tidak mau ia terpaksa menuruti keinginan Orangtuanya karena hanya dialah anak laki-laki satu-satunya di keluarganya dan Orangtuanya sangat protektif padanya. Mereka tidak suka kalau Pram bergaul dengan sembarang orang.
Saat menikah dengan Lona, Pram sudah memiliki gadis pujaan hatinya yang terpaksa ia tinggalkan begitu saja. Karena saat itu orangtuanya langsung menjodohkannya dan memintanya untuk tinggal di Jerman. Tapi ini bukan kisah Pram, ini adalah kisah Kalycha anak gadisnya.
Kalyca adalah anak dari buah pernikahannya dengan Ilona, Kalycha lahir di Jerman. Ia gadis yang sangat manja tapi juga mandiri. Karena Ilona selalu mengajarkannya untuk mandiri. Saat usianya yang 15 tahun ia harus kehilangan Ilona Ibu yang sudah melahirkan dan membesarkannya. Saat itu Kalycha baru akan lulus sekolah menengah pertama nya. Ilona meninggal karena sakit Leukemia yang dideritanya.
Setelah meninggalnya Ilona, Pram kembali ke Indonesia dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pram ingin Kalycha melanjutkan sekolahnya di Indonesia dan ingin kembali dekat dengan orangtuanya.
Saat mendaftarkan Kalycha kesekolah tanpa sengaja akhirnya ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya Nayla Oreva Handoyo. Gadis yang dulu ia tinggalkan tanpa kabar dan tanpa pesan apapun.
"Selamat siang, maaf saya ingin bertemu dengan Kepala Sekolah." Pram menyapa salah satu guru yang sedang duduk diruangan guru.
"Kak Pram..."
"Reva... Kamu benar Reva?" Pram tampak terkejut melihat wanita yang disapanya itu adalah Nayla cinta pertamanya.
"Siapa sih wanita ini? Kenapa Daddy memandangnya seperti itu."
"Dad, you know him?" tanya Kalycha penasaran. Ia melihat keduanya seperti salah tingkah.
"Ya, Daddy kenal."
"Oya, kenalkan ini putriku Kalycha." Pram memperkenalkan Kalycha dengan Nayla.
"Cantik" tersenyum memandang kearah Kalycha "Saya Nayla." Nayla mengulurkan tangannya.
"Why is the name different?"
Nayla hanya tersenyum menanggapi ucapan Kalycha. "Saya Nayla Oreva Handoyo, Daddymu biasanya memanggil saya Reva. Kami teman semasa kecil dan disini saya dikenal Nayla." Nayla menjelaskan namun Kalycha tidak begitu perduli.
"Kalycha, kalau susah menyebutnya panggil Icha aja seperti Daddy." Kalycha menyambut uluran tangan Nayla dengan wajah datar karena ia tidak suka melihat Nayla yang dari tadi senyam-senyum kepada Daddynya.
"Oya kalian mau bertemu kepala sekolah ya. Mari saya antar."
Nayla mengantarkan Pram dan Kalycha bertemu dengan kepala sekolah dan Kalycha pun akan mulai bersekolah ke esokan harinya.
****
"Dad, ada hubungan apa Daddy sama Ibu Nayla?" Kalycha langsung menanyakan rasa penasaran yang ia tahan sedari tadi.
Pram sedang berkutat dengan ponselnya melihat perkembangan bisnisnya. Pram selalu sibuk dengan pekerjaannya saat ini mereka sedang berada di dalam mobil dan Pram duduk tepat disebelahnya. Pram melihat Kalycha yang tampak penasaran.
"Tidak ada. Seperti yang Reva bilang kami hanya teman dimasa kecil."
Pram kembali fokus dengan benda pipih yang ditangannya itu.
"Dad, do you like him??"
Pram menghentikan aktivitasnya lalu melihat kearah Kalycha. Ia hanya tersenyum tak menjawab pertanyaan dari putrinya itu.
"Dad, You have not answer my question."
"Sudahlah, Daddy sibuk sayang, nanti kamu ditemani Pak Anto saja ya untuk membeli semua perlengkapan sekolahmu besok."
"I don't want it, I want it with Daddy."
(Aku tidak mau, aku maunya sama Daddy.)
Kalycha memeluk tubuh Pram dengan manja. Kalycha belum begitu lancar berbahasa Indonesia, karena ia lama tinggal di Jerman. Namun ia mengerti arti setiap kata yang di ucapkan Pram, karena Daddy dan Mommy nya selalu menggunakan bahasa Indonesia jika berada di rumah mereka di Jerman.
Tiga bulan sebelumnya Kalycha sudah kursus bahasa Indonesia supaya dia tidak kebingungan saat belajar dan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya nanti. Semuanya sudah Pram persiapkan. Kalycha pun di daftarkan disalah satu SMA Swasta Internasional dan mayoritasnya adalah orang-orang blesteran.
...***...
Pram tidak bisa menemani putrinya untuk membeli semua keperluannya karena ia ada meeting penting dengan kliennya salah satu investor dari Korea.
"Pak antarkan saya kerumah Oma Milah saja."
Kalycha meminta Pak Anto untuk mengantarkan ke rumah Omanya orangtua dari Daddynya, karena Grandpa Grandma nya sudah lama meninggal dan hanya tinggal Oma Milah yang ia punya selain Daddynya.
Kalycha berbelanja semua kebutuhannya ditemani oleh Omanya. Sebenarnya Oma Milah sangat kelelahan mememani cucu semata wayangnya dari pernikahan Pram dan Ilona. Milah mempunyai dua anak perempuan yang saat ini juga jauh darinya. Mereka tidak tinggal bersamanya satu putrinya tinggal di Singapura dan satu lagi tinggal di Jogjakarta, mereka ikut bersama suami-suaminya. Cucunya bukan hanya Kalycha tapi hanya Kalycha yang jarang dibawa pulang ke Indonesia oleh Pram. Karena kesibukan Pram tentunya, makanya Kalycha tidak begitu dekat dengannya. Tapi Kalycha begitu senang karena ia masih memiliki Oma yang sayang padanya.
"Sayang, kita istirahat dulu ya, Oma capek" Oma Milah terlihat sangat lelah dan meminta cucunya untuk istirahat sebentar.
"Sorry Oma, I'm forget kalau Oma udah tua. Hehe"
Milah hanya tersenyum saat mendengar ucapan cucunya itu.
"Oma, kita sambil makan ya. Aku very hungry"
"Iya sayang."
Kalycha menggandeng tangan Oma Milah dan mereka memasuki salah satu restoran cepat saji yang ada di mall tersebut.
Kalycha mengantri untuk memesan makanan mereka setelah mendapat pesanannya ia kembali ke meja dimana Oma Milah duduk dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan pesanan mereka.
"Oma, aku Washing hands dulu."
Begitulah Kalycha bahasanya masih suka bercampur-campur. Ia berjalan menuju wastafel yang ada di sudut restoran itu dan setelah mencuci tangannya ia tiba-tiba berbalik dan tak sengaja menabrak seseorang didepannya dan seketika semua benda yang dipegang orang itu jatuh kelantai dan berantakan.
Kalycha langsung menatap pria itu dan ternyata ia adalah pelayan di restoran cepat saji itu. Kalycha melihat semua piring bahkan baju pelayan itu kotor ketumpahan saos bekas makanan orang. Dan seketika semua orang menatap kearahnya. Kalycha panik dan membentak orang itu.
"Mati aku, kenapa aku ceroboh sekali"
"Hei, Don't you have eyes?"
(Apa Kau tidak punya mata?)
Kalycha tahu kalau sebenarnya dirinya lah yang bersalah tapi karena gengsi untuk minta maaf maka dia menyalahkan orang itu balik.
Pria itu menatap Kalycha dengan sangat tajam.
"Apa gadis bodoh ini lagi. Kenapa aku sial banget belakangan ini. Beberapa hari yang lalu aku menabraknya dan itu aku akui memang salahku tapi ini? Bisa-bisanya dia menyalahkan aku yang jelas-jelas dialah yang menabrakku kali ini. Andai aku bisa melawannya sudah ku hajar gadis bodoh ini. Sudah salah bukannya minta maaf malah menyalahkan orang lain. Apa dia tidak di ajarkan sopan santun. Masih kecil udah belagu. Kalau saja bukan karena aku sangat membutuh pekerjaan ini, sudah ku toyor kepalamu gadis kecil."
"I'm Sorry Nona saya tidak sengaja. Maafkan saya." Ujar Pria itu.
Kalycha tidak ingat dan tidak tahu siapa pria yang ditabraknya itu, ia berlalu berjalan meninggalkan pelayan itu dan sengaja menyenggol bahu pria itu.
"Minggir..."
"Hei nona, jalan masih lebar kenapa kau harus menyenggol bahuku? Dasar bocah tengik. Kenapa sih aku harus bertemu dengannya lagi. Sial banget hidup gue."
Oma Milah melihat semua yang telah terjadi ia tahu bahwa bukan pelayan itu yang salah melainkan cucunyalah yang salah. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan cucunya.
Kalycha menikmati makanannya, setelah selesai Oma Milah berjalan menuju wastafel lalu mencuci tangannya.
Oma Milah mendatangi manager restoran itu dan meminta bertemu dengan pria yang sudah ditabrak cucunya tadi.
"Maafkan cucu saya ya... Saya tahu kalau tadi cucu saya yang salah. Dia terlalu manja jadi tidak bisa mengakui kesalahannya." Oma Milah meminta maaf pada Pria yang di tabrak cucunya tadi. Ia memegang kedua tangan pria itu.
"Oo jadi dia cucunya Nyonya ini, kenapa kelakuannya berbeda sekali."
"Tidak apa-apa Nyonya, sayalah yang bersalah maafkan saya. Dan saya juga sudah tidak memikirkannya."
"Apa? Tidak memikirkannya? Bodoh sekali aku. Padahal baru saja manager memarahiku dan akan memotong gajiku. Sabar... Sabar..."
"Terimakasih ya nak. Dan saya sudah mengganti rugi semua kerusakan yang dibuat cucu saya tadi. Sekali lagi Terimakasih karena sudah memaafkan cucu saya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Ohta
aku juga mampir
semangat terus ya kak
2021-04-28
1
Best
boom like mendarat thoorrr...
mari saling dukung 😊✌️
2021-04-24
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄
mampir kak semangat
2021-04-13
1