Pagi hari sudah datang, ayam tetangga mulai berkokok dengan nyaringnya, Harya bangun dan membersihkan dirinya tak lupa ia membereskan perlengkapan ujiannya dan keluar dari kamar dengan rapinya.
Nek Putri sudah menunggu di meja makan dengan sarapan ala kadarnya, ia hanya menyiapkan susu dengan rasa Vanila kesukaan sang cucu dan buah-buahan dari sawah.
"Pagi nenekku sayang" ucap Harya mendekati meja makan dengan tas berwarna hitam dipunggung nya
"Iya, makan cepat nanti terlambat lagi ujiannya" ingat nek Putri
"Iyaaa, nek...mbah mana?" tanya Harya mencari keberadaan mbah nya yang biasanya sudah ada di meja makan
"Pa'e dipanggil kepala desa kerumahnya, ada urusan sih bilangnya....desa mau dibangun sekolah baru buat anak-anak" ujar nek Putri menjawab pertanyaan cucu nya
"Oh, bagus dong itu jadi nenek bisa ngajar juga disana, nenek kan guru" ucap Harya memasang senyum manisnya hanya untuk neneknya
"Iya, iya, Harya nanti ujiannya yang betul dan jangan buru-buru sama jangan lupa berdoa" ucap nek Putri
"Iya, Harya berangkat ya nek Assalamualaikum" ucap Harya kemudian ia berlari keluar rumah sehabis mencium tangan nek Putri
"Walaikumsalam"
Harya berlari menuju sekolahnya yang lumayan jauh dari rumah, ia terbiasa berlari bolak-balik dari rumah ke sekolah karna itu juga Harya mempunyai tubuh yang di idam-idamkan para wanita.
Sesampainya di sekolah, Harya memasuki kelasnya yang sudah ramai dan duduk ditempat duduk bagian belakang.
"Yak, kau sudah belajar kah?" tanya teman Harya yang bernama Putra
"Sudah, pokonya aku harus dapat beasiswa itu untuk nenek dan mbah ku" balas Harya
"Semoga berhasil ya Harya, aku juga mau ke Kota buat kuliah tapi bukan di Univ itu" ucap Putra
"Jadi kau mau kuliah di Unvi mana put?" tanya Harya bingung dengan perkataan temannya itu
"Universitas yang biasa-biasa saja kok Yak, bapakku tidak akan mampu kalau aku kuliah di Universitas Aksara" jawab Putra
"Memangnya Universitas Aksara semahal itu ya put?" tanya Harya yang penasaran dengan Univ yang ia idamkan itu
"Mahal banget Yak! disana cuman ada anak-anak kaya aja yang bapaknya pengusaha hebat" jelas Putra
"Gitu ya, emang semua orang di Kota kaya ya put?" ucap Harya
"Tentu saja! dan ada satu keluarga yang sangat kaya sekali, bahkan seluruh pemimpin negara yang ada di dunia ini tunduk kepada beliau, jadi saat dikota nanti usahakan jangan menyinggung mereka atau tidak kau serta keluarga mu akan hancur dibuatnya" jelas Putra
"Ngeri sekali, siapa memangnya mereka itu put?" tanya Harya
"Hmm mereka kalau tidak salah adalah keluarga Rayendra, Tuan Harma Rayednra sangat dikagumi dan dihormati oleh seluruh dunia, mereka adalah keluarga terkaya didunia ini bahkan jika beliau ingin membeli sebuah negara maka ia akan membelinya CASH" ucap Putra panjang lebar
"Baiklah aku paham, lihat guru galak sudah masuk" ujar Harya
Ujian mereka dimulai, para guru memberikan mereka waktu 4 jam untuk menyelesaikan ujian dan setelah itu mereka boleh pulang, hasil akan diumumkan keesokan harinya.
Harya yang sudah selesai dan yakin akan jawabannya pun langsung menyerahkan kertasnya kepada guru pengawas dan pulang kerumah.
"Aku harap nilai ku memuaskan dan berhasil mendapat beasiswa itu, jika tidak nenek dan mbah akan kelaparan di Desa" ucap Harya menatap tajam jalanan yang ia lalui
Diperjalanan Harya untuk pulang ke rumah, ia melihat sebuah mobil yang sangat mewah seperti Limosin berwarna putih berhenti disampingnya.
Kaca mobil terbuka dan menampilkan seorang pemuda tampan dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya.
"Desa apa ini?" tanyanya ketus
"Eh, Desa Bulan...ada keperluan apa kemari?" tanya Harya sopan
"Dimana rumah kepala Desa, kami ada urusan dengannya" ucap pemuda itu menurunkan sedikit kacamatanya
"Lurus kesana dan belok kiri"
"Lalu arah mana lagi yang harus kami lalui?" tanyanya tapi masih saja ketus dan itu membuat Harya tidak suka
"Setelah itu tanya saja orang disana, jangan tanya aku" balas Harya dingin dan pergi meninggalkan pemuda yang geram akan sikapnya itu
"Sial! cuma orang desa saja sombong sekali" kesalnya
"Tuan muda Alex, haruskah kita melanjutkan perjalanan nya?" tanya sopir orang tersebut
"Pulang saja, kita batalkan kerja sama ini" perintah orang bernama Alex itu
"Baik"
Kembali dengan Harya yang terus saja melanjutkan perjalanannya ke rumah, tidak lama kemudian ia sampai di rumah.
"Assalamualaikum, nek?" ucap Harya sembari melepas sepatu dan kaus kakinya
Karna tidak ada jawaban, Harya langsung masuk dengan menggunakan kunci cadangan miliknya dan melihat rumah sunyi tidak ada orang.
"Mungkin pergi kepasar bersama mbah" ucapnya
Ia masuk kedalam kamar dan meletakkan tas nya lalu pergi mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak lama kemudian ia keluar dan langsung memakai pakaiannya dan melaksanakan Shalat dzuhur setelah itu ia tidur siang.
Ceklek.
Harya yang mendegar pintu kamarnya terbuka segera bangun dan melihat kearah pintu, mana tau nenek atau mbah nya.
"Kenapa nenek-"
Belum selesai Harya bicara karna ia sangat terkejut dengan orang yang ada di pintunya, seorang wanita yang cantik dengan seorang pria yang tampan berdiri di depan pintunya, Harya bisa melihat jika mata mereka bengkak seperti habis menangis walau wajah mereka sedikit kabur dan tidak jelas
"Umm paman dan bibi kenapa bisa masuk rumah saya? bukannya saya sudah mengunci pintu depan" ucap Harya waspada
Kedua orang itu menatapnya dengan lekat setelah itu mereka tersenyum dan berkata "Arya...."
Saat kedua orang itu mengatakan "Arya", kepala Harya sangat sakit seperti ditusuk ribuan jarum besar....ia berteriak dan meringis kesakitan sembari memegang erat kepalanya.
"SAKIT...SAKIT...KEPALAKU SAKIT..." ringis nya
"Arya! Arya sadar nak!"
"Eh si kerbau ini! tidur kok malah teriak-teriak!"
"Harya buka mata nya nak!"
Setelah mendengar suara itu, Harya membuka matanya dan mendapati mbah Setu dan nek Putri didalam kamarnya dan dari raut wajah mereka berdua...mereka khawatir.
Harya langsung memeluk erat nek Putri dan berkata "tadi kepala Arya sakit banget nek, kayak mau dirobek"
Nek Putri yang mendengar itu hanya membalas pelukan Harya dan menyuruhnya untuk tenang dan bangun mengambil air Wudhu.
"Makanya, kalau magrib jangan tidur! dasar kebo!" teriak mbah Setu saat sudah diluar kamar
Harya jengkel sekali dengan mbah Setu, selalu saja memanggil ia kebo kalau tidur sampai Magrib tapi ia tetap saja memikirkan mimpi yang ia alami tadi.
'Apa jangan-jangan....mereka setan ya?' pikir Harya masih saja dengan rasa bingung nya itu
'Sudah lah, mending mandi baru Shalat, azan sudah berkumandang lagi' batin Harya
"Lain kali kalau mau tidur baca doa Yak, makanya tadi di gangguin setan" ucap nek Putri berdiri dan keluar dari kamar Harya untuk Shalat berjamaah bareng mbah Setu
"Bahkan nenek bilang itu setan"
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sri Juliani
gak ketinggian ya kayaknya..apa ada org kaya di dunia jni,yg kekuasaanya meliputi dunia..yg wajar aja thor,walaupun dalam novel...fiksi..
2023-01-25
0
Imam Sutoto Suro
semangat thor lanjut
2022-10-11
0
Zachary Romano
aw aw awa arya sini om jitak pake klepon
2022-08-22
0