gagal menjebak lara!!!

apa ini?

lara mengambil sebuah kotak kecil di laci almari kamarnya, dia bingung,

merasa tidak pernah memiliki barang tersebut. setelah dibuka, betapa terkejutnya dia, kotak tersebut berisi cincin yang sangat indah lengkap dengan berlian sebagai hiasan tengahnya, sudah pasti sangat mahal.

ini punya siapa?

lara menoleh ke pintu kamarnya, memperhatikan dengan seksama, siapa tau ada yang melihatnya. ia takut ini hanya jebakan yang akan merugikan nya kelak.

langsung bergegas keluar mencari nyonya besar, bi lasma yang sedang menjemur pakaian, melihat lara yang berjalan dengan tergesa-gesa.

kenapa anak itu?, bi lasma melanjutkan menjemur pakaian.

" kenapa mencari ku, lara? " nyonya mira bertanya.

" saya mau menyerahkan ini nyonya"

lara memberikan kotak kecil berisi cincin yang di temukan nya tadi.

"di dalam nya ada sebuah cincin nyonya"

nyonya mira membuka kotak kecil itu, dan memang benar, berisi cincin yang cantik,

dan dia tau milik siapa cincin itu.

"kapan kau menemukannya? "

" baru saja, saya tadi berniat mau mengambil ponsel saya lalu menemukan itu" lara menjawab dengan takut, dia tidak mau di tuduh pencuri.

dia sering menonton ataupun membaca cerita yang hampir sama dengan apa yang terjadi sekarang, hampir semuanya menceritakan bahwa itu hanya jebakan.

" saya tidak tau itu punya siapa, dan saya bersumpah demi Allah,, bahwa saya tidak mencuri cincin itu nyonya" lara menunduk, takut perkataannya tidak di percayai.

" aku tidak menuduhmu lara, nanti biar aku yang mencari tau kenapa cincin ini bisa di kamarmu "

nyonya mira meninggalkan lara yang sedang dalam keadaan cemas.

ini pasti ulah Ryo!!

*****

nyonya mira, mencari keberadaan Ryo di kamarnya, membuka pintu lalu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Ryo yang sedang bermain game dengan ponsel melihat ke arah mamanya.

"kenapa ma? "

"apa maksudmu ini"

nyonya mengangkat kotak cincin yang di bawanya, meminta penjelasan. ya, dia yakin sekali cincin itu milik anak sulungnya.

" apa maksud kamu meletakkan cincin itu di kamar lara? "

Ryo menatap kotak cincin yang di pegang mamanya, itu memang miliknya yang akan di berikan kepada calon istrinya kelak.

tapi, kenapa bisa berada di tangan mamanya.

aku tidak pernah meletakkan cincin sembarangan, begitu pikirnya. dan tadi...

apa? di kamar lara??, sejak kapan dia meletakkan cincin nya di kamar lara. mungkinkah lara mencurinya?.

"kenapa bisa di kamar lara? " Ryo menghampiri mamanya, mengambil kotak cincin tersebut.

" apa kamu yakin, kamu tidak tau hal ini?, lara tadi menemukannya di kamarnya lalu langsung memberikannya kepada mama"

nyonya mira menatap anaknya.

"apakah kamu menyukai Lara? "

Ryo terkejut, wajahnya yang putih bersih langsung berubah memerah mendengar pertanyaan mamanya.

ya, dia memang menyukai lara. bahkan dia rela tidak pulang kerumahnya hanya untuk melihat lara dirumah orang tuanya. sudah sepekan ini dia hanya di sibukkan dengan memperhatikan Lara dari kejauhan, mencoba bertegur sapa dengan nya namun selalu gagal, Lara selalu berlari menjauhinya.

nyonya mira yang melihat wajah anak sulungnya memerah, mulai mengerti.

"buang perasaanmu jauh-jauh Ryo, kamu tidak akan mendapatkan lara sesuai keinginanmu"

Ryo menatap mamanya, apa maksud mamanya mengatakan hal seperti itu?, apakah mamanya tidak menyetujui dia menyukai lara?.

"aku hanya sedikit tertarik padanya mah, bukan berarti aku menginginkannya" Ryo akhirnya memilih berbohong, dari perkataan mamanya saja dia sudah mengerti, mamanya pasti tidak mengizinkan ia mendekati Lara.

untuk alasannya, Ryo sendiri pun tak tau.

"tapi, kenapa cincin ini bisa ada di Lara?," pertanyaan itu belum terjawab.

dia ingat sekali dimana dia meletakkan cincin miliknya, tersembunyi, dan yang tau tempatnya hanya adiknya, Devan.

"mama tidak tau"

hening.

"aku melihat Lara masuk ke kamarmu kak"

devan memecah keheningan, masuk ke kamar Ryo. kapan dia datang kerumah?

nyonya mira menatap tidak percaya.

"benarkah? "

"iya, ayo ikut aku! "

Ryo dan nyonya mira mengikuti Devan menuruni tangga, berjalan ke dapur, dimana di dapur tersebut terdapat bi yusi dan Lara yang sedang memasak untuk makan siang.

"aku yakin memang dia yang mencuri cincin kakak" Devan menunjuk ke arah Lara.

Lara yang namanya di sebut menoleh, matanya membesar, ketakutan. nyonya mira bersama kedua anaknya sedang menatapnya.

"hei kamu, kamu mencuri cincin kakakku kn! "

Lara yang sudah tau hal ini akan terjadi, menggeleng. cincin itu punya tuan Ryo?? lara bertanya-tanya.

benarkan, aku sedang di jebak!

"maaf nyonya, bukan saya yang mencurinya, saya sedang di jebak! "

" alah... alasan! mana ada maling mau ngaku "

"kalau begitu, tuan devan tau dari mana kalau saya yang mencurinya? " tanya lara lantang.

orang yang berada di dapur terkejut mendengar pertanyaan lara yang....

terbilang berani bicara seperti itu pada tuan mudanya.

lara sendiri pun sama terkejutnya, dimana dia punya keberanian sperti itu.

mati aku!

tapi, dia tidak bisa menerima dirinya di tuduh sebagai pencuri, dia hanya korban fitnah dari anak majikannya, Devan.

"aku melihatmu masuk kekamar kakakku! " devan tersenyum licik, merasa menang.

kau tidak akan bisa berkutik gadis kampung!

tunggu!!!, lara merasa dia tidak memasuki kamar siapapun tadi, bi Ratih memang menyuruhnya untuk mengambil pakaian kotor di setiap kamar, namun bi lasma mencegahnya karna itu merupakan tugas dari bi lasma dibagian pakaian. akhirnya dia hanya menyapu taman halaman belakang lalu membantu bi yusi memasak.

lagi pula, dia agak enggan masuk ke kamar para majikannya, takut akan terjadi sesuatu. apalagi itu kamar laki-laki!. lara menolak itu!

beruntung bi lasma mencegahnya.

tapi, kalau disimpulkan...

tuan Devan lah yang menjebaknya, benarkah??

berpikir,lalu menuding tuduhan Devan.

"nyonya, saya tidak masuk kekamar siapapun, bi Ratih memang menyuruh saya mengambil pakaian kotor, tapi saya di cegah bi lasma. nyonya bisa bertanya sendiri dengan bi lasma!" lara menatap Devan, ketakutannya terhadap laki-laki hilang begitu saja di saat situasi seperti ini.

Devan terkejut, raut wajahnya mulai berubah,

kebohongannya sebentar lagi akan terbongkar. bagaimana bisa dia....

"kita bisa melihat CCTV di kamarku, aku meletakkan cincin ini di ruang ganti pakaian"

Ryo mencoba membela Lara, ia juga meragukan perkataan devan yang seakan-akan menuduh Lara tanpa alasan bukti yang kuat.

coba dari tadi kek, bilang CCTV-nya.

Devan semakin terkejut, ia bahkan lupa.

dengan CCTV di setiap ruangan, bahkan di ruang ganti pakaian sekalipun.

nyonya mira memperhatikan devan yang berubah takut, mulai menyadari sesuatu. dia sudah tau siapa pelakunya.

"tidak usah lihat CCTV Ryo, mama sudah tau siapa dalang di balik semua ini! " ucapnya menatap devan tajam.

devan semakin khawatir.

"Devan kau kekanakan sekali, cepat minta maaf dengan Lara! " nyonya mira setengah berteriak.

"apa maksud mama menyuruhku minta maaf dengan gadis kampung itu? "

" mulai berani ya kamu?"

nyonya mira mencubit perut Devan

"aaaa aduh sakit ma.. "

" kamu mau menjebak Lara bukan!!! cepat minta maaf!!! " tangan nyonya mira menjewer telinga Devan dengan kuat.

"aa ampun ma... iya iya aku minta maaf"

Devan memegang telinganya yang panas dan merah akibat mamanya. menatap Lara yang juga sedang menatapnya.

awas kau!

devan pergi meninggalkan mereka, masih memegang telinganya yang terasa panas.

"itulah Ryo, kenapa mama mau menikahkan adikmu sesegera mungkin! "

" kau lihat sendiri tingkahnya, seperti anak kecil "

"mama nggak mau tau, dia harus segera menikah, harus ada yang pendamping yang bisa merubahnya lebih dewasa"

mamanya terus saja berceloteh, Ryo hanya manggut-manggut.

"aku tidak mau nikah muda ma... ". Devan berteriak dari kejauhan.

*****

flashback.

devan menghampiri bi Ratih, yang sedang mengepel. ada sesuatu berada di kantong bajunya, berbentuk kotak kecil. dia mulai melaksanakan aksinya.

" bibi!"

"iya tuan muda, ada yang bisa saya bantu? "

" tadi aku kekamar kak Ryo, kenapa kulihat banyak sekali baju kotor di sana?"

devan Menyeringai.

" saya akan mengambilnya tuan"

" tidak usah, suruh saja gadis itu yang melakukannya? "

"apakah maksud tuan, Lara? " bi Ratih bertanya

"iya siapa lagi, suruh gadis itu saja. dann kamu lanjutkan pekerjaanmu! "

Devan meninggalkan bi Ratih, dia berniat untuk menjebak Lara dengan kotak kecil berisi cincin milik Ryo, yang ia ambil diam diam, dia ingin gadis kampungan yang sudah berani memanggilnya Om itu segera di pecat lalu keluar dari rumah ini.

dia benar-benar tidak sabar menunggu momen itu terjadi. dia akan tertawa puas setelah ini, begitu pikirnya.

dia tau betapa berharganya cincin di tangannya ini untuk Ryo, cincin yang akan di berikan kepada istrinya nanti, begitu katanya dulu.

sekarang dia hanya perlu ke kamar Lara lalu meletakkan cincin itu di kamarnya sehingga orang akan mengira Laralah yang mencuri cincin tersebut.

tanpa ia ingat bahwa kamera pengintai disetiap ruangan selalu aktif dan rencananya akan membuat ia malu sendiri.

********

maaf banyak typo 🙏

jangan lupa tinggalkan jejak ya🤗

berikan saran, kritikan yang bijak dan membangun agar author semangat memperbaiki Tulisannya.

Catatan: untuk readers ku yang beragama muslim, yuk sempatkan diri untuk membaca Al-Quran, jangan sampai waktumu yang berharga di gunakan hanya untuk membaca karangan fiksi semata.

semangat buat diriku dan kalian semua🥳

Terpopuler

Comments

Bu Ikah

Bu Ikah

insyaallah walau masih belajar baca Qur'an Alhamdulillah tiap hari disempetin baca Qur'an

2022-12-13

0

BELVA

BELVA

💞💞💞💞💞😘

2021-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 hari pertama
2 tatapan apa itu?
3 gagal menjebak lara!!!
4 Jangan menghindariku!!
5 Do'akan saja
6 kuliah??
7 kejar-kejaran
8 beraninya kau menggigitku!
9 perjanjian kontrak dengan nyonya Mira
10 pembicaraan penting?
11 marah tak jelas
12 kesalahpahaman Ryo
13 berangkat bersamamu
14 gara-gara baju basah
15 di atap gedung
16 ungkapan cemburu
17 ancaman devan
18 istri yang merajuk
19 merasa bersalah
20 sedikit baik
21 alergi kepiting
22 peringatan perjanjian nyonya Mira.
23 ketidak hadiran Devan
24 membawaku pergi
25 salah paham terselesaikan.
26 bersamamu di pantai
27 foto diam-diam
28 menyesal memberitahunya
29 larangan nyonya Mira
30 panggilan untuk Lara
31 ponsel
32 berduaan lagi.
33 menjadi saingan ( part 1)
34 menjadi saingan ( part 2)
35 persaingan yang sengit
36 foto Lara
37 aku akan dijodohkan!
38 menceritakan pada bi yusi
39 menjemput matahari.
40 apa!
41 drama di keluarga Wijaya.
42 bertemu kakek irwan
43 percobaan menjauh.
44 aku tidak mau jadi pelakor!
45 pengganggu baru.
46 gara-gara dia.
47 di danau sepi
48 mencoba gaun pengantin.
49 buku " treat your psyche"
50 sarung tangan
51 menjaga jaraklah dariku!
52 seorang Leno ( part 1 )
53 seorang Leno ( part 2 )
54 merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
55 ini gara-garaku.
56 penyebab sebenarnya.
57 ungkapan kerinduan.
58 permintaan Devan.
59 khawatir.
60 memohon tapi mengancam.
61 akhirnya setuju.
62 tukang urut.
63 keraguan.
64 gadis bernama Yuki nery.
65 kenangan kuat
66 nama panggilan
67 bertemu kembali
68 kau musuhku bukan majikanku.
69 saya akan mencium tuan!
70 lara cemburu
71 Leno mimisan.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
hari pertama
2
tatapan apa itu?
3
gagal menjebak lara!!!
4
Jangan menghindariku!!
5
Do'akan saja
6
kuliah??
7
kejar-kejaran
8
beraninya kau menggigitku!
9
perjanjian kontrak dengan nyonya Mira
10
pembicaraan penting?
11
marah tak jelas
12
kesalahpahaman Ryo
13
berangkat bersamamu
14
gara-gara baju basah
15
di atap gedung
16
ungkapan cemburu
17
ancaman devan
18
istri yang merajuk
19
merasa bersalah
20
sedikit baik
21
alergi kepiting
22
peringatan perjanjian nyonya Mira.
23
ketidak hadiran Devan
24
membawaku pergi
25
salah paham terselesaikan.
26
bersamamu di pantai
27
foto diam-diam
28
menyesal memberitahunya
29
larangan nyonya Mira
30
panggilan untuk Lara
31
ponsel
32
berduaan lagi.
33
menjadi saingan ( part 1)
34
menjadi saingan ( part 2)
35
persaingan yang sengit
36
foto Lara
37
aku akan dijodohkan!
38
menceritakan pada bi yusi
39
menjemput matahari.
40
apa!
41
drama di keluarga Wijaya.
42
bertemu kakek irwan
43
percobaan menjauh.
44
aku tidak mau jadi pelakor!
45
pengganggu baru.
46
gara-gara dia.
47
di danau sepi
48
mencoba gaun pengantin.
49
buku " treat your psyche"
50
sarung tangan
51
menjaga jaraklah dariku!
52
seorang Leno ( part 1 )
53
seorang Leno ( part 2 )
54
merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
55
ini gara-garaku.
56
penyebab sebenarnya.
57
ungkapan kerinduan.
58
permintaan Devan.
59
khawatir.
60
memohon tapi mengancam.
61
akhirnya setuju.
62
tukang urut.
63
keraguan.
64
gadis bernama Yuki nery.
65
kenangan kuat
66
nama panggilan
67
bertemu kembali
68
kau musuhku bukan majikanku.
69
saya akan mencium tuan!
70
lara cemburu
71
Leno mimisan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!