Kisah Cinta Impian
Di kisahkan nya seorang gadis cantik bernama Felisha Deandra, anak dari Ferdi dan Masha.
Felisha hidup di Kota S, sejak Kecelakaan pesawat yang di rencanakan oleh seorang perempuan bernama Tari yang tidak menyenangi kebahagiaan keluarga Felisha.
Kabar Felisha yang masih bertahan hidup diketahui oleh Tari, saat Felisha menginjak usia remaja, lima belas tahun, yang hidup bersama seorang gadis yang tidak bersuami bernama Tari.
Tiwi adalah perempuan sebatang kara, ia memilih untuk hidup dan mengabdi kepada keluarga Ferdi yang telah menyelamatkan hidupnya, namun sayang takdir hidup Tari tidak mengenan kan baginya, sehingga ia memilih untuk bunuh diri karena terlalu pendek pikirannya.
Setelah meninggalnya Tiwi, Felisha tinggal bersama kekasihnya bernama Bintang. Ia melanjutkan hidupnya disana dengan di biayai oleh kekasihnya, Bintang.
Felisha berparas cantik, saat beranjak remaja, ia memiliki rambut lurus dan panjang, wajah yang cantik dan manis, ia hidup sebatang kara namun Bintang menyelamatkan hidupnya, dan mengisi hari-harinya, Bintang adalah laki-laki yang tampan, berwajah tampan juga tentunya, berhidung mancung dan kadar tampannya bisa membius perempuan manapun, namun dirinya adalah orang yang setia dan berpegang teguh, hanya saja sikapnya yang sangat baik itu di salah artikan.
Meskipun banyak tantangan karena adanya musuh lama yang mengincar dan kehidupan Felisha yang mengalami banyak tantangan, juga di masalah asmaranya, namun sosok Bintang yang hadir di hidupnya menjadi sosok yang bijaksana, Bintang tidak pernah berniat untuk meninggalkan Felisha, meskipun banyak liku-liku yang mereka lalui.
Berawal dari pertemuan di SMA Bintang sebagai ketua OSIS dan Felisha adalah siswi baru, Bintang dan Felisha berpacaran, Felisha awalnya tidak ada perasaan, namun semakin lama mengenal ada perasaan yang berbeda yang dinamakan 'Jatuh Cinta'.
Felisha adalah sosok yang agresif, ini akan tampak setelah ia sangat mencintai Bintang.
Ia terkadang mudah cemburu, marah, bahkan sedih karena ada yang salah di mata dan hatinya.
Felisha dan Bintang tinggal satu rumah, karena Felisha sebatang kara, sedangkan Bintang memang tinggal sendiri dan memisahkan diri dari keluarganya.
Cukup ya ...., mari kita mulai dengan kilas balik, masa bayi Felisha hingga remaja dan kemudian dewasa.
Ferdi tersenyum penuh kemenangan, melihat kekesalan Amanda yang tidak bisa menggendong anaknya.
"Jahat amat Lo Fer, awas aja ya nanti kalau gue punya anak. Jangan harap Lo bisa sentuh anak gue." Bisik Amanda namun masih bisa didengar oleh Masha.
"Sayang, biarkan amanda yang gendong, kasian dia." Pinta Masha yang masih terbaring lemah, kasihan melihat sahabatnya itu.
"Tapi sayang, aku masih pengen sama baby cantik ini." Kata Ferdi tidak mau melepaskan baby mungilnya.
"Cepetan, kalau nggak ...." Masha tidak mepanjutkan ucapannya, namun hanya menatap Ferdi dengan sorotan mata tajamnya.
Ferdi tidak ingin istrinya marah, dengan hati-hati ia menyerahkan baby mungilnya kepada Amanda.
"Yes sahabat gue memang mantap. Dia tau mau gue hehe ..., baby mungil akhirnya bisa dipelukanku, muach ..." Amanda dengan senang hati sambil mengecup pipi lembut keponakannya yang masih tampak memerah.
Ferdi tetap setia duduk di tepi ranjang sambil memainkan smartphonenya.
"Sha nama babynya siapa Sha?" Tanya Amanda yang terus memandang Baby mungil Masha dari tadi.
"Masha tampak kebingungan dan menoleh kearah Ferdi yang ada disampingnya.
"Namanya Felisha Deandra, Deandra artinya perempuan yang kuat dan anggun." Ucap Ferdi, namun karena belum puas Amanda bertanya lagi.
"Trus arti Felisha?"
"Lo liat nggak nama orangtuanya?"
Ucap Ferdi kemudian keluar dari kamarnya.
"Sayang mau kemana?" Masha menahan tangan Ferdi yang sudah melangkahkan kakinya.
"Mau keluar bentar, tenang aja gak akan ngilang kok!" Ferdi mencandai istrinya.
Masha hanya tersenyum malu, pasalnya ia sangat posesif selama ini.
"Oh iya ya ... hehe" jawab Amanda cengegesan.
"Sha makasih ya udah lahirin ponakan cantik buat gue hehe ..." Amanda duduk di tepi ranjang setelah sekian lama berdiri.
"Iya ... lo sendiri kapan?" Tanya Masha yang tidak sengaja menyinggung Amanda.
"Lo mah sama aja kayak Ferdi, Lo sama Ferdi singgung gue mulu tentang anak." Ucap Amanda sedih dengan nasibnya.
"Eh gak sengaja. Maaf ya!" Ucap Masha.
"Yaudah tapi ada syaratnya!" Kata Amanda dengan senyuman tersungging disudut bibirnya.
"Apa?"
"Biarkan gue gendong baby Felisha sepuasnya, kalau nginep disini pun gak apa apa kan?" Ujar Amanda sambil menaik turunkan alisnya.
"Ga boleh. Lo gangguin tau gak?" Ucap Ferdi yang tiba-tiba muncul dan bersandar disisi pintu.
"Plis dong. Kakak sepupuku yang paling baek." Rayu Amanda sambil berjalan ke arah Ferdi.
"Sini Felisha." Ferdi mengambil alih Felisha.
"Tapi boleh ya aku nginep. Buat jaga baby biar kalian bisa bobo nyenyak." Rayu Amanda lagi.
"Lumayan juga dengan cara ini bagus." Pikir Ferdi.
"Hah Lo serius Amanda?" Tanya Masha seakan tidak percaya.
"Serius. Asalkan gue bisa sama dedek Felisha." Ucap Amanda yang rela ingin bersama Felisha.
"Biarin aja sayang, lagian dia yang mau. Jadi gak ada yang maksa, ya kan?" Ucap Ferdi mengalihkan pandangannya ke Amanda yang dibalas anggukan oleh Amanda.
*****
3 Tahun Kemudian.
Amanda sudah tinggal bersama Ferdi dan Masha, karena keakrabannya dengan Felisha ditambah lagi orang tuanya yang telah lama meninggal.
"Tante ...tante Panda." Panggil Felisha kepada Amanda dengan sebutan Panda karena nama Amanda baginya sangat sulit disebut, Amanda sedang memasak didapur , Felisha berjalan menghampiri Amanda.
"Iya sayang, ada apa? Tante masak dulu ya ..."ucap Amanda.
"Tante Felica minta Ce klim kayak di tivi tante. Felica pengen lasa jeluk.
"Nanti dulu ya. Emang mama kemana? " tanya Amanda.
"Mama mandi."
"Papa Felisha kemana?"
"Papa kan ke kantol. Kan cuma tante Panda yang selalu sama Felica." Ucap Felisha.
"Iya, iya nanti ya sayang." Kata Amanda lembut sambil membalikkan ikan yang di goreng diwajan, Felisha berada kira-kira dua meter dari tempat Amanda berdiri.
Meskipun baru berusia 3 tahun, namun pertumbuhan Felisha sangat cepat, Felisha sangat cepat mengenal benda berbahaya dan juga sudah mengenal game. Felisha selalu memainkan smartphonenya ibunya untuk mengikuti game online, seperti tebak gambar dan game berhitung menggunakan gambar buah-buahan yang ada di aplikasi dengan menghitung jumlahnya yang diisi dengan angka.
"Tante jangan lama, nanti Felica ga mau lagi." Ucap Felisha kwatir menampilkan wajah chubby nya." Ucap Felisha.
Begitulah Felisha, Felisha berkarakter mudah marah namun mudah juga dibujuk.
Felisha adalah anak pintar dan cantik, Felisha memiliki hidung yang mancung, pipi chubby, bulu mata yang lentik.
"Ya udah, ayo kita beli ke minimarket depan. Felisha yang cerewet." Kata Amanda yang terpaksa menghentikan aktivitas memasaknya kemudian melepaskan celemek.
Amanda mencibit pelan pipi chubby keponakannya itu.
"Ih ... tante panda gak usah cubit pipi Felica. Nanti lepas kayak kulit katak hu ..." Felisha tidak terima pipi chubbynya di cubit oleh Amanda.
"Lho kok pipinya dicamain cama kulit katak cih. Emang Felisha lihat dimana?" Tanya Amanda.
"Dicini tante. Coba tante liat." Kata Masha menekan youtube yang memperlihatkan seseorang membedah katak.
"Ya ampun Sha. Kok anak lo di biarin nonton nggak di dampingi. Kan salah paham." Batin Amanda melihat tanggapan Felisha.
Begitu pulang dari minimarket Felisha sangat senang.
"Lho sayang. Kamu dari mana?, Amanda kalian abis belanja ya?" Tanya Masha kepada anaknya dan beralih kepada sahabatnya.
"Tadi Felisha merengek minta es krim. Jadi aku antarin sekalian beli minyak goreng ke minimarket seberang." Ucap Amanda.
"Felisha disini ya sama mama. Tante lanjut masak lagi." Ucap Amanda kemudian melangkahkan kakinya kedapur, meninggalkam Felisha bersama ibunya di ruang tengah.
"Felisha, seharusnya jangan makan yang dingin dingin dan manis manis. Nanti giginya nggak sehat loh." Tegur Masha kepada anaknya yang sedang menyantap es krim.
"Enak mama. Lagian Felica lajin cikat gigi, jadi giginya tetap cehat." Ucap Felisha kemudian berjalan ke arah sofa dan duduk disana.
Masha hanya menggelengkan kepalanya mendengaar jawaban Anaknya.
"Ma lagi. Ce klim nya enak. Ayo beli lagi mama." Kata Felisha berjalan ke arah mamanya.
"Nak, jangan terlalu banyak makan es krim. Itu terlalu manis dan dingin. Nanti kamu sakit perut kebanyakan makan es krim." Ucap Masha sambil membukukan tubuhnya dan memegang kedua bahu Felisha, berusaha memberi pengertian.
"Mamahhhhh ... huaa ...Felica mau ce klim. Kalau mama gak mau, Felica ajak tante Panda aja." Ucap Masha meraung seperti menangis, namun tanpa air mata.
"Ada apa?" Ferdi tiba-tiba muncul dari belakang.
"Papa mau ce klim." Ucap Felisha yang sudah berlari dan memeluk kaki ayahnya dengan wajah cemberutnya.
"Lho mau es krim kok wajahnya cemberut gitu?" Ferdi menjongkok agar tubuhnya seimbang dengan anaknya itu.
"Mama gak bolehin." Jawab Felisha dengan wajah memelas.
Ferdi kemudian mengalihkan pandangan kepada istrinya yang berada tidak jauh seakan meminta penjelasan.
"Tadi udah pa, tapi Felisha mau lagi. Jelas mama gak kasi ijin lagi." Kata Masha kemudian menghampiri mereka.
Ferdi paham kemudian beralih pada anak perempuannya.
"Jangan es krim lagi ya. Nanti kita buat sesuatu." Ucap Ferdi yang mendapat tatapan penasaran dari Masha yang berada didepannya.
bersambung .....
#Beri dukungan, jangan lupa.
Dukunganmu adalah semangatku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Annis As
semangat terus kakk
2021-06-02
0
Annis As
kereeennn
2021-06-02
0
Fipit Fitria
hallo kak
salam kenal,mampir juga ya di karyaku "perjalanan 4 Sahabat"
2021-06-01
0