3. Pulau Senja part 3

Alando baru saja selesai berenang. Tubuh atasnya dibiarkan terbuka. Rambutnya basah dan sisa-sisa air laut masih menempel pada kulitnya yang sedikit coklat, menambah kesan seksi pada mata kaum hawa yang melihatnya.

"Wah, kak Al sangat sempurna. Tubuhnya yang atletis, wajahnya yang tampan. Dan berapa tingginya? 180? Tidak. Sepertinya 185 cm." Lania menatap kagum Alando.

Tono mengangguk mengiakan pernyataan Lania.

"Sayang sekali dia seorang perokok dan pemabuk."

"Apa kau melihatnya? Jangan sembarangan dalam berbicara." Lania masih berharap Alondo pria baik, karena Lania mulai memasukkan Alando dalam daftar pria yang ingin didekati.

"Kau. Kau tertarik padanya kan?" Tono menatap tajam Lania. "Hilangkan itu. Aku melihatnya sendiri. Jika kau tidak percaya, pergi tanyakan pada kak Al sendiri."

"Kalian mengenalnya?" Ucap Silvi yang juga menatap Alando.

"Dia kak Al. Temannya dokter Rangga." Jawab Lania Singkat.

Lania mulai memikirkan untuk tidak mendekati Alando. Mengingat Lania pernah memiliki kenangan buruk dengan mantannya yang pemabuk.

Alando yang tidak jauh dari posisi ketiganya bisa mendengar percakapan mereka. Pria itu hanya tersenyum dan menatap penuh arti pada Silvi. Tatapan keduanya bertemu cukup lama hingga berakhir dengan Silvi yang membuang muka karena tatapan intens Alando yang terlalu dalam bagi Silvi. Alando tertawa kecil.

"Halo semuanya." sapa Rangga yang baru selesai berlari mengelilingi pulau. "Bagaimana kabarmu Silvi?"

"Baik." Jawab Silvi cuek seperti gayanya pada umumnya ketika berbicara dengan orang asing.

"Kita harusnya berkenalan lebih awal setelah kau sadar. Ah, Aku rasa belum terlambat. Namaku Rangga."

Mendengar nama Rangga, Silvi seakan baru tersadar bahwa dia tidak seharusnya bersikap cuek seperti itu pada orang yang sudah menyelamatkannya. Silvi menyalahkan Alando yang telah membuat pikirannya tidak jernih.

"Maaf, aku tidak menyadari jika anda adalah dokter Rangga. Terima kasih telah menolongku." Silvi mencoba menarik dua sudut bibirnya agar terbentuk senyuman.

"Aku yang menolongmu?" Tanya Rangga bingung.

"Iya dokter. Terima kasih telah menolong Silvi kami." Tono memeluk erat Rangga. "Tolong kami dok." Tono berbisik sangat pelan pada telinga Rangga hingga hanya Rangga saja yang bisa mendengarnya.

Rangga mulai paham jika Tono dan Lania menyembunyikan kenyataan dengan menyodorkannya sebagai penyelamat Silvi. Dengan berat hati Rangga mengikuti drama yang dilakukan Tono dan Lania.

"Ah, kalian tidak perlu sungkan. Sudah tugasku menolong sesama." Ucap Rangga kikuk.

"Aku akan membalas budi baik dokter jika ada kesempatan." Ucap Silvi.

"Haha, tidak perlu. Namun jika kau ingin membalas budi baikku, kau bisa melakukannya sekarang."

"Apa yang bisa aku lakukan untuk dokter?"

"Aku dan Alan tidak membawa makanan. Karena kapal yang menjemput kami akan tiba sejam lagi. Kami tidak memikirkannya sebelumnya, ternyata setelah berlari mengelilingi pulau membuatku jadi lapar. Sepertinya Alan juga demikian. Dia sudah berenang sekitar 2 jam. Mungkin akan lebih menyenangkan jika pulang dengan perut kenyang."

"Tentu saja. Kami punya banyak persediaan makanan." Silvi mulai mengeluarkan persediaan makanan mereka dibantu Lania dan Tono.

"Ayo makan Al." Rangga setengah berteriak karena posisi Alando yang cukup jauh.

Alando mengangkat jempolnya dan mulai berjalan ke arah rombongan yang siap menikmati sarapan pagi. Alando memilih duduk di samping Silvi. Jelas terlihat pria itu sengaja, padahal di samping Rangga masih ada tempat yang kosong.

"Apa yang kalian lakukan di pulau ini?" Rangga memilih membuka percakapan.

"Kami sedang memanfaatkan liburan semester untuk bersenang-senang." Lania menjawab dengan antusias.

"Pulau ini memang aman. Tapi kalian cuma bertiga. Aku akui kalian anak-anak pemberani."

"Ah, sepertinya kita hanya berbeda beberapa tahun dok. Kita lebih pantas menjadi adik-adik dokter." Lania pikir, Rangga jauh lebih baik untuk diperjuangkan dibandingkan Alando.

Toni memandang Silvi dengan senyum yang ditahannya dan dibalas gelengan kepala oleh Silvi. Mereka tentu saja paham maksud Lania. Si gadis playgirl sedang menambah daftar pria incarannya.

"Tentu saja. Supaya lebih akrab, kalian bisa memanggilku kak Rangga."

"Kak Rangga?" Lania menatap Rangga dengan wajah yang dibuat seimut mungkin sambil menaikkan kedua alisnya.

"Pfft. Hahahaha." Tono tidak dapat menahan tawanya lebih lama lagi.

Silvi tersenyum geli. Jika Tono menjadikan tingkah Lania sebagai objek hiburan. Silvi justru sebaliknya, dia sangat malu dengan tingkah Lania.

"Iya, seperti itu. Kalian semua sangat manis." Rangga berusaha menggubris Lania yang terus menatapnya.

"Aku masih normal kak. Aku masih tertarik pada perempuan." Tono tidak senang dibilang manis.

"Apa kau tertarik pada Silvi?" Tanya Alando dingin.

"Apa urusanmu menanyakan hal itu?" Silvi bertanya tanpa menolah. Dia terus fokus pada sarapannya.

"Aku melarangnya tertarik padamu."

Silvi mengangkat wajahnya dan menatap tajam Alando. Dibalas tatapan santai Alando.

"Jika aku menerimanya?"

"Aku akan membuatmu menarik kembali penerimaanmu."

"Hei. Hentikan. Aku tidak tertarik pada Silvi. Aku tidak akan jatuh cinta pada kedua orang ini." Tono menunjuk Silvi dan Lania.

"Kenapa?" Rangga sengaja membuat Tono berbicara lebih bamyak, agar Silvi dan Alando yang telah berhenti mengadu tatapan tajam tidak kembali lagi.

"Itu karena aku tahu kebusukkan mereka."

"Kau yang busuk" Lania menaggapi.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan kebusukkanmu." Tono tidak mau kalah.

"Hei. Ayolah. Kenapa kalian semua suka berdebat." Ucap Rangga kesal. "Bagaimana jika kita berenang bersama?"

"Ide bagus kak. Aku akan bersiap untuk berenang." Lania tersenyum dan masuk ke dalam tenda untuk bersiap.

"Aku akan memukulnya jika dia berani memakai bikini." Tono menyusul Lania.

Tidak lama kemudian Lania sudah keluar dari tenda dan masih menggunakan baju yang sama sebelum dia memasuki tenda. Tono yang mengekorinya tersenyum pada Silvi dan Silvi membalas serupa.

Kelimanya mulai menuju ke arah laut yang tidak sampai 20 langkah untuk tiba di sana. Rangga dengan cekatan berenang ke arah laut yang lebih dalam dan diikuti Lania. Tono tidak mau kalah, dia berenang dengan batang pohon yang dijadikannya pelampung ke arah yang sama dengan Lania dan Rangga.

Silvi dengan santai berjalan ke dalam laut sampai air laut membasahi kakinya yang telanjang. Gadis itu mulai memotret biota laut yang berhasil membuatnya tertarik. Perlahan senyum mulai mengambang di wajahnya.

"Rupanya kau tahu caranya tersenyum."

Silvi menoleh dan mendapati Alando yang kini berada di sampingnya. Seketika wajah Silvi kembali menjadi datar.

"Kenapa kau mengikutiku?"

"Apa tidak boleh aku berada di sini?"

Silvi hanya dapat mendengus kesal dan melangkahkan kakinya menjauhi Alando. Namun Alando terus saja mengikutinya.

"Berhenti mengikutiku!" bentak Silvi.

"Aku melakukan apa yang ingin ku lakukan."

"Kenapa kau ingin mengikutiku?"

"Entahlah."

"Kau merusak kenyamananku. Suasana hatiku menjadi buruk karenamu." Silvi membalikkan badannya menatap Alando dengan wajah kesal. "Si brengsek ini, bukankah tadi dia sudah selesai berenang."

"Aku tahu cara memperbaiki suasana hati seorang wanita." Alando tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Silvi.

Langkah Alando sukses membuat Silvi mundur hingga beberapa langkah. Silvi dapat merasakan air laut sudah mencapai perutnya. Silvi pikir tidak ada gunanya terus mundur. Alando mungkin berusaha memojokkannya ke dalam laut dan mencari kesampatan dalam kesimpitan karena tahu Silvi tidak bisa berenang.

"Apa yang kau inginkan?" Silvi menaikkan wajahnya menatap Alando dengan angkuh.

Alando tersenyum. "Terlalu cepat bibirmu menjadi canduku. Bagaimana bisa?" Alando tertawa kecil.

"Aku hanya ingin kau mandi." Alando berbalik dan meninggalkan Silvi.

Terpopuler

Comments

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

alando iseng bgt dehhhhh ... hi hi hi

2022-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!