Persiapan Liburan

Nenek dan kakenya duduk didekat Felisha dan mengagumi wajah cantik dan imut yang dimiliki oleh cucunya yang masih berusia 5 tahun itu, namun Felisha tampak tidak mengenal mereka dan asing baginya, meskipun demikian Felisha berusaha meyakinkan dirinya untuk menyapa.

"Nenek dan kakek kemana aja, Felisha udah lama gak pernah liatin nenek dan kakek. Palingan Felisha lihat didalam hpnya Papa." Ucap Felisha polos memandang kedua orangtua yang sudah beruban itu satu persatu dengan sorotan mata penuh tanda tanya.

"Maafin nenek dan kakek ya. Nenek dan kakek sibuk. Makanya baru sekarang ketemu Felisha." Ucap neneknya.

"Oh nenek sama kakek sibuk." Ucap Felisha dengan menganggukan kepalanya dan dengan wajah yang menggemaskan.

Nenek dan kakeknya yang merasa gemas. Mencium Felisha secara bergantian.

***

Dua minggu kemudian.

Hari telah berganti, Felisha sangat menjalaninya dengan ceria. Hari ini Felisha mendapat kebahagiaan karena mendapat piala dari TK nya, hasil dari prestasinya.

"Ye ... mama, kakek, nenek. Lihat Felisha bawa piala. Felisha sebentar lagi masuk SD. Felisha gak sabar punya banyak teman." Ucap Felisha yang tampak begitu senang, pulang dari TK bersama ayahnya. Felisha langsung menghamburkan ibu dan kakek nenenya di ruang televisi dan bersalaman kepada mereka satu persatu.

"Benarkah, anak mama hebat. Muach ..." Masha merasa gemas dan memangku anaknya serta menghujani wajahnya dengan penuh ciuman.

"Mmmhh ...mama jangan cium Felisha banyak-banyak. Felisha nggak mau nanti lipstik mama nempel di wajah Felisha, nanti wajah Felisha jadi jelek." Ucap Felisha mengundang tawa di ruangan itu, terutama bagi nenek dan kakeknya yang baru pertama kali mengenal Felisha.

Selang waktu yang tidak lama, Amanda muncul dari balik dinding dan menggunakan pakaian kerja lengkap.

Setelah melewati ruang televisi, mulut Amanda ternganga lebar melihat dan sempurna melihat ibu dan ayah Ferdi berada dihadapannya.

"Mama, papa, aaa ...aku rindu." Ucap Amanda langsung memeluk mamanya Ferdi.

"Nak Amanda. Kamu sendiri apa kabar. Mama dan Papa baik." Ucapnya.

"Maaf ya ma, pa. Amanda baru nongol. Soalnya Amanda harus tidur banyak buat perang otak dan menyelesaikan pekerjaan." Kata Amanda yang hendak berangkat kerja.

"Iya nak. Kalau itu memang penting. Maka Istirahatlah. Mama dan papa ngerti kok." Ucap mamanya.

"Tante Panda yang semangat ya, jangan lupa makan siang sama sore." Sambung Felisha yang berlari ke arah Amanda dengan kedua tangan yang masih memegang piala.

"Iya sayang, trimakasih . Felisha dapat piala, wow hebat nak. Tante bangga sama Felisha." Sambil mencubit pelan pipi Felisha.

"Udah jangan cubit cubit lagi. Tante berangkat kerja lagi sana." Usir Felisha yang merasa sedikit kesal dengan tantenya.

"Maaf, maaf ya. Lagian pipi kamu tembem banget. " ucap Amanda terkekeh .

Felisha kemudian mencium punggung tangan Amanda.

***

Pada Malam Hari.

Tepatnya diruang keluarga berkumpullah anggota keluarga itu untuk merencanakan tentang liburan dan sebentar lagi ulang tahun Felisha yang ke-6.

"Pa, Ma dan semua maafin Ferdi ya . Ferdi ambil sedikit waktu istirahatnya. Ferdi sama Masha ada rencana ni.

Sebentar lagi kita akan berangkat le Jepang, merayakan ulang tahun Felisha dan liburan ke sana." Ferdi menjelaskan lepada keluarganya.

"Mm setuju aja. Sesekali kita liburan ke negara lain kan nggak apa-apa." Ucap Amanda menyetujui.

"Papa dan mama setuju selagi ini menyenangkan hati cucu mama yang terkasih. Lagipula nanti kalau kesana, kita bisa mencari tempat pengobatan papa yang terbaik." Ucap mama Ferdi keceplosan.

"Hah ... papa masih sakit?. Emangnya papa mengidap penyakit apa Ma?" Tanya Ferdi mewakili Amanda dan Masha yang juga tercengang mendengarnya.

"Maafin mama. Mama gak bisa cerita ... hiks .. hiks ..." mama Ferdi malahan terisak saat ditanya oleh Ferdi mengenai penyakit papanya.

"Awalnya aku tidak setuju kalau liburan ke Jepang karena aku ingin mengajak Felisha ke kota S untuk melihat rumah yang telah di renovasi dan di wariskan untuknya." Ucap Ferdi dalam hati, kemudian Ia membulatkan tekadnya untuk pergi ke Jepang. Karena Ia mengerti salah satu orangtuanya sedang sakit dan mungkin serius.

Meskipun Ferdi belum mengetahui penyakit apakah itu.

"Sebenarnya penyakit apa yang di idap oleh papa." Batin Masha yang tidak mau bertanya karena tidak tega melihat mertuanya terisak.

"Apa yang di idap papa selama ini. Kenapa kami anaknya bahkan tidak mengetahuinya." Batin Amanda yang berpikir demikian. Tidak ingin bertanya lebih lanjut lagi.

"Maafin mama ya Fer, dan kalian semua. Mama nggak bisa bilang sama kalian semua kalau sebenarnya papa mengidap kanker usus besar." Ucap mama Ferdi dalam hati. Berat baginya untuk mengatakan hal yang tidak baik yang kemungkinan akan menjadi buah pikiran anak-anaknya.

****

Beberapa hari kemudian Keluarga Ferdi sudah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara, mereka akan menaiki pesawat pribadi keluarga.

"Hore ... keJepang, foto sama bunga sakura. Haha ... asyik." Felisha berada diatas kasur dikamar ibu dan ayahnya, Ia melompat- lompat senang.

"Ya ampun Felisha jangan lompat lompat nak, nanti kamu mudah lelah." Kata Masha menasehati.

"Felisha jangan nakal, ayo turun. Nanti papa batalin ke Jepang nya."sambung papanya.

Saat papanya mengatakan 'batal', Felisha hanya biasa saja. Namun karena ia memikirkan perkataan ibunya, jika ia terus melompat maka akan mudah lelah. Felisha pun turun dan tibuh mungilnya itu berdiri di belakang sang ibu.

"Mama ...kenapa disana ada boneka meong. Felisha suka ma. Felisha mau." Ucap Felisha kemudian hendak mengambil boneka tersebut, Masha mengambil alih mengambil boneka, kemudian memberikannya kepada anaknya nan mungil itu. Felisha senang dan memeluk boneka itu seperti hewan peliharaannya.

"Makasih mama." Ucap Felisha sambil memeluk boneka tersebut dengan tampilan yang sudah rapi.

"Huff ... pantesan dulunya ngidam dan pengen kucing. Ternyata yang menginginkannya Felisha." Ucap Ferdi dalam hati, Ferdi tersenyum simpul melihat putri kecilnya tampak bahagia dengan bonekanya.

"Ngapain senyum gitu?" Tanya Masha kepada suaminya yang tersenyum sendiri.

"Enggak, lucu aja liat Felisha." Ucap Ferdi beralasan.

"Sayang kenapa yah, mama merasa enggan meninggalkan rumah dan juga ke Jepang." Masha mengutarakan perasaan enggan nya. Mereka menyebut dirinya mama atau papa pada saat bersama Felisha, anaknya.

"Tapi mau bagaimana lagi. Papa juga kasihan sama mama dan papa kita yang salah satu dari mereka ada yang sakit. Papa pengen lihat mereka sembuh." Ferdi menegaskan pendiriannya.

"Huf ... kenapa rasanya nggak rela juga ya ke jepang. Rasanya akan ada sesuatu yang terjadi. " pikir Ferdi yang merasa tidak ada yang beres dengan perasaannya.

Felisha hanya memeluk erat bonekanya yang baru saja ia lihat dan dapatkan.

"Kenapa gak enak gini ya. Rasanya nanti pasti tidak akan menyenangkan." Batin Felisha yang terus memainkan bonekanya. Ia memendam perasaannya sendiri tanpa mengutarakannya kepada mama ataupun papanya.

bersambung .....

# Dukunganmu Semangatku.

Beri dukungan untuk menghargai karya author.

Episodes
1 Permulaan 'Kisah Cinta Impian'
2 Felisha
3 Kedatangan Nenek dan Kakek
4 Persiapan Liburan
5 Kecelakaan Direncanakan
6 Otak Jeli Dalam Keterpurukan
7 Shock
8 Flashback Sebelum Kecelakaan
9 Flashback Sebelum Kecelakaan 2
10 Rencana Dibalik Pernikahan Tari
11 Masa Remaja
12 Andra Yang Kekeh
13 Hari Sial
14 Perubahan Andra
15 Pura-pura Bahagia
16 Sepatu Melayang
17 Mengerjainya
18 Mencari-Cari Felisha
19 Pembagian Tim
20 Sakit
21 Mimpi Seperti Nyata
22 Memilih Vera
23 Kenangan Kecil Membawa Mimpi
24 Harapan Yang Salah
25 Menyatakan Perasaan
26 Sakit Hati
27 Hari Pertama Disekolah, Memaki Orang Yang Tidak Dikenal
28 Ternyata Dia Adalah ...
29 Dibawa Pulang
30 Menjadi Pacarku
31 Mood Rusak
32 Seperti Ruas Bambu
33 Sejenis Cinta Segitiga
34 Bubur
35 Malam Minggu
36 Siapa Dia?
37 Terbuka
38 Hotel
39 Menjauhlah!
40 Kejadian Tidak Terduga
41 Berusaha Membenci
42 Mencari Tahu Penculik Felisha
43 Pertolongan
44 Kembalinya Musuh Lama
45 Kedatangan Tari Menjadi Siswi Pindahan
46 Felisha Pacar Gue
47 Berduka
48 Kembali Ke Sikap Dingin
49 Ulah Andra
50 Roti yang Diinginkan
51 Manja Vs Tukang Kompor
52 Rencana Elvi dan Andra
53 Indomie
54 Rencana Berjalan Lancar
55 Kesal
56 Visual Novel Versi Author.
57 Belajar Memasak
58 Memberi Cake
59 PHO Sejati
60 Kembalinya Musuh Lama
61 Di Hukum
62 UKS
63 Terpojokkan
64 Menyelinap ke Sekolah
65 Sampai Kapan Kamu Berbohong?
66 Pendapat Arfin yang Lucu
67 Menemani Elvi yang Berduka
68 Keadaan Bahaya, Felisha
69 Gedung Tua
70 Memastikan
71 Hendak Dikubur Hidup-hidup di Tembok
72 Melihat Kenyatannya
73 Dilarang Makan Mie
74 Ulang Tahun Bintang
75 Kedatangan Orangtua Bintang
76 Siapa Sebenarnya Tanti?
77 Ternyata Tanti Adalah
78 Kemunculan Alex
79 Ketauan Makan Mie Pedas
80 Tertindas
81 Pengumuman Khusus Dari Bintang
82 Cara Bintang Menghukum Sang Penindas
83 Pacar Rico
84 Lirikan Shenly
85 Kedatangan Tanti
86 Jangan-jangan Arfin Punya Pacar
87 Salah Paham
88 Ada Apa Dengan Bintang
89 Dibalik Kisah Bintang
90 Baju Couple
91 Rumah Hantu
92 Gara-gara Shenly
93 'Cewek Gila'
94 Masalah Mandi
95 Bintang Vs Rico
96 Hati yang Kandas
97 Bertemu Alex
98 Bintang Tahu Felisha Berbohong
99 Firasat Tidak Baik.
100 Kecelakaan Tari
101 Kata 'Putus' di tolak
102 Sepertinya Aku Sudah Mencintai Andra
103 Pengumuman Ulang Tahun Sekolah + Velentine
104 Postingan Felisha
105 Apa Dia Indigo?
106 Aku Akan Mempertahankan Mu
107 Si Bedebah
108 Maafkan Aku
109 Dosa Berat
110 Nama Panggilan Untuk Felisha.
111 Membuat Sate
112 Tanti yang Jail
113 Syal
114 Roh
115 Gadis itu Meminum Kopi?
116 Teman Kecil Andra
117 Sarapan
118 Berpapasan
119 Pelampiasan Amarah
120 Resmi Putus
121 Sabar Ini Ujian
122 Sandiwara Story
123 Dibenci
124 Masalah Menjadi Tontonan Populer
125 Berusaha Kabur Dari Sekolah
126 Kecelakaan
127 Selamat Tinggal Bintang (end)
128 Kota K
129 Tingkah Clara yang memalukan
130 Tentang Bintang
131 Bertemu Kembali
132 Kacau
133 Mendadak Aneh
134 Pengumuman (Promosi Lewat)
135 Kecelakaan Pemulih Ingatan
136 Ketahuan
137 pertengkaran dengan Andra
138 Foto Kenangan
139 Smartphone Ku?
140 Buaya Pirang
141 Sarapan pagi untuk Felisha
142 Masalah Terpecahkan
143 Cerewet
144 Menghilangnya Andra
145 Mengapa Kalian Membuatnya Menderita
146 Masalah
147 Perdebatan Ibu dan Anak
148 Terungkap Oleh Media
149 Ke Rumah Teman
150 Riani Sepupu Raka
151 Sangka Riani
152 "Kamu seperti Hama"
153 Menerobos Kediaman Roland
154 Permintaan Maaf Andra
155 Masalah Selesai
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Permulaan 'Kisah Cinta Impian'
2
Felisha
3
Kedatangan Nenek dan Kakek
4
Persiapan Liburan
5
Kecelakaan Direncanakan
6
Otak Jeli Dalam Keterpurukan
7
Shock
8
Flashback Sebelum Kecelakaan
9
Flashback Sebelum Kecelakaan 2
10
Rencana Dibalik Pernikahan Tari
11
Masa Remaja
12
Andra Yang Kekeh
13
Hari Sial
14
Perubahan Andra
15
Pura-pura Bahagia
16
Sepatu Melayang
17
Mengerjainya
18
Mencari-Cari Felisha
19
Pembagian Tim
20
Sakit
21
Mimpi Seperti Nyata
22
Memilih Vera
23
Kenangan Kecil Membawa Mimpi
24
Harapan Yang Salah
25
Menyatakan Perasaan
26
Sakit Hati
27
Hari Pertama Disekolah, Memaki Orang Yang Tidak Dikenal
28
Ternyata Dia Adalah ...
29
Dibawa Pulang
30
Menjadi Pacarku
31
Mood Rusak
32
Seperti Ruas Bambu
33
Sejenis Cinta Segitiga
34
Bubur
35
Malam Minggu
36
Siapa Dia?
37
Terbuka
38
Hotel
39
Menjauhlah!
40
Kejadian Tidak Terduga
41
Berusaha Membenci
42
Mencari Tahu Penculik Felisha
43
Pertolongan
44
Kembalinya Musuh Lama
45
Kedatangan Tari Menjadi Siswi Pindahan
46
Felisha Pacar Gue
47
Berduka
48
Kembali Ke Sikap Dingin
49
Ulah Andra
50
Roti yang Diinginkan
51
Manja Vs Tukang Kompor
52
Rencana Elvi dan Andra
53
Indomie
54
Rencana Berjalan Lancar
55
Kesal
56
Visual Novel Versi Author.
57
Belajar Memasak
58
Memberi Cake
59
PHO Sejati
60
Kembalinya Musuh Lama
61
Di Hukum
62
UKS
63
Terpojokkan
64
Menyelinap ke Sekolah
65
Sampai Kapan Kamu Berbohong?
66
Pendapat Arfin yang Lucu
67
Menemani Elvi yang Berduka
68
Keadaan Bahaya, Felisha
69
Gedung Tua
70
Memastikan
71
Hendak Dikubur Hidup-hidup di Tembok
72
Melihat Kenyatannya
73
Dilarang Makan Mie
74
Ulang Tahun Bintang
75
Kedatangan Orangtua Bintang
76
Siapa Sebenarnya Tanti?
77
Ternyata Tanti Adalah
78
Kemunculan Alex
79
Ketauan Makan Mie Pedas
80
Tertindas
81
Pengumuman Khusus Dari Bintang
82
Cara Bintang Menghukum Sang Penindas
83
Pacar Rico
84
Lirikan Shenly
85
Kedatangan Tanti
86
Jangan-jangan Arfin Punya Pacar
87
Salah Paham
88
Ada Apa Dengan Bintang
89
Dibalik Kisah Bintang
90
Baju Couple
91
Rumah Hantu
92
Gara-gara Shenly
93
'Cewek Gila'
94
Masalah Mandi
95
Bintang Vs Rico
96
Hati yang Kandas
97
Bertemu Alex
98
Bintang Tahu Felisha Berbohong
99
Firasat Tidak Baik.
100
Kecelakaan Tari
101
Kata 'Putus' di tolak
102
Sepertinya Aku Sudah Mencintai Andra
103
Pengumuman Ulang Tahun Sekolah + Velentine
104
Postingan Felisha
105
Apa Dia Indigo?
106
Aku Akan Mempertahankan Mu
107
Si Bedebah
108
Maafkan Aku
109
Dosa Berat
110
Nama Panggilan Untuk Felisha.
111
Membuat Sate
112
Tanti yang Jail
113
Syal
114
Roh
115
Gadis itu Meminum Kopi?
116
Teman Kecil Andra
117
Sarapan
118
Berpapasan
119
Pelampiasan Amarah
120
Resmi Putus
121
Sabar Ini Ujian
122
Sandiwara Story
123
Dibenci
124
Masalah Menjadi Tontonan Populer
125
Berusaha Kabur Dari Sekolah
126
Kecelakaan
127
Selamat Tinggal Bintang (end)
128
Kota K
129
Tingkah Clara yang memalukan
130
Tentang Bintang
131
Bertemu Kembali
132
Kacau
133
Mendadak Aneh
134
Pengumuman (Promosi Lewat)
135
Kecelakaan Pemulih Ingatan
136
Ketahuan
137
pertengkaran dengan Andra
138
Foto Kenangan
139
Smartphone Ku?
140
Buaya Pirang
141
Sarapan pagi untuk Felisha
142
Masalah Terpecahkan
143
Cerewet
144
Menghilangnya Andra
145
Mengapa Kalian Membuatnya Menderita
146
Masalah
147
Perdebatan Ibu dan Anak
148
Terungkap Oleh Media
149
Ke Rumah Teman
150
Riani Sepupu Raka
151
Sangka Riani
152
"Kamu seperti Hama"
153
Menerobos Kediaman Roland
154
Permintaan Maaf Andra
155
Masalah Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!