5. Side Story

Renan masih membisu sambil menatap hpnya nanar. Kotak bekal makan siangnya sudah dia buka, tapi belum dia sentuh. Dia sedang ada di kantin kantor. Jam makan siang, tentu saja tempat ini sangat ramai. Ada dari mereka yang membawa bekal makan siangnya sendiri, ada yang makan makanan yang dijual di kantin.

Renan duduk dengan teman satu divisinya. Restu dan  Tiwi duduk di depannya, mereka sudah mengambil menu makan siang yang dijual di kantin. Bersiap akan makan. Sementara di sampingnya ada Mita dan Marwan, mereka sudah mengambil langkah suapan pertama.

“Kenapa Renan bekalnya tidak selera ya? mau makan makanan kantin. Ini saya belum mulai makan.” Ibu Tiwi hendak menyodorkan nampan berisi makan siangnya.

Jangan sentuh kotak bekal makan siang senior Bu, dia bisa ngamuk.

Mita di samping Renan sudah panik. Tanganya sudah maju mundur cantik.

“Kenapa? Istrimu nggak angkat telepon.” Restu bertanya sambil mengambil suapan pertamanya. Dia makan nasi dan soto daging, kuah santannya terlihat kental dan menggoda. Potongan tomat segar dia pindahkan di atas nasi dan hup. Sukses masuk ke perutnya.

“Ia.” Masih berwajah manyun.

“Telepon aja dulu.” Balas Restu lagi.

“Tapi kakak janji mau telepon duluan tadi.”  Renan masih melihat layar hpnya.

“Kakak. Istri.” Tiwi, ibu kepala divisi yang baru beberapa hari pindah bingung.

“Istrinya senior Bu.” Mita menjelaskan tanpa diminta. Wajah Bu Tiwi langsung berubah. Tidak percaya bercampur apa ya namanya antara kok bisa dengan kesal.

Kenapa kaget, jadi dia nggak tahu kalau senior sudah menikah. Pantas saja dia keliatan aneh kalau sama senior. Sok akrab.

Mita julid dalam hati.

“Renan sudah menikah?” akhirnya pertanyaan itu pelan terdengar.

“Sudah bu.” Jawab Renan sekenanya. Masih melototi hp.

“Telepon aja kenapa?” Mita menyenggol siku Renan.

“Nggak mau, kakak sudah janji mau menelepon tadi.”

“Mungkin istri senior lupa.” Mita memprovokasi.

“Mana mungkin, kakak selalu menepati janjinya.” Agak marah.

“Mungkin sibuk kalau begitu.” Mita yang melunak.

“Tapi kan seharusnya dia telepon sebentar, kakak kan sudah janji.” Mengeluh sendiri.

“Kalau begitu senior makan saja dulu.” Mita mengalah, mendebat pria di hadapannya ini cuma akan membuatnya lelah. Khusus kalau mendebatnya tentang istrinya.

“Mita bagaimana aku bisa makan, perasaan aku sedang gelisah.”

Kenapa juga musti gelisah begitu. Memang sudah berapa lama kamu nggak ketemu istrimu senior.

Mita memaki dalam hati. Gusar sendiri karena tahu mereka nggak bertemu paling hanya beberapa jam.

“Kangen.”

Ya sudah telepon saja!

Menjerit dalam hati sambil mengunyah dengan keras.

“Makan saja dulu Renan.” Ibu Tiwi menimpali, dia sudah bisa menenangkan diri sepertinya.

“Kakak menelepon. “ Pamer sambil menunjukan hpnya. Dia tersenyum girang, sementara yang lain bertambah manyun. Apalagi Mita, dia melirik kotak bekal yang belum di sentuh Renan.

“Kakak kangen.”

Hemmm baru juga beberapa jam gak ketemu.

Drama cinta sebentar lagi akan dimulai.

“Belum dimakan, nunggu kakak nelpon. Kenapa lama?” Diam mendengarkan. “ Kakakkan sudah janji, lupa sama aku ya. Jahat.”

Aaaaaa. Sudah di telepon masih ngambek juga. Kenapa tadi nggak telepon duluan kalau begitu. Hidupmu melelahkan sekali senior.

“Ia ini makan.” Hup, Renan menyuap, dia mengunyah makanannya di dekat hpnya. “Dengarkan, nyam, nyam.” Diam mendengarkan. “Nggak mau, bilang sayang dulu.” Diam mendengarkan. “ Lagi... lagi. Ia ini makan sampai habis, nanti dikirim buktinya.” Tertawa. “Sedang di kantin makan sama teman satu divisi.” Mendengarkan lagi, wajahnya terliat sangat antusias. “ Nggak kok mereka juga sudah punya pasangan. Mita juga sudah punya pacar.”

Siapa punya pacar. Aku jomblo senior. Aku itu jomblo yang pura-pura punya pacar. Aku jomblo.

Mita menggigit sendoknya.

Hiks, hiks. Kenapa juga aku mengaku punya pacar. Ini semua gara-gara Ridwan, payboy kantor.

“Mereka juga pasti telepon istri mereka.”

Tidak! Tak ada yang nelpon. Pak Restu sibuk main sosmed. Kak Marwan juga nggak ada nelpon siapa-siapa. Bu Tiwi juga nggak nelpon. Apalagi aku yang jobmlo. Jadi cuma kamu senior. Cuma kamu yang menelpon istrimu dan kangen-kangenan waktu kerja.

“Kakak boleh aku berbagi makanan dengan Mita?”

Eh, kenapa? Memang aku minta makanan senior apa.

Mita melirik bingung.

“Dia melirikku jengkel sambil liat kotak bekal yang kakak masakin.”

*Nggak, aku gak mau makananmu senior. Aku jengkel sama kamu*.

“Boleh. Baiklah. Mita kemarikan piringmu.”

Mita pasrah dengan kesalahpahaman yang berlangsung. Renan mengambil sendok baru di atas meja, lalu mengambil tumis timun telur dan daging paprika. Memindahkan ke dalam piring Mita.

“Makanlah.”

“Terimakasih senior.”

Aku benci kesalahpahaman ini.

“Kakak nggak usah masak lagi nanti, biar aku yang beli aja. Kakak pasti capek, istirahat saja kalau sudah di rumah. Kakak mau makan apa?” diam mendengarkan. “ Kalau begitu pikirkan sambil memikirkanku ya. Nanti kirimin pesan kalau sudah putuskan, sebelum aku pulang. Ia.”

Mendengarkan agak lama pembicaraan istrinya.

“Dada. Kakak duluan. I love you. Muah. Muah.” Renan melihat sekelilingnya kemudian tertawa. “Sudah selesai makan semuanya ya. Aku makan dulu ya.” Tanpa merasa canggung atau berdosa sudah membuat orang di sekitarnya menggigit jari,  dia menyantap bekalnya dengan suasana hati yang berubah dahsyat. Wajahnya ceria, dia makan dengan lahapnya.

“Mau lagi, kenapa meliriki tajam lagi. Aku kan sudah berbagi bekal.”

Siapa yang mau lagi. Stop, aku nggak suka timun. Kalau dagingnya masih mau.

“Masakan kakak enak kan?”

“Ia Senior.”

Sebenarnya biasa saja.

“Pasti iri kan aku bisa dimasakin tiap hari.”

“Ia.”

Nggak sama sekali. Aku nggak iri, masakan istri senior biasa aja. Ya bukannya nggak enak, tapi rasanya memang standar. Aku iri sama istri senior yang punya suami bucin level dewa. Apa yang sudah dilakukannya waktu muda sampai punya suami seperti senior.

“Berterimakasihlah aku sudah berbagi.”

“Terimakasih Senior atas makananya.”

Puas!

Rasanya makan siang kali ini bukannya mengumpulkan energi, Mita malah merasakan kelelahan. Makan hati dan menghimpit perasaan itu melelahkan. Sumpah, jangan pernah berbohong. Sekali pun itu kebohongan kecil. Gara-gara playboy kantor mengajaknya berkencan, dia harus ngaku-ngaku punya pacar untuk lolos. Dan pada akhirnya semua penghuni kantor tahunya dia sudah punya pacar. Satu kebohongan akan melahirkan banyak kebohongan. Hiks, Mita mengigit sendoknya saat suapan terakhir.

Selesai makan siang. Renan dan Mita memilih duduk di taman kantor sebelum masuk ke ruangan masing-masing. Jam makan siang masih berlangsung. Mereka makan camilan. Teman yang lain pergi terlebih dahulu karena ada urusan.

“Kenapa kakak nggak cemburu ya, senyummu dibuat-buat tadi ya?” Renan sedang sibuk dengan hpnya.

Hei memang kau sedang membuat istrimu cemburu dengan fotoku. Gila ya. Mana mungkin dia cemburu dengan remahan rengginang sepertiku. Gak level.

“Ahhh jadi pengen telepon kakak lagi.”

“Telepon aja silahkan, aku nggak papa.” Mita pasrah, melihat drama cinta sesion 2.

“Tapi kakak lagi kerja, kalau di kelas dia juga nggak bawa hp. Tambah sedih kalau dia nggak angkat nanti.”

“Ya udah nanti juga ketemu.”

“Tapi kangen.”

Jadi maumu apa! Terserah kamu senior.

“Mita pacarmu gimana? Nggak kangen.”

“Nggak lah.”

Punya pacar aja nggak. Hahaha.

“Kitakan saling percaya.”

“Apa hubungannya saling percaya sama kangen coba.” Mendengus sambil masih melihat layar hp.

“ Yaaa.” Binggung sendiri, apa hubungannya ya.

Terserahlah ada hubungan atau tidak. Masalahnya adalah aku jomblo senior. Jomblo.

“Kamu pasti ingin jadi seperti aku kan, punya istri perhatian, imut, manis, pintar masak.”

Nggak sama sekali senior, aku lebih iri sama istrimu.

“Pacarmu lebih tua atau lebih muda darimu?”

“Lebih tua. Dia jauh lebih dewasa dari aku donk.” Kebohongan selanjutnya. Jangan ditiru teman-teman. “Senior istrimu kan lebih tua umurnya, apa selera senior seperti itu?”

“Seleraku itu ada pada istriku semua, jadi apa pun yang dia punya aku terima. Haha.”

Dasar bucin.

“Kenapa kamu nggak pacaran sama yang lebih muda aja, kan kami lebih cute.”

Cute apaaan, gila ya. Memang usiaku berapa. Memang mau pacaran sama anak SMU.

“Senior punya kenalan cowok ganteng gitu, boleh Mita di kenalin.” Malu-malu mengatakannya.

“Kenapa? Kamu kan punya pacar. Mau selingkuh?” suara Renan meninggi membuat Mita terkejut. Belum Mita meluruskan kesalahpahaman. “Mita tahu nggak selain cinta apa yang paling penting dalam sebuah hubungan. Ke-se-ti-a-an.”

Aku benci, aku benci kesalahpahaman ini.

Bersambung

“ Hallo, mohon dukung senior yang

cute ini ya dan juga istrinya, yang katanya si cute dan cantik. Dan juga kalau

ada kamu yang lagi cari pasangan aku lagi jomblo lho. Sumpah. @MITA”

Terpopuler

Comments

✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾

✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾

hahaha sabar ya Mita senior mu gitu banget kalo lagi bucin/Facepalm//Facepalm/

2025-01-19

0

Tamao Mirai

Tamao Mirai

gemes sama ren.. asli pengen nampol.. 🤣

2025-03-16

0

Triya Sari

Triya Sari

/Facepalm/

2024-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Simpan Hpmu
2 2. Terkunci
3 3. Di Sekolah
4 4. Home Sweat Home
5 5. Side Story
6 6. Selamat Pagi
7 7. Ren Memasak
8 8. Chapter Bonus : Ayana
9 9. Makan Siang Bersama
10 10. Setrika Pakaian (Part 1)
11 11. Setrika Pakaian (Part 2)
12 12. Kencan (Part 1)
13 13. Kencan (part 2)
14 14. Kencan Part 3
15 15. Rumahku Syurgaku
16 16. Kirana
17 Side Story
18 Bias Kak Aya siapa?
19 Side Story
20 Muridku (Part 1)
21 Muridku (Part 2)
22 Muridku (Part 3)
23 Sore Di Depan Kompleks
24 Malam yang panjang
25 Andrian (Part 1)
26 Andrian (Part 2)
27 Andrian (Part 3)
28 Andrian (Part 4)
29 Side Story
30 Cerita 2 tahun lalu (Part 1)
31 Cerita 2 Tahun lalu (Part 2)
32 Cerita 2 Tahun lalu (Part 3)
33 Cerita 2 tahun lalu (Part 4 end)
34 Ulang tahun pernikahan
35 Memulai Pagi
36 Pertanyaan
37 Dewasanya Ren
38 Side Story (Perjodohan)
39 Side Story (Pengintaian Dimulai)
40 Side Story (Ketahuan Bu Aya)
41 Side Story (Jatuh Cinta)
42 Energi ekstra
43 Surat Andrian
44 Side Story (Di Kantor)
45 Side Story ( Mas Gilang)
46 Side Strory (Bala Bantuan)
47 Side Story (Restu Mas Gilang)
48 Side Story (Makan Malam)
49 Galau
50 Mengigau
51 Keributan Pagi (Part 1)
52 Keributan Pagi (Part 2)
53 Side Story (Surat Panggilan Wali Murid)
54 Pertemuan Wali Murid
55 Side Story (Pengakuan Mita)
56 Side Story (Panggilan untuk Renan)
57 Khawatir Kepada Siapa?
58 Side Story ( Menjaga Cinta)
59 Pintu Masuk Syurga
60 Side Story ( Bu Tiwi)
61 Harinya Ren
62 Nonton Film Berlanjut
63 Pulang Ke Rumah Mama
64 Side Story ( Hijab)
65 Menginap
66 Kesibukan kerja
67 Final Episode (Panggilan Kakak)
68 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Simpan Hpmu
2
2. Terkunci
3
3. Di Sekolah
4
4. Home Sweat Home
5
5. Side Story
6
6. Selamat Pagi
7
7. Ren Memasak
8
8. Chapter Bonus : Ayana
9
9. Makan Siang Bersama
10
10. Setrika Pakaian (Part 1)
11
11. Setrika Pakaian (Part 2)
12
12. Kencan (Part 1)
13
13. Kencan (part 2)
14
14. Kencan Part 3
15
15. Rumahku Syurgaku
16
16. Kirana
17
Side Story
18
Bias Kak Aya siapa?
19
Side Story
20
Muridku (Part 1)
21
Muridku (Part 2)
22
Muridku (Part 3)
23
Sore Di Depan Kompleks
24
Malam yang panjang
25
Andrian (Part 1)
26
Andrian (Part 2)
27
Andrian (Part 3)
28
Andrian (Part 4)
29
Side Story
30
Cerita 2 tahun lalu (Part 1)
31
Cerita 2 Tahun lalu (Part 2)
32
Cerita 2 Tahun lalu (Part 3)
33
Cerita 2 tahun lalu (Part 4 end)
34
Ulang tahun pernikahan
35
Memulai Pagi
36
Pertanyaan
37
Dewasanya Ren
38
Side Story (Perjodohan)
39
Side Story (Pengintaian Dimulai)
40
Side Story (Ketahuan Bu Aya)
41
Side Story (Jatuh Cinta)
42
Energi ekstra
43
Surat Andrian
44
Side Story (Di Kantor)
45
Side Story ( Mas Gilang)
46
Side Strory (Bala Bantuan)
47
Side Story (Restu Mas Gilang)
48
Side Story (Makan Malam)
49
Galau
50
Mengigau
51
Keributan Pagi (Part 1)
52
Keributan Pagi (Part 2)
53
Side Story (Surat Panggilan Wali Murid)
54
Pertemuan Wali Murid
55
Side Story (Pengakuan Mita)
56
Side Story (Panggilan untuk Renan)
57
Khawatir Kepada Siapa?
58
Side Story ( Menjaga Cinta)
59
Pintu Masuk Syurga
60
Side Story ( Bu Tiwi)
61
Harinya Ren
62
Nonton Film Berlanjut
63
Pulang Ke Rumah Mama
64
Side Story ( Hijab)
65
Menginap
66
Kesibukan kerja
67
Final Episode (Panggilan Kakak)
68
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!