First Love
Cinta.
Kata orang cinta itu bisa membutakan.
Aku tidak percaya akan sebuah cinta.
Namaku Rianna, usiaku 18 tahun. Tahun ini adalah semester terakhirku sekolah, tidak ada waktu buat bermain-main apa lagi urusin soal cinta-cintaan.
"hei hei Ann kau tau tidak Bayu nembak aku loh " ada perasaan gembira di wajah Dina dia teman sekolahku sejak smp.
" Yayaya Din aku turut senang, tapi bukannya kau harus lebih memikirkan ujian kita 3 bulan lagi "
" heemm hey An apakah tidak ada orang yang kau suka selama ini?
" _aku nggak ada. Aku gak mau buang waktu buat hal yang kaya gitu. " jawabku.
Obrolan kita cukup singkat di sela-sela waktu istirahat.
Bell sekolah pun berbunyi, entah kenapa omongan Dina sedikit mengganggu kosentrasiku.
" Anna Anna Rianna! " pekik Bu guru
" iya bu " jelasnya yang cukup terkejut.
" Kenapa melamun? kamu dengar tidak penjelasan ibu? "
" Iya bu maaf saya dengar bu " huhh bikin kaget saja, fokus-fokus.
Bell pulang sekolah pun akhirnya berbunyi, teng, teng, teng.
" Anna tunggu, ayok kita makan dulu sebelum pulang aku baru dapet diskon loh dari tempat langgananku. " Dina selalu begitu dia tidak pernah memusingkan soal belajar.
" Hhmm maaf ya hari ini aku harus belajar ujian sudah dekat hehehe "
" Huhh Ann kamu memang bener-benar murid taladan hahh " puji Dina.
" Yasudah aku pulang dulu ya, Din sampai ketemu besok. " pamitku kepada Dina.
aku senang memiliki sahabat seperti Dina, dia anaknya ceria, baik dan selalu ada di saat aku membutuhkan nya.
" Duhh " Tanpa sadar aku menabrak seseorang.
" maaf aku gak sengaja "
" Hoii liat pake mata dong kutu buku! " dengusnya.
" maap " jawabku sambil bergegas pulang, kenapa juga aku harus bertemu dengan mori, dia anak berandalan tukang iseng dan jail.
Ya waktu itu aku memang tidak percaya akan sebuah cinta tpi
Di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan
Pertemuan pertama kita.
Ya mungkin kemarin aku bernasib sial. Karna bertemu dengan Mori, semoga hari ini aku tidak bertemu dengannya.
" Pagi, Ann " sapa Dina.
" Pagi " semuanya berjalan seperti biasa sampai pelajaran kedua kita.
Cukup panas cuacanya hari ini, pelajaran olahraga bisa di bilang cukup favorit, bahkan Dina sangat bersemangat mengikuti nya.
Pelajaranpun berakhir. " Hufttt ayoo kita ke kantin Ann. "
Dina menarikku sampai kantin, kita hari ini makan cukup banyak. Saat kita lagi asik dan ngobrol, tiba-tiba.
" Hoi cupu. " aku terdiam cukup lama gak habis pikir kenapa kita bisa bertemu kembali.
" Hei, siapa yg kamu maksud cupu morii "
Ada sedikit perasaan lega sebab Dina ada di sampingku.
Moripun menjawab cukup singkat dan seolah mengejek " Dasar cewek. " ujarnya dan berlalu pergi.
Tak habis pikir dia datang cuma mau mengejekku saja, habis bicara seperti itu dia langsung pergi.
" hey Ann kamu punya masalah apa sama mori? " tanya Dina
Ya mori cukup membuatku kaget, apa dia marah padaku soal kemarin padahal aku tidak sengaja, dan aku sudah minta maaf.
" Aku cuma tidak sengaja nabrak dia, kemarin Din. " akhirnya aku menceritakan semuanya kepada Dina.
2 bulan pun berlalu. Ya mori semakin lama semakin iseng kepadaku dia hampir setiap hari selalu di panggil kepala sekolah.
" Ann bagaimana kalau besok kita ke bioskop? " Tanya Dina
" Ok. " jawabku sekali-kali kita refreshing, karna saking tegangnya hampir ujian.
" Oi kalian mau kemana? " Tanya mori, dia kayak hantu, datang dan pergi sesuka hati.
" Gak ada urusan nya sama kamu mor." jawab Dina
" Bayu jga ikut kan Din, trus kenapa aku juga enggak boleh ikut? " Mereka berdua saling berdebat satu sama lain. Sebuah hiburan buatku, entah kenapa seakan aku sudah terbiasa akan adanya mori. Entah sejak kapan kami jadi sedekat ini..
**perjalanan kita masih panjang
Dimana canda, tawa, dan kesedihan
kita di mulai**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Fitri Talib Jelani
Mampir thor
2022-05-23
0
Iceu Yuherti
k
2022-04-30
0
Ike Tri Putri
coba membaca karena babnya pendek 😀
2021-03-11
0