Kejaran Cinta Zarania

Kejaran Cinta Zarania

Bagian 1

"Zaraaaaaaa.." teriak Dewi sang ibu tiri selalu terdengar di setiap pagi sekaligus gedoran di pintu kamar Gadis yang berusia 17tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA.

Setiap pagi memang suara Dewi selalu melengking tinggi kala belum mendapati wajah anak tirinya itu,padahal meskipun belum menampakkan wajahnya Sang anak tiri juga sudah bangun dan telah rapi memakai seragam sekolahnya didalam kamar.

Ya Zara memang selalu bangun pagi bahkan ketika hari libur pun ia tidak pernah berani untuk bangun siang,karena ia sadar diri hidup dengan siapa ia saat ini.

Ia memang tinggal di rumah peninggalan ayahnya tapi bersama ibu tiri dan saudara tiri yang satu sekolah dengannya bahkan berada dikelas yang sama.

Mau bagaimana lagi?ia tidak bisa berbuat apa-apa kala ayah kandungnya sendiri merubah sertifikat rumah menjadi nama ibu tirinya itu.

Menyakitkan bukan?sudah memberikan ibu tiri yang jahat dan ketika sudah tiada pun ayahnya itu malah lebih memberikan hartanya kepada istri kejamnya itu yang bahkan menjadikan Zara seperti pembantu di rumah yang seharusnya menjadi miliknya,karena rumah itu adalah hasil jerih payah mendiang ibu kandungnya ketika masih hidup.

Semasa hidup Ibu kandung Zara memang seorang pemilik restoran yang sukses meski kesuksesan dan keberhasilannya itu tidak pernah dihargai oleh sang ayah yang malah bersenang-senang menghamburkan uang milik ibunya dengan wanita selingkuhan nya yang akhirnya dinikahi ketika ibunya meninggal.

Dan wanita jahat itulah yang sekarang makin menjadi tingkahnya kepada Zara apalagi ketika ayahnya itu meninggal karena sakit.

Sungguh menyakitkan memang,disaat detik terakhirnya itu ayahnya malah memintanya untuk menuruti semua yang dikatakan oleh sang ibu tiri seolah tidak mau tahu bahwa anak kandungnya itu akan terus mengalami penderitaan yang lebih menyakitkan dari semasa dia hidup.

"Zaraaa!!" lagi-lagu suara gedoran makin kencang terdengar,sepertinya Dewi sudah kehilangan kesabarannya karena Zara tak kunjung membuka pintu dan menunjukkan wajahnya.

Didalam kamar Zara yang memang sedang merapikan tempat tidur hanya melirik kearah pintu yang masih ia kunci,sengaja dikunci karena ketika tidak dikunci ibu tirinya itu akan langsung nyelonong masuk dengan segala sumpah serapah dari mulut pedasnya yang tidak pernah memikirkan perasaan orang sedikitpun.

Stelah selesai merapikan tempat tidur pun langsung bergerak santai menuju pintu dan membukanya.

"Ngapain aja kamu dari tadi di panggil nggak keluar juga?!"wajah kemurkaan seolah langsung menjadi sarapan pagi bagi Zara.

"Zara lagi beresin kasur tante."sahut Zara tenang dengan panggilan tante pada ibu tirinya itu.

Ya dari awal memang Zara memanggil wanita yang menikah dengan ayahnya itu dengan sebutan tante, apalagi masalahnya jika bukan karena Zara merasa tidak pantas wanita jahat bagaikan titisan setan itu ia panggil ibu,karena bagi Zara ibunya hanya satu dan tidak akan pernah ada siapapun yang bisa menggantikan mendiang ibunya itu.

"Alasan!!emang kamu nya aja yang males,tiap hari harus diteriakin dulu baru mau bangun."omel Dewi kencang seraya mencubit lengan Zara yang membuat Zara merasakan sakit tapi gadis itu memilih untuk menahannya karena memang sudah terbiasa dengan perbuatan sang ibu tiri yang selalu main tangan terhadapnya.

"Cepat bikin sarapan sana."perintah Dewi seraya menyeret Zara turun.

"Tapi Zara harus segera pergi sekolah ada tugas yang harus dikerjakan." Zara dengan cepat menepis tangan sang ibu tiri dan berlari menghindari wanita itu yang sudah membelalakkan matanya dengan seram.

Zara yang tak perduli terus saja berjalan keluar luar rumah bahkan ia masa bodo dengan segala ancaman yang diteriakkan oleh Dewi untuk dirinya.

"Kenapa Mah?"Sadira saudara tiri Zara yang baru keluar dari kamarnya dengan masih memakai pakaian tidur pun seperti terusik dengan suara ibunya itu yang memang mengganggu tidurnya yang masih pulas tadi,bahkan sebenarnya jika ia tidak mendengar kegaduhan dari luar kamarnya SaDira tidak berniat untuk bangun dari mimpi paginya yang sedang bertemu dengan pangeran berkuda yang tampan dan juga gagah.

"Zara tuh,ibu suruh buat sarapan malah kabur." sentak Dewi seraya kembali masuk kedalam rumah.

"Kamu baru bangun?" tanya Dewi ketika melihat penampilan anaknya yang masih memakai piyama berwarna pink.

Dira menyunggingkan senyumnya seraya memeluk pinggang ibunya dan mendorong wanita itu menuju dapur.

"Dira laper." katanya dengan nada manja.

"Ya sudah mamah buatkan nasi goreng,sana kamu mandi siap-siap sekolah."tukas Dewi menuruti permintaan anaknya yang memang sangat ia manjakan itu.

Perlakuan yang sangat berbeda jauh dengan yang diterima oleh Zara yang memang hanya anak tirinya.

Apapun yang Sadira minta dan katakan Dewi akan menurutinya seperti Dira adalah seorang putri kerajaan,ia minta barang apapun akan dituruti sekalipun dengan harga yang mahal tentu saja dengan menggunakan uang yang seharusnya menjadi milik Zara.

Sedangkan Zara ketika meminta pada Dewi tidak ada satupun yang dituruti,bahkan terkahir kali ketika laptop yang dimiliki oleh Zara rusak dan meminta uang untuk memperbaikinya Dewi pun tidak memberikan sepeser uang pun.

Jangankan untuk memperbaiki laptop untuk membayar SPP sekolah saja Zara harus gencatan senjata lebih dulu dengan Dewi untuk mendapatkannya.

Beruntung Zara bukanlah gadis yang lemah,ia sesekali bisa melawan Dewi serta Dira meskipun akhirnya Zara harus kalah karena dua orang itu yang semakin menjadi jika Zara menimpali.

Dewi membuat nasi goreng dengan mulut yang terus mengoceh memaki Zara yang sudah pergi ke sekolah.

"Dasar anak nggak tahu diri,udah diurusin dari kecil pas besar malah ngelawan." maki Dewi dengan gerakan tangannya yang mengaduk nasi didalam penggorengan.

"Mana mah,aku udah laper."Dira sudah turun dengan menggembol tas sekolahnya.

Dewi berbalik sambil menyendokkan nasi yang sudah matang kedalam piring.

Kepulan asap menambah ketidak sabaran Dira untuk segera melahap sarapan buatan sang ibu.

Kedua orang itu makan dengan lahap tanpa memikirkan Zara yang perutnya keroncongan karena belum memasukkan apapun kedalam perutnya.

Bahkan Zara harus berjalan kaki agar bisa sampai ke sekolah lebih pagi karena memang ia membantu ibu kantin sekolah,meskipun hanya sekedar mencuci piring kotor serta peralatan masak yang lainnya dan diberi upah sekedarnya tapi itu cukup untuk membantu Zara untuk membeli keperluannya sendiri,bahkan ia juga dapat makan di sana.

Zara berjalan di trotoar menuju sekolah yang lumayan jauh dari rumahnya.

"Dasar nenek lampir." gerutu Zara kalau melihat tangannya biru bekas cubitan sang ibu tiri.

Dielus-elusnya tangan itu guna mengurangi rasa sakit yang terasa sambil terus melangkah menuju sekolah.

Pintu gerbang masih tertutup dan penjaga sekolahnya pun sigap membuka untuk Zara yang memang sudah sangat ia kenal.

"Selamat pagi bapak Saryono." sapa Zara dengan senyum manisnya.

"Selamat pagi juga neng Zara." senyum hangat yang tidak pernah didapatkan Zara dari mendiang ayahnya terukir jelas di wajah lelaki tua di depannya.

"Langsung ke kantin?" tanya Saryono yang sudah tahu untuk apa Zara datang sangat pagi jika bukan membantu kantin sekolah.

"Iya dong." jawab Zara dengan wajah ceria.

"Zara ke kantin ya pak." lanjut Zara yang langsung pergi menuju kantin setelah diangguki oleh sang penjaga sekolah.

***************

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

cerita ke 4 ni yg aku bca karya author tpi yg judulnya takdir antara kita npa ga d lanjutin Thor jdi ngegantung cerita nya aku cari d lapak mt ga ada sih,,,?

2022-08-14

0

Homsiah

Homsiah

hidup memang butuh perjuangan💪

2021-12-01

0

Abad

Abad

lanjut ya thor.

2021-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Bagian 119
120 Bagian 120
121 Bagian 121
122 Bagian 122
123 Bagian 123
124 Bagian 124
125 Bagian 125
126 Bagian 126
127 Bagian 127
128 Bagian 128
129 Bagian 129
130 Bagian 130
131 Bagian 131
132 Bagian 132
133 Bagian 133
134 Bagian 134
135 Bagian 135
136 Bagian 136
137 Bagian 137
138 Bagian 138
139 Bagian 139
140 Bagian 140
141 Bagian 141
142 Bagian 142
143 Bagian 143
144 Bagian 144
145 Bagian 145
146 Bagian 146
147 Bagian 147
148 Bagian 148
149 Bagian 149
150 Bagian 150
151 Bagian 151
152 Bagian 152
153 Bagian 153
154 Bagian 154
155 Bagian 155
156 Bagian 156
157 Bagian 157
158 Bagian 158
159 Bagian 159
160 Bagian 160
161 Bagian 161
162 Bagian 162
163 Bagian 163
164 Bagian 164
165 Bagian 165
166 Bagian 166
167 Bagian 167
168 Bagian 168
169 Bagian 169
170 Bagian 170
171 Bagian 171
172 Bagian 172
173 Bagian 173
174 Bagian 174
175 Bagian 175
176 Bagian 176
177 Bagian 177
178 Bagian 178
179 Bagian 179
180 Pemberitahuan
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Bagian 119
120
Bagian 120
121
Bagian 121
122
Bagian 122
123
Bagian 123
124
Bagian 124
125
Bagian 125
126
Bagian 126
127
Bagian 127
128
Bagian 128
129
Bagian 129
130
Bagian 130
131
Bagian 131
132
Bagian 132
133
Bagian 133
134
Bagian 134
135
Bagian 135
136
Bagian 136
137
Bagian 137
138
Bagian 138
139
Bagian 139
140
Bagian 140
141
Bagian 141
142
Bagian 142
143
Bagian 143
144
Bagian 144
145
Bagian 145
146
Bagian 146
147
Bagian 147
148
Bagian 148
149
Bagian 149
150
Bagian 150
151
Bagian 151
152
Bagian 152
153
Bagian 153
154
Bagian 154
155
Bagian 155
156
Bagian 156
157
Bagian 157
158
Bagian 158
159
Bagian 159
160
Bagian 160
161
Bagian 161
162
Bagian 162
163
Bagian 163
164
Bagian 164
165
Bagian 165
166
Bagian 166
167
Bagian 167
168
Bagian 168
169
Bagian 169
170
Bagian 170
171
Bagian 171
172
Bagian 172
173
Bagian 173
174
Bagian 174
175
Bagian 175
176
Bagian 176
177
Bagian 177
178
Bagian 178
179
Bagian 179
180
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!