Next Generation— SANG PENYELAMAT

Next Generation— SANG PENYELAMAT

HARI PERTAMA

“Okiba, niisan” seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Kaichira membangunkan kakak laki-lakinya yang lebih tua 2 tahun dari dirinya.

“Hai” jawab kakak laki-lakinya itu bernama Yonezo itu. Hari ini ayah mereka, Kaito Suyhifang akan diangkat menjadi Tsukikage ke-7 di Desa mereka.

Kedua bocah itu turun dari lantai atas menghampiri meja makan, “Ohayou kaasan” ujar Yonezo menggosok-gosok matanya, “Ohayou Yonezo.. selesai makan, segeralah mandi lalu bangunkan otoosan.. hari ini pelantikannya” jawab Yara, yang merupakan ibu mereka.

“Hai” jawab Yonezo sambil memakan sarapannya itu. Usia Yonezo saat ini ialah 12 tahun, dan adiknya Kaichira berusia 10 tahun.

Usia Yara dan Kaito sekarang ialah 30 tahun, “Sumimasen” panggil seseorang dari luar, “Hai” jawab Kaichira berlari kedepan pintu.

Ketika dia membuka pintu, wajahnya berbinar. Itu adalah Ryuji, kakak sepupu mereka yang sangat menyayangi mereka. Ryuji setahun lebih tua dari Yonezo, dan dia adalah Ninja Dasar yang pertama lulus dari Akademi.

“Ryuji-niisan” jawab Kaichira sambil memeluk Ryuji, “Ohayou Kaichira-chan” ujar Ryuji membalas pelukan Ryuji.

Yonezo yang penasaran pergi untuk melihat dan, “RYUJI-NIISAN” teriak Yonezo sambil berlari memeluk kakak sepupunya itu. Ryuji setahun lebih tua dari Yonezo, dan artinya usianya saat ini ialah 13 tahun. Dia merupakan siswa dari Akademi desa yang paling cepat lulus yaitu pada usia 11 tahun.

“Hai, Yonezo-kun” jawab Ryuji sambil membalas pelukan itu, “Ryuji-kun” panggil Yara terkejut, “Ohayou Yara-san... Okaasan memberikan ini untuk Kaito-san” jawab Ryuji sambil menyapa bibinya itu. Lalu memberikan sebuah bungkusan berwarna merah.

“Arigatou Ryuji-kun, sampaikan salam pada neesan dan niisan yah” ujar Yara berterimakasih, “Hai” jawab Ryuji, “Mata ne yo, niisan” ujar Yonezo dan Kaichira sambil melambaikan tangan mereka.

Akhirnya Yonezo pergi mandi, dan setelah selesai mandi dan berpakaian, Yonezo kekamar orang tuanya untuk membangunkan ayahnya itu yang masih tidur.

“Okiba toosan, hari ini adalah hari pengangkatan toosan sebagai Tsukikage” ujar Yonezo sambil mengguncangkan tubuh Kaito, “Hai hai” jawab Kaito bangun.

Setelah semua selesai...

Di depan aula sudah ramai sekali orang-orang. Yonezo melihat sang bibi yang ia panggil kakak, siapa lagi kalau bukan Akari.

“Neesan” panggil Yonezo sambil berlari menuju Akari, “Omedetou Yonezo” ujar Akari ketika melihat keponakannya itu.

“Arigatou neesan, apa yang sedang neesan lakukan disini?” tanya Yonezo, “Aku adalah kepala Intelijen saat ini, jadi untuk menjaga keamanan desa... setiap ada acara aku akan mengintai penduduk yang memiliki gerak gerik aneh” jawab Akari sambil menjelaskan.

“Itu pasti melelahkan” gumam Yonezo, “Tidak juga... ahh iya, sebulan lagi kamu akan masuk Akademi bukan?” tanya Akari, “Hmm, aku pasti akan bertemu dengan Daichiru, Sanosuru, Yamato, dan teman-temanku lainnya” jawab Yonezo sambil menyebutkan beberapa anak-anak yang menjadi temannya.

Daichiru ialah anak dari Daisuke dan Fionyu, Sanosuru anak dari Sanosuke dan Kumonaru serta Yamato anak dari Yamaguci dan Nito.

Masih banyak lagi anak-anak didesa mereka yang merupakan anak dari sahabat Akari, “Apa kamu tidak mengenal Mayumi?” tanya Akari menyebutkan nama anak perempuan.

“Tentu saja aku mengenalnya, dia putri dari Misae-san dan Surinato-san bukan?” jawab Yonezo balik bertanya, “Benar.. kalian bahkan teman kecil, kenapa akhir-akhir ini jarang bertemu?” tanya Akari, “Dia sibuk dengan urusannya” jawab Yonezo.

“Min'na, mari berkumpul” perintah seseorang dari atas panggung besar Aula desa, “Ayo..”, “Hai” Yonezo dan Akari menuju ke aula.

“Aku, Ryuutama Akito mengumumkan bahwa desa kita akan dilindungi oleh Tsukikage yang baru, Kaito Suyhifang” kata Akito sambil mundur kebelakang.

Sorak sorai penduduk desa menyambut Kaito sebagai Tsukikage ketujuh saat ini. Akari ikut senang, karena akhirnya cita-cita kakak termudanya itu tercapai.

Kaito melambaikan tangan kepada para penduduk. Setelah sesi acara itu, Yonezo, Kaichira, Yara, dan Kaito ambil foto bersama.

Sejak hari itu, Kaito disibukkan dengan urusan desa. Walau begitu, dia tidak pernah membiarkan keluarganya dan tetap meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya itu.

Sebulan setelah itu...

“Baiklah aku akan membagikan kelas kalian masing-masing” ujar Gyuro yang sekarang menjadi kepala sekolah di Akademi itu. Setelah kelas pertama, tiba giliran kelas Yonezo.

“Tsunari Anata, Yamato Anata, Daichiru Reomato, Imamura Sanosuru, Mayumi Anata, Kaizen Yuu.. Aonara Chibari, Kaminare Hanori, Akainori Chojin, Yonezo Suyhifang” dan Gyuro masih menyebutkan nama anak-anak lainnya.

Mayumi melirik kearah Yonezo. Akhirnya mereka menuju kelas masing-masing, “Baiklah anak-anak, walikelas kalian ialah aku.. namaku Taruzen Ayara” ujar Ayara yang dulu menjadi Bajak Laut, “Jadi ini hari pertama kalian masuk Akademi, kalian ikut aku kelapangan” perintah Ayara. Mereka menuju lapangan.

“Baiklah mungkin orang tua kalian sudah mengajarkan hal ini, jadi bagaimana kalian mencobanya seperti ini” ujar Ayara saat sampai dilapangan.

Dia berhasil melakukan posisi yang Akari sering lakukan yaitu, berjalan di dinding. Satu persatu anak-anak mencoba melakukannya.

Namun belum ada yang bisa. Kemudian Yonezo mendapat giliran terakhir. Dia satu-satunya yang berhasil melakukan hal itu.

Yonezo dengan tenang berjalan keatas dan kemudian turun kembali setelah sampai di puncak, “Sugoi.. tentu saja dia mampu, dia kan putra dari Nanadaime” bisik salah seorang murid kepada orang disampingnya.

“Baiklah, yang Yonezo tadi lakukan ialah contoh yang benar” ujar Ayara sedikit terkejut. Dia yang saat ini berusia 31 tahun itu merasa terkejut. Karena saat itu memakan waktu 5 bulan agar berhasil.

“Baiklah, sekarang kalian bermain sesuka hati saja.. tapi jangan buat keributan” perintah Ayara lalu meninggalkan mereka.

“Kau ternyata punya otak jenius” ujar Hinori— seorang anak perempuan seusia Yonezo yang memiliki jiwa tomboy, “Arigatou... Akari-neesan yang mengajariku beberapa teknik itu” jawab Yonezo sambil tertawa.

Mayumi menatap Yonezo. Ketika Yonezo sadar kalau dia sedang ditatap, Mayumi memalingkan wajahnya karena malu.

Mayumi berusaha menutupi wajahnya yang merah merona, Yonezo tersenyum melihat hal itu. Dia menghampiri Mayumi dan, “Mayumi” panggil Yonezo sambil menepuk pundaknya.

“Kau mengangetkanku” jawab Mayumi, “Warui, apa nanti Surinato-san sudah pulang?” tanya Yonezo penasaran dengan kabar ayahnya. Mendengar itu Mayumi berubah menjadi pemurung, “G-Gomen, aku tidak bermaksud untuk menyinggung dirimu” jawab Yonezo merasa bersalah.

“Tidak, mungkin Papa akan pulang minggu depan” jawab Mayumi sambil tersenyum palsu, “Soka, bagaimana jika nanti kita kerumah Akari-neesan?... hari ini dia sedang tenang dirumah” tawar Yonezo.

Wajah Mayumi kembali berbinar. Dia sangat mengidolakan bibi Yonezo itu, dia bahkan terinspirasi ingin menjadi seorang Pahlawan Wanita seperti Akari. Namun ia berniat ingin menjadi seorang Tsukikage karena terinspirasi dari Kaito, ayah Yonezo.

“Hai, aku pasti akan datang kesana” jawab Mayumi dengan nada gembira. Yonezo tertawa kecil melihat hal itu.

Pulang Sekolah...

“Okaeri niisan” sambut Kaichira yang sudah menunggu di depan pintu sembari memberi pelukan, “Hai, Kaichira... ehh dimana Okaasan?” tanya Yonezo sambil mengelus kepala adiknya itu.

“Mama pergi ke toko bunga milik Nito-san... mama ingin membantu menyiapkan acara pembukaan gedung Intelijen Rahasia yang baru” jawab Kaichira.

“Soka, apa kau ingin ikut kerumah Akari-neesan?” tanya Yonezo. Kaichira merasa senang, “HAI” teriak Kaichira dengan nada gembira. Sedikit penjelasan tentang anak-anak dari rekan Akari.

Yonezo Suyhifang, dia memiliki kepribadian mirip sang Ayah yang tenang dan tidak banyak bicara. Dia juga jenius, mirip Kaito kecil. Yonezo memiliki rambut dan matanya yang berwarna hitam berkilau. Adiknya, Kaichira Suyhifang merupakan gadis kecil dengan rambut hitam dan mata berwarna hijau gelap.

Kaichira ialah satu-satunya anggota klan Sufyhifang dengan mata Hijau gelap. Jadi orang tidak akan mudah mengenalinya. Walau begitu, kemiripannya sang adik tidak bisa dibedakan dengan sang kakak.

Yonezo membangkitkan segel pertama mata Hoshimenya pada usia 3 tahun. Kini matanya sedang mengejar ke segel 5, dia seperti Akari kedua yang punya otak jenius.

Akhirnya setelah selesai...

Mereka keluar rumah, berjalan menggunakan baju biasa menuju rumah sang bibi. Baru beberapa langkah mereka berjalan, terdengar ledakan dari utara tempat mereka berhenti.

“Ada yang tidak beres” gumam Yonezo, “Niisan, sebaiknya kita mengecek... Papa sudah memberitahu diriku, kalau ada masalah tolong dihendel sementara” ujar Kaichira, “Yosh, ayo kita lihat” jawab Yonezo.

Mereka berlari menuju sumber ledakan. Ketika sampai, mereka terkejut. Seekor tikus tanah raksasa muncul dari dalam tanah dan mulai merusak beberapa gedung. Beberapa orang berlarian ketakutan.

“Yonezo” panggil Mayumi ketika melihat Yonezo, “Mayumi, apa yang sebenarnya terjadi disini?” tanya Yonezo.

“Aku juga tidak tahu, namun setelah mendengar penjelasan Yamato tadi... dia berkata bahwa saat berjalan sebentar Tikus Raksasa itu muncul dari dalam tanah sambil marah dan mulai memberi serangan dari dalam mulutnya itu” jawab Mayumi sambil menjelaskan detail apa yang terjadi.

Kaichira menggunakan mata Hoshimenya yang masih segel 3. Dia melihat aliran bayangan berwarna hitam bercampur merah, “Titik lemahnya ada disana” ujar Kaichira sambil menunjuk ke arah ekor Tikus itu.

“Oi Yonezo” panggil Daichiru, “Kau pasti ingin bertarung, aku ikut” ujar Daichiru. Yonezo tersenyum, “Ikuzoo”, “HAI”

“Kaichira”, “Hai... dia akan bergerak ke timur” jawab Kaichira membaca pergerakan Tikus Raksasa itu, “Ki” gumam Yonezo sambil menggunakan mata Hoshimenya yang sudah mencapai segel 4.

Tikus itu tidak dapat bergerak, “Daichiru”, “Hai.. Raibu gazo” gumam Daichiru mulai melukis di sebuah gulungan yang selalu ia bawa.

“JAIANTOHANDO” teriak Daichiru. Tangan raksasa menahan badan depan tikus itu, tangan itu adalah lukisan yang keluar dari gulungan milik Daichiru.

“MAYUMI”, “HAI...INAZUMA NO KEN” teriak Mayumi meninju bagian ekor Tikus itu menggunakan tinju petir milik ayahnya.

Akhirnya mereka melepas serangan itu. Sejenak Tikus itu terkena listrik, namun ia masih bisa bangkit.

“Ini bukan tikus, tapi monster” gumam Mayumi terkejut, “Tadi itu menyakitkan” jawab Tikus itu dapat berbicara. Mereka terkejut. Karena belum terlalu paham pengaliran energi yang sempurna, mereka jadi mudah kelelahan.

“Akan kubunuh kalian—”, “KURU SHIROI KEN” teriak seseorang sambil meninju Tikus itu dari atas. Badan Tikus itu hancur berkeping-keping dan mengeluarkan cairan berwarna hijau.

“Daijobu?” tanya pelaku yang meninju Tikus itu. Orang itu ialah Akari, “Neesan” mereka bertiga terkejut, “Yokatta, kalian sudah melakukan hal yang hebat” puji Akari sambil membantu mereka berdiri.

“Sugoi Akari-san” puji Kaichira menghampiri bibinya itu, “Arigatou Akari-sama, kami terselamatkan” ujar Shirogumi yang saat ini sudah menjadi Kepala Keamanan Desa.

“Ini aneh” gumam Akari. Anak-anak Akademi yang lain datang kesana menghampiri mereka.

Itu Yamato, Sanosuru, dan Aonara menghampiri mereka, “Doustano Akari-sensei?” tanya Sanosuru penasaran, “3 hari lalu... saat aku bertugas menjaga keamanan diluar desa untuk acara minggu depan, Ular Raksasa menyerang dari pintu rahasia desa... ukurannya sama dengan tikus ini, dan ketika mati... Ular itu mengeluarkan cairan hijau, sama seperti Tikus ini” jelas Akari.

“Oyashi juga pernah menebas seekor Landak berukuran besar sama seperti tikus ini... dari belakang tempat latihan pedang” jawab Aonara yang merupakan Putri dari Aojin dan Kuuja. Dia mewarisi kemampuan ayahnya sebagai pendekar pedang.

Dan mewarisi kecerdasan sang Ibu yang merupakan Arkeolog, “Awas Yonezo” ujar Yamato sambil menarik tubuh Yonezo yang hampir menginjak cairan hijau di samping nya.

“Chottomatte” gumam Mayumi mengambil sebuah daun yang sudah layu. Dia melemparkan daun itu ke cairan hijau itu.

Daun layu tersebut melebur dan hancur berkeping-keping, “Ini mengandung bahan kimia berbahaya... artinya semua Monster yang masuk ke desa selama 4 hari ini merupakan eksperimen” ujar Yonezo mengerti.

“Hmm, itu yang aku maksud... tidak mungkin Seekor Tikus Tanah menyerang mangsanya menggunakan laser yang keluar dari tenggorokannya” jawab Mayumi.

“Sepertinya mereka gabungan” ujar Akari membuat anak-anak itu bingung, “Gabungan yang Akari-sama maksud ialah Hewan yang sudah menjadi Eksperimen dan disatukan dengan teknologi modern saat ini... mungkin Monster tadi bisa jadi seekor Tikus Tanah kecil, yang aturannya tidak bisa mengeluarkan laser namun dia bisa mengeluarkan itu... karena kemungkinan dia gabungan Cyborg” jawab Shirogumi sambil menjelaskan.

“Cyborg, aku pernah melihat itu di acara televisi... ahhh iya Jack the Cyborg, dia manusia yang 75℅ ialah Cyborg namun dia masih mempunyai pikiran jenius” ujar Yamato mengingat kembali yang ia pernah tonton.

“Kalau begitu, aku ingin ikut menyelidiki hal ini neesan” kata Yonezo dengan wajah berbinar, “Sebaiknya jangan” jawab Akari. Mereka terkejut dengan jawaban itu, “Kenapa?” tanya Kaichira penasaran.

“Aku mau kalian mengawasi dibagian Akademi” jawab Akari sambil tersenyum misterius. Mereka semakin bingung.

Episodes
1 HARI PERTAMA
2 Mencurigakan
3 Perkembangan
4 Jenius
5 Baiklah
6 Tidak sekarang
7 Andaikan
8 Lihat itu
9 Silahkan
10 Prestasi
11 Berjuanglah
12 Merepotkan
13 Gomen
14 Kerjasama
15 Berubah
16 Kutunggu
17 Sesali
18 Menyebalkan
19 Bersiap
20 Kembali
21 Menandingi
22 Pewaris
23 Ya ampun
24 Misi rahasia
25 DNA
26 Jengkel
27 Aku berjanji
28 Penasaran
29 Pembohong
30 Daijoubu
31 Ingatan itu
32 Misterius
33 Temukan dia
34 Lupakan aku
35 Jangan
36 Kenapa
37 Indahnya
38 Crhysos
39 Perjalanan
40 Hajar!!
41 Belajar
42 Malasnya
43 Apa yang?!
44 YAMERO
45 Latihan
46 Indah
47 NAZE?!
48 Masa lalu
49 SELESAI
50 Tangguh
51 Sadar
52 Bukti
53 Pergaulan
54 Masa kecil
55 Bongkar
56 Intelijen
57 Percaya padaku
58 Dia—
59 Hilang sudah
60 Lihat ini
61 Neesan
62 Otanjoubi
63 Perjalanan Waktu
64 Libur
65 Patah Hati
66 Waktu
67 TANGKAP
68 Pergilah
69 Bintang
70 Habislah
71 Suki da
72 Kuat
73 Dewa?!
74 Api semangat!!
75 Kita bisa!!
76 Tegar
77 Mencari tahu
78 Tahan
79 Sesuatu?
80 Oi
81 Melawak
82 Misteri
83 Menikah?!
84 Hampir mirip
85 Didalam tubuh?
86 Keluarga Baru
87 Penelusuran
88 Terdiam
89 Mendadak
90 Tidak sadar
91 Diluar nalar
92 Kembalilah
93 Sejenak
94 Jalanku
95 Pura-pura
96 Penerus Baru
97 Dimanapun
98 Mengikuti
99 Semula
100 Sukses
101 Bertemu Kembali
102 Tinggalkan kami
103 Pasti bisa
104 Kebebasan
105 Berbahaya
106 Muridmu
107 Bayangan
108 Bertambah
109 Kasta
110 Istirahat
111 Mungkinkah
112 Yang lampau
113 Berbalik?!
114 Alam
115 Keliling Dunia
116 Penting
117 Lawan
118 Sampaikan
119 Tidak bisa
120 Akhiri saja
121 Berbahagia
Episodes

Updated 121 Episodes

1
HARI PERTAMA
2
Mencurigakan
3
Perkembangan
4
Jenius
5
Baiklah
6
Tidak sekarang
7
Andaikan
8
Lihat itu
9
Silahkan
10
Prestasi
11
Berjuanglah
12
Merepotkan
13
Gomen
14
Kerjasama
15
Berubah
16
Kutunggu
17
Sesali
18
Menyebalkan
19
Bersiap
20
Kembali
21
Menandingi
22
Pewaris
23
Ya ampun
24
Misi rahasia
25
DNA
26
Jengkel
27
Aku berjanji
28
Penasaran
29
Pembohong
30
Daijoubu
31
Ingatan itu
32
Misterius
33
Temukan dia
34
Lupakan aku
35
Jangan
36
Kenapa
37
Indahnya
38
Crhysos
39
Perjalanan
40
Hajar!!
41
Belajar
42
Malasnya
43
Apa yang?!
44
YAMERO
45
Latihan
46
Indah
47
NAZE?!
48
Masa lalu
49
SELESAI
50
Tangguh
51
Sadar
52
Bukti
53
Pergaulan
54
Masa kecil
55
Bongkar
56
Intelijen
57
Percaya padaku
58
Dia—
59
Hilang sudah
60
Lihat ini
61
Neesan
62
Otanjoubi
63
Perjalanan Waktu
64
Libur
65
Patah Hati
66
Waktu
67
TANGKAP
68
Pergilah
69
Bintang
70
Habislah
71
Suki da
72
Kuat
73
Dewa?!
74
Api semangat!!
75
Kita bisa!!
76
Tegar
77
Mencari tahu
78
Tahan
79
Sesuatu?
80
Oi
81
Melawak
82
Misteri
83
Menikah?!
84
Hampir mirip
85
Didalam tubuh?
86
Keluarga Baru
87
Penelusuran
88
Terdiam
89
Mendadak
90
Tidak sadar
91
Diluar nalar
92
Kembalilah
93
Sejenak
94
Jalanku
95
Pura-pura
96
Penerus Baru
97
Dimanapun
98
Mengikuti
99
Semula
100
Sukses
101
Bertemu Kembali
102
Tinggalkan kami
103
Pasti bisa
104
Kebebasan
105
Berbahaya
106
Muridmu
107
Bayangan
108
Bertambah
109
Kasta
110
Istirahat
111
Mungkinkah
112
Yang lampau
113
Berbalik?!
114
Alam
115
Keliling Dunia
116
Penting
117
Lawan
118
Sampaikan
119
Tidak bisa
120
Akhiri saja
121
Berbahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!