Bagian 5

Dinda pergi pada perusahaan yang sudah dikirim oleh temennya. Sesampainya di sana, Dinda langsung menuju resepsionis.

"Permisi apa benar direktur di perusahaan ini membutuhkan seorang asisten?" tanya Dinda.

"Iya betul sekali."

"Kalau gitu aku mau menjadi asistennya." Dengan yakin Dinda mengatakannya.

"Tunggu bentar ya mbak, " resepsionis itu sedang menelepon seseorang.

Cukup lama resepsionis itu menelpon sehingga Dinda terabaikan olehnya.

"Kalau aku jadi bosnya, udah ku pecat karyawan gak becus! ku sumpahin tuh telinganya tuli!" batin Dinda mengucapkan sumpah serapahnya karena kesal menunggu lama.

"Oke Mbak, anda disuruh menemui direktur di ruangan, " ucap wanita mengakhiri panggilan telepon itu.

"Dimana ruangannya?" tanya Dinda.

"Di lantai paling atas, " jelasnya.

Dinda pun langsung menuju lantai paling atas tempat dimana ruangan direktur itu berada. Dinda telah tiba didepan pintu ruangan direktur. Terlebih dahulu ia mengetuk pintu tersebut.

"Masuk!" perintah si pemilik ruangan.

Dinda perlahan membuka pintu ruangan direktur. Mata terbelalak melihat orang yang begitu familiar. Ya, dia tak lain adalah tetangganya. Dia adalah Deniel Abraham, sang duda beranak satu.

"Jadi…" belum selesai Deniel menyelesaikan kalimatnya, seketika tatapan menjadi sinis pada wanita yang ia beri gelar si botol kecap.

"Oh jadi ini direkturnya? ku kira orangnya sangar, tapi lihatlah? sungguh amat menyebalkan," ucap Dinda sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Oh jadi ini satwa yang akan menjadi asisten ku? hei tetangga, apa kau kurang duit sampai harus mejadi asisten? kuliah bertahun-tahun eh jatuhnya jadi asisten, hahahaha" ejek Deniel dengan tawa kemenangannya.

" Maaf Pak duda, aku tidak berminat menjadi asisten mu. Lagi pula masih banyak perusahaan-perusahan yang akan menerimaku dengan jabatan yang lebih terhormat dari ini,"sambung Dinda tak mau kalah beradu argumen dengan si Duda tampan itu.

"KELUAR!" bentak Deniel dengan jari telunjuk mengarah pada pintu.

Deniel malas sekali menghadapi tetangganya itu. Terlebih lagi di kantor, hanya membuat ia pusing saja.

"Loh, ko ngamuk?" heran Dinda pada Deniel yang sedang memijit pelipis dahinya

Tidak ingin berlama-lama, Dinda berjalan keluar dari ruangan direktur itu. Suara notifikasi pesan membuat Dinda terhenti dan membuka pesan tersebut.

Ku pastikan adik menyebalkan ku ini tidak mendapatkan kerjaan. Hahaha siap-siap jadi korban bully keluarga.

Itulah pesan dari kakak laknatnya, Titan. Mata Dinda terbelalak membaca pesan yang terkesan ejak kan itu. Nyatanya memang benar Dinda tak mendapat pekerjaan dan sudah pasti ia akan dibully habis-habisan oleh sang kakak.

"Jahat banget sih kakak!" gerutu Dinda dalam hati.

"Heh ngapain kamu bengong disitu! sana keluar!" bentak Deniel risih dengan penampakan tetangganya itu.

"Sebenarnya aku sangat ingin bekerja di perusahaan mu ini. Perusahaan yang terkenal melebihi perusahaan kakakku." Dinda terpaksa berlagak memuji-muji agar bisa mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ini semua yang Dinda lakukan hanya terpaksa. Hanya itu jalan satu-satunya untuk membungkam mulut kakaknya.

Deniel langsung mengerutkan dahinya bingung dengan wanita yang sok manis itu."Apa mau mu ini heh?"

"Terima aku kerja di sini." Dinda sangat berharap dengan duda menyebalkan itu.

"Heh? sudah jangan banyak bercanda. Lagi pula aku tidak akan menerima mu." Deniel enggan untuk menerima tetangganya itu.

"Ayolah ku mohon terimalah. Aku bakal melakukan semua perintah mu…" rengek Dinda memohon-mohon.

Awalnya Deniel bersikukuh untuk tidak menerima Dinda sebagai asistennya. Namun terbesit dihatinya untuk memanfaatkan situasi ini.

Deniel pun tersenyum licik. "Baiklah aku menerima mu menjadi asistenku. Kapan pun aku menyuruhmu, kau harus siap."

"Baiklah." Setuju Dinda bisa bernafas lega.

"Kau salin nomormu." Deniel menyodorkan ponselnya pada Dinda. Hal itu ia lakukan untuk memudahkan Deniel mengabari asisten baru itu.

Dinda pun langsung memasukan nomor teleponnya."Aku tahu kenapa makhluk menyebalkan itu menerimaku, dia pasti membuat aku menderita menjadi asistennya. Tapi tidak semudah itu Pak duda!"batin Dinda sambil memasukkan nomor teleponnya.

"Nih Pak sudah." Dinda mengembalikan ponsel bermerek buah langsat pada sang pemiliknya.

"Oke, sekarang kau telah ilegal menjadi asisten saya, " ucap Deniel asal membuat Dinda mengernyitkan dahinya.

"Resmi Pak, bukan ilegal!" ketus Dinda mengoreksi kalimat asal Deniel

"Nah itu maksudku," ucap Deniel. "Sekarang aku minta kamu belikan aku burger yang ada di dekat kampus Gajah Mada." Pinta Deniel memulai aksinya.

"Tenang aja Pak, saya akan memesannya." Dinda kemudian mengambil ponselnya yang akan ia gunakan untuk memesan makanan yang di pinta bosnya.

"Eh, eh ngapain kamu?" Deniel menghentikan Dinda.

"Aku mau memesan burger yang anda minta Pak duda." Jujur Dinda.

"Siapa yang suruh kamu mesan online? saya suruh kamu buat datang langsung ke sana!" perintah Deniel.

"Datang langsung? ya gak bisa lah. Jauh banget tempatnya Pak. Coba aja deh Pak duda ke sana, setengah jam baru nyampe dan belum lagi ngantrinya panjang banget." Jelas Dinda.

"Tidak ada penolakan. Pokoknya sekarang juga kamu pergi beliin burger!" perintah Deniel lagi.

"Dasar duda sialan!" bentak Dinda langsung berlari dengan cepat takut mendapatkan amukan dari bosnya.

"Heh! lancang sekali kau!" teriak Deniel.

Like, komen, dan vote.

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

jahat banget kamu wahai tetangga,,,takol aja palanya😅baru terima kerja dah bikin sengsara he

2023-01-22

0

Ros Diana

Ros Diana

Berantemnya lucu, kayak anak kecil he....he...he 😃😃😃

2022-03-19

0

Afseen

Afseen

bukn buah langsat, buah kesemek

2021-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Bagian 119
120 Bagian 120
121 Bagian 121
122 Bagian 122
123 Bagian 123
124 Bagian 124
125 Bagian 125
126 Bagian 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Bagian 119
120
Bagian 120
121
Bagian 121
122
Bagian 122
123
Bagian 123
124
Bagian 124
125
Bagian 125
126
Bagian 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!