Bagian 5

Malam hari..

Zara yang baru saja selesai mandi dengan handuk yang menggulung rambut basahnya duduk didepan meja belajar, namun pikirannya tetap saja pada Saipul ia tahu dan sangat yakin bahwa Ipul mengenal lelaki yang tadi ditunjuk oleh Zara, tapi entah kenapa Ipul malah berbohong dengan mengatakan tidak mengenal orang itu.

"Si Ipul tuh emang mesti didesak terus biar ngaku." gumam Zara, namun seketika suara dari luar mulai mengusik ketenangan dirinya yang sedang memikirkan Ipul serta anak lelaki yang menggetarkan hatinya sejak pandangan pertama.

Memang Zara begitu mudah mengagumi seseorang padahal baru pertama kali melihatnya bahkan mengenal nya saja tidak.

"Zara lo ngapain?" teriakan melengking milik Dira terdengar begitu mengganggu gendang telinga siapapun yang mendengarnya.

"Zara keluar lo." kali ini diiringi dengan gedoran di pintu bahkan saking kencangnya pintu itupun sampai bergetar.

"Ck, nih orang mulai gila kali ya." maki Zara seraya beranjak menuju pintu yang memang sengaja ia kunci agar tidak ada sembarangan orang yang masuk kedalam kamarnya terutama dua orang ibu dan anak yang begitu membenci dirinya.

Sudah dipastikan kedatangan Dira ke kamar Zara itu untuk mencari gara-gara atau keributan dengan saudara tirinya, ya apalagi yang bisa dilakukan gadis itu selain membuat gaduh di rumah itu.

Meskipun Zara tidak melakukan apapun terhadapnya Dira akan mengusiknya, apalagi saat disekolah Zara sempat membalas kelakuannya sudah pasti saudara tirinya itu akan makin menjadi.

Zara membuka pintu yang masih digedor oleh Dira, hingga saat pintu terbuka tangan Zara cepat menangkap tangan Dira agar tidak mengenai dirinya.

"Berisik tahu nggak, kayak yang punya mulut elu doang apa, sampai lu buka selebar-lebarnya tuh mulut!!" kata Zara ketus memarahi Dira.

"Kok lu kurang ajar ya lama-lama." mata Dira sudah sangat tajam melihat gadis di depannya sekarang, sepertinya kekesalan yang tadi disekolah makin bertambah saat ini.

"Bodo amat, emang gue pikirin." kata Zara mengejek.

"Mamaaaah." Dira berteriak memanggil mamahnya tentu saja ia mencari dukungan untuk menghadapi Zara.

Zara malah menyilangkan kedua tangannya di dada menunggu kedatangan wanita yang dipanggil oleh Dira bak seorang pahlawan.

Langkah kaki yang berjalan cepat mulai terdengar, dan itu artinya orang yang dipanggil oleh Dira akan segera muncul.

"Kenapa lagi kalian berdua?!" suara Dewi langsung terdengar diambang tangga bahkan saat sosoknya belum terlihat.

"Nih Zara mah, dia gangguin Dira." adu Dira yang padahal dirinya sendiri lah yang mengganggu Zara yang dari pulang tadi terus berada didalam kamarnya sendiri.

Padahal dengan adanya Dira didepan pintu kamar milik Zara sepatutnya Dewi sudah bisa menilai siapa diantara kedua gadis itu yang mulai mengusik lebih dulu, namun Dewi tetaplah Dewi sang ibu tiri yang tak pernah memihak pada Zara dan tak pernah mau menyalahkan anaknya sekalipun anaknya sendirilah yang membuat masalah, ia akan terus membela sang anak apapun perbuatannya.

Sungguh tidak adil bukan? memang, bahkan sejak pertama mereka datang kedalam kehidupan Zara kedua wanita di depannya sekarang tidak pernah sekalipun berbuat baik terhadapnya baik didepan atau di belakang mendiang ayahnya perlakuan mereka tetap sama dan mirisnya ayahnya sendiri seolah membiarkan itu terjadi seperti tidak pernah mau ambil pusing untuk membela Zara barang sekalipun.

"Zara! kami bisa nggak sehari aja nggak buat keributan di rumah ini?!" Dewi menghardik Zara.

"Rasain." kata Dira seraya mencibir pada saudara tirinya itu.

Zara hanya mendengus saja tanpa mau meladeni perkataan Dira ataupun sang ibu tiri yang sepertinya akan menjadi lebih murka jika ia menjawab.

Dewi memberikan tatapan yang amat tajam untuk anak tirinya itu.

"Udah belum?" tanya Zara yang mulai malas mendengarkan ocehan-ocehan Dewi beserta anaknya.

Mendapat pertanyaan seperti itu malah makin membakar Dewi, tangannya lantas menunjuk kening Zara dengan kencang hingga kepala Zara bergerak ke belakang.

"Kurang ajar kamu ya makin lama, apa kamu tidak sadar kamu ini numpang di rumah saya!" sentak Dewi.

Zara berdecih lalu tertawa mengejek.

"Sepertinya Zara lah yang lebih pantas berkata seperti itu pada kalian berdua."

Pernyataan Zara membuat Mata Dewi dan Dira membelalak lebar, terkejut sudah pasti karena mereka tidak menyangka bahwa Zara akan berani mengatakan hal itu.

"Sekarang kamu sudah berani menjawab rupanya!" bentak Dewi.

"Loh memang ini rumah saya kan?hanya ayah saya yang terlalu buta mata hatinya hanya karena wanita sepertimu hingga menyerahkan rumah yang sebenarnya adalah milik ibuku kepada kalian berdua!!!" kata Zara pedas yang tentu saja tidak bisa diterima oleh Dewi.

Wanita yang selalu berpenampilan wah itu langsung saja menarik handuk yang menutupi rambut Zara hingga lepas dan rambutnya yang masih basah tergerai.

"Kurang ajar kamu ya, sudah berani melawan saya!!" tak hanya menarik handuk kini Dewi menarik rambut Zara dengan kencang hingga Zara merasakan kulit kepalanya tertarik.

Sedang Dira yang menyaksikan hal itu malah terlihat senang melihat bagaimana ibunya menjambak Zara dengan sangat sadis.

"Terus mah, emang kurang ajar dia nih semakin lama, nggak bisa didiemin." Dira mengompori sang mamah agar bertindak yang lebih lagi untuk menyakiti Zara.

Dewi yang mendapatkan dukungan dari sang anak terus saja menarik-narik rambut basah Zara.

Tangan Zara berusaha untuk melepaskan tangan Dewi dari rambutnya tapi gagal, hingga pada akhirnya tangan Dewi mendekat ke wajahnya Zara pun tidak menyianyiakan nya langsung saja ia menggigit tangan Dewi dengan sangat kencang hingga wanita itu berteriak kesakitan dan melepaskan rambut Zara.

"Aaaawwww, Dira tolongin mamah Dira, tangan mamah digigit." mengadu pada sang anak.

Dira mencoba menarik tangan sang mamah agar lepas dari gigitan Zara yang begitu kencang.

"Cepat Dira, mamah sakit ini." keluh Dewi meminta pertolongan.

"Lepasin mamah gue!" bentak Dira dengan mata yang melotot pada Zara.

Setelah merasa puas Zara pun melepaskan gigitannya dan mendorong kedua wanita itu hingga terjatuh duduk lalu menutup pintu kamar dan menguncinya.

"Woi keluar lo sini." Dira buru-buru bangun dan menggedor pintu kamar namun Zara tidak menggubrisnya.

Zara memungut handuk yang tadi dilemparkan oleh Dewi dan kembali duduk dimeja belajarnya seraya memijit kepalanya yang terasa sakit akibat jambakan yang dilakukan oleh Dewi.

Zara hanya melirik benci kearah pintu yang masih mendengungkan gedoran yang sangat kencang.

"Dira bantuin mamah." pinta Dewi kepada anaknya.

Sadira beralih pada sang mamah dan membantunya untuk berdiri.

"Tangan mamah nggak apa-apa?" tanya Dira.

"Gimana yang nggak apa-apa, nih liat tangan mamah sampai begini." menunjukkan tangannya yang robek serta mengeluarkan darah yang cukup banyak, sepertinya Zara menggigit tangannya dengan sepenuh hati akibat kemarahan yang selalu ia pendam sejak dulu.

Dira tampak tercengang melihat darah yang keluar.

"Harus segera diobatin mamah, takut kena rabies."

ujar Dira.

"Memangnya kamu pikir mamah digigit anjing!" sentak Dewi.

"Iishh siapa tahu aja dia punya penyakit anjing gila." sahut Dira lagi mulai mengatai Zara yang aneh-aneh.

"Iya juga ya, ya udah ayok antar mamah ke dokter buat obatin ini." ucap Dewi menarik Dira pergi dari tempat itu.

"Darah nya makin banyak lagi keluarnya." imbuh Dewi memperhatikan cairan merah yang makin meleleh keluar.

Dira tidak menjawab perkataan mamahnya karena ia sekarang sedang sibuk memesan taksi online untuk mengantar mamahnya ke dokter.

**************

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

bru x ini ada anak tiri bisa ngelawan ibu tiri nya 👍👍👍😅😅😅

2022-08-15

0

Neli Allen

Neli Allen

kamu harus ngelawan zara .unt apandi diemin orang sperri itu sdh numpak sok menguasai lg dak tau diri benar

2022-04-21

0

Homsiah

Homsiah

lawan aja jgn takut za

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Bagian 119
120 Bagian 120
121 Bagian 121
122 Bagian 122
123 Bagian 123
124 Bagian 124
125 Bagian 125
126 Bagian 126
127 Bagian 127
128 Bagian 128
129 Bagian 129
130 Bagian 130
131 Bagian 131
132 Bagian 132
133 Bagian 133
134 Bagian 134
135 Bagian 135
136 Bagian 136
137 Bagian 137
138 Bagian 138
139 Bagian 139
140 Bagian 140
141 Bagian 141
142 Bagian 142
143 Bagian 143
144 Bagian 144
145 Bagian 145
146 Bagian 146
147 Bagian 147
148 Bagian 148
149 Bagian 149
150 Bagian 150
151 Bagian 151
152 Bagian 152
153 Bagian 153
154 Bagian 154
155 Bagian 155
156 Bagian 156
157 Bagian 157
158 Bagian 158
159 Bagian 159
160 Bagian 160
161 Bagian 161
162 Bagian 162
163 Bagian 163
164 Bagian 164
165 Bagian 165
166 Bagian 166
167 Bagian 167
168 Bagian 168
169 Bagian 169
170 Bagian 170
171 Bagian 171
172 Bagian 172
173 Bagian 173
174 Bagian 174
175 Bagian 175
176 Bagian 176
177 Bagian 177
178 Bagian 178
179 Bagian 179
180 Pemberitahuan
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Bagian 119
120
Bagian 120
121
Bagian 121
122
Bagian 122
123
Bagian 123
124
Bagian 124
125
Bagian 125
126
Bagian 126
127
Bagian 127
128
Bagian 128
129
Bagian 129
130
Bagian 130
131
Bagian 131
132
Bagian 132
133
Bagian 133
134
Bagian 134
135
Bagian 135
136
Bagian 136
137
Bagian 137
138
Bagian 138
139
Bagian 139
140
Bagian 140
141
Bagian 141
142
Bagian 142
143
Bagian 143
144
Bagian 144
145
Bagian 145
146
Bagian 146
147
Bagian 147
148
Bagian 148
149
Bagian 149
150
Bagian 150
151
Bagian 151
152
Bagian 152
153
Bagian 153
154
Bagian 154
155
Bagian 155
156
Bagian 156
157
Bagian 157
158
Bagian 158
159
Bagian 159
160
Bagian 160
161
Bagian 161
162
Bagian 162
163
Bagian 163
164
Bagian 164
165
Bagian 165
166
Bagian 166
167
Bagian 167
168
Bagian 168
169
Bagian 169
170
Bagian 170
171
Bagian 171
172
Bagian 172
173
Bagian 173
174
Bagian 174
175
Bagian 175
176
Bagian 176
177
Bagian 177
178
Bagian 178
179
Bagian 179
180
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!