NovelToon NovelToon

My Soulmate

Pertemuan

Kalycha gadis cantik dan manja anak dari pengusaha ternama di Indonesia. Gabungan pebisnis terkenal dari Jerman dan Indonesia. Ya dulu kedua orangtuanya dijodohkan untuk memperkuat bisnis keluarga mereka dan sekarang sangat terkenal hampir di seluruh Indonesia bahkan di mancanegara.

Liemasta Group, perusahaan ternama yang bergerak diberbagai macam bidang mulai dari tekstil, garmen, otomotif, Perhotelan, fashion dan masih banyak lagi. Banyak orang yang bersaing untuk bisa bekerja diperusahaan tersebut dan banyak juga yang ingin berinvestasi diperusahaan itu. Apalagi semenjak kepemimpinan Pramudja di perusahaan itu membuat semakin berkembang pesat.

Kalycha sedang berjalan-jalan di sebuah Mall besar di Ibukota, ia yang belum lama tinggal di Indonesia karena sebelumnya ia tinggal di Jerman. Ia berjalan menyusuri setiap toko-toko barang branded mulai dari sepatu, tas, pakaian bahkan sampai toko perhiasan tak luput ia absen satu per satu. Tapi tak ada satupun benda yang ia beli, bukan karena ia tak mampu membeli barang-barang yang di jual di Mall tersebut tapi karena tak satupun barang yang mampu menarik perhatiannya hingga membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Hey, where did you put your eyes? (Hei, di mana kamu meletakkan matamu?)" Kalycha emosi saat seseorang menyenggolnya dari belakang. "Hati-hati dong kalau jalan." sambil mengambil ponselnya yang terjatuh dari genggamannya.

"Maaf nona, saya tidak sengaja." ucap pria itu sambil menundukkan kepalanya.

"Sial..." Kalycha kesal berjalan sambil menepis bahu yang disenggol pria itu tanpa memperhatikan wajah pria itu.

"Cantik-cantik judes arogan banget lagi. Kalau bukan bocah udah gue jitak tuh palanya. Semoga aja gue kagak pernah ketemu mahluk kayak dia lagi." Huuffh... Menatap gadis yang berlalu dengan rasa kesal karena kesalahannya.

...****...

Kalycha berjalan menuju Restoran, dimana Pram dan Ibunya sudah menunggu Kalycha.

"Kamu kenapa sayang? Muka ditekuk begitu?" tanya Pram saat melihat wajah Kalycha yang tampak kesal.

"Tadi ada orang buta kayaknya ga bisa liat Icha yang sebesar ini main nabrak-nabrak aja." Masih dengan wajah kesal.

"Mungkin dia ga sengaja sayang." Oma Milah mengelus rambut cucunya. "Apa dia minta maaf?"

"Udah sih Oma cuma Icha kesel gara-gara dia HP Icha jatoh jadi retak nih layarnya."

Mengambil HP dari genggaman Kalycha "Cuma retak antigores nya doang. Nanti kita ganti yang baru ya. Sekarang kita makan dulu. Jangan bete mulu dong nanti hilang cantiknya Princess Daddy." Menggamit hidung putrinya.

...***...

Pram menikah dengan gadis keturunan Jerman bernama Ilona Luigi Liem. Gadis manis dan baik hati. Awal dari pernikahannya Pram sangat terpaksa karena itu semua adalah keinginan orangtuanya. Pram menikah di usianya yang tergolong masih sangat muda. Saat itu usianya baru 19 Tahun. Mau tidak mau ia terpaksa menuruti keinginan Orangtuanya karena hanya dialah anak laki-laki satu-satunya di keluarganya dan Orangtuanya sangat protektif padanya. Mereka tidak suka kalau Pram bergaul dengan sembarang orang.

Saat menikah dengan Lona, Pram sudah memiliki gadis pujaan hatinya yang terpaksa ia tinggalkan begitu saja. Karena saat itu orangtuanya langsung menjodohkannya dan memintanya untuk tinggal di Jerman. Tapi ini bukan kisah Pram, ini adalah kisah Kalycha anak gadisnya.

Kalyca adalah anak dari buah pernikahannya dengan Ilona, Kalycha lahir di Jerman. Ia gadis yang sangat manja tapi juga mandiri. Karena Ilona selalu mengajarkannya untuk mandiri. Saat usianya yang 15 tahun ia harus kehilangan Ilona Ibu yang sudah melahirkan dan membesarkannya. Saat itu Kalycha baru akan lulus sekolah menengah pertama nya. Ilona meninggal karena sakit Leukemia yang dideritanya.

Setelah meninggalnya Ilona, Pram kembali ke Indonesia dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pram ingin Kalycha melanjutkan sekolahnya di Indonesia dan ingin kembali dekat dengan orangtuanya.

Saat mendaftarkan Kalycha kesekolah tanpa sengaja akhirnya ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya Nayla Oreva Handoyo. Gadis yang dulu ia tinggalkan tanpa kabar dan tanpa pesan apapun.

"Selamat siang, maaf saya ingin bertemu dengan Kepala Sekolah." Pram menyapa salah satu guru yang sedang duduk diruangan guru.

"Kak Pram..."

"Reva... Kamu benar Reva?" Pram tampak terkejut melihat wanita yang disapanya itu adalah Nayla cinta pertamanya.

"Siapa sih wanita ini? Kenapa Daddy memandangnya seperti itu."

"Dad, you know him?" tanya Kalycha penasaran. Ia melihat keduanya seperti salah tingkah.

"Ya, Daddy kenal."

"Oya, kenalkan ini putriku Kalycha." Pram memperkenalkan Kalycha dengan Nayla.

"Cantik" tersenyum memandang kearah Kalycha "Saya Nayla." Nayla mengulurkan tangannya.

"Why is the name different?"

Nayla hanya tersenyum menanggapi ucapan Kalycha. "Saya Nayla Oreva Handoyo, Daddymu biasanya memanggil saya Reva. Kami teman semasa kecil dan disini saya dikenal Nayla." Nayla menjelaskan namun Kalycha tidak begitu perduli.

"Kalycha, kalau susah menyebutnya panggil Icha aja seperti Daddy." Kalycha menyambut uluran tangan Nayla dengan wajah datar karena ia tidak suka melihat Nayla yang dari tadi senyam-senyum kepada Daddynya.

"Oya kalian mau bertemu kepala sekolah ya. Mari saya antar."

Nayla mengantarkan Pram dan Kalycha bertemu dengan kepala sekolah dan Kalycha pun akan mulai bersekolah ke esokan harinya.

****

"Dad, ada hubungan apa Daddy sama Ibu Nayla?" Kalycha langsung menanyakan rasa penasaran yang ia tahan sedari tadi.

Pram sedang berkutat dengan ponselnya melihat perkembangan bisnisnya. Pram selalu sibuk dengan pekerjaannya saat ini mereka sedang berada di dalam mobil dan Pram duduk tepat disebelahnya. Pram melihat Kalycha yang tampak penasaran.

"Tidak ada. Seperti yang Reva bilang kami hanya teman dimasa kecil."

Pram kembali fokus dengan benda pipih yang ditangannya itu.

"Dad, do you like him??"

Pram menghentikan aktivitasnya lalu melihat kearah Kalycha. Ia hanya tersenyum tak menjawab pertanyaan dari putrinya itu.

"Dad, You have not answer my question."

"Sudahlah, Daddy sibuk sayang, nanti kamu ditemani Pak Anto saja ya untuk membeli semua perlengkapan sekolahmu besok."

"I don't want it, I want it with Daddy."

(Aku tidak mau, aku maunya sama Daddy.)

Kalycha memeluk tubuh Pram dengan manja. Kalycha belum begitu lancar berbahasa Indonesia, karena ia lama tinggal di Jerman. Namun ia mengerti arti setiap kata yang di ucapkan Pram, karena Daddy dan Mommy nya selalu menggunakan bahasa Indonesia jika berada di rumah mereka di Jerman.

Tiga bulan sebelumnya Kalycha sudah kursus bahasa Indonesia supaya dia tidak kebingungan saat belajar dan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya nanti. Semuanya sudah Pram persiapkan. Kalycha pun di daftarkan disalah satu SMA Swasta Internasional dan mayoritasnya adalah orang-orang blesteran.

...***...

Pram tidak bisa menemani putrinya untuk membeli semua keperluannya karena ia ada meeting penting dengan kliennya salah satu investor dari Korea.

"Pak antarkan saya kerumah Oma Milah saja."

Kalycha meminta Pak Anto untuk mengantarkan ke rumah Omanya orangtua dari Daddynya, karena Grandpa Grandma nya sudah lama meninggal dan hanya tinggal Oma Milah yang ia punya selain Daddynya.

Kalycha berbelanja semua kebutuhannya ditemani oleh Omanya. Sebenarnya Oma Milah sangat kelelahan mememani cucu semata wayangnya dari pernikahan Pram dan Ilona. Milah mempunyai dua anak perempuan yang saat ini juga jauh darinya. Mereka tidak tinggal bersamanya satu putrinya tinggal di Singapura dan satu lagi tinggal di Jogjakarta, mereka ikut bersama suami-suaminya. Cucunya bukan hanya Kalycha tapi hanya Kalycha yang jarang dibawa pulang ke Indonesia oleh Pram. Karena kesibukan Pram tentunya, makanya Kalycha tidak begitu dekat dengannya. Tapi Kalycha begitu senang karena ia masih memiliki Oma yang sayang padanya.

"Sayang, kita istirahat dulu ya, Oma capek" Oma Milah terlihat sangat lelah dan meminta cucunya untuk istirahat sebentar.

"Sorry Oma, I'm forget kalau Oma udah tua. Hehe"

Milah hanya tersenyum saat mendengar ucapan cucunya itu.

"Oma, kita sambil makan ya. Aku very hungry"

"Iya sayang."

Kalycha menggandeng tangan Oma Milah dan mereka memasuki salah satu restoran cepat saji yang ada di mall tersebut.

Kalycha mengantri untuk memesan makanan mereka setelah mendapat pesanannya ia kembali ke meja dimana Oma Milah duduk dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan pesanan mereka.

"Oma, aku Washing hands dulu."

Begitulah Kalycha bahasanya masih suka bercampur-campur. Ia berjalan menuju wastafel yang ada di sudut restoran itu dan setelah mencuci tangannya ia tiba-tiba berbalik dan tak sengaja menabrak seseorang didepannya dan seketika semua benda yang dipegang orang itu jatuh kelantai dan berantakan.

Kalycha langsung menatap pria itu dan ternyata ia adalah pelayan di restoran cepat saji itu. Kalycha melihat semua piring bahkan baju pelayan itu kotor ketumpahan saos bekas makanan orang. Dan seketika semua orang menatap kearahnya. Kalycha panik dan membentak orang itu.

"Mati aku, kenapa aku ceroboh sekali"

"Hei, Don't you have eyes?"

(Apa Kau tidak punya mata?)

Kalycha tahu kalau sebenarnya dirinya lah yang bersalah tapi karena gengsi untuk minta maaf maka dia menyalahkan orang itu balik.

Pria itu menatap Kalycha dengan sangat tajam.

"Apa gadis bodoh ini lagi. Kenapa aku sial banget belakangan ini. Beberapa hari yang lalu aku menabraknya dan itu aku akui memang salahku tapi ini? Bisa-bisanya dia menyalahkan aku yang jelas-jelas dialah yang menabrakku kali ini. Andai aku bisa melawannya sudah ku hajar gadis bodoh ini. Sudah salah bukannya minta maaf malah menyalahkan orang lain. Apa dia tidak di ajarkan sopan santun. Masih kecil udah belagu. Kalau saja bukan karena aku sangat membutuh pekerjaan ini, sudah ku toyor kepalamu gadis kecil."

"I'm Sorry Nona saya tidak sengaja. Maafkan saya." Ujar Pria itu.

Kalycha tidak ingat dan tidak tahu siapa pria yang ditabraknya itu, ia berlalu berjalan meninggalkan pelayan itu dan sengaja menyenggol bahu pria itu.

"Minggir..."

"Hei nona, jalan masih lebar kenapa kau harus menyenggol bahuku? Dasar bocah tengik. Kenapa sih aku harus bertemu dengannya lagi. Sial banget hidup gue."

Oma Milah melihat semua yang telah terjadi ia tahu bahwa bukan pelayan itu yang salah melainkan cucunyalah yang salah. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan cucunya.

Kalycha menikmati makanannya, setelah selesai Oma Milah berjalan menuju wastafel lalu mencuci tangannya.

Oma Milah mendatangi manager restoran itu dan meminta bertemu dengan pria yang sudah ditabrak cucunya tadi.

"Maafkan cucu saya ya... Saya tahu kalau tadi cucu saya yang salah. Dia terlalu manja jadi tidak bisa mengakui kesalahannya." Oma Milah meminta maaf pada Pria yang di tabrak cucunya tadi. Ia memegang kedua tangan pria itu.

"Oo jadi dia cucunya Nyonya ini, kenapa kelakuannya berbeda sekali."

"Tidak apa-apa Nyonya, sayalah yang bersalah maafkan saya. Dan saya juga sudah tidak memikirkannya."

"Apa? Tidak memikirkannya? Bodoh sekali aku. Padahal baru saja manager memarahiku dan akan memotong gajiku. Sabar... Sabar..."

"Terimakasih ya nak. Dan saya sudah mengganti rugi semua kerusakan yang dibuat cucu saya tadi. Sekali lagi Terimakasih karena sudah memaafkan cucu saya."

Sesama Spesies

Ini adalah hari pertama Kalycha masuk sekolah. Bukan seragam putih abu-abu yang ia pakai tapi pakaian seragam khusus dari sekolah tersebut meskipun setara dengan putih abu-abu. Namun karena hari ini hari pertama ia ospek. Mereka harus memakai baju saat mereka masih sebagai siswa SMP tapi tentu saja Kalycha tidak memiliki seragam itu.

Orangtua Kalycha adalah salah satu danatur tetap di yayasan pendidikan tersebut jadi membuat Kalycha sedikit sombong. Kalycha hanya menggunakan kemeja putih dan rok hitam sebagai gantinya tapi karena pakaian nya yang berbeda membuat ia jadi pusat perhatian siswa siswi lainnya. Apalagi Kakak kelasnya yang mayoritas memang tinggal di Indonesia meskipun dari keluarga blesteran.

Kegiatan Ospek yang dilakukan tidaklah seperti Ospek-ospek di jaman Pram sekolah dulu. Dimana saat Ospek kakak kelas akan merajai kegiatan tersebut dan akan mengerjai adik kelas yang membangkang. Dan kebanyakan menggunakan fisik dari pada pengenalan pembelajaran.

Ospek yang di adakan di sekolah Kalycha hanya sebagai Orientasi Siswa baru pengenalan kurikulum pelajaran dan pengenalan sesama Siswa baru dan Kakak kelas sebagai bentuk keakraban.

"Hai, kenalkan My name is Jenny." Sapa salah satu siswi saat melihat Kalycha. Jenny mengira Kalycha tidak bisa berbahasa Indonesia karena dirinya juga baru 6 bulan tinggal di Indonesia. Jenny sengaja menyapa Kalycha karena ia melihat Kalycha mengenakan pakaian yang sama sepertinya.

"Kalycha, nice to meet you. Panggi aja Icha." Kalycha senang karena ada yang menyapanya lebih dulu. Kalycha adalah orang yang susah berbaur namun ia sangat welcome bila ada yang ingin berteman dengannya.

"Which country do you come from? (Kamu dari negara mana?)"

"Daddy ku asli Indonesia, my mom Jerman. Tapi aku besar di Jerman, Just 3 months in Indonesia. Aku baru belajar bahasa Indonesia."

"Sama dong, I've only lived here for 6 months. Sebelumnya aku tinggal di London. Papaku yang dari Inggris kalau Mama asli Jawa."

Baru sebentar berkenalan mereka sudah akrab karena sama dengan Kalycha, Jenny juga tidak memakai seragam SMP ia memakai pakaian dengan warna yang sama dengan Kalycha karena itu adalah ketetapan dari sekolah mereka. Bila ada Siswa yang berasal dari luar negeri maka mereka memakai baju kemeja putih dan rok hitam.

Saat mereka berbincang tiba-tiba ada yang merangkul mereka berdua dari belakang.

"Maaf, apa acaranya sudah dimulai?"

Kalycha dan Jenny langsung menatap gadis yang merangkul mereka. Dan mereka berdua saling bertatapan dan mengangkat sudut alisnya seolah bertanya tanpa suara "Siapa dia?" dan mereka sama-sama kembali mengangkat bahu mereka.

Gadis itu sadar kalau dia sudah membuat kedua orang yang dirangkulnya itu bingung. Karena ia terburu-buru takut ketinggalan.

"Sorry gue lupa. Kenalin nama gue Amanda, panggil aja Manda. Kalian?"

"Kalycha..."

"Jenny..."

Manda bergantian menyambut tangan kedua wanita yang baru saja dikenalnya itu.

"Senang berkenalan dengan kalian. Semoga kita bisa berteman baik ya..."

***

Tak butuh waktu lama mereka sudah sangat kompak, dan menjalani Ospek bersama, seperti sudah mendapatkan gengnya saja mereka kemana-mana selalu bertiga.

Dan ternyata mereka ditempatkan di kelas yang sama dan itu membuat mereka sangat senang.

Manda tidak seperti Kalycha dan Jenny dari keluarga terpandang ia terpilih sebagai salah satu siswa yang menerima beasiswa dari sekolah tersebut karena prestasinya disekolah sebelumnya, dan Amanda juga lulus ujian seleksi dan terpilih sebagai penerima beasiswa dari sekolah tersebut tapi tidak membuat Kalycha dan Jenny menjaga jarak padanya. Karena pada umumnya Kalycha suka bergaul dengan siapa saja.

Saat mereka asyik bertiga tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan 3 laki-laki yang belum dikenal mereka.

"Hai ladies..." Sapa seorang pria yang bernama Alvin Van Berger bersama dua orang temannya. "Boleh bergabung?" tanyanya kepada ketiga gadis itu.

"Silahkan..." Manda mempersilahkan ketiganya untuk duduk bersama dengan mereka. Karena saat itu mereka sedang makan siang di kantin sekolah.

"Kita sekelas kan ya... Kenalkan Aku Alvin, ini Boby dan itu Frans." Alvin memperkenalkan kedua temannya.

Kalycha dengan malas membalas uluran tangan mereka secara bergantian. Berbeda dengan kedua temannya yang lain. Jenny dan Manda sangat senang bisa berkenalan dengan tiga orang cowok keren yang didepannya itu.

Baru seminggu mereka masuk sekolah tapi ketiga pria itu sudah sangat terkenal dengan ketampanannya tapi juga kejahilannya. Itu yang membuat Kalycha tidak menyukai mereka.

Diantara mereka bertiga Alvinlah yang terlihat lebih tampan meskipun Boby dan Frans juga tampan. Alvin adalah cowok blesteran belanda dan sunda. Namun ia lahir dan besar di Jakarta.

"Kenapa sih nih cewek diam mulu. Yang lain aja asik diajak ngobrol kenapa dia cuma diam aja ya. Apa sariawan ya?" Batin Alvin.

"Cha, kenapa lo diem aja? Sariawan atau bau mulut lo?" Alvin sengaja menggoda Kalycha.

"Apaan sih, dasar cowok resek." Kalycha mulai kesal. "Masuk yuk gaes, bentar lagi bell tuh." Kalycha beranjak dari duduknya dan di ikuti Manda dan Jenny.

Mereka berjalan di koridor sekolah dan Jenny dan Manda langsung menggenggam tangan Kalycha mereka berada di sebelah kiri dan kanannya sambil menganyun-ayunkan tangan mereka.

"Lo kenapa sih Cha kayaknya bete gitu."

"I'm fine..." Kalycha tersenyum pada Manda mencoba menutupi rasa kesalnya.

"Kamu ga suka ya sama mereka? Mereka baik loh Cha, apalagi Alvin, udah baik cakep lagi." Jenny senyum-senyum sambil melirik ketiga cowok yang berjalan dibelakang mereka.

"Kalau kamu suka, make him your boyfriend."

"Hehe... ntar deh. Masih terlalu kecil untuk pacaran."

"Why? It's not like in London, kids our age are free to date.(Kenapa? Bukannya di London, anak-anak seusia kita bebas berkencan)"

"Hello, aku memang besar di London tapi kamu ga ingat ya kalau Mamaku asli Jawa. Dia sangat ketat dengan pergaulan ku disana. I don't make friends randomly. (Aku tidak berteman sembarangan)"

"Gue seneng deh punya temen bule kayak kalian. Eh, apa rambutku aku semir aja kali ya biar sama bule kayak kalian." Tiba-tiba Manda ingin melakukan hal konyol biar sama dengan kedua temannya.

"Emang kamu lihat rambutku pirang apa? My Dad masih orang Indo asli. Mamaku yang Jerman cuma kebagian mata aja yang agak biru lainnya sih Indo asli. Hehe." Kalycha tertawa mendengar hal konyol yang akan dilakukan temannya itu.

"Man..."

"Yaelah Jen, kalau manggil nama gue yang lengkap napa. Amanda kalau ga Manda gitu jangan separoh-separoh kagak enak gue dengernya."

"Kalau aku panggil Aman aja gimana?" Kalycha sengaja menggoda Manda.

"Et dah, bule satu ini lagi ntar gue panggil Kali baru nyahok lo. Hehe" Amanda cekikikan sendiri karena melihat kedua temannya itu tidak tahu apa yang di maksud dengan kali.

"Kenapa kamu ketawa? What is so funny?" Jenny bingung melihat Manda yang tertawa sendiri.

"Dasar bule, kali aja kagak tahu." Manda menepuk jidatnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kali itu aliran sungai kecil. Airnya keruh dan banyak orang Pup sembarangan disana." Celetuk Alvin dari belakang yang tak sengaja menguping obrolan mereka.

Alvin memang sengaja menggoda Kalycha dengan membuat definisi yang jorok tentang kali supaya Kalycha makin kesal.

"Apaan sih lo Vin... Ga semua kali kale seperti yang lo maksud." Manda jadi ikut kesal mendengar ucapan Alvin, sementara Kalycha membesarkan matanya melotot melihat Alvin.

"Dasar berger sialan... aku makan jadi ta*k juga kamu." teriak Kalycha kesal sambil mengejek Alvin dengan sebuah burger.

"Haha. Icha-Icha didinding marah. Kabur ah iiihhh sereemmm." Alvis berlari mendahului Kalycha dan kedua temannya.

"Weekkk..." Seperti anak kecil Alvis menjulurkan lidahnya keluar mengejek Kalycha.

"Sesama spesies seharusnya ga saling ngejek lo." teriak Amanda.

"Apaan sih kamu Man, kenapa kamu bilang mereka sesama spesies?" Jenny bingung sendiri.

"Lah kan bener, Lo kan denger sendiri tadi si Alvin ngejek Kalycha, bilang Kalycha Icha Icha didinding itu kan sama aja dia bilang Kalycha sama dengan Cicak." Amanda menjelaskan ia tidak tahu kalau Kalycha sudah kesal.

"Terus apa hubungannya Alvin dengan cicak?" Jenny masih terlihat bingung sementara Kalycha hanya menyimak obrolan kedua sahabatnya itu sambil menahan amarahnya.

"Yaelah nih bule kagak pernah nonton TV apa ya. Kamu ga pernah nonton ada tokoh tikus yang bernama Alvin."

"AMAAAANNN...."

Jenny tertawa terbahak-bahak sampai perutnya sakit ia tidak perduli dengan teriakan Kalycha ia baru sadar dengan apa yang diucapkan Amanda. "Hahhaa... Jadi karena itu kamu bilang mereka sesama spesies?"

"Apaan sih kalian, malah ngetawain lagi. Itu sama aja kalian juga ngejek aku sama dengan cicak."

"Ampun Cha, gue cuma ngejelasin doang kok... kalau sesama spesies itu kagak boleh berantem. Haha..."

"Sabar Cha, ntar kita bales ya Cha." Jenny berbisik memberi ide pada Kalycha.

Menjalankan Misi

Jam pelajaran pun usai, Kalycha, Jenny dan Amanda sudah menjalankan rencana mereka. Saat jam pelajaran terakhir mereka sengaja permisi keluar kelas satu persatu supaya guru mereka tidak curiga. Mereka sengaja mengempesi ban motor Alvin dan dua temannya yang lain untuk memberi pelajaran pada Alvin in the gengs yang lebih di kenal dengan Trio Charybdis karena keisengan mereka yang suka menggoda teman-temannya.

Saat bell sekolah berbunyi Kalycha bersama dengan Jenny dan Amanda memilih untuk keluar kelas paling terakhir karena mereka ingin melihat reaksi wajah Trio Charybdis saat mengetahui ban motor mereka kempes.

Dan benar saja Alvin dan kedua temannya tampak kesal ketika melihat ban motor mereka kempes sementara Kalycha bersama Jenny dan Amanda berjalan sengaja mendekati mereka.

"Why mouse? Kok muka kamu kayak bengkok lapan gitu sih? Kenapa?" Kalycha pura-pura bertanya dan sengaja membuat Alvin tambah kesal.

"Sialan lo, sekate kate lu ngatain gue tikus dasar cicak lu." Alvin tambah kesal mendengar Kalycha mengejeknya.

Jenny dan Amanda berusaha menahan tawanya.

"Et dah, sesama spesies terus aja saling ejek."

"Diem lo..." bentak Alvin tapi bukannya takut Amanda makin cengengesan.

"Apaan sih kamu Man?" Kalycha beranjak dari tempatnya meninggalkan semua temannya.

"Icha tunggu, kenapa jadi kamu yang kesal? Seharusnya kamu happy udah berhasil ngerjain si carot in the gengs." Jenny mengikuti Kalycha.

"Maafin gue dong Cha, gue kan cuma bercanda doang. Gue tuh sengaja ngalihin perhatian mereka biar ga curiga sama kita." Amanda mengikuti kedua temannya dan berusaha meminta maaf pada Kalycha.

"Gimana kalau kita nonton, ngerayain keberhasilan kita ngerjain tuh gengs carot belagu." Jenny memberi ide supaya Kalycha mau memaafkan Amanda.

"Yuks capcus..." Kalycha merangkul bahu kedua temannya.

***

Sementara Alvin dan temannya masih menunggu Security sekolahnya mencari alat pompa ban. Mereka meminta bantuan Pak Budi untuk mencarikan alat pompa ban. Namun setelah dipompa ternyata bukan hanya kempes ban saja tapi Kalycha tak tanggung-tanggung ia juga membocorkan ban motor Alvin. Sementara motor Boby dan Frans hanya kempes saja.

"Sialan, siapa sih yang berani ngerjain kita." Alvin terlihat sangat kesal. "Pak lihat dong CCTV, gue pengen tahu siapa yang udah berani ngerjain motor gue sampe begini."

"Maaf den, yang bisa membuka dan mereview ulang CCTV hanya Ibu kepala Sekolah saja. Kalau bapak mah cuma bisa memantau aja den. Lagi pula CCTV yang itu rusak den." Pak Budi menunjuk CCTV yang terletak di area parkir tersebut.

Alvin mengusap wajahnya dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya. "Sial--" umpatnya.

"Ya udah Vin, Lo tinggal aja motor Lo atau telpon bengkel biar jemput motor lo disini. Lo ikut kita aja pulang." ajak Frans yang sudah mulai kelaparan karena sudah melewatkan jam makan siangnya tadi.

"Ya udah deh. Gue ikut Lo Frans, rumah kita yang searah kalau gue ikut Boby ntar dia muter-muter."

Alvin naik ke motor Frans dan duduk di boncengan dibelakang.

"Menurut lo, siapa yang berani ngempesin motor kita?" teriak Alvin dari belakang.

"Gue ga tau Vin, perasaan gue ga pernah punya musuh. Lo kali yang punya musuh makanya ban motor lo bukan cuma kempes tapi juga bocor."

Alvin tampak berpikir.

"Siapa ya yang udah berani ngebocorin ban motor gue. Perasaan gue juga kagak punya musuh tapi yang gue jahilin banyak sih."

"Frans, kita makan dulu. Gue yang bayar gue dan laper banget nih. Itung-itung gantiin ongkos gue."

"Sialan lo, lo pikir gue kang ojek apa."

Frans memasuki sebuah restoran dirinya sengaja memilih restoran elit untuk mengerjai Alvin dengan tangihan yang ga murah tentunya.

"Ga apa-apa kan kita makan di restoran ini?" tanya Frans.

"Ga masalah, lo pesen aja apa yang lo mau ntar gue yang bayar."

Frans dengan senyum liciknya segera memesan makanan yang di inginkannya. Bukan hanya satu atau dua menu Frans tak tanggung-tanggung memesan 5 menu makanan sekaligus.

"Sekalian aja gue kerjain. Bengkak, bengkak deh tagihan lo." Batin Frans

***

Kalycha, Jenny dan Amanda sudah berada disalah satu Mall terbesar di Jakarta. Mereka memasuki gedung bioskop dan memilih film yang akan mereka tonton.

Jenny kebagian tugas mengantri untuk membeli tiket nonton sementara Amanda dan Kalycha membeli Popcorn dan minuman bersoda untuk cemilan mereka nonton di dalam bioskop.

"Man, aku ke toilet bentar ya. Kamu tunggu Jenny disini aja."

"Oke." Amanda menyatukan jari jempol dan telunjuknya.

Kalycha berjalan menyusuri gedung bioskop mencari toilet yang berada di ujung gedung tersebut karena asyik meraba tasnya untuk mengambil HPnya yang berdering tanpa sengaja Kalycha menabrak seseorang yang berjalan di depannya. Seketika Kalycha menghentikan langkahnya dan melihat orang itu membalikkan badannya.

"OMG, he's so handsome.(OMG, dia tampan sekali)"

Seperti orang yang hilang akalnya Kalycha senyum-senyum sendiri sambil mengigit kuku jari telunjuknya. Ia sangat terpesona dengan ketampanan pria yang berdiri di depannya itu.

"Hello... Are you okey?" Pria itu menjentikkan jarinya di depan Kalycha membuat Kalycha tersadar dari lamunannya.

"I'm fine. Sorry, I did not mean it. (Saya baik. Maaf, saya tidak sengaja)"

"Oke ga masalah." Pria itu lalu berjalan meninggalkan Kalycha namun baru beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba langkahnya terhenti mendengar teriakkan Kalycha.

"Kak... boleh minta nomor HPmu?"

Pria itu membalikkan badannya melihat ke arah Kalycha sambil menggelengkan-gelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Kalycha.

"Dasar cewek aneh, ga inget apa ini udah pertemuan kita yang ketiga kalinya, gara-gara dia hampir aja gaji gue dipotong sama manager dan sekarang dengan wajah polos dan tanpa dosa dia minta nomor gue. Hadeeehhhh. Anak jaman Now. Semoga ini bukan pertanda Jodoh. Iiihhh amit-amit deh, masa jodoh gue bocah." gerutu Haidar

Tanpa Kalycha sadari itu adalah pertemuan ketiga kalinya dengan pria itu. Pria itu adalah Haidar Anaz Yudistira, pria yang bekerja part time disebuah Restoran cepat saji yang pernah hampir kehilangan separuh gajinya karena ulah Kalycha.

"Kamu kenapa Naz? ngedumel ga jelas gitu." tanya Inez kekasih Haidar.

"Haa, kamu dengar ya?" Haidar yang biasa dipanggil Anaz itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dan hanya Ines yang memanggilnya dengan nama Anaz katanya biar ada Chemistry.

"Ga dengar sih cuma lihat kayaknya kamu lagi kesel."

"Ga apa-apa kok. Udah dibeli tiketnya?" Haidar mencoba mengalihkan pembicaraannya.

****

Sementara Kalycha dengan bodohnya bertanya.

"Kak...boleh minta nomor HPmu?"

Melihat Haidar hanya tersenyum sinis dan menggelengkan kepalanya membuat Kalycha kesal.

"Sombong banget sih tuh cowok. Cakep sih cakep kalau sombong jadi hilang deh cakepnya. Ilfill deh."

Setelah selesai dari toilet Kalycha mendekati Jenny dan juga Amanda yang sudah menunggunya.

"Lama banget sih lo buang hajatnya." Gerutu Amanda.

"Aku just pipis Aman, bukan buang hajat."

"Iiih, udah dibilangin juga jangan panggil gue Aman, man, atau apalah panggil gue Manda atau Amanda gitu." Protes Amanda yang tidak terima namanya di singkat-singkat sahabatnya itu.

"Udah ah, filmnya udah mau mulai nih. Masuk yuk..." Jenny yang merasa lebih waras ia pun mengajak kedua temannya untuk masuk gedung teater.

Jenny memberikan tiketnya kepada mbak petugas penjaga pintu masuk teater. Jenny sengaja memilih tempat duduk barisan nomor dua dari atas. Selain tempatnya nyaman dan strategis untuk nonton dan ngintip orang pacaran. Itu salah satu kebiasaan jelek Jenny.

Lampu teater dipadamkan sebelumnya Kalycha meminta nonton film action tapi ternyata Jenny malah memilih film Romantis membuat Kalycha kesal. Namun mata Kalycha tertuju pada sepasang kekasih yang duduk dua baris didepan tempat dia duduk. Kalycha melihat Pria yang tadi dimintai nomor HP tapi gagal.

"Yaa, ternyata dia udah punya pacar. Mana ceweknya centil banget lagi. Ngapain tuh cewek ngelendot ga jelas gitu. Malah si cowok sok jual mahal lagi. Ee tuh cewek malah main sosor sosor aja. Iiih, jijik banget sih. Kenapa juga mata ini selalu tertuju kesana. Udah donk mata jangan dilihatin terus. Tuh tonton tuh film yang lagi tanyang didepan tuh. Yaelah nih film malah lagi adegan ciuman lagi tambah rusak deh mataku, mending tidur deh." gerutu Kalycha

Dan benar saja selama film berlangsung Kalycha tertidur dan tidak menyimak jalan cerita film itu. Ia terbangun saat Jenny membangunkannya dan di lihat gedung teater sudah terang.

**Hai para Readers yang baik cantik ganteng dan unyu² ketemu lagi sama Author yang ga kalah Unyu²_nya 😁

Kalian kangen ga sih sama akoh? Akoh kangen loh ma kalian 😃

Kangen Like kalian...

Kangen Coment kalian_

Apalagi Vote kalian... hehe 🤭

Dukung Akoh teyus yach biar semungud Up_nya.

🤗🤗🤗**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!