4- MASA SMA - Pin Sekolah

*Dan kini aku tersadar ,

terlalu mengagumi diam-diam

sampai lupa bahwa

aku sakit hati sendiri

-Assalamu'alaikum Pengagum Rahasia*-

✿✿✿

    Mataku menatap tumpukan buku dengan kepala di atas meja belajar. Sungguh bukan ini yang ingin ku lakukan. Tak bersemangat belajar. Mengingat betapa riangnya wajah yang beberapa hari galau itu kembali bersinar.

   "Kayaknya gue bener-bener move on deh, Sa," adunya. Ya, Laili.

  Setelah berjumpa dengan Fariz tadi, sepertinya ia jatuh cinta pada Fariz. Love at first sight?

      "Kok bisa? Maksutnya secepat itu, oh oke gapapa kalau beneran move on. Tapi kan aneh kamu langsung bilang beneran move on, padahal beberapa menit lalu kamu kan bimbang?" tanyaku terheran menatap Laili yang sangat berbunga-bunga.

   "Hm, kayaknya udah dapat hidayah," jawab Laili ringan.

  

Ah, mengingat hal tersebut.

Handphoneku bergetar memunculkan notifikasi.

[Room-chat]  ESKRIM SQUAD

Laili: Halluww wussup^____^

Zaskia:  Ceria benget

Syifa: Assalamu'alaikum, Li

Laili: Oh iya, Waalaikumsalam

         

Elisa: Waalaikumsalam

Nadya: Waalaikumsalam

Zaskia: Belajar dah belajar

Laili: Siap bosqueee^______^

Nadya: Seneng banget kapten gamon

Syifa: WKWKW KAPTEN GAMON YA

Zaskia: Sudah niat buat move on katanya, jadinya gitu

Nadya: Oh iya? 

Syifa: Alhamdulillah klo gitu

Zaskia: Siapa yg buat move on, Li?

Laili:  Samwan<3

Zaskia: Cuih, yg td manggil lo itu? 

Nadya:  Ha, siapa?

Syifa: Siapa?

Laili: Wkwk apasih><

   Mataku terfokus menatap layar handphone dengan rentetan chat dari mereka. Entah kenapa merasa teriris tatkala kalimat itu kembali ku baca.

  Aku segera keluar dari aplikasi Whatsapp, mematikan handphone dan menaruhnya jauh dari tempat belajarku.

   Sungguh aku tidak ingin harus terlibat dengan asmara dan pertemanan. Dan aku bersyukur memendam rasa ini sehingga mereka tidak tahu bahwa aku menyukai dan mengagumi seseorang yang sama-sama dikagumi oleh sahabatku sendiri.

   Tetapi satu yang ku sadari, terlalu mengagumi diam-diam, sampai lupa bahwa aku menyakiti diriku sendiri.

✿✿✿

    Alarm handphone yang berada di samping tempat tidur berbunyi. Membuat tanganku terjulur meraihnya.

  Bismillahirrahmanirrahim. Dinginnya udara di tengah malam tidak membuatku merasa malas bangun dan mengambil air wudhu.

  Untuk malam ini dan seterusnya, ijinkan aku untuk tidak menyebut namamu lagi dalam doa dan sujud panjangku. Mulai malam ini biarkan aku mengubah do'aku, dimana yang selalu menyebut namamu kini akan ku hilangkan.

   Aku hanya ingin yang terbaik. Jikapun kamu yang terbaik bagiku Fariz, semoga Allah mendekatkan kita diwaktu yang tepat. Namun jika tidak, Ya Allah berilah aku pengganti yang baik.

   Ya, aku benar-benar bertekad untuk menghilangkan rasa kagum dan cinta dalam diamku pada Fariz. Bukan salahnya apalagi salah Laili. Aku tidak mengklarifikasi lebih lanjut tentang siapa seseorang yang berhasil membuat Laili move on detik itu juga.

   Kini Allah telah mengirimkan waktu, dimana sudah pada batas akhir aku mengagumi seseorang yang belum halal bagiku.

 

     Allah, maafkan aku yang telah membuat-Mu cemburu. Maafkan aku yang setiap malam dan disujud panjangku melantunkan nama seseorang yang belum halal bagiku.

  

 

  Mulai sekarang aku bertekad untuk tidak terlalu memikirkan perihal cinta ataupun sebagainya, bukannya takut tersakiti. Hanya aku lelah selalu menerka yang tak pasti. Aku lelah menerka tingkah laku dari seseorang ke seseorang yang lain. Aku lelah, sungguh.

   Aku hanya ingin fokus mengejar dan menata masa depan. Bukan, bukan berarti mengagumi Fariz adalah suatu hal yang mengganggu. Malah itu jadi hobiku.

  Namun aku hanya ingin menghindari kekecewaan nantinya karena terlalu berharap selain-Nya.

   Lagipula jalanku masih panjang untuk memikirkan perihal jodoh atau tidak.

   

Sekitar pukul lima, selesai solat subuh aku menghampiri ibu yang sedang sibuk berkutik di dapur.

   "Nasgor sayur lagi ya, Queen," kataku pada ibu. Hm aku lebih suka memanggilnya Queen. Bagiku dia seperti ratu, juga menjadi salah satu malaikat yang ditakdirkan untukku.

   Ibu tersenyum. Sebelum aku mulai memasak aku mengecup pipi ibu, seolah rutinitas yang tak akan bosan ku lakukan.

Aku berjalan menuju kulkas lalu membukanya. Mencari bahan yang kubutuhkan untuk membuat nasgor kesukaanku.

   "Ibu wortelnya habis ya?"

   Kini aku berjongkok, mencari keberadaan wortel yang suka disimpan ibu dibagian paling bawah.

   "Iya, kemarin ga sempet ke pasar," kata Ibu kini mendekatiku. "Mau beli di tukang sayur depan?" tawarnya.

   Ah, sangat malas sekali berjalan beberapa meter dari rumah untuk membeli wortel. Lagipula aku ada jadwal tambahan pelajaran pagi karena harus mengejar materi untuk ujian semester dalam waktu dekat. Anehnya sekolahku mendahulukan classmeeting baru setelah itu ujian semester.

    "Engga usah, gapapa ga pake wortel hari ini."

    Setelah berapa lama sibuk menghabiskan waktu setengah jam membuat nasgor, aku segera berlari ke kamar. Menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

✿✿✿

Aku melangkah memasuki area sekolah.  Berhenti sebentar memeriksa apakah seragam yang ku kenakan sudah lengkap atau belum, karena nanti pemeriksaan setiap pagi selalu dilakukan oleh Bu Mareta.

  

  Astagfirullah, aku lupa membawa pin berbentuk bulat itu.

   Aku mencoba menggeledah tas, mencari keberadaan benda yang biasa ku pasangkan pada samping kerudungku.

   Inilah akibat ceroboh yang kadang suka muncul.

   "Assalamu'alaikum, Sa."

   Aku menoleh, melihat Ali yang sudah ada di sampingmu dengan kedua alis beradu heran memandangku.

  "Waalaikumsalam, Ali," jawabku ramah walau terdengar gagap samar.

  "Kok ga masuk?"

  Aku menggerak-gerakkan bola mata kecil.

   "Aaa... aku lupa bawa pin, nyoba nyari ditas tapi ga ada," kataku apa adanya. Tak ada tanggapan dari Ali membuat aku kembali menunduk mencari pin dalam tasku.

   Sebuah pin bulat tepat disodorkan di depanku. Aku mendongak, melihat pin itu kepunyaan Ali.

   "Pakai pinku saja," tawar Ali dengan senyum khasnya.

   Ha? 

    Aku mengerjap sadar untuk menguasai diri. "Terus kamu bisa dihukum kalau tidak memakainya," ucapku menolak.

  Ah, tapi aku benar-benar membutuhkannya juga.

   Tak berapa lama ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

   "Aku masih punya lagi," kata Ali memperlihatkan satu pin kepunyaannya. Mataku berbinar.

  Syukurlah.

   Dengan lengkungan sabit kecil dibibir, aku menerima pin yang diberikan Ali. "Aku pinjem dulu ya, nanti istirahat pertama aku kembalikan setelah beli pin baru."

    "Tidak usah, pakai saja. Maksutnya ambil saja tidak usah kembalikan," cegah Ali.

Aku terdiam, hendak menerka tapi ini bukan waktu yang pas. Kita harus cepat-cepat ke kelas untuk tambahan pelajaran.

   "Hm baiklah, aku masuk duluan ya. Syukron, assalamu'alaikum," pamitku yang diangguki ramah olehnya.

   

    Langkahku semakin cepat saat melewati deretan IPS. Kenapa harus kelas IPS yang pertama ku lewati, tidak adakah jalan lain untuk menuju kelas IPA? 

  "Sa."

  Tuhkan, siapa sih manggil-manggil di koridor kelas IPS. Udah tahu aku buru-buru.

  Aku berhenti dan menoleh ke belakang, Laili berlari ke arahku dengan kesusahan. Padahalkan materi untuk hari ini tidak membuat beban tasnya melebihi kapasitas.

    "Tungguin," katanya sembari memanyunkan bibir.

  "Ini juga lagi aku tungguin, Li!"

   Setelah itu kami berjalan berdampingan, ku lirik sekilas Laili yang ku tebak sedang mencuri pandang ke gerombolan kelas 11 IPS 1.

  Aku menghela nafas, dugaanku tidak melesat. Benar, sepertinya Laili menyukai Fariz.

     Sesampainya di kelas, aku segera menuju ke tempat dudukku. Mengeluarkan buku pelajaran untuk pagi ini.

    

    Tak berapa lama, tepat pukul enam guru untuk mapel tambahan memasuki kelas.

 

✿✿✿

🍃Assalamu'alaikum 🍃

Votementnya yaaa^____^

[Author Notes] : jangan lupa follow aku yaaaaaapsss ❤

Episodes
1 1- CINTA
2 1 - MASA SMA - Jumpa di Pagi Hari
3 2- MASA SMA - Bagi Tugas
4 3- MASA SMA - Tak Mengerti
5 4- MASA SMA - Pin Sekolah
6 5- MASA SMA - Terkisah
7 6- MASA SMA - Terpandang
8 7- MASA SMA - Munculnya Salah Paham
9 8- MASA SMA- Aku Berhenti Ya?
10 9- MASA SMA- Menghindar
11 10- MASA SMA - Sebuah Teka-Teki
12 11- MASA SMA - Cemas
13 12- MASA SMA - Yang Sebenarnya
14 13- MASA SMA - Tebakanku
15 14- MASA SMA- Teman
16 15- MASA SMA - Membuktikan
17 16- MASA SMA - Tembakan Pertama
18 17- MASA SMA- Penjelasan
19 18- MASA SMA - Terbongkar
20 19- MASA SMA- Akrab
21 20- MASA SMA - Sebotol Mineral
22 21- MASA SMA - Pemberian ke Dua
23 22- MASA SMA - Baikan
24 23- MASA SMA- Semakin Bersalah
25 24- MASA SMA- Menyesal
26 25- MASA SMA - Jalan Terbaik
27 26- MASA SMA- Namanya Hafidz
28 27- MASA SMA - Tak Menyangka
29 28-MASA SMA - Kaktus
30 29-MASA SMA- Berakhir
31 30-MASA SMA- Mengikhlaskan
32 31- MASA SMA - Mencoba Menebak
33 32- MASA SMA- Rencana Camping
34 2- PERIHAL DIA
35 33-MASA SMA - Kembali Menerka
36 34- MASA SMA- Pandangan
37 35- MASA SMA - Perjalanan Terbaik
38 36- MASA SMA - Sebuah Novel
39 37- MASA SMA - Rohis
40 38- MASA SMA- Terpana
41 Aku berkata-kata, kataku kata
42 39- MASA SMA - Salting
43 40- MASA SMA- Saudara Kembar?
44 Info
45 41- MASA SMA- Bekal
46 42- MASA SMA- Fighting
47 43-MASA SMA- Teman(2)
48 Info(2)
49 44- MASA SMA- Satu Kelas
50 45- MASA SMA- Canggung
Episodes

Updated 50 Episodes

1
1- CINTA
2
1 - MASA SMA - Jumpa di Pagi Hari
3
2- MASA SMA - Bagi Tugas
4
3- MASA SMA - Tak Mengerti
5
4- MASA SMA - Pin Sekolah
6
5- MASA SMA - Terkisah
7
6- MASA SMA - Terpandang
8
7- MASA SMA - Munculnya Salah Paham
9
8- MASA SMA- Aku Berhenti Ya?
10
9- MASA SMA- Menghindar
11
10- MASA SMA - Sebuah Teka-Teki
12
11- MASA SMA - Cemas
13
12- MASA SMA - Yang Sebenarnya
14
13- MASA SMA - Tebakanku
15
14- MASA SMA- Teman
16
15- MASA SMA - Membuktikan
17
16- MASA SMA - Tembakan Pertama
18
17- MASA SMA- Penjelasan
19
18- MASA SMA - Terbongkar
20
19- MASA SMA- Akrab
21
20- MASA SMA - Sebotol Mineral
22
21- MASA SMA - Pemberian ke Dua
23
22- MASA SMA - Baikan
24
23- MASA SMA- Semakin Bersalah
25
24- MASA SMA- Menyesal
26
25- MASA SMA - Jalan Terbaik
27
26- MASA SMA- Namanya Hafidz
28
27- MASA SMA - Tak Menyangka
29
28-MASA SMA - Kaktus
30
29-MASA SMA- Berakhir
31
30-MASA SMA- Mengikhlaskan
32
31- MASA SMA - Mencoba Menebak
33
32- MASA SMA- Rencana Camping
34
2- PERIHAL DIA
35
33-MASA SMA - Kembali Menerka
36
34- MASA SMA- Pandangan
37
35- MASA SMA - Perjalanan Terbaik
38
36- MASA SMA - Sebuah Novel
39
37- MASA SMA - Rohis
40
38- MASA SMA- Terpana
41
Aku berkata-kata, kataku kata
42
39- MASA SMA - Salting
43
40- MASA SMA- Saudara Kembar?
44
Info
45
41- MASA SMA- Bekal
46
42- MASA SMA- Fighting
47
43-MASA SMA- Teman(2)
48
Info(2)
49
44- MASA SMA- Satu Kelas
50
45- MASA SMA- Canggung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!