Mencari Tuan Muda [DROP]

Mencari Tuan Muda [DROP]

Prolog.

Pagi yang cerah menyinari kediaman keluarga Rayendra yang megah bagaikan istana di dalam negri dongeng, begitu banyak pelayan serta penjaga dan tentu saja keamanan nya merupakan yang tertinggi di kota Leaf.

Seorang anak laki-laki berlarian riang kemari seperti sedang dikejar seseorang, gelak tawa terdengar dimana-mana.

"Kakak! jangan terus berlarian!"

"Haha, kakak akan berhenti jika adik tidak memaksa kakak untuk membelikanmu sebuah permen"

Hari begitu menyenangkan kala itu tetapi...semuanya berubah ketika sang kakak mengalami kemalangan yang sangat tidak bisa dipercaya kedua orang tua mereka beserta sang adik.

"Bagaimana bisa hilang?! apa kalian benar-benar menjaga pangeran kecil ku dengan baik?!"

Seorang pria tampan yang sudah memiliki istri dan merupakan ayah dari anak yang mengalami kemalangan hanya bisa berteriak dan menenangkan sang istri dan anaknya yang kini hanya ada satu saja.

"Suamiku, apa anak kita akan segera ditemukan?" tanya sang istri yang kini terisak-isak didalam pelukan sang suami yang juga khawatir

"Tenang saja sayang, anak kita akan segera ditemukan, aku sudah mengerahkan pengawal bayangan untuk mencarinya" ujar sang suami menenangkan sang istri yang sangat terpukul akan berita tersebut

"Apa kakak akan ditemukan Dad?"

"Pasti pangeran ku!, pasti kakak mu dan pangeran kecil Mom dan Dad akan ditemukan jadi jangan khawatir dan tenangkan Mom ya sayang"

"Tuan besar! pelayan yang bersama Tuan muda tadi sudah ditangkap!" teriak seorang pengawal yang masuk bersama kawan-kawannya

"Bawa dia masuk! aku sendiri yang akan menanyainya!"

Seorang wanita muda yang merupakan seorang pelayan dibawa masuk kedalam ruangan untuk di introgasi langsung oleh sang majikan.

"Dimana putra ku sekarang?!"

"Saya benar-benar tidak tahu Tuan besar, Tuan muda menghilang dari pandangan saya saat itu"

"SIAL! jika kau berbohong maka sebaiknya kau berdoa agar dirimu serta keluargamu akan aku buat menderita didalam genggamanku!"

Berhari-hari sudah anak itu menghilang, kediaman Rayendra bagikan terkena ombak besar kala itu, semua pelayan serta penjaga menjadi sasaran amarah Tuan besar mereka, Nyonya besar hanya bisa mengurung diri didalam kamar menangis mengingat anaknya yang masih belum ditemukan bahkan para pengawal bayangan tidak bisa menemukan pangeran kecilnya.

"Mom jangan menangis, kakak akan sedih juga jika Mom menangis seperti ini" ucap sang anak menyeka air mata sang ibu dengan tangan kecilnya yang putih dan lembut

"Hanya Hanfi saja yang Mom punya sekarang, Hanfi jangan meninggalkan Mom juga ya seperti kakak" jawab Nyonya besar menggengam tangan sang buah hati dan mencium punggung tangan kecil itu

"Hanfi tidak akan meninggalkan Mom, Hanfi juga akan berusaha mencari kakak Arya" ujar sang anak membuat si ibu tersentuh akan perkataan anak semata wayangnya itu

"Umur Hanfi berapa sekarang Dear?"

"4 tahun Mom, apa Mom lupa?"

"Tidak Dear, hanya saja jika Sweetheart Mom sekarang umurnya 4 tahun maka Mommy Dear Prince umurnya 5 tahun"

"Sudah Mom, jangan nangis lagi atau Hanfi marah nih!"

Sang ibu hanya bisa menahan gelak tawa melihat tingkah putra semata wayangnya setelah sang kakak hilang entah kemana.

Ditempat lain, seorang kakek tua berjalan membawa cangkul dan sebuah karung hendak pergi kesawah untuk mencari sesuap nasi melintas di sungai tempat ia mengalirkan air untuk tanaman di sawahnya.

"Alhamdulillah, air kali ini banyak nih jadi bisa subur itu tanaman" ucap kakek itu bersyukur

Dan tak lama setelah itu, si kakek melihat sebuah badan kecil yang terapung dengan keadaan pucat pasi dan bibir yang mulai membiru, kakek itu merasa bahwa yang dilihatnya adalah badan anak kecil dan tanpa pikir panjang melompat untuk menyelamatkannya.

"Orang tua mana yang membuang anak mereka seperti ini, sudah ditenggelamkan malah dipukul lagi" kesal sang kakek mengangkat tubuh kecil itu naik ke permukaan

Si kakek memeriksa denyut nadi anak itu untuk memastikan apa masih hidup atau sudah meninggal dan yang ia dapatkan adalah nadi anak itu masih berdenyut walau denyutannya sangat lemah dan hampir tak terasa denyutannya.

"Nanti dulu mikir sawahnya, selamatkan anak ini dulu pertama"

Kakek itu mengangkat tubuh anak kecil yang ia temukan dan segera berlari menuju Klinik yang ada di desanya meninggalkan cangkul dan karungnya yang ia bawa, walau memang sudah tua tetapi kakek itu masih dapat berlari dengan cepatnya.

Sesampainya di Klinik desa, ia segera memanggil dokter Klinik tanpa pikir panjang.

"MAS! MAS SINI DULU" teriak si kakek

"Eh, mbah Setu, kenapa mbah?" tanya mas dokter itu ketika melihat mbah Setu di depan pintu kliniknya

"Ini, ada anak tenggelam tadi saya temukan, bisa diperiksa tidak mas?" tanya mbah Setu menyerahkan anak yang dibawanya kepada pemuda yang lebih rendah darinya itu

"Anak ini masih bisa diselamatkan mbah! ayo cepat sini mbah!"

Segera mbah setu masuk dengan berlari dan membaringkan tubuh kecil itu diatas tempat tidur rumah sakit yang memang fasilitas yang ada di Klinik kecil tapi lengkap itu.

"Mbah Setu keluar dulu, biar saya dan perawat saya yang mengurus anak ini" ucap dokter tersebut mempersilahkan mbah Setu duduk diluar ruangan

"Oh, iya mas mohon diselamatkan ya anak itu" pinta mbah Setu dan segera ia keluar karna tak ingin menggangu urusan dokter dan perawat itu

3 jam menunggu dalam keadaan was-was dan akhirnya pintu ruangan terbuka dan dokter itu keluar dengan senyuman diwajahnya.

"Gimana mas dokter?" tanya mbah Setu yang langsung berdiri saat melihat dokter itu keluar

"Untung mbah Setu segera membawa anak itu kemari kalau tidak, anak itu akan pergi tadi" ujar dokter itu "tapi mbah, kayaknya anak ini dipukul dengan benda keras dibagian belakang kepalanya"

"Duh, lalu gimana keadaan anak itu mas?" panik mbah Setu, bagaimana dia mengembalikan anak itu ke keluarganya nanti jika anak itu amnesia

"Anak itu terkena Amnesia mbah, jadi dimana anak itu akan tinggal nantinya" sedih dokter itu

Mbah Setu berpikir keras, jika ia mengembalikan anak itu keorang tuanya yang ada malah makin parah, dan akhirnya mbah Setu memutuskan membawa anak itu pulang menemani ia dan istrinya yang telah lama hidup hanya berdua akibat ditinggal anak mereka kerja dikota.

"Yasudah, aku saja yang akan merawat anak ini" ujar mbah Setu

"Mbah yakin?"

"Iya, lagipula anak-anak kurang ajar itu sudah tidak pulang lagi setelah dapat posisi penting di kota haih bahkan ditelpon aja marah-marah" keluh mbah Setu

"Yasudah mbah, itu anaknya sudah bangun"

"Makasih mas dokter"

Mbah Setu masuk kedalam ruangan dan melihat anak kecil terbaring dengan alat bantu pernapasan yang menatap dirinya ketika sudah diambang pintu.

"Sudah bangun nak?" tanya mbah Setu

"Kakek ini siapa? dan aku ini dimana?" tanya anak kecil itu

"Nama kakek Setu, ini di Klinik Desa, dan nama adek siapa?" ujar mbah Setu

"Nama ku....apa kakek tau nama ku?" tanya anak itu

Mbah Setu cuma bisa tepok jidat, ia lupa kalau anak ini hilang ingatan.

"Adek mau tinggal sama kakek tidak? nanti kakek ajak mandiin sapi di sungai sama kakek ajak mancing ikan bukan mancing buaya loh ya" ucap mbah Setu

Anak itu tertawa saat mendengar ucapan mbah Setu dan berkata "Mau kek, jadi aku punya rumah sama keluarga deh kalau sama kakek"

Mbah Setu terharu akan ucapan anak kecil di hadapannya ini.

"Kakek tahu namaku siapa?"

"Oh, namamu Harya...hmm Harya Aditya Mura"

...----------------...

Terpopuler

Comments

Saleh Hermanto

Saleh Hermanto

thor prolognya kagak jelas.... tu anak siapa.... hidup dizaman apa....hilangnya kenapa... tau. tau nongol di saluran irigasi....

2023-04-04

0

Sri Juliani

Sri Juliani

latih tanding,jadikan laki2 yg kuat...

2023-01-24

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

lanjutkan thor

2022-10-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!