Mencintaimu Lara

Mencintaimu Lara

hari pertama

menjadi pembantu di rumah orang kaya raya, bukanlah keinginan semua orang, termasuk lara. yang mana seharusnya di umur yang masih sangat muda, 18 tahun, harus melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, tapi untuk lara tidak.

sepeninggal orang tuanya, lara tidak mendapat harta warisan apapun kecuali berupa rumah yang mereka tinggali, itupun sangat kumuh!.

lebih parah lagi, tanah tempat rumah mereka berdiri bukan milik orang tuanya, itu hanya tanah pinjaman atau tumpangan.

pemilik tanah juga meminta haknya untuk menggunakan tanah miliknya, rumah itu akan di robohkan.

lalu atas dasar apa rumah itu masih menjadi miliknya, jika sudah di robohkan.

menyedihkan sekali bukan?

dan disinilah lara, menampakan kakinya untuk pertama kali kerumah orang yang akan menjadi majikannya, sangat besar dan megah.

lara pun tercengang dengan apa yang di hadapannya, ini bukan rumah tapi istana yang sesungguhnya, begitu pikirnya.

memasuki kawasan rumah dengan halaman yang sangat luas, lara memperkirakan berapa meter untuk satu bangunan rumah ini.

seratus, dua ratus atau tiga ratus meter? lara tidak tau.

lara terus berjalan mencari orang yang sudah menunggunya di depan rumah katanya, begitu yang dia bilang saat di telepon.

capek sekali!

lara berhenti sejenak, mengibaskan jilbabnya sebagai alat kipas.

aku yakin penghuni rumah ini pasti pada langsing!

secara, rumah ini sangat besar, berjalan menuju pintu masuk saja sudah seperti olahraga maraton baginya.

Tin tinnnnnnn...

suara klakson mobil mengagetkan lara dari lamunannya, melihat ke arah mobil. menoleh kanan kiri, dia baru menyadari bahwa dia berada di tengah-tengah halaman, menghalangi mobil tersebut lewat.

di sini halamannya luas kenapa tidak jalan lain saja!!

tiiiiinnnnnnn

bunyi klakson terdengar kembali, memengakkan telinga lara.

" maafkan saya " lara menepi lalu menunduk.

mobil tersebut melewatinya tanpa ucapan sepatah pun dari pengendara.

lara memperhatikan mobil itu menjauh, orang kaya memang seenaknya!

"lara" seseorang memanggilnya. lara menoleh ke arah suara, mengetahui bahwa orang itu yang dia cari tadi berlari menghampirinya.

"ayo masuk! "

" nyonya Mira dan tuan Hanif mempunyai 2 anak laki-laki, anak pertama bernama Ryo brama Wijaya dan anak kedua bernama Devan Adin Wijaya mereka sama sama masih kuliah saat ini bedanya Ryo sedang melanjutkan S2 nya sedangkan devan masih semester 5"

Bi yusi menjelaskan, lara mendengar dengan seksama.

Tapi, lara agak gugup mendengar bahwa nyonya memiliki anak laki laki dan itu membuat lara gelisah.

*bagaimana aku melayani mereka nanti*?

( bukan melayani yang sedang kalian pikirkan ya! buang jauh-jauh pikiran mesum kalian) \_author\_

Bi yusi yang melihat raut wajah lara berubah, teringat bahwa lara tidak bisa berkomunikasi baik dengan lawan jenis, khususnya yang masih muda seperti anak nyonya Mira dan tuan Hanif.

" mereka jarang pulang kerumah krna mereka punya rumah masing masing, paling tidak mereka pulang setiap akhir pekan, jadi kamu jangan khawatir.."

Bi yusi menenangkan.

"apa yang harus kulakukan saat bertemu dengan mereka bi? "

"cukup lakukan saja apa yang mereka perintahkan, mereka tidak begitu peduli terhadap pembantu dirumah ini"

" baik bi.. " Lara mengiyakan, berusaha tenang.

Devan dan Ryo berhenti di sebuah cafe tempat mereka sering nongkrong,

Memesan makanan dan memulai obrolan.

Ryo yang sedari tadi diam memikirkan sesuatu memulai percakapan.

" Van, mama kayaknya bakalan nggak akan berhenti ngejodohin kamu dengan wanita pilihannya "

Devan mengangkat bahu tidak tau, pusing juga menghadapai tingkah mamanya yang ingin dia segera menikah, kakaknya yang sudah cukup umur untuk menikah malah tidak di hiraukan.

" kenapa mama ingin sekali kamu cepat menikah, aku abangnya, mama malah tidak peduli denganku "

devan tergelak.

"sudahlah, aku selalu bermain cantik agar tidak cepat menikah"

Ryo mengernyit bingung "maksudnya? "

"intinya aku nggak mau nikah muda apalagi sama pilihan mama, itu saja!"

Ryo mengangguk tanda setuju, mamanya benar-benar kekanakan menurutnya, dan dia sakit hati karna mamanya sama sekali tidak menghiraukan dia dengan wanita mana yang akan di nikahi, benar-benar nggak adil, pikirnya.

"nih makan! "devan menyodorkan makanan yang sudah tersaji di meja mereka berdua.

Mereka mulai makan, devan mengalihkan topik pembicaraan membahas soal perusahaan ayah mereka yang kini sebagian di tangani Ryo.

Kalau devan?, jawabannya dia belum berniat untuk mengemban tugas perusahaan yang begitu besar tanggung jawabnya, dia terlalu muda dan baru semester 5 di kuliahnya, dia mau bersenang senang dan menikmati masa muda dulu, begitu pikirnya.

" aku gak pulang malam ini krna ada urusan perusahaan yang sangat penting mesti di kerjakan"

Devan menatap kakaknya malas.

"Kebiasaan!!, aku juga gak pulang kalau gitu"

" janganlah, nanti mama marah dengan kita, gimana? "

" iya, aku pulang!"

Ryo tersenyum, memamerkan lekuk bibirnya yang seksi.

para wanita yang melihatnya langsung terpana, ada juga yang mengeluarkan ponsel lalu memfoto dan memvideokan dua pria tampan yang sedang mengobrol itu.

ini pasti akan viral, lumayan kan nambah followers heheh.

hari itu juga lara langsung bekerja, selesai perkenalan diri di hadapan penguasa rumah, lara langsung diterima.

bi yusi yang ikut menemani lara perkenalan, menangkapi bahwa nyonya mereka menyukai kehadiran lara di rumah ini.

saat ini lara berada di dapur membantu bi yusi yang sedang memasak untuk makan malam.

untuk tugasnya sendiri dia belum di beri tahu oleh bi yusi.

tadi hanya di perkenalkan dengan pembantu lainnya, ada bi inah, bi ratih dan bi lasma, juga petugas kebun dan satpam yang belum lara ketahui namanya.

di balik dapur nyonya mira diam-diam memperhatikan lara yang sedang melakukan kesibukannya membantu bi yusi,

senyum terukir di wajah nyonya mira

*dia kandidat yang kuat, aku harus ngomong ini ke papah*.

nyonya mira berlalu.

\*\*\*\*

malam hari

lara merenung di taman halaman belakang, memikirkan masa depannya.

dia baru tamat SMA, berkuliah merupakan keinginannya dari dulu.

tapi, masalah ekonomi menjadi faktor utama yang tidak bisa membuatnya kuliah.

*seandainya, ayah dan ibu masih ada*.

lara merasa iri dengan kehidupan anak dari majikannya, berkuliah bahkan sampai S2

*astaghfirullah... kenapa aku ini, iri dengan kehidupan orang*!

lara memijat keningnya.

mengenai anak nyonya dan tuan, lara sedikit takut.

takut jika mereka menyukai lara??

tidak!

bukan itu yang di takutkan lara, bertemu dengan mereka, itu yang di takutkan. bagaimana berhadapan dengan mereka?

bukan apa, lara memang seperti itu, sejak kecil sampai sekarang, dia memang tidak biasa berhubungan dengan laki-laki selain ayahnya. membuat rasa takut dengan laki-laki muncul dengan sendirinya. dia disebut wanita pendiam di kampungnya.

bahkan saat sekolah pun ia tidak pernah bertegur dengan pria manapun, kecuali gurunya.

lara akan menghindar jika ada laki-laki mendekatinya. begitu sanggupnya iya menjalani kehidupan seperti itu.

" sedang apa kamu disini? "

*suara siapa itu*?

tanpa menoleh ke arah suara, lara langsung berlari ke dalam rumah, menjauhi pemilik suara yang ternyata Devan, anak kedua nyonya mira.

\*\*\*\*\*\*\*

maaf banyak typo🙏🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak ya... 🙏

berikan kritikan dan saran yang bijak dan membangun agar author semangat memperbaiki tulisannya...

Terpopuler

Comments

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

bagus..rapi lagi 👍

2021-06-11

1

Nailil Ilma

Nailil Ilma

lanjut terus ya Thor, semangat. Salam dari Cinta Anak Pesantren

2021-04-24

1

Ukhtynazila Zila

Ukhtynazila Zila

semangat terus ya author buat novelnya😉

2021-03-20

3

lihat semua
Episodes
1 hari pertama
2 tatapan apa itu?
3 gagal menjebak lara!!!
4 Jangan menghindariku!!
5 Do'akan saja
6 kuliah??
7 kejar-kejaran
8 beraninya kau menggigitku!
9 perjanjian kontrak dengan nyonya Mira
10 pembicaraan penting?
11 marah tak jelas
12 kesalahpahaman Ryo
13 berangkat bersamamu
14 gara-gara baju basah
15 di atap gedung
16 ungkapan cemburu
17 ancaman devan
18 istri yang merajuk
19 merasa bersalah
20 sedikit baik
21 alergi kepiting
22 peringatan perjanjian nyonya Mira.
23 ketidak hadiran Devan
24 membawaku pergi
25 salah paham terselesaikan.
26 bersamamu di pantai
27 foto diam-diam
28 menyesal memberitahunya
29 larangan nyonya Mira
30 panggilan untuk Lara
31 ponsel
32 berduaan lagi.
33 menjadi saingan ( part 1)
34 menjadi saingan ( part 2)
35 persaingan yang sengit
36 foto Lara
37 aku akan dijodohkan!
38 menceritakan pada bi yusi
39 menjemput matahari.
40 apa!
41 drama di keluarga Wijaya.
42 bertemu kakek irwan
43 percobaan menjauh.
44 aku tidak mau jadi pelakor!
45 pengganggu baru.
46 gara-gara dia.
47 di danau sepi
48 mencoba gaun pengantin.
49 buku " treat your psyche"
50 sarung tangan
51 menjaga jaraklah dariku!
52 seorang Leno ( part 1 )
53 seorang Leno ( part 2 )
54 merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
55 ini gara-garaku.
56 penyebab sebenarnya.
57 ungkapan kerinduan.
58 permintaan Devan.
59 khawatir.
60 memohon tapi mengancam.
61 akhirnya setuju.
62 tukang urut.
63 keraguan.
64 gadis bernama Yuki nery.
65 kenangan kuat
66 nama panggilan
67 bertemu kembali
68 kau musuhku bukan majikanku.
69 saya akan mencium tuan!
70 lara cemburu
71 Leno mimisan.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
hari pertama
2
tatapan apa itu?
3
gagal menjebak lara!!!
4
Jangan menghindariku!!
5
Do'akan saja
6
kuliah??
7
kejar-kejaran
8
beraninya kau menggigitku!
9
perjanjian kontrak dengan nyonya Mira
10
pembicaraan penting?
11
marah tak jelas
12
kesalahpahaman Ryo
13
berangkat bersamamu
14
gara-gara baju basah
15
di atap gedung
16
ungkapan cemburu
17
ancaman devan
18
istri yang merajuk
19
merasa bersalah
20
sedikit baik
21
alergi kepiting
22
peringatan perjanjian nyonya Mira.
23
ketidak hadiran Devan
24
membawaku pergi
25
salah paham terselesaikan.
26
bersamamu di pantai
27
foto diam-diam
28
menyesal memberitahunya
29
larangan nyonya Mira
30
panggilan untuk Lara
31
ponsel
32
berduaan lagi.
33
menjadi saingan ( part 1)
34
menjadi saingan ( part 2)
35
persaingan yang sengit
36
foto Lara
37
aku akan dijodohkan!
38
menceritakan pada bi yusi
39
menjemput matahari.
40
apa!
41
drama di keluarga Wijaya.
42
bertemu kakek irwan
43
percobaan menjauh.
44
aku tidak mau jadi pelakor!
45
pengganggu baru.
46
gara-gara dia.
47
di danau sepi
48
mencoba gaun pengantin.
49
buku " treat your psyche"
50
sarung tangan
51
menjaga jaraklah dariku!
52
seorang Leno ( part 1 )
53
seorang Leno ( part 2 )
54
merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
55
ini gara-garaku.
56
penyebab sebenarnya.
57
ungkapan kerinduan.
58
permintaan Devan.
59
khawatir.
60
memohon tapi mengancam.
61
akhirnya setuju.
62
tukang urut.
63
keraguan.
64
gadis bernama Yuki nery.
65
kenangan kuat
66
nama panggilan
67
bertemu kembali
68
kau musuhku bukan majikanku.
69
saya akan mencium tuan!
70
lara cemburu
71
Leno mimisan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!