BAB 2

Hah,hanya pelarian sungguh sangat menyedihkan.Sangat menyakitkan cinta bertepuk sebelah tangan.Padahal Raina tahu betul kalau Fito tidak menyukai dirinya,tapi dia tetap menerimanya saat Fito meminta dirinya menjadi pacarnya.Enam bulan yang lalu,saat Fito sedang terpuruk atas gagalnya dengan Wulan.

Sekarang apa coba,setelah Fito mendengar Wulan putus dengan pacarnya.Dia terlihat jelas ingin mengejarnya kembali.

Drrrggghh..... (anggap saja suara ponsel bergetar.)

Raina merogoh tasnya,mencari benda pipih yang barusan bergetar.Dilihatnya sebuah pesan masuk dilayar ponselnya.

"Raina,mami aku pengin ketemu sama kamu.Dia bilang ingin ditemani kamu belanja." sebuah tulisan pesan dari Fito.

"Benar saja,kalau ada butuhnya saja dia menghubungi ku." gerutu Raina.

"Kamu dimana,aku jemput sekarang." pesan masuk lagi,Raina enggan sekali membalasnya.Tapi rasa-rasanya tidak sopan menolak ajakan mami Fito.

"Aku dikampus,kalau mau jemput silakan." pesan singkat Raina sedikit berbeda dari biasanya.Fito mencium bau-bau mencurigakan.

Raina menatap jam yang ada ditangan sebelah kiri.Diliriknya sudah pukul tiga sore,namun belum ada tanda-tanda kedatangan Fito.Akhirnya,Raina memutuskan ke kantin menunggu disana lebih enak.Sembari makan,tadi siang dia belum sempat makan.

Dan,selang beberapa menit,ponsel warna hitam tipis milik Raina berdering.Segera dia mengangkat teleponenya.

"Hallo... kamu dimana?" tanya seseorang dari ujung telepone,Fito.

"Aku dikantin,iya, iya, aku kesana sekarang."jawab Raina yang sedikit tidak senang.

Raina berjalan dengan lemas menemui Fito didepan gerbang kampusnya.

Lalu,masuk kedalam mobil milik Fito.Memakai sitbelt,memejamkan matanya.Sebelum Fito melajukan mobilnya.

Didalam mobil....

" Sepertinya kamu tidak senang kalau mami aku mengajak ketemuan,"tanya Fito pada Raina.

"Bukan gak senang,aku capek sekali hari ini.Biarkan aku tidur sebentar,kalau sudah sampai kamu bangunin aku." jawab Raina masih memejamkan matanya.Menghindari pertengkaran dengan Fito.

Raina tahu betul,kalau Fito mungkin sudah curiga dengan tingkah Raina.. Tapi bukan Fito namanya,kalau dia tidak penasaran.

"Kamu akhir-akhir ini berbeda dari biasanya." ucap Fito yang penasaran dengan sikap Raina yang cuek.

"Bukannya kamu yang beda,kemana saja kamu dua hari ini." jawab Raina tanpa menatap Fito.Dia lebih suka memandangi kaca jendela mobil Fito.Raina tidak jadi tidur karena Fito terus mengajak bicara.

"Beda gimana maksud kamu?" Fito makin penasaran,"Bukannya aku bilang sama kamu, kalau aku sibuk."lanjut Fito.

"Ya,kamu sibuk.Sibuk antar jemput Wulan,sibuk jalan sama Wulan.Apa kamu berusaha mengejar dia lagi." ujar Raina to the point.

"Wulan?jangan ngaco kamu." kata Fito gugup.

"Aku lihat sendiri Fito,tiga kali aku lihat kamu antar jemput Wulan,jalan sama dia.Dan asal kamu tahu,kamu jalan rame-rame.Ada Noval disitu,apa kamu lupa kalau Noval pacar dari sahabatku." jelas Raina.

"Raina...." panggil Fito,"Kamu gak bisa.... "Fito menghentikan kata-katanya.

" Cukup Fito,aku gak masalah kalau kamu ada niatan untuk mengejar Wulan kembali.Tapi paling tidak kamu akhiri dulu hubungan kita.Jangan bermain dibelakang aku.Toh,dari dulu juga kamu gak mencintai aku kan.Aku hanya pelarian kamu saja,aku tahu itu."Raina tak sadar meneteskan air matanya dipipinya.

"Kamu ngomong apaan sih,jangan ngaco kamu." bantah Fito.

Akhirnya,mobil yang dikendarai Fito berhenti didepan pintu masuk mall.Raina segera mengusap pipinya,mungkin saja masih ada air mata yang tertinggal disana.Fito membawa Raina langsung ke supermarket,karena maminya sudah menunggu lama.

"Halo sayang..." sapa seorang perempuan bernama Dewi,yang tak lain adalah,mami Fito.

"Halo tante,apa kabar?" Raina menyapa balik tante Dewi.Mencium pipi kiri dan kanannya,lalu memeluknya.

"Baik sayang,eh,kamu kenapa seperti habis nangis." tanya tante Dewi yang melihat mata Raina sembab.

"Gak kok tante,tadi pas masuk mata Raina kena debu tante." jawab Raina sekenanya.

"Ya sudah,ayo temenin tante belanja." ajak tante Dewi.

"Rain,mih.... Fito gak ikutan ya.Masih ada urusan nih,lagian masa cowok belanja kan malu." kata Fito seraya melihat jam ditangannya.

"Ya sudah sana,mami lebih asyik jalan sama calon mantu mami." jawab mami nya mengelus lembut rambut Raina.

"Aku tahu kamu mau jemput Wulan." gumam Raina dalam hati,menatap tajam kearah Fito.

"Raina,nanti aku jemput." pamit Fito.

Setelah Fito tak terlihat mata,Raina dan juga tante Dewi masuk kedalam supermarket.Raina mendorong troley untuk tante Dewi.

Sambil ngobrol,tante Dewi mengambil banyak sekali kebutuhan rumah.Khususnya sembako.

"Raina,apa yang kamu butuhkan sayang.Kamu ambil aja nanti mami yang bayar." ucap tante Dewi pada Raina.

"Gak perlu tante.Raina masih ada stok dirumah." jawab Raina mendorong kembali troley belanjaan tante Dewi.

Hampir dua jam lebih Raina menemani tante Dewi belanja.Kaki rasanya mau patah saking capeknya.Tapi apa daya,gak mungkin kan kalau harus menolak keinginan tante Dewi.

"Total belanjaan anda sekian." ucap seorang kasir jarinya menunjukkan kearah layar didepan kasir.

"Gila.... orang kaya mah bebas." batin Raina saat melihat nominal belanjaan tante Dewi.

Tante Dewi menyerahkan blackcard miliknya pada kasir.Menunggu digesek,Raina meminta ijin ke toilet.

"Tante,Raina ke toilet sebentar.Kalau sudah selesai tante Dewi tunggu dibangku itu saja." pamit Raina.

"Iya,iya... sana nanti pipis disini lagi." jawab tante Dewi ngelawak.

Raina berjalan mencari keberadaan toilet,muter-muter gak karuan.

Haduh,dimana toiletnya.

Sementara tante Dewi sedang menunggu Raina didepan pintu masuk supermarket.Duduk sendirian,bengong matanya melirik ke kanan dan kiri.seperti sapi ompong saja.Dan akhirnya.... batang hidung Raina kelihatan.

"Maaf tante... " kata Raina karena sudah membuat tante Dewi menunggu lama.

"Gak pa-pa sayang.Ayo, kita makan dulu sudah malem juga.Mami sudah lapar nih." ajak tante Dewi.

"Makan tante? apa gak kemaleman kita pulangnya." tanya Raina.

"Gak,sekalian nunggu Fito.Tadi mami sudah telepone Fito biar dia jemput satu jam lagi." kata tante Dewi.

Raina pun setuju dengan tante Dewi.Mereka menuju sebuah restorant dipinggir jalan.Restorant dimana menu makanannya kesukaan Raina.

"Pesan apa saja yang kamu mau sayang." kata tante Dewi seraya menyerahkan buku menu pada Raina.

"Raina samain saja sama tante, pasti pilihan tante yang paling enak." puji Raina.

"Bisa saja kamu ini." wajah tante Dewi merah merona seketika.

Setelah makanan yang dipesan datang,Raina dan tante Dewi menyantapnya dengan lahap.Maklum,tadi siang Raina hanya makan mie pangsit saat menunggu Fito menjemputnya.Itupun tidak habis.

*

*

*

*

*

Buat para reader semoga suka sama cerita kedua aku.

jangan lupa like,komen dan vote nya ya.terima kasih

Terpopuler

Comments

Irde Sembiring

Irde Sembiring

nyimak thoe

2022-10-16

0

Wiwinani

Wiwinani

buat apa Raina jalan sama cowok yang mendua belum jadi suami dia akan berbohong terus

2021-11-21

0

re

re

Sebenarnya mama mertua sdh suka

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!