Jam pelajaran pun usai, Kalycha, Jenny dan Amanda sudah menjalankan rencana mereka. Saat jam pelajaran terakhir mereka sengaja permisi keluar kelas satu persatu supaya guru mereka tidak curiga. Mereka sengaja mengempesi ban motor Alvin dan dua temannya yang lain untuk memberi pelajaran pada Alvin in the gengs yang lebih di kenal dengan Trio Charybdis karena keisengan mereka yang suka menggoda teman-temannya.
Saat bell sekolah berbunyi Kalycha bersama dengan Jenny dan Amanda memilih untuk keluar kelas paling terakhir karena mereka ingin melihat reaksi wajah Trio Charybdis saat mengetahui ban motor mereka kempes.
Dan benar saja Alvin dan kedua temannya tampak kesal ketika melihat ban motor mereka kempes sementara Kalycha bersama Jenny dan Amanda berjalan sengaja mendekati mereka.
"Why mouse? Kok muka kamu kayak bengkok lapan gitu sih? Kenapa?" Kalycha pura-pura bertanya dan sengaja membuat Alvin tambah kesal.
"Sialan lo, sekate kate lu ngatain gue tikus dasar cicak lu." Alvin tambah kesal mendengar Kalycha mengejeknya.
Jenny dan Amanda berusaha menahan tawanya.
"Et dah, sesama spesies terus aja saling ejek."
"Diem lo..." bentak Alvin tapi bukannya takut Amanda makin cengengesan.
"Apaan sih kamu Man?" Kalycha beranjak dari tempatnya meninggalkan semua temannya.
"Icha tunggu, kenapa jadi kamu yang kesal? Seharusnya kamu happy udah berhasil ngerjain si carot in the gengs." Jenny mengikuti Kalycha.
"Maafin gue dong Cha, gue kan cuma bercanda doang. Gue tuh sengaja ngalihin perhatian mereka biar ga curiga sama kita." Amanda mengikuti kedua temannya dan berusaha meminta maaf pada Kalycha.
"Gimana kalau kita nonton, ngerayain keberhasilan kita ngerjain tuh gengs carot belagu." Jenny memberi ide supaya Kalycha mau memaafkan Amanda.
"Yuks capcus..." Kalycha merangkul bahu kedua temannya.
***
Sementara Alvin dan temannya masih menunggu Security sekolahnya mencari alat pompa ban. Mereka meminta bantuan Pak Budi untuk mencarikan alat pompa ban. Namun setelah dipompa ternyata bukan hanya kempes ban saja tapi Kalycha tak tanggung-tanggung ia juga membocorkan ban motor Alvin. Sementara motor Boby dan Frans hanya kempes saja.
"Sialan, siapa sih yang berani ngerjain kita." Alvin terlihat sangat kesal. "Pak lihat dong CCTV, gue pengen tahu siapa yang udah berani ngerjain motor gue sampe begini."
"Maaf den, yang bisa membuka dan mereview ulang CCTV hanya Ibu kepala Sekolah saja. Kalau bapak mah cuma bisa memantau aja den. Lagi pula CCTV yang itu rusak den." Pak Budi menunjuk CCTV yang terletak di area parkir tersebut.
Alvin mengusap wajahnya dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya. "Sial--" umpatnya.
"Ya udah Vin, Lo tinggal aja motor Lo atau telpon bengkel biar jemput motor lo disini. Lo ikut kita aja pulang." ajak Frans yang sudah mulai kelaparan karena sudah melewatkan jam makan siangnya tadi.
"Ya udah deh. Gue ikut Lo Frans, rumah kita yang searah kalau gue ikut Boby ntar dia muter-muter."
Alvin naik ke motor Frans dan duduk di boncengan dibelakang.
"Menurut lo, siapa yang berani ngempesin motor kita?" teriak Alvin dari belakang.
"Gue ga tau Vin, perasaan gue ga pernah punya musuh. Lo kali yang punya musuh makanya ban motor lo bukan cuma kempes tapi juga bocor."
Alvin tampak berpikir.
"Siapa ya yang udah berani ngebocorin ban motor gue. Perasaan gue juga kagak punya musuh tapi yang gue jahilin banyak sih."
"Frans, kita makan dulu. Gue yang bayar gue dan laper banget nih. Itung-itung gantiin ongkos gue."
"Sialan lo, lo pikir gue kang ojek apa."
Frans memasuki sebuah restoran dirinya sengaja memilih restoran elit untuk mengerjai Alvin dengan tangihan yang ga murah tentunya.
"Ga apa-apa kan kita makan di restoran ini?" tanya Frans.
"Ga masalah, lo pesen aja apa yang lo mau ntar gue yang bayar."
Frans dengan senyum liciknya segera memesan makanan yang di inginkannya. Bukan hanya satu atau dua menu Frans tak tanggung-tanggung memesan 5 menu makanan sekaligus.
"Sekalian aja gue kerjain. Bengkak, bengkak deh tagihan lo." Batin Frans
***
Kalycha, Jenny dan Amanda sudah berada disalah satu Mall terbesar di Jakarta. Mereka memasuki gedung bioskop dan memilih film yang akan mereka tonton.
Jenny kebagian tugas mengantri untuk membeli tiket nonton sementara Amanda dan Kalycha membeli Popcorn dan minuman bersoda untuk cemilan mereka nonton di dalam bioskop.
"Man, aku ke toilet bentar ya. Kamu tunggu Jenny disini aja."
"Oke." Amanda menyatukan jari jempol dan telunjuknya.
Kalycha berjalan menyusuri gedung bioskop mencari toilet yang berada di ujung gedung tersebut karena asyik meraba tasnya untuk mengambil HPnya yang berdering tanpa sengaja Kalycha menabrak seseorang yang berjalan di depannya. Seketika Kalycha menghentikan langkahnya dan melihat orang itu membalikkan badannya.
"OMG, he's so handsome.(OMG, dia tampan sekali)"
Seperti orang yang hilang akalnya Kalycha senyum-senyum sendiri sambil mengigit kuku jari telunjuknya. Ia sangat terpesona dengan ketampanan pria yang berdiri di depannya itu.
"Hello... Are you okey?" Pria itu menjentikkan jarinya di depan Kalycha membuat Kalycha tersadar dari lamunannya.
"I'm fine. Sorry, I did not mean it. (Saya baik. Maaf, saya tidak sengaja)"
"Oke ga masalah." Pria itu lalu berjalan meninggalkan Kalycha namun baru beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba langkahnya terhenti mendengar teriakkan Kalycha.
"Kak... boleh minta nomor HPmu?"
Pria itu membalikkan badannya melihat ke arah Kalycha sambil menggelengkan-gelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Kalycha.
"Dasar cewek aneh, ga inget apa ini udah pertemuan kita yang ketiga kalinya, gara-gara dia hampir aja gaji gue dipotong sama manager dan sekarang dengan wajah polos dan tanpa dosa dia minta nomor gue. Hadeeehhhh. Anak jaman Now. Semoga ini bukan pertanda Jodoh. Iiihhh amit-amit deh, masa jodoh gue bocah." gerutu Haidar
Tanpa Kalycha sadari itu adalah pertemuan ketiga kalinya dengan pria itu. Pria itu adalah Haidar Anaz Yudistira, pria yang bekerja part time disebuah Restoran cepat saji yang pernah hampir kehilangan separuh gajinya karena ulah Kalycha.
"Kamu kenapa Naz? ngedumel ga jelas gitu." tanya Inez kekasih Haidar.
"Haa, kamu dengar ya?" Haidar yang biasa dipanggil Anaz itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dan hanya Ines yang memanggilnya dengan nama Anaz katanya biar ada Chemistry.
"Ga dengar sih cuma lihat kayaknya kamu lagi kesel."
"Ga apa-apa kok. Udah dibeli tiketnya?" Haidar mencoba mengalihkan pembicaraannya.
****
Sementara Kalycha dengan bodohnya bertanya.
"Kak...boleh minta nomor HPmu?"
Melihat Haidar hanya tersenyum sinis dan menggelengkan kepalanya membuat Kalycha kesal.
"Sombong banget sih tuh cowok. Cakep sih cakep kalau sombong jadi hilang deh cakepnya. Ilfill deh."
Setelah selesai dari toilet Kalycha mendekati Jenny dan juga Amanda yang sudah menunggunya.
"Lama banget sih lo buang hajatnya." Gerutu Amanda.
"Aku just pipis Aman, bukan buang hajat."
"Iiih, udah dibilangin juga jangan panggil gue Aman, man, atau apalah panggil gue Manda atau Amanda gitu." Protes Amanda yang tidak terima namanya di singkat-singkat sahabatnya itu.
"Udah ah, filmnya udah mau mulai nih. Masuk yuk..." Jenny yang merasa lebih waras ia pun mengajak kedua temannya untuk masuk gedung teater.
Jenny memberikan tiketnya kepada mbak petugas penjaga pintu masuk teater. Jenny sengaja memilih tempat duduk barisan nomor dua dari atas. Selain tempatnya nyaman dan strategis untuk nonton dan ngintip orang pacaran. Itu salah satu kebiasaan jelek Jenny.
Lampu teater dipadamkan sebelumnya Kalycha meminta nonton film action tapi ternyata Jenny malah memilih film Romantis membuat Kalycha kesal. Namun mata Kalycha tertuju pada sepasang kekasih yang duduk dua baris didepan tempat dia duduk. Kalycha melihat Pria yang tadi dimintai nomor HP tapi gagal.
"Yaa, ternyata dia udah punya pacar. Mana ceweknya centil banget lagi. Ngapain tuh cewek ngelendot ga jelas gitu. Malah si cowok sok jual mahal lagi. Ee tuh cewek malah main sosor sosor aja. Iiih, jijik banget sih. Kenapa juga mata ini selalu tertuju kesana. Udah donk mata jangan dilihatin terus. Tuh tonton tuh film yang lagi tanyang didepan tuh. Yaelah nih film malah lagi adegan ciuman lagi tambah rusak deh mataku, mending tidur deh." gerutu Kalycha
Dan benar saja selama film berlangsung Kalycha tertidur dan tidak menyimak jalan cerita film itu. Ia terbangun saat Jenny membangunkannya dan di lihat gedung teater sudah terang.
**Hai para Readers yang baik cantik ganteng dan unyu² ketemu lagi sama Author yang ga kalah Unyu²_nya 😁
Kalian kangen ga sih sama akoh? Akoh kangen loh ma kalian 😃
Kangen Like kalian...
Kangen Coment kalian_
Apalagi Vote kalian... hehe 🤭
Dukung Akoh teyus yach biar semungud Up_nya.
🤗🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️⭐❤️⭐❤️⭐👍💯
2021-04-04
2
Jro Sriyani
kayaknya bagus nih.... cerita
2021-03-28
2