Mereka semua sudah berada di bandara dan penerbangan pun akan segera.
Pesawat akan segera lepas landas dari bandara xxx.
Felisha duduk di pangkuan ayahnya. Pesawat sudah terbang meninggi. Namun hal yang di timbulkan dalam perasaan Felisha bukanlah kesenangan melihat alam yang membentang, namun entah mengapa Felisha tidak mau lagi melihat ke arah jendela.
Tiba-tiba di ketinggian entah berapa kaki tingginya. Mereka semua dikejutkan dengan suara di seluruh ruangan.
'Hahaha .... selamat datang di maut, hari yang menyenangkan. Kalian semua akan MATI, waktu dimulai dari sekarang dan hanya 30 menit saja. Hahaha ... aku beri kesempatan untuk kalian berdoa lebih dahulu, sebelum pesawat ini meledak di udara hahahha ...'
Semua orang yang berada didalam pesawat ketakutan tidak terlecuali.
Felisha terus memeluk tubuh ayahnya.
Amanda dan Masha mengambil alih Felisha, karena Ferdi akan menghampiri pilot dan pramugari.
Namun saat bertemu dengan pilot dan pramugari, Ferdi malahan mendapat permintaan maaf atas semua kekacauan dipesawat itu.
"Maaf pak Ferdi, pesawat kita terus naik dan bertambah ketinggiannya. Kita tidak bisa menurunkannya bahkan mendarat. Sepertinya sistem pesawat ini telah di kendalikan mereka dari jauh." Kata seorang pilot yang berusaha keras.
"Bagaimanakah bisa, ini bagaimana bisa pesawat ini tidak diperiksa terlebih dahulu." Ferdi sangat kacau karena semuanya mengancam keselamatan.
"Maaf pak. Sebelum lepas landas semuanya telah diperiksa, namun tidak ada yang menjanggal. Maafkan saya dan kami semua pak." Ucap Pilot mewakili seluruh pramugari.
"Baik ... kalian bantu aku cari parasut di sini. Aku rasa telah menyimpannya sebelumnya ." Ucap Ferdi yang ditanggapi oleh para pramugari. Ferdi berusaha tegar
Namun saat mereka mencari, mereka hanya mendapat satu parasut.
" Sial ini direncanakan seseorang. Awas saja, kejahatan mu akan berguna dimasa depan anakku." Batin Ferdi yang merasa sangat emosi.
Ferdi menghampiri seluruh keluarganya sambil membawa satu parasut yang hanya bisa di pakai oleh satu orang saja.
"Apakah pesawat masih bisa putar balik, jika masih bisa putar balik ke arah kota S." Ucap Ferdi ke
Kemudian mengemas segala dokumen dan diisi ke dalam satu tas yang berukuran sedang. Lalu dipasangkan ke badan Felisha.
"Ferdi ada masalah apa ini?" Tanya ibunya yang terlihat ketakutan dan memegang lengan ayahnya.
"Maafin kita Ma, Pa, Amanda, dan Istriku. Kita saat ini sedang dalam bahaya dan hanya bisa satu orang saja yang selamat." Ucap Ferdi dengan air mata yang telah membasah dipipinya.
"Sayang ... apa kita tidak akan selamat, apa kita bisa selamatkan Felisha?" Tanya Masha yang sudah gementar memeluk erat putrinya.
"Iya sayang, Masha masih bisa selamat. Tapi maaf untuk kita semua selain Felisha. Kita iklaskan saja jiwa dan raga kita. Yakinlah bahwa Tuhan itu maha adil."ucap Ferdi disertai tangisan.
Papa,kakek nenek,mama , tante, Felisha mau sama kalian Felisha gak mau pisah ...hua ..." Felisha menangis sekeras kerasnya karena memahami perkataan yang telah di lontarkan sang ayah.
Mereka semua kemudian mengarah ke pintu darurat dan memasang parasut di tubuh Felisha.
"Maafkan kami semua Nak, kami tidak bisa lagi bersamamu di dunia ini, kami janji akan selalu melihatmu dari jauh, Papa dan mama, nenek kakek dan Tante Amanda akan melihat kamu dari surga.
Felisha harus kuat, jangan lemah dalam kehidupan. Felisha harus menanggapi hidup ini dengan kritis dan teliti. Karena banyak orang jahat disekitar kita. Lihat sekarang ini kita sedang dijebak orang jahat, orang jahat itu memisahkan kita.
Kamu jadilah anak yang kuat sayang, kelak jika kamu sudah dewasa, bijaksanalah dalam hidup. Agar kamu tidak mudah terperangkap oleh orang jahat." Ucap Ferdi yang mendapat reaksi tangisan dari Felisha, namun bukan berarti Felisha tidak menaggapi semuanya. Felisha merekam semuanya dengan baik.
"Nenek dan kakek minta maaf cucuku. Jaga dirimu didunia ini, teruslah berbuat baik pada orang yang lemah yang membutuhkan bantuanmu." Ucap neneknya sambil menangis mewakili ucapan kakeknya yang tidak bisa berjalan lagi karena syok.
"Anakku, maafkan mama yang selalu larang kamu itu ini lah dan semacamnya, mama harap kamu selalu sehat dan mama minta bersabarlah dalam hidup jangan menyerah dan putus asa, mama dan papa menyayangimu." Ucap Masha memeluk anaknya.
"Felisha, tante berat rasanya terpisah dari kamu. Tapi tante minta kamu jangan lemah, hajar orang yang suka berbuat jahat, jangan biarkan mereka merajalela." Ucap Amanda yang juga memeluk keponakannya itu dengan erat.
Semuanya memeluk Felisha yang kini dibenani oleh tas sedang berisi semua dokumen, dan sebuah parasut. Serta boneka kucing yang telah menjadi kenangannya dari kedua orangtuanya.
Semua memeluk Felisha sebelum membuka pintu darurat dan melepaskan Felisha di udara.
Felisha masih saja menangis tersedu-sedu, menjalani kenyataan pahit yang menimpanya sebagai gadis kecil nan polos dan manja.
"Ingatlah itu sayang. Nanti papa akan menyuruh orang menjemputmu. Namanya bibi Tiwi, mereka akan membawa kamu ke rumah mama di kota S." Ucap Ferdi.
Semua orang secara bergantian memeluk dan mencium Felisha yang menangis tanpa henti, termasuk para pramugari.
Ferdi melihat waktu tersisa 6 menit. Ia dengan segera membuka pintu darurat dan melepas Felisha dari dalam pesawat.
[By : Ferdi, To :Tiwi.
"Jemput anakku sekarng juga lacak nomor teleponnya +62xxx.
Jaga dia selama hidupnya dan jaga rahasia tentang kehidupannya dari orang luar, karena aku yakin anakku akan jadi incaran iblis itu yang membuat kami kini akan tiada.
Tolong kerjasama. Aku memercayaimu dan ini adalah permintaan terakhirku." ]
Ferdi mengatakan semua itu melalui WhatsApp.
Ferdi, Masha,Amanda,kedua orang tuanya dan semua yang ada didalam pesawat kini berdoa, dan pesawat yang meninggi tadi setelah pintunya dibuka, kini menurun dengan cepat hingga.
' BOOMMM ....'
Ledakan dahsyat terjadi di udara setinggi ratusan kaki.
Semua orang di kota S terkejut dengan kejadian itu dan puing puing pesawat berjatuhan secara terpisah.
Felisha yang menyaksikan kejadian itu secara langsung, tidak dapat menahan peraasaaan hancurnya.
Ia berada diudara yang jaraknya sudah di perkirakan puluhan kilometer.
"Tidak .... Mama ... Papa ... Tante ...Kakek ...Nenek ... hua ..." Felisha menangis saat melihat kenyataan, Ia kehilangan semua orang yang ia cintai.
****
Sementara ditempat lain.
Seseorang bernama Tiwi (wanita kira-kira berusia 20 tahun) sedang berada disebuah kebun memetik sayuran, yang selama ini telah di kelolanya, kebun itu terletak di kota S, di dalam pagar yang tinggi dan terdapat rumah bertingkatkan dua, rumah itu telah di renovasi oleh bosnya yang menggajinya bekerja dikebun dan membersihkan rumah mewah tersebut.
Tiwi masih melanjutkan kuliah, Ia adalah wanita yang jujur, Ia tidak tinggal di rumah majikannya meskipun rumah itu kosong, rumahnya lumayan dekat dengan rumah majikannya.
Tiwi merasakan smartphonnnya bergetar, Tiwi segera memeriksanya.
"Mm ...Siapa ya kira kira, apa aku dikasi tugas tambahan." batin Tiwi ragu melihat smartphonnnya.
Ketika Ia melihat disana tertera pesan dari 'Pak Ferdi', Ia segera memeriksa dan ternyata pesan suara dari Ferdi.
bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
StrawCakes🍰
Hallo kakak author, aku mampir nih 5 like , 5 rate + fav sudah mendarat untuk karyamu.. semangat Upnya ditunggu kelanjutan episodenya.
salam dari Jodoh Takkan Kemana dan Bahasa Kalbu 💪🏻💪🏻🤗🤗
2021-03-14
0