NovelToon NovelToon

First Love

1. eps 1

Cinta.

Kata orang cinta itu bisa membutakan.

Aku tidak percaya akan sebuah cinta.

Namaku Rianna, usiaku 18 tahun. Tahun ini adalah semester terakhirku sekolah, tidak ada waktu buat bermain-main apa lagi urusin soal cinta-cintaan.

"hei hei Ann kau tau tidak Bayu nembak aku loh " ada perasaan gembira di wajah Dina dia teman sekolahku sejak smp.

" Yayaya Din aku turut senang, tapi bukannya kau harus lebih memikirkan ujian kita 3 bulan lagi "

" heemm hey An apakah tidak ada orang yang kau suka selama ini?

" _aku nggak ada. Aku gak mau buang waktu buat hal yang kaya gitu. " jawabku.

Obrolan kita cukup singkat di sela-sela waktu istirahat.

Bell sekolah pun berbunyi, entah kenapa omongan Dina sedikit mengganggu kosentrasiku.

" Anna Anna Rianna! " pekik Bu guru

" iya bu " jelasnya yang cukup terkejut.

" Kenapa melamun? kamu dengar tidak penjelasan ibu? "

" Iya bu maaf saya dengar bu " huhh bikin kaget saja, fokus-fokus.

Bell pulang sekolah pun akhirnya berbunyi, teng, teng, teng.

" Anna tunggu, ayok kita makan dulu sebelum pulang aku baru dapet diskon loh dari tempat langgananku. " Dina selalu begitu dia tidak pernah memusingkan soal belajar.

" Hhmm maaf ya hari ini aku harus belajar ujian sudah dekat hehehe "

" Huhh Ann kamu memang bener-benar murid taladan hahh " puji Dina.

" Yasudah aku pulang dulu ya, Din sampai ketemu besok. " pamitku kepada Dina.

aku senang memiliki sahabat seperti Dina, dia anaknya ceria, baik dan selalu ada di saat aku membutuhkan nya.

" Duhh " Tanpa sadar aku menabrak seseorang.

" maaf aku gak sengaja "

" Hoii liat pake mata dong kutu buku! " dengusnya.

" maap " jawabku sambil bergegas pulang, kenapa juga aku harus bertemu dengan mori, dia anak berandalan tukang iseng dan jail.

Ya waktu itu aku memang tidak percaya akan sebuah cinta tpi

Di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan

Pertemuan pertama kita.

Ya mungkin kemarin aku bernasib sial. Karna bertemu dengan Mori, semoga hari ini aku tidak bertemu dengannya.

" Pagi, Ann " sapa Dina.

" Pagi " semuanya berjalan seperti biasa sampai pelajaran kedua kita.

Cukup panas cuacanya hari ini, pelajaran olahraga bisa di bilang cukup favorit, bahkan Dina sangat bersemangat mengikuti nya.

Pelajaranpun berakhir. " Hufttt ayoo kita ke kantin Ann. "

Dina menarikku sampai kantin, kita hari ini makan cukup banyak. Saat kita lagi asik dan ngobrol, tiba-tiba.

" Hoi cupu. " aku terdiam cukup lama gak habis pikir kenapa kita bisa bertemu kembali.

" Hei, siapa yg kamu maksud cupu morii "

Ada sedikit perasaan lega sebab Dina ada di sampingku.

Moripun menjawab cukup singkat dan seolah mengejek " Dasar cewek. " ujarnya dan berlalu pergi.

Tak habis pikir dia datang cuma mau mengejekku saja, habis bicara seperti itu dia langsung pergi.

" hey Ann kamu punya masalah apa sama mori? " tanya Dina

Ya mori cukup membuatku kaget, apa dia marah padaku soal kemarin padahal aku tidak sengaja, dan aku sudah minta maaf.

" Aku cuma tidak sengaja nabrak dia, kemarin Din. " akhirnya aku menceritakan semuanya kepada Dina.

2 bulan pun berlalu. Ya mori semakin lama semakin iseng kepadaku dia hampir setiap hari selalu di panggil kepala sekolah.

" Ann bagaimana kalau besok kita ke bioskop? " Tanya Dina

" Ok. " jawabku sekali-kali kita refreshing, karna saking tegangnya hampir ujian.

" Oi kalian mau kemana? " Tanya mori, dia kayak hantu, datang dan pergi sesuka hati.

" Gak ada urusan nya sama kamu mor." jawab Dina

" Bayu jga ikut kan Din, trus kenapa aku juga enggak boleh ikut? " Mereka berdua saling berdebat satu sama lain. Sebuah hiburan buatku, entah kenapa seakan aku sudah terbiasa akan adanya mori. Entah sejak kapan kami jadi sedekat ini..

**perjalanan kita masih panjang

Dimana canda, tawa, dan kesedihan

kita di mulai**.

2. eps 2

Esoknya.

Akhirnya kita berangkat ber'empat. Lucu memang kemarin mereka berdebat tapi sekarang mereka cukup akrab, walaupun aku masih belum terbiasa suasana yang ramai.

" Hoi kalau kamu bengong kita tinggal loh. "

" Huhh iya iya " dengusku kesal.

Kita nonton seperti sedang kencan walaupun menurutku, lebih seperti mengawal Dina.Ya sebab Dina cukup lengket dengan Bayu. Sedangkan kita berdua terlihat mengawal orang pacaran.

" Ann aku dah pesen tiket buat kita ber-empat ayok kita masuk. " ujar Dina

Hahaha mereka bersemangat sekali seperti burung yang lepas dari kandang, aku duduk di samping Mori ya kami cukup mengacuhkan soal tempat duduk.

Akhirnya selesai.

" Ahhh pinggang ku Ann ayok kita makan dulu, terus kita belanja. "

Hahaha anak laki-laki cukup terkejut saat mendengar kita mau belanja dulu.

" Belanja!! Klian tidak capek apah? Hoi abis ini kita harus muter muter dulu nih? "

Wajah Mori tampak kesal, siapa suruh mau ngikut kita.

" Kita makan di sini saja " ucap Bayu.

Menyenangkan, sudah lama rasanya tidak seperti ini. akhir akhir ini aku terlalu fokus soal UN.

" Uhh kenyang " teriak Dina.

" Din klau kenyang gak usah teriak malu-maluin hahaha, kita bukan lagi di kantin. " Ucapku.

" Hehehe baiklah ayok kita berburu, " semangat Dina sudah membara, tempat pertama kita tuju adalah aksesoris, Dina sama Bayu sudah asik belanja sedangkan aku hufftt serasa jalan bareng singa.

Mori tidak banyak bicara, dia dari tadi diem dan cuma melihat-lihat.

" Ya sudahlah dari pada aku mikirin dia lebih baik aku bersenang-senang " pikirku. Tiba-tiba!

" Ini seperti nya cocok buat kamu! " Aku kaget Mori ngasih aku gelang yg sangat cantik, berwarna biru terang seolah menggambarkan kebebasan. di gantungan gelang ada bentuk burung sama kelinci sangat cantik.

Aku tidak bisa menolak pemberian Mori karna sangat indah, ya aku anggap ini sebagai tanda pertemanan kita.

" Terimakasih. " Ucapku dengan gembira.

Untuk pertama kalinya aku liat dia tersenyum, ya walaupun Mori, terkenal cukup jail tapi sulit buat berteman dengan dia seolah ada tembok yang membatasinya.

Burung berterbangan, kelenci berlarian.

Bunga bermekaran, kenangan terindah.

Tidak akan pernah kulupakan.

" Ann sudah selesai belum? " Kehadiran Dina dan Bayu seolah memecahkan keheningan kita berdua.

" Sudah ayok lebih baik kita pulang dah larut Din. " tanpa sadar aku tidak membeli apapun ya sudahlah, anehnya saat aku ajak pulang Dina dia tidak menyangkal atau mengeluh masih belum puas. Hahh penyelamat ku.

" Baiklah para lelaki kita berpisah di sini saja!! Dan kamu Ann kamu harus nginep di rumah ku ok "

" Baiklah " jawabku.

Kita pun berpisah, sebab arah kita pulang berbeda. Sedangkan aku pulang menggunakan taksi bareng Dina. Cukup melelahkan hari ini ada begitu banyak kejadian yang tak terduga.

Akhirnya aku nginap di rumah Dina. Keluarga Dina sangat jarang ada di rumah mereka sibuk dengan pekerjaan nya.

" Hayo Ann kamu semenjak pulang dari mall selalu bengong, dan senyum senyum sendiri ayo kenapa? " Entah apa yg terjadi padaku ada perasaan gembira yang sulit sekali aku jelaskan. Aaaaa rasanya aku mau teriak saking senangnya.

" entahlah Din gak papa ko ayo cepat kita tidur. " akupun mengalihkan pembicaraan Dina yang sudah mulai kepo.

" Hihh kamu mengalihkan pembicaraan Ann cepet cerita kepo nih aku. " lebih baik aku pura-pura sudah tidur aja.

" Rianna bangunn kamu jangan abaikan aku dong. " dengusnya kesal.

malam terasa sangat panjang.

Esok akankah kita bertemu kembali.

3. eps 3

' Mentari pagi menyapa, burung berkicauan '

Semalaman aku tidak bisa tidur entah kenapa di pikiranku selalu ada Mori, waaa apa aku dah gila. Kenapa aku kepikiran Mori terus. Tanpa sadar aku berteriak dan membuat Dina bangun.

" Ahhh.. ada apa Ann? Kamu teriak? Kita telat ke sekolahkah.? Untunglah sudah jam 6 pagi jadi aku memiliki alasan.

" Iya Din dah pagi ayo cepat bangun!! "

Maaf Din aku masih belum bisa Jujur,sama kamu. Akupun masih bingung dengan perasaanku, tidak mungkin kan aku menyukai mori. Hanya karna gelang yang ia berikan..ada apa dengan Dina dari tadi dia melihat ku trus.?

" Hhmm.. hahaha.. kenapa muka kamu Ann.? Kusut kaya jemuran, ini masih pagi loh semangat dong!! " Hhuhh Dina seenaknya saja meledek padahal aku kan gak bisa tidur gara-gara dia tidurnya kemana-mana, di tambah lagi tadi malam aku kepikiran Mori terus..

" Ngeledek.. kan gara-gara kamu Din, tidur gak bisa diem. "

" Hehehe.. maaf akukan gak sadar ".... ahh itu Bayu, ku tinggal dulu ya Ann.. "

Hahh yang lagi kasmaran memang, ada cowok nya temen sendiri di tinggal.

" Hey cupu.. sendirian bae mana si Dina? Biasanya kan selalu lengket.. " ucap Morii..

Ada yang berbeda dengan perasaanku tiba-tiba saja jantung ku berdetak sangat cepat.

"Ahh... "

Tanpa sadar aku berlari ke kelas, tanpa sempat menjawab pertanyaan nya.

Huhh.. bagaimana bisa aku menjawab saat di tatap olehnya jantungku hampir saja copot.

Ada apa dengan ku, kenapa aku bodoh sekali, setiap kali bertemu dengannya aku selalu menghindar.

" Rianna.. tolong bantu ibu bawa buku-buku ini ke ruangan ibu! Terus kamu tunggu ibu sebentar. "

" Baik Bu.. "

Akupun bergegas membawa buku-buku ke ruangan guru. " Ehh.. " kenapa aku selalu bertemu dengan Mori. Tapi sepertinya dia lagi di marahin sama pak guru. Di ruangan sebelah makanya dia tidak sadar keberadaanku..

" Mori kenapa kamu selalu buat masalah? Kamu kan sebentar lagi mau lulus di ubah dong sikap kamu. Kamu itu udah senior, harus memberikan contoh yang baik buat adik kelas kamu dong. "

Tanpa sadar aku mencuri dengar pembicaraan mereka, aku ingin segera pergi tapi gak bisa sebab Bu guru suruh aku tinggal dulu.

" Hayoo..nguping pembicaraan orang, ganti rugi traktir makan di kantin. "

Sontak aku kaget bukan main, tiba-tiba dia ada d belakang ku, dan lagi apa maksud nya masa aku tidak sengaja dengar pembicaraan mereka aku di suruh traktir dia si.

" Enggak.. kenapa juga aku harus traktir kamu aku kan gak sengaja dengar. " Jantungku berdebar lagi. Ahh ada apa denganku kenapa aku tampak bodoh di depannya, terlihat dia sedang merencanakan sesuatu yang membuatku merinding.

" Owh.. gak mau ya gak papa nanti aku bilang bu guru kamu robek tugas orang lain bagaimana? " Yang tadinya jantungku berdebar setelah denger dia ngomong gitu, malah bikin emosi rasanya ingin ku jewer telinganya.

" Akukan gak robek tugas, silahkan saja. " Dengan percaya diri aku berdebat dengannya.

" Aku yang robek kamu yang harus bertanggung jawab. Karna saat Bu guru datang cuma ada kamu di ruangan ini, berani!!. "

Aku gak bisa berkata-kata lagi, kenapa juga dia ngotot minta di traktir olehku.

Setelah perdebatan yg cukup panjang akhirnya aku kalah juga. " Baiklah aku yang traktir tapi kamu makan sendiri ya aku sibuk. " Ucapku..

" Tidak.. kamu gak boleh pergi sebelum aku selesai makan atau perjanjian kita batal, ... Ok aku tunggu kamu di kantin! Jangan lupa cupu.. "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!