Suami Pengganti
Dinda menatap sinis seorang pria yang sedang berdiri tegap di depan pagar rumah masing-masing. Tatapan mereka penuh kebencian satu sama lain.
"Wanita tidak tahu terima kasih! sudah aku tolongin, eh malah nuduh aku maling! dasar wanita sialan." Kesal Deniel dalam hati menatap sinis wanita yang tengah berdiri menatap murka pada dirinya.
"Lihatlah pria kampret ini. Bukannya minta maaf udah maling tas aku, eh malah gak ngaku. Munafik sekali!" Batin Dinda.
"Aku tahu, rencana perampokan tas ku itu udah ia rencanakan. Dan dia sok-sokan jadi pahlawan kesiangan buat nolongin aku. Padahal dialah dalang dibalik semuanya!" batin Dinda dengan mulut berkomat-kamit karena kesal.
"Apa kau lihat-lihat heh!" bentak Deniel menatap jengah pada tetangganya itu.
"Idih siapa juga yang liat-liat kau? ganteng juga enggak, jelek iya." Ucap Dinda langsung membuka pagar rumahnya dan masuk.
"Dasar wanita gila!" teriak Deniel yang masih berdiri di depan pagar rumahnya.
Deniel kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah. Namun terhenti karena teriakan dari tetangga sialannya.
"TOLONG!! " Teriak Dinda keluar dari rumahnya.
"Hei kau, cepat tolong aku!" pinta Dinda menghampiri Deniel dengan raut wajah yang sangat panik.
"Tolong? gak salah dengar nih aku?" ucap Deniel membuang muka pada wanita yang tengah panik itu.
"Ayolah jangan berdebat sekarang! kau harus menolongku! ini menyangkut hidup mati seseorang tau!" ucap Dinda menarik paksa Deniel untuk masuk ke rumahnya.
Deniel melihat seorang wanita yang meringis kesakitan sambil memegangi perut yang sangat besar. Dia adalah Salma, kakak ipar dari Dinda.
"Dinda tolong kakak! sakit banget!" keluh Salma, sang kakak ipar yang sudah mau melahirkan.
"Ayo cepat angkat kakak ku!" desak Dinda pada Deniel yang terlihat enggan untuk membantu.
"Nyokap sama bokap mu mana? ko harus aku sih yang nolongin?" protes Deniel ikut panik.
"Kalau ada nyokap sama bokap ku, ya gak mungkin lah aku minta tolong sama mu dasar kampret! cepat angkat kakak ku sekarang juga!" paksa Dinda menatap jengah pada pria yang meulur-ulur waktu itu.
Dengan terpaksa Deniel menurutinya. Ia memasukan kakak ipar itu ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang.
"Aduh kakak jangan tarik-tarik rambut aku dong! sakit nih!" kesal Dinda pada kakak ipar yang menarik-narik rambut bergelombangnya.
"Aduh! sakit banget Din! kakak gak kuat. Kakak mau ngelahirin di sini aja deh!" ucap Salma asal dengan tangan yang terus-terusan menjambak rambut adik iparnya
"Eh jangan ngelahirin disini! aku masih polos ini!" cegah Deniel yang masih mengendarai mobil tersebut.
"Udah jangan ikut bacot deh. Ngebut dong! ngebut!" kesal Dinda yang pasrah rambutnya ditarik-tarik oleh kakak ipar.
Sesuai permintaan, Deniel langsung tancap gas. Salip menyalip sudah ia jalankan. Terus gas pol agar cepat sampai pada tujuan.
"Kita ke dukun beranak aja yah? lebih dekat." Tawar Deniel.
"Dukun beranak? enggak, enggak, entar yang ada kakakku di guna-guna lagi." Tolak Dinda.
"Aduh sakit! Aaaaaaaaa! " teriak Salma dengan nyaringnya sampai mau pecah gendang telinga Dinda dan Deniel.
"Gila tuh kepalanya udah nongol!" seru Deniel melirik sekilas.
"Ya udah kak, terus! terus!" terlanjur kepala sang bayi sudah muncul, Dinda pun menyuruh kakak iparnya untuk melanjutkan aksinya
"Woi kampret! fokus nyetir aja, jangan curi-curi pandang kau!" bentak Dinda pada Deniel yang nyetir sambil mulut yang komat-kamit membaca istigfar.
Deniel tak menggubris ocehan Dinda. Ia fokus menyetir menuju rumah sakit. Sedang kan Dinda, sibuk menangani kakak iparnya yang melahirkan di dalam mobil.
"Euweww uuuwwwww. " Tangisan bayi pun terdengar.
Dan beruntung, mereka telah tiba di rumah sakit.Dokter langsung menangani si bayi dan ibunya.
Like, komen, dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Lisa Icha
baru mampir thor 👋
2023-07-18
0
dementor
kakaknya dinda namanya Titan.. nama panjangnya bintitan pasti..
2023-06-12
1
uutarum
wehhhh sidedek ga sbr amat
2022-11-20
0