Jangan lupa untuk VOTE dan KIRIM HADIAH yaa😘!!!
Author sayang Readers🥰!!!
Happy Reading!!!
*****
Ruang Presdir
"Zero?"
"Apa? Apa maksudmu menyebut nama Zero?"
"Pak, Zero ada di bawah bersama gadis SMU itu"
Tanpa mendengar lebih lanjut, Andra langsung berlari keluar dari ruangannya menuju lift khusus Presdir
"Apa dia meninggalkanku?" gumam Leo menggeleng pelan seraya berlari menuju tangga darurat.
*****
"Papi...Papi...Papi"
"Zero Sayang, Papi Zero sedang bekerja jadi tidak bisa di ganggu. Kita tunggu di luar saja ya?"
"Tapi tadi kata Tante bibil melah itu, Papi da kenal Zelo"
"Nggak Sayang, Papi Zero tadi bilang Papi nggak kenal Tante"
"Papi da mau beltemu Zelo ya, Tante?"
"Sayang, Papi Zero sedang kerja jadi nggak bisa turun menjemput Zero. Bagaimana jika Zero ikut Tante saja? Kita tunggu Papi ya"
"Tante tantik temani Zelo tunggu Papi ya"
"Iya Sayang" ucap Arra lalu kembali menggendong Zero dan berjalan keluar
"Zero" teriak seorang pria yang sontak membuat langkah Arra terhenti dan berbalik
"Papi" teriak Zero lalu minta diturunkan
Saat Arra menurunkannya, Zero langsung berlari dan memeluk kaki Andra lalu Andra menggendong dan memeluk erat anak yang sudah lama ia rindukan. Buah hati yang tak pernah bisa ia peluk seerat ini
"Papi, Zelo jadi lupa Tante tantik" keluh Zero lalu minta diturunkan
Setelah diturunkan dari gendongan Andra, Zero pun berlari dan berhenti dihadapan Arra tak lupa menarik gadis itu untuk mengikutinya mendekati Andra
"Pak Andra?" tiba-tiba Leo datang dengan tergesa-gesa bahkan dengan nafas yang tidak beraturan karena berlari melewati tangga darurat
"Untel Leo" teriak Zero bersemangat lalu minta digendong
"Zero, bagaimana bisa kamu kesini?"
"Zelo diantal Tante tantik"
"Tante cantik?"
"Ish, Untel memang cudah tua, maca Untel da iyat Tante tantik dicitu" gerutu Zero dengan kesalnya
"Zero, katakan kepada Papi, bagaimana bisa kau sampai ke kantor Papi?"
"Papi uga cama tua, cudah Zelo bilang tadi Zelo diantal Tante tantik"
"Diantar dia?" tanya Andra lalu menunjuk Arra yang hanya menunduk diam
"Nama nna Tante tantik bukan dia"
"Oke-oke, jadi Zero diantar Tante cantik? Zero kenal Tante cantik dimana?"
"Zelo tadi pelgi dali lumah Bunda, Bunda da cayang Zelo, Bunda da pelduli cama Zelo, di jalan Zelo beltemu Tante tantik, Tante tantik lagi ngis tapi Tante tantik pula-pula senyum didepan Zelo, telus Tante tantik nanya dimana Bunda dan Papi, Zelo minta diantal kecini cama Tante tantik"
"Zero naik apa?"
"Digendong Tante tantik" jawab Zero cengengesan
"Zero tidak takut diculik? Bagaimana jika Zero diculik dan tidak bisa bertemu lagi dengan Papi?" tanya Andra yang membuat Arra mengangkat kepala dan menatapnya tajam
"Maaf permisi sebelumnya Pak, saya bukan penculik dan saya tidak ada niatan untuk menculik anak Bapak. Saya memang tulus ingin mengantarnya bertemu Bapak tanpa menginginkan apapun. Saya permisi" ucap Arra menahan amarah lalu pergi tanpa berpamitan dengan Zero membuat Zero yang ada di gendongan Leo memberontak minta diturunkan
Lalu Leo pun menurunkannya, membuat Zero dengan cepat berlari mengejar Arra
"Tante tantik" teriak Zero yang membuat langkah Arra terhenti
"Loh kenapa Zero disini? Zero kesana ya sama Papi Zero. Tante juga minta maaf lupa pamit, Tante tantik pulang ya"
"Tante tantik maafin Papi ya, Papi jahat ya Tante, Papi bikin Tante tantik ngis" ucap Zero dengan mata berkaca-kaca menatap Arra yang berjongkok dihadapannya
"Tante tantik nggak nangis kok"
"Itu ail kelual dali mata Tante, itu namanya ngis Tante"
"Hahaha..Zero lucu sekali"
"Tante tantik, Zelo da cuka Tante teltawa saat lagi ngis"
"Baiklah. Tante pamit pulang sekarang ya, kasihan Zelo udah ditungguin Papi"
"Da boleh, Tante tantik da boleh pulang"
"Loh kenapa Sayang?"
"Zelo lapal mau mam, Tante mam Zelo ya"
"Sama Papi Zero saja ya"
Karena melihat Zero dan Arra masih belum selesai mengobrol, akhirnya Andra memutuskan untuk mengikuti mereka
"Zero, ayo masuk"
"Papi minta maaf dulu, Tante tantik ngis gala-gala Papi nakal"
"Maafkan saya" ucap Andra lalu mengulurkan tangannya kearah Arra sedangkan Arra hanya diam dan tak berani mengangkat kepala
"Tante tantik da mau maafin Papi ya?" tanya Zero yang membuat lamunan Arra buyar lalu dengan cepat Arra menyambut tangan Andra dan melepaskannya
"Papi, Zelo lapal mau mam"
"Ayo ikut Papi"
"Tapi Tante tantik uga ikut ya"
"Eh tidak Sayang, Tante tidak bisa ikut Zero"
"Tante tantik, Zelo kan udah bilang Zelo mau Tante tantik mam Zelo" ucap Zero lalu menunduk sedih
"Ikutlah jika kau tidak keberatan" ucap Andra yang membuat Arra menghela nafas berat lalu menuruti permintaan Zero membuat bocah itu sangat senang dan bersemangat
"Zelo mau ndong sama Tante tantik"
"Zero, kamu itu sudah besar sudah berat loh"
"Da Papi, Tante tantik da bilang Zelo belat, Tante tantik cuka kok ndong Zelo" ucap Zero lalu menjulurkan lidahnya kearah Andra
"Tidak masalah, Pak" ucap Arra pelan lalu menggendong Zero dan mengikuti langkah Andra menuju lift khusus Presdir
"Zero mau mam apa?"
"Ayam goleng Upin Ipin" jawab Zero bersemangat yang membuat Arra terkekeh melihatnya
"Tante tantik mau mam apa?"
"Nggak nggak, Tante sudah kenyang jadi Tante lihat Zero mam saja"
"Papi beli untuk Tante tantik dan Papi uga, Zelo uga mau mimi cokat ya"
"Iya Sayang" ucap Andra lalu tersenyum menatap Zero
"Tante tantik cekolah ya?"
"Nggak, kan Tante sedang bersama Zero"
"Ish makcud Zelo itu, Tante tantik cudah cekolah? Thenapa pakai celagam?"
"Tante sudah nggak sekolah" jawab Arra pelan yang membuat Zero berpikir keras
"Tante di usil dali cekolah? Atau Tante tantik kabul cepelti Zelo?"
"Tidak Sayang, Tante nggak bisa pergi ke sekolah karena ada sesuatu yang Zero nggak mengerti"
"Apa Tante? Zelo mengelti kok, Zelo kan udah becal"
"Oh ya? Jadi Zero sudah besar? Sudah pandai berhitung tidak?"
"Tante mau dengal Zelo belhitung campai belapa?"
"Zero bisa berhitung sampai berapa?"
"Cepuluh caja, jannan banyak-banyak" jawab Zero yang membuat Arra gemas lalu menggelitiknya hingga terdengar suara gelak tawa Zero memenuhi lift
Ini pertama kalinya aku melihat Zero sangat akrab dengan orang asing. Apa yang membuatnya bisa dengan mudah akrab dengan gadis yang dia sebut Tante cantik ini?-Andra
"Papi?"
"Ya, Sayang, ada apa?"
"Papi cepelti patung, thenapa diam caja da belbicala belcama Tante tantik?"
"Zero kan sedang berbicara dengan Tante cantik jadi Papi hanya mendengar saja"
"Oh iya Zelo jadi ingat, Tante tantik tinggal belcama Zelo dan Papi ya" ucap Zero yang membuat Andra langsung menoleh kearah Arra yang sedang menatap Zero heran
"Apa yang Zero katakan? Bagaimana bisa Tante cantik tinggal bersama kita, Sayang?" tanya Andra lalu menatap Zero juga dengan heran
"Tante tantik tadi bilang kalau Tante tantik da bica tinggal belcama Zelo dan Papi kalena Tante tantik da kenal Papi, tapi cekalang kan Tante tantik kenal Papi jadi Tante tantik cudah boleh tinggal belcama Zelo dan Papi, kan?" tanya Zero lalu menatap Arra dan Andra secara bergantian
Sedangkan dua orang yang ditatap hanya diam mematung tanpa menjawab ucapan Zero.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
susi 2020
😎😎
2023-11-08
2
susi 2020
🥰🥰
2023-11-08
1
Mastinah Mastinah
tp jangan pake bahasa anak dong thor, sungguh jadi berfikir keras otak mencerna nya 🤣
2023-09-30
1