Cewek ABG & Duda Keren
Hai Readers😗!!!
Bertemu lagi dengan author Donna yang cantik hihihi...
Disini author kembali membuat novel terbaru dengan judul "Cewek ABG vs Duda Keren" dengan pemeran utamanya Arrabelle dan Andra Dirgantara
Jangan lupa untuk VOTE dan KIRIM HADIAH yaa😘!!!
Author sayang Readers🥰!!!
Happy Reading!!!
*****
"Aarrgghhh sial. Lagi-lagi masalah selalu menimpaku, bagaimana bisa aku membayar uang sekolah? Bekerja paruh waktu saja aku baru kemarin di pecat dengan alasan berkurangnya pengunjung. Bagaimana ini? Aku tidak bisa bersekolah jika tidak membayar uang sekolah" ucap seorang gadis berwajah cantik bertubuh mungil yang memakai pakaian putih abu-abu
Dia adalah Arrabelle, seorang gadis SMU tingkat akhir yang sedang di skors karena tidak membayar uang sekolah yang menunggak selama tiga bulan terakhir
Arrabelle, seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan tak jauh dari sekolahnya berada. Panti asuhan dimana ia menyimpan begitu banyak kenangan masa kecilnya, kenangan masa kecil saat kehilangan kedua orang tua dan kedua adik nya yang masih bayi
"Aku tidak mungkin harus menjual diri kepada Om-Om tua bangka, kan?"
Tiba-tiba ide cara mendapat uang instans terpikir olehnya
"Tidak-tidak, aku harus menjaga kesucian ku untuk suami ku kelak"
Saat sedang berbicara sendiri, tiba-tiba Arra menangkap sosok seorang anak kecil yang berumur sekitar 3 tahun berjalan sendirian
Karena merasa kasihan atau karena memang menyukai anak kecil, Arra pun berlari dan mendekatinya
"Hai ganteng. Namamu siapa? Kenapa kau sendirian? Mama dan Papa mu kemana?" tanya Arra saat anak kecil itu berhenti tepat di depannya
"Tolong antal Zelo beltemu Papi" ucapnya pelan seraya menatap Arra dengan tatapan sendu nya
"Oh jadi nama kamu Zelo ya?"
"Zelo, Tante, bukan Zelo" gerutunya dengan kesal membuat Arra terkekeh
"Zero ya?"
"Iya, Zelo"
"Oh iya Zero kenapa sendirian?"
"Zelo pelgi dali lumah Bunda coalnya Bunda da cayang Zelo. Tante tantik, antal Zelo beltemu Papi"
"Zero tau rumah Papi Zero dimana?" tanya Arra lembut sedangkan Zero hanya diam dan menggeleng pelan
"Bunda da mau Zelo beltemu Papi, Bunda lalang-lalang Zelo. Bunda jahat ya, Tante tantik?"
"Zero sayang Bunda?"
"Cayang, tapi Bunda cuka malah-malah, cuka pukul Zelo uga, padahal Zelo da nakal. Tante tantik jannan kacih tau Papi ya? Nanti Papi malah cama Bunda"
"Lalu gimana caranya Tante tantik antar Zero ketemu Papi?"
"Zelo tau kantol Papi, Tante"
"Serius?"
"Tante da pelcaya Zelo? Zelo kan danteng, maca Tante tantik da pelcaya?"
"Hahaha...Iya, Tante tantik percaya kok. Ayo sini Tante antar ketemu Papi"
"Tapi, Zelo haus Tante tantik, capek uga lumah Bunda jauh, Zelo tadi jalan lama cekali. Zelo mau ikim tapi duit Zelo da da"
"Ice cream?" tanya Arra yang masih kurang paham dengan ucapan bocah itu
"Iya ikim, Tante tantik"
"Haha...Oke-oke kita beli ice cream ya? Tapi Zero jangan banyak-banyak makan ice cream ya, uang Tante tantik sedikit hehehe"
"Oke deh, Tante tantik"
Lalu Arra pun menggandeng tangan Zero dan membawanya ke minimarket terdekat untuk membeli ice cream Zero
"Tante tantik da mau?"
"Tante kurang suka ice cream"
"Tante tantik bohong kan, itu ada ilel di mulut Tante tantik" ucap Zero dengan polosnya membuat Arra langsung mengambil cermin kecil dari dalam tas nya
"Zelo bohong kok" ucap Zero lalu menampilkan giginya yang belum tumbuh semua
"Berani ya bohongin Tante tantik?" ucap Arra lalu menggelitik Zero yang sudah tertawa dengan sangat kencang
"Tudah Tante, Zelo capek"
"Zero capek? Mau Tante tantik gendong?"
"Mau" teriak Zero bersemangat
Lalu Arra pun menggendong Zero dan berjalan kaki menuju kantor Papi nya Zero
"Tante tantik, Zelo belat da?"
"Nggak, Zero nggak berat kok"
"Tapi thenapa ya Bunda da mau ndong Zelo?"
"Bunda Zero pasti lelah karena bekerja Sayang. Jadi Zero jangan memikirkan bahwa Bunda tidak sayang Zero ya"
"Bunda da kelja, Bunda telus jalan cama Om-Om. Bunda uga da pelnah kacih mimi Zelo, Bunda da pelnah main cama Zelo, Bunda da pelnah dengal Zelo celita" ucap Zero yang membuat Arra terdiam seketika
Anak yang usianya begitu sangat kecil namun tidak mendapatkan kasih sayang dari Bundanya. Sabarlah Sayang, Tante akan mempertemukan mu dengan Papi mu, semoga Papi mu akan menerima mu.-Arra
"Tante tantik?"
"Ya, Sayang?"
"Tante jannan iyat Zelo cepelti itu, Zelo da cedih kok"
"Zero mau tidak janji sama Tante tantik?"
"Janji apa, Tante?"
"Zero harus jadi anak yang baik dan pintar ya, jangan marah sama Bunda Zero, harus sayang Bunda dan juga sayang Papi ya"
"Zelo boleh minta cecuatu dali Tante tantik?"
"Apa Sayang?"
"Zelo mau tinggal belcma Tante tantik"
"Tinggal sama Tante? Lalu bagaimana dengan Papi Zero?"
"Ikut uga, Zelo cama Tante tantik dan Papi"
Apa-apaan bocah ini? Membawaku tinggal bersamanya dan Papinya.-Arra
"Hei nggak bisa Zero, Tante tantik nggak bisa tinggal bersama Zero dan Papi"
"Thenapa cepelti itu?"
"Tante tantik nggak kenal Papi Zero. Eh ini benar kantor Papi Zero?"
"Iya, Tante" jawab Zero bersemangat lalu minta diturunkan
"Nama Papi Zero siapa?"
"Andla Dilgantala nama Papi Zelo Dilgantala"
"Andra?"
"Iya Tante tantik"
"Oke, kita tanyakan dulu ya" ucap Arra lalu mengajak Zero untuk masuk dan menuju resepsionis
Dua wanita di bagian resepsionis menatap Arra dengan tatapan tajam, entah apa yang dipikiran mereka melihat gadis dengan pakaian putih abu-abu membawa seorang anak kecil ke kantor ini
"Permisi, apa disini ada namanya Pak Andra?"
"Mau perlu apa bertemu Pak Andra?"
"Saya ingin menyampaikan sesuatu yang penting"
"Pak Andra sedang tidak ada"
"Bukankah Pak Andra baru selesai rapat?" tanya salah satunya membuat temannya menatapnya dengan kesal lalu menelfon asisten pribadi Andra
"Selamat pagi Pak Leo, ada seorang gadis SMU dengan membawa seorang anak kecil yang ingin bertemu Pak Andra"
"Siapa namanya?" tanya seorang pria diseberang sana
"Hei namamu siapa?"
"Arra"
"Namanya Arra, Pak"
"Apa kau bertanya apa keperluannya?"
"Dia mengatakan bahwa akan menyampaikan sesuatu yang penting, Pak"
Bagaimana bisa seorang gadis SMU menyampaikan sesuatu yang penting terhadap Pak Andra?-Leo
"Apa anda mengenalnya, Pak?" tanya Leo lalu menatap Andra yang sedang fokus dengan laptopnya tak lupa juga menjauhnya telepon dari telinganya
"Arra? Gadis SMU? Siapa dia hingga aku harus mengenalnya?" tanya Andra lalu menatap Leo dengan kesal
"Katakan kepada Nona Arra bahwa Pak Andra tidak mengenalnya"
"Baik Pak" ucap resepsionis tersebut
"Pak Andra tidak mengenalimu"
"Papi...Papi...Papi" teriak Zero yang meronta-ronta membuat Leo diseberang sana menegang mendengarnya
Untunglah resepsionis tersebut belum memutuskan panggilan hingga Leo sempat mendengar jelas teriakan Zero yang memanggil Andra
"Zero?"
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
susi 2020
🤓🤓🤓
2023-11-08
2
susi 2020
😎😎😍
2023-11-08
1
Ayyu Odong
heey thorr ,, semangatt🤗
2022-11-24
1