Ini adalah hari pertama Kalycha masuk sekolah. Bukan seragam putih abu-abu yang ia pakai tapi pakaian seragam khusus dari sekolah tersebut meskipun setara dengan putih abu-abu. Namun karena hari ini hari pertama ia ospek. Mereka harus memakai baju saat mereka masih sebagai siswa SMP tapi tentu saja Kalycha tidak memiliki seragam itu.
Orangtua Kalycha adalah salah satu danatur tetap di yayasan pendidikan tersebut jadi membuat Kalycha sedikit sombong. Kalycha hanya menggunakan kemeja putih dan rok hitam sebagai gantinya tapi karena pakaian nya yang berbeda membuat ia jadi pusat perhatian siswa siswi lainnya. Apalagi Kakak kelasnya yang mayoritas memang tinggal di Indonesia meskipun dari keluarga blesteran.
Kegiatan Ospek yang dilakukan tidaklah seperti Ospek-ospek di jaman Pram sekolah dulu. Dimana saat Ospek kakak kelas akan merajai kegiatan tersebut dan akan mengerjai adik kelas yang membangkang. Dan kebanyakan menggunakan fisik dari pada pengenalan pembelajaran.
Ospek yang di adakan di sekolah Kalycha hanya sebagai Orientasi Siswa baru pengenalan kurikulum pelajaran dan pengenalan sesama Siswa baru dan Kakak kelas sebagai bentuk keakraban.
"Hai, kenalkan My name is Jenny." Sapa salah satu siswi saat melihat Kalycha. Jenny mengira Kalycha tidak bisa berbahasa Indonesia karena dirinya juga baru 6 bulan tinggal di Indonesia. Jenny sengaja menyapa Kalycha karena ia melihat Kalycha mengenakan pakaian yang sama sepertinya.
"Kalycha, nice to meet you. Panggi aja Icha." Kalycha senang karena ada yang menyapanya lebih dulu. Kalycha adalah orang yang susah berbaur namun ia sangat welcome bila ada yang ingin berteman dengannya.
"Which country do you come from? (Kamu dari negara mana?)"
"Daddy ku asli Indonesia, my mom Jerman. Tapi aku besar di Jerman, Just 3 months in Indonesia. Aku baru belajar bahasa Indonesia."
"Sama dong, I've only lived here for 6 months. Sebelumnya aku tinggal di London. Papaku yang dari Inggris kalau Mama asli Jawa."
Baru sebentar berkenalan mereka sudah akrab karena sama dengan Kalycha, Jenny juga tidak memakai seragam SMP ia memakai pakaian dengan warna yang sama dengan Kalycha karena itu adalah ketetapan dari sekolah mereka. Bila ada Siswa yang berasal dari luar negeri maka mereka memakai baju kemeja putih dan rok hitam.
Saat mereka berbincang tiba-tiba ada yang merangkul mereka berdua dari belakang.
"Maaf, apa acaranya sudah dimulai?"
Kalycha dan Jenny langsung menatap gadis yang merangkul mereka. Dan mereka berdua saling bertatapan dan mengangkat sudut alisnya seolah bertanya tanpa suara "Siapa dia?" dan mereka sama-sama kembali mengangkat bahu mereka.
Gadis itu sadar kalau dia sudah membuat kedua orang yang dirangkulnya itu bingung. Karena ia terburu-buru takut ketinggalan.
"Sorry gue lupa. Kenalin nama gue Amanda, panggil aja Manda. Kalian?"
"Kalycha..."
"Jenny..."
Manda bergantian menyambut tangan kedua wanita yang baru saja dikenalnya itu.
"Senang berkenalan dengan kalian. Semoga kita bisa berteman baik ya..."
***
Tak butuh waktu lama mereka sudah sangat kompak, dan menjalani Ospek bersama, seperti sudah mendapatkan gengnya saja mereka kemana-mana selalu bertiga.
Dan ternyata mereka ditempatkan di kelas yang sama dan itu membuat mereka sangat senang.
Manda tidak seperti Kalycha dan Jenny dari keluarga terpandang ia terpilih sebagai salah satu siswa yang menerima beasiswa dari sekolah tersebut karena prestasinya disekolah sebelumnya, dan Amanda juga lulus ujian seleksi dan terpilih sebagai penerima beasiswa dari sekolah tersebut tapi tidak membuat Kalycha dan Jenny menjaga jarak padanya. Karena pada umumnya Kalycha suka bergaul dengan siapa saja.
Saat mereka asyik bertiga tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan 3 laki-laki yang belum dikenal mereka.
"Hai ladies..." Sapa seorang pria yang bernama Alvin Van Berger bersama dua orang temannya. "Boleh bergabung?" tanyanya kepada ketiga gadis itu.
"Silahkan..." Manda mempersilahkan ketiganya untuk duduk bersama dengan mereka. Karena saat itu mereka sedang makan siang di kantin sekolah.
"Kita sekelas kan ya... Kenalkan Aku Alvin, ini Boby dan itu Frans." Alvin memperkenalkan kedua temannya.
Kalycha dengan malas membalas uluran tangan mereka secara bergantian. Berbeda dengan kedua temannya yang lain. Jenny dan Manda sangat senang bisa berkenalan dengan tiga orang cowok keren yang didepannya itu.
Baru seminggu mereka masuk sekolah tapi ketiga pria itu sudah sangat terkenal dengan ketampanannya tapi juga kejahilannya. Itu yang membuat Kalycha tidak menyukai mereka.
Diantara mereka bertiga Alvinlah yang terlihat lebih tampan meskipun Boby dan Frans juga tampan. Alvin adalah cowok blesteran belanda dan sunda. Namun ia lahir dan besar di Jakarta.
"Kenapa sih nih cewek diam mulu. Yang lain aja asik diajak ngobrol kenapa dia cuma diam aja ya. Apa sariawan ya?" Batin Alvin.
"Cha, kenapa lo diem aja? Sariawan atau bau mulut lo?" Alvin sengaja menggoda Kalycha.
"Apaan sih, dasar cowok resek." Kalycha mulai kesal. "Masuk yuk gaes, bentar lagi bell tuh." Kalycha beranjak dari duduknya dan di ikuti Manda dan Jenny.
Mereka berjalan di koridor sekolah dan Jenny dan Manda langsung menggenggam tangan Kalycha mereka berada di sebelah kiri dan kanannya sambil menganyun-ayunkan tangan mereka.
"Lo kenapa sih Cha kayaknya bete gitu."
"I'm fine..." Kalycha tersenyum pada Manda mencoba menutupi rasa kesalnya.
"Kamu ga suka ya sama mereka? Mereka baik loh Cha, apalagi Alvin, udah baik cakep lagi." Jenny senyum-senyum sambil melirik ketiga cowok yang berjalan dibelakang mereka.
"Kalau kamu suka, make him your boyfriend."
"Hehe... ntar deh. Masih terlalu kecil untuk pacaran."
"Why? It's not like in London, kids our age are free to date.(Kenapa? Bukannya di London, anak-anak seusia kita bebas berkencan)"
"Hello, aku memang besar di London tapi kamu ga ingat ya kalau Mamaku asli Jawa. Dia sangat ketat dengan pergaulan ku disana. I don't make friends randomly. (Aku tidak berteman sembarangan)"
"Gue seneng deh punya temen bule kayak kalian. Eh, apa rambutku aku semir aja kali ya biar sama bule kayak kalian." Tiba-tiba Manda ingin melakukan hal konyol biar sama dengan kedua temannya.
"Emang kamu lihat rambutku pirang apa? My Dad masih orang Indo asli. Mamaku yang Jerman cuma kebagian mata aja yang agak biru lainnya sih Indo asli. Hehe." Kalycha tertawa mendengar hal konyol yang akan dilakukan temannya itu.
"Man..."
"Yaelah Jen, kalau manggil nama gue yang lengkap napa. Amanda kalau ga Manda gitu jangan separoh-separoh kagak enak gue dengernya."
"Kalau aku panggil Aman aja gimana?" Kalycha sengaja menggoda Manda.
"Et dah, bule satu ini lagi ntar gue panggil Kali baru nyahok lo. Hehe" Amanda cekikikan sendiri karena melihat kedua temannya itu tidak tahu apa yang di maksud dengan kali.
"Kenapa kamu ketawa? What is so funny?" Jenny bingung melihat Manda yang tertawa sendiri.
"Dasar bule, kali aja kagak tahu." Manda menepuk jidatnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kali itu aliran sungai kecil. Airnya keruh dan banyak orang Pup sembarangan disana." Celetuk Alvin dari belakang yang tak sengaja menguping obrolan mereka.
Alvin memang sengaja menggoda Kalycha dengan membuat definisi yang jorok tentang kali supaya Kalycha makin kesal.
"Apaan sih lo Vin... Ga semua kali kale seperti yang lo maksud." Manda jadi ikut kesal mendengar ucapan Alvin, sementara Kalycha membesarkan matanya melotot melihat Alvin.
"Dasar berger sialan... aku makan jadi ta*k juga kamu." teriak Kalycha kesal sambil mengejek Alvin dengan sebuah burger.
"Haha. Icha-Icha didinding marah. Kabur ah iiihhh sereemmm." Alvis berlari mendahului Kalycha dan kedua temannya.
"Weekkk..." Seperti anak kecil Alvis menjulurkan lidahnya keluar mengejek Kalycha.
"Sesama spesies seharusnya ga saling ngejek lo." teriak Amanda.
"Apaan sih kamu Man, kenapa kamu bilang mereka sesama spesies?" Jenny bingung sendiri.
"Lah kan bener, Lo kan denger sendiri tadi si Alvin ngejek Kalycha, bilang Kalycha Icha Icha didinding itu kan sama aja dia bilang Kalycha sama dengan Cicak." Amanda menjelaskan ia tidak tahu kalau Kalycha sudah kesal.
"Terus apa hubungannya Alvin dengan cicak?" Jenny masih terlihat bingung sementara Kalycha hanya menyimak obrolan kedua sahabatnya itu sambil menahan amarahnya.
"Yaelah nih bule kagak pernah nonton TV apa ya. Kamu ga pernah nonton ada tokoh tikus yang bernama Alvin."
"AMAAAANNN...."
Jenny tertawa terbahak-bahak sampai perutnya sakit ia tidak perduli dengan teriakan Kalycha ia baru sadar dengan apa yang diucapkan Amanda. "Hahhaa... Jadi karena itu kamu bilang mereka sesama spesies?"
"Apaan sih kalian, malah ngetawain lagi. Itu sama aja kalian juga ngejek aku sama dengan cicak."
"Ampun Cha, gue cuma ngejelasin doang kok... kalau sesama spesies itu kagak boleh berantem. Haha..."
"Sabar Cha, ntar kita bales ya Cha." Jenny berbisik memberi ide pada Kalycha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
like + fave ❤️⭐❤️⭐❤️⭐
2021-04-04
2