BAB 4

Hari berganti hari,bulan pun sudah berganti.Raina sudah lama putus dengan Fito,tapi bayang-bayang Fito masih menghantui dihatinya.Apalagi kemesraan yang diperlihatkan Fito dikampus,membuat eneg Raina.

Mereka sengaja mempertontonkannya dihadapan semua mahasiswa dikampusnya.Apalagi Wulan,merasa paling sempurna segalanya.Dia bisa membuat Fito tergila-gila dengannya.Wulan bisa berganti-ganti pasangan sesuka hati dia.

"Lihat Rain,mereka menjijikan sekali.Memangnya sudah gak ada tempat buat bermesraan." ujar Weni dengan ketusnya.

"Biarin aja Wen,mungkin menurut mereka dunia hanya milik berdua.Kita semua ngontrak.Itu kan yang selalu orang bilang pada sejoli yang sedang dimabuk cinta." jawab Raina masih melihat Fito dan Wulan.

"Itu bukan cinta tapi nafsu."

"Oiya Wen,gimana kabar hubungan lu sama Jodi." tanya Raina.

"Jodi baik,dia nembak gue kemaren.Tapi gue belum kasih jawaban,gue pikir kita baru kenal masa udah langsung pacaran aja.Gue minta waktu tiga bulan."

"Bagus kalau begitu,jangan sampai kayak Noval."

"Ih.... amit-amit deh,gue jijik banget sama cowok itu." sarkas Weni.

"Ya udah,yo kita pulang aja.Ngapain kita di sini ngelihatin yang gak jelas." ajak Raina,karena mata kuliahnya sudah selesai.

****

Dirumah Fito yang sangat megah,sedang terjadi perdebatan antara Fito dan maminya.

Mami Fito sangat kecewa dengan Fito yang memutuskan hubungannya dengan Raina hanya gara-gara seorang Wulan.

Menurutnya,Wulan sangat tidak cocok dengan Fito.Wulan tidak memiliki sopan santun kepada orang yang lebih tua.

"Pokoknya mami gak setuju,mami cuma mau Raina yang jadi menantu mami." ujar maminya marah besar.

"Mih,Fito gak cinta sama Raina.Dari dulu Fito hanya cinta Wulan,Raina hanya pelarian Fito saja mih." jelas Fito.

"Bagus sekali kamu yah,kamu bilang hanya pelarian.Tapi hubungan kamu sama Raina hampir setengah tahun.Kamu sudah mendapatkan perhatian dan cinta Raina,tapi kamu sia-siakan begitu saja.Ingat kamu Fito,karma pasti ada." Mami nya makin meninggikan suaranya.

"Mami kok nyumpahin Fito sih,apa sih bagusnya Raina." tanya Fito.

"Semua yang mami suka ada di diri Raina.Kamu puas." tegas mami nya.

Tiba-tiba papi Fito menghampiri anak dan ibu yang sedang beradu mulut.

"Ada apa ini,kenapa pada ribut sih." tanya papi Fito seraya menjatuhkan bokongnya diatas sofa.

"Papi tahu,Fito pih.... dia putus dengan Raina." kata Mami antusias.

"Bukan Fito yang mutusin pih,tapi Raina sendiri yang minta putus.Dia bilang udah capek pacaran sama Fito." jelas Fito.

"Ya jelas Raina minta putus,lah wong kamu nya selingkuh." ucap maminya makin marah dan kesal.

"Sudah, sudah.. itu urusan mereka mih,sebaiknya kira tidak usah ikut campur.Lagian mereka masih muda." ucap Papi Danu.

"Pokoknya mami tetap pilih Raina.Dan buat kamu Fito,jangan pernah ajak si Wulan kerumah ini." ancam mami.

"Bodo amat mih,Wulan pacar Fito.Jadi Fito bebas bawa dia kemari atau gak." kata Fito penuh penekanan.

****

Hari ini,sudah hari minggu.Raina dan Weni sedang libur bekerja,mereka memutuskan jalan-jalan ke mall.Menghilangkan kejenuhan dihati mereka.

"Kita kemana dulu nih." kata Weni pada Raina.

"Gimana kalau kita nonton dulu,abis itu makan,belanja buat isi kulkas... terus apalagi ya?" tanya Raina.

Sedang asyik ngobrol,Tiba-tiba bahu Raina ada yang menepuknya.Raina kaget setengah mati,hampir saja jantungnya copot.

"Hayo.... lagi ngapain berduaan saja." kata Bagas,teman satu kampus tapi beda jurusan.

"Wah... kebetulan nih ada Bagas.Beliin tiket dong buat kita." ucap Weni pada Bagas.Pasti dia bakalan beliin tiketnya.Masalahnya Bagas sudah lama menyukai Raina sejak pertama mereka bertemu di ospek.

"Ayo kita nonton aja rame-rame." ajak Bagas.

"Rame-rame kata lu? memangnya ada yang lain lagi." tanya Weni.

"Itu dia orangnya baru datang," tunjuk Bagas pada cowok yang sedang menghampirinya.

Raut wajah Weni seketika memerah malu,ternyata Bagas sedang menunggu Jodi.

Sementara Raina hanya diam saja sedari tadi,tidak tahu apa yang harus di obrolin.Raina tidak begitu dekat dengan Bagas ataupun Jodi.

Hatinya belum siap terbuka untuk cowok lain,hatinya sudah terisi penuh oleh Fito.

"Ayo kita masuk." ajak Bagas,"Hai... Raina,ayo masuk.Apa yang sedang kamu lamunkan."imbuh Bagas menarik tangan Raina.

Ternyata,dari ujung toilet seseorang sedang mengawasi perbincangan mereka.Orang tersebut tak lain Fito.Hatinya sedikit tidak senang saat Bagas menarik tangan Raina,mantan kekasihnya.

Satu jam setengah,akhirnya Raina dan yang lain keluar dari bioskop.

Bagas mengajak Raina dan juga Weni makan sebelum mereka pulang.Sepertinya Bagas mulai mendekati Raina setelah dia mendengar kalau Raina dan Fito sudah putus.

Bagas mendengar kabar itu dari Jodi.

"Sebelum pulang,ayo kita makan dulu." ajak Bagas.

"Maaf Bagas,kita sudah makan.Kita mau belanja bulanan." tolak Raina.

"Ya udah,kita temenin kalian.Masa cewek-cewek cakep mendorong troley." ujar Bagas berusaha menarik perhatian Raina.

"Wuih...gantleman bener lu,Gas." kata Weni senang,"Gue bakal jodohin lu sama Bagas,Raina.Sudah waktunya lu ngelupain Fito."ucap Weni dalam hati.

"Oke,let's go kita shopping." teriak Jodi kayak anak kecil.

****

Didalam supermarket,Raina melihat tante Dewi dan Fita,adiknya Fito.Raina berusaha menyembunyikan dirinya.

"Weni,jangan bergerak.Diam saja,tutupin gue." bisik Raina saat tante Dewi menghampirinya.

"Apaan sih lu,ngumpet begini." ujar Weni gak tahu.

Sayang sekali,sia-sia Raina menghindar dari tante Dewi.Dia sudah lebih dulu mengenali gerak-gerik Raina.

"Raina... kenapa kamu menghindari mami,sayang" ucap tante Dewi.

"Eh,tante Dewi.Raina gak menghindar kok....Raina gak.... " belum selesai ngomong,dari ujung terdengar Bagas memanggil-manggil namanya.

"Raina... ini buah yang kamu cari,disana ternyata tempatnya." kata Bagas santai,seraya menyerahkan buah melon pada Raina.

"Siapa inj Raina,apa dia pacar baru kamu.?" tanya tante Dewi,matanya menatap Bagas dari ujung rambut hingga ke kaki.

"Bukan... tante.Dia teman satu kampus Raina." ucap Raina.

"Halo tante,kenalkan saya Bagas,teman Raina.Do'akan saja tante,biar Raina benar-benar jadi pacar saya." ujar Bagas percaya diri.

Sementara,Raina hanya diam memegangi kepalanya.Menyadari tatapan tante Dewi yang tidak menyukai Bagas.

"Raina,mami pulang dulu." pamit tante Dewi meninggalkan Raina.

Sepeninggalnya tante Dewi,Bagas bertanya pada Raina,"Kok tante Dewi terus mengatakan mami sama kamu Raina,memangnya siapa dia."

"Maminya Fito." jawab Weni,yang diikuti anggukan Raina.

"Baru kali ini gue lihat,akrab banget sepertinya." timpal Jodi.

*

*

*

*

bersambung.

Terpopuler

Comments

re

re

Seharusnya jgn lg mengharap Fito

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!