RAINA DAN FITO, Antara Benci Dan Cinta
Raina,seorang mahasiswi muda disalah satu kampus ternama dan termahal.Dirinya mendapat beasiswa sehingga bisa masuk kampus tersebut.
Raina menyewa sebuah apartemen kecil bersama teman kampusnya.Apartemen yang dekat dengan kampus dan tempat kerjanya.
Yup,Raina memang bekerja untuk membiayai hidup sehari-harinya.
Diusianya yang masih muda,Raina sudah hidup mandiri.Jauh dari keluarganya.Weni adalah,teman satu apartemen dan teman kuliahnya.
Pagi ini,Raina berangkat sendiri ke kampus,Fito tidak bisa menjemputnya.
Oiya,Fito dia adalah kekasih Raina yang dipacarinya sejak enam bulan terakhir.
"Sorry,aku gak bisa jemput kamu.Aku ada kuis pagi-pagi sekali." ucap Fito dari ujung telepon nya.
"Oh... iya gak pa-pa.Semoga berhasil." jawab Raina memberi semangat.
"Bye" Fito menutup sambungan telepon nya, begitu juga Raina.
Raina melanjutkan perjalanannya kekampus dengan taxi online yang sudah dipesannya.Pikirannya melayang entah kemana,perasaan Weni gak bilang kalau pagi ini ada kuis.Gumam Raina dalam hati.
Weni kan satu kelas dengan Fito,kenapa dia gak bilang.
Dalam lamunannya,ternyata taxi sudah berada didepan gerbang kampusnya.
"Non, Non, sudah sampai." sapa si supir taxi membuyarkan lamunannya.
"Eh,maaf pak,maaf.Ini ongkosnya kembaliannya ambil saja." ujar Raina memberikan selembar uang pada si supir taxi.
Raina bergegas masuk ke dalam ruangan kelasnya.Dikoridor kampus,Raina melihat sosok yang amat sangat dikenalnya.Yup,Fito.Dia sedang berjalan beriringan dengan Wulan,cinta pertama Fito.
Entah ada apa dengan pikirannya pagi ini,hatinya mulai goyah dengan kepercayaannya pada Fito.
"Kenapa kamu mesti berbohong sama aku Fito." gumam Raina masih menatap kearah Fito dan Wulan.
"Hei....!!!!" Tiba-tiba Weni menepuk bahu Raina sangat keras,membuat Raina terkejut setengah mati,"Apa yang lu lihat."tanya Weni kemudian.
"Lihat Wen,gue gak salah lihat kan." jawab Raina seraya menunjuk kearah Fito.
"Hah,itu kan Fito." ucap Weni tidak percaya.
"Pagi ini dia bilang ke gue kalau ada kuis,nyatanya dia bohong." ucap Raina.
"Jangan terlalu dipikirin,mungkin saja Fito tidak sengaja ketemu sama Wulan." kata Weni mencoba menenangkan Raina.
Akhirnya,Raina kembali berjalan menuju ruang kelasnya.Sementara Weni berpamitan karena sudah tidak ada kelas lagi.
"Gue balik dulu Rain." pamit Weni.
"Hati-hati dijalan." jawab Raina seraya mencium pipi Weni.
****
Siang kini berganti sore,matahari mulai membenamkan diri dibagian barat.Langit berubah warna menjadi kemerahan.
Raina berjalan ditaman apartemennya,setelah turun dari taxi.
Masuk kedalam gedung apartemen,menaiki lift menuju lantai 15.
Ting.... pintu lift terbuka ketika sampai dilantai yang dituju.Lalu,Raina membuka pintu rumahnya.Dan masuk kedalam.
"Hei,udah pulang.Bareng sama siapa lu?" tanya Weni.
"Sendiri" jawab Raina lemas,"gue masuk dulu ya,mau mandi udah lepek nih badan."imbuh Raina.
"Oke" Weni.
Didalam kamar,Raina membuka ponselnya.Sama sekali tidak ada notifikasi dari Fito.Ingin rasanya Raina menghubunginya,namun gengsi yang ada dihatinya mengurungkan niatnya.Mungkin dia sibuk,batin Raina.
Raina mengguyur seluruh bagian tubuhnya,dari kepala sampai ke kaki.Setelah lama dikamar mandi,Raina bergegas ganti baju.Cacing yang ada didalam perutnya sudah keroncongan ingin makan.
Raina keluar dari kamar,berjalan ke dapur.Mencari mie instan didalam lemari pendingin.Membuatnya dengan isian telur dan sayur,simpel yang penting makan.Setelah mie siap,Raina membawanya ke ruang depan televisi.Weni sedang asyik menonton drama Korea bersama Noval,pacarnya.
"Wuih... mantap sekali.Kok gue gak sekalian dibikinin." ujar Weni seraya menyuapi pacarnya buah.
"Emangnya pacar lu itu datang gak bawa apa-apa." jawab Raina ketus.
"Enak aja kalau ngomong,noh gue bawa martabak,buah,minuman." balas Noval sinis juga.
"Gimana Rain,apa Fito udah menghubungi lu." tanya Weni.
"Belum,biarin aja mungkin dia lagi sibuk atau lagi seneng sama mainan barunya." kata Raina sembari melempar senyuman pada Noval,"Bener gak Val."imbuh Raina.
"Maksud lu apaan,kenapa nanya ke gue." kata Noval grogi.
"Iya deh,mana mungkin teman sekaligus sahabatnya membuka rahasia temannya." ungkap Raina,sebenarnya Raina tahu betul apa yang ada dipikiran Noval.
"Kamu jangan main rahasia sama aku.Cepat katakan,apa yang sedang dilakukan Fito." ujar Weni pada Noval.
"Benar aku gak tahu apa-apa." jawab Noval, "Kenapa lu gak nanya sendiri sih sama Fito." lanjut Noval pada Raina.
"Ya udah ga usah dibahas."
"Sekarang gue tanya sama lu,apa lu ada masalah sama Fito.Kalau lu ngerasa dia berubah,lu harus instropeksi diri lu.Apa yang salah sama lu." ujar Noval yang seakan-akan membela Fito.
"Maksud lu apa Val,masalah?jelas-jelas dia yang bikin masalah sama gue.Tiba-tiba gak jemput,gak kasih kabar.Bilang sama temen lu,kalau dia udah bosen sama gue lebih baik putusin gue aja.Jangan ngegantung begini.Diem-diem jalan sama Wulan.Lu pikir gue gak tahu." ucap Raina panjang lebar sembari marah.
"Apa Rain,maksud lu Fito jalan sama Wulan?" kata Weni setengah kaget.
"Iya,gue udah lihat lebih dari tiga kali.Noval juga tahu kali,orang dia juga ikut jalan bareng." jelas Raina lagi.
"Noval!!kamu sekongkol sama Fito.Jahat banget kamu ya.... Salah apa coba Raina sama kamu." kata Weni pada Noval.
"Aku cuma gak mau ikut campur urusan mereka saja,sayang." jawab Noval.
"Kamu gak mau ikut campur,tapi barusan apa.Kamu seolah-olah nyalahin Raina." Weni semakin meninggikan nada suaranya,kesal dengan pacarnya.
"Sudah, sudah kenapa jadi kalian yang bertengkar." Raina menghentikan pertikaian kecil antara Weni dan Noval.
*****
Pagi yang cerah,tak secerah hati Raina.Sinar matahari yang menelusup masuk ke celah-celah jendela kamar membuat Raina membuka kedua matanya.Meregangkan otot-ototnya,membuat sedikit peregangan.Diraihnya handuk dan memulai aktifitas paginya dikamar mandi.
Sembari bernyanyi,Raina mengguyur setengah bagian tubuhnya.Alunan lagu sedih mengiringi aktifitas mandinya.
Selang dua puluh menit,Raina keluar dari kamar mandi.Lalu memakai pakaian yang sudah disiapkannya.Berhias sedikit didepan cermin,mengoles bedak dan lipstik tipis-tipis.
Raina keluar kamar,membuat sarapan.Roti tawar dan segelas susu.Menikmati sarapan dengan menatap ponselnya, berharap Fito akan menghubunginya. Tapi sayang sekali nihil.
"Pagi sayang." sapa Weni dengan manisnya.
"Pagi juga,hari ini lu ada kelas?" tanya Raina seraya menatap Weni dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Gak ada,hari ini aku mulai shift pagi,jadi aku ambil kuliah sore." jawab Weni.
Yup,Raina dan Weni selain kuliah mereka bekerja di cafe.Bukan berarti mereka tidak bisa membayar kuliah.Mereka hanya mandiri,tidak mau merepotkan orangtuannya.Sekarang Raina libur kerja,jadi dia memilih ambil mata kuliah.
"Gue udah rapi,gue jalan ya." ucap Raina.
"Lu gak dijemput?" tanya Weni.
"Gak tahu,gak kali.Dia belum menghubungi gue dari kemaren."
"Kenapa lu gak telepon atau kirim pesan ke dia,lu gak kangen." ucap Weni.
"Gak,kalau dia butuh juga telepon gue.Dari dulu begitu,lu tahu kan kalau gue hanya pelarian dia aja." jawab Raina,"Ya udah gue jalan dulu.Sampai nanti."imbuh Raina.
*
*
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
re
Mulai
2021-08-24
0
FiRo Ilya Syafei
maaf sebelumnya tp saya malah blm lihat dan blm tahu Anarita😊🙏🙏
2021-06-12
0
khumah
ya elah caver novel ny samaan puny sama ka anarita😆 kreatif tor cari sendiri🤣🤣🤣
2021-06-12
0