Bab 5 | Cemburu Aja, Ya?

"Delta tunggu!!!" teriak Alpha setelah putaran ketiga, panasnya matahari membakar tubuhnya yang kini berkeringat. Masih diacuhkan, namun dia tetap bersikeras agar Delta menanggapinya.

"Sakit," lenguhnya memegang kakinya yang sempat terkilir tadi. Delta berhenti tepat di hadapannya, dengan slow motion Alpha menoleh kaget.

"Kamu gak apa-apa?"

"Kaki aku gak apa-apa kok, hatiku yang kenapa-napa."

Alpha menempeleng kepalanya sendiri, sempat berpikir mengapa khayalannya bisa sealay itu.

Sejenak iris matanya memicing, melihat doi-nya sama sekali tidak peduli dengannya yang duduk ngenes di pinggir lapangan sambil mengeluh kesakitan. Tapi Alpha sama sekali tidak berbohong jika tumitnya sakit.

Merasa diacuhkan, dia memilih melanjutkan hukumannya. Sudah putaran kedelapan tumit kakinya terasa semakin perih, nafas tersenggal dengan penampilannya yang semakin abstrak. Helai rambut menempel lengket di pelipisnya karena keringat, disertai wajah yang kusut.

Delta tidak meliriknya sedikitpun, bahkan Alpha sangsi jika cowok itu tidak menyadari kehadirannya. Dipaksa kakinya berjalan, hanya dua putaran lagi. Langkah kaki terasa semakin berat.

Dugk!

"Auuwwh... " Alpha meringis sembari menggigit bibir bawahnya, dipijit kakinya perlahan sambil memejamkan mata. Perih menjalari tumit kakinya yang sempat terkilir tadi.

"Kenapa kakinya?"

Alpha membuka mata cepat berharap Delta yang bertanya,

"Siapa?"

Cowok dengan kacamata itu tersenyum simpul sambil membantu Alpha memijit kakinya.

"Kakinya dilurusin aja, kram nanti," usulnya, Alpha menurut seraya memperhatikan wajah cowok itu dengan detail.

Hidung mancung dengan kulit putih bersih serta tatapan yang teduh, tidak seganteng Delta tapi manisnya bisa jadi stok gula setahun.

Alpha memutar pandangan ke sekeliling mendapati Delta telah menyelesaikan hukumannya dan hilang dengan cepat ke tempat biasanya, rooftop.

"Ke UKS aja yah?" kata cowok itu, Alpha terbuyar dari lamunannya. Tak lama ia mengangguk sembari dipapah menuju UKS.

Setelah diobati terlebih dahulu, Alpha berterimakasih pada senior yang telah membantunya itu. Hening cukup lama, mau tidak mau ia harus bicara.

"Cleopatra Kennedy," potong cowok itu spontan. Mata Alpha membeliak lebar, "Mau tanya nama, kan?" tanya cowok bernama Cleopatra itu.

"Ahahha iya, kok tahu?"

Ia menatap Alpha jenaka, "Emang tahu kok."

"Dukun yah?"

"Bukan."

"Lah terus?" desaknya menatap cowok itu intens.

"Kamunya yang mudah ditebak," ujarnya santai.

"Kak Cleo---"

"Gak usah panggil Cleo, kayak merek minuman itu. Panggil Ken aja."

"Ouh oke, Kak Ken... Anggota PMR yah?"

"Ketua PMR lebih tepatnya, kakinya udah baikan?" kata Ken menghampiri Alpha yang terduduk di pinggiran kasur.

"Udah dong, tadi sempat musuhan mereka."

"Bukan itu, kakinya udah bisa jalan belum?"

"Udah kok, hehe makasih sekali lagi yah Kak!" ucap Alpha dengan tulus, Ken mengangguk kemudian pamit kembali ke kelasnya.

"Oh iya, nama kamu siapa?"

"Aku? Jadi duta shampoo lain ahahaha, maaf aku bukan Anggun, namaku Alpha Kak! Di inget yah, siapa tahu kita jodoh, ngahahahha!"

Ken tertawa melihat cewek dengan bentuk abstrak di depannya. Saat semua orang menilainya buruk bagi Ken tidak. Alpha bahkan sangat manis di matanya.

"Iya deh, balik kelas sana," ucapnya sebelum berbelok ke kiri deretan kelas 3.

.

.

.

"Deltaaa~"

Cowok bernama Delta itu bergidik ngeri saat suara melengking seperti terompet sangkakala mengusik telinganya. Jemarinya berhenti memetik senar gitar, tanpa menengok siapa yang mengusiknya.

Duduk seorang cewek dengan senyum merekah sempurna, Alpha memiringkan kepalanya melihat Delta dari samping. Tapi wajah itu tidak pernah berubah sejak pertama kali ia melihatnya, saat masa MOS dulu.

"Del, gue tadi dibantuin senior ganteng loh..."

"Terus hubungannya sama gue apa?" ketusnya membuat Alpha sedikit nyesek.

Nih cowok kalau gak pelit bicara, yah sekalinya bicara gak pake filter, nyesek bat dah. Batin Alpha mencoba terus memaksakan senyumnya.

"Lo gak cemburu?"

"Gak."

"Yakin??"

"Ya," jawab Delta mulai kesal.

"Cemburu aja dong,"

"Apaan sih lo?! Pergi sana jauh-jauh!" bentaknya naik beberapa oktav.

"Gak ah, ntar lo sedih lagi gak gue temenin."

Alpha tidak peduli apa yang dipikirkan Delta, yang penting mendekatinya adalah misi yang harus dia emban untuk hajat orang banyak di muka bumi ini.

"Ck! Ganggu," decak cowok itu mencoba menetralkan emosinya yang sempat menguap tadi.

"Apa Delta? Lo mau gue gangguin, oke deh siyap bossqueh!"

Tangan Alpha bergerak cepat hampir saja menyentuh tangan Raja Es itu, seperti biasanya tangannya selalu ditebas kasar. Tak habis akal ia menggerakkan tangan yang satunya lagi untuk sekedar menjahili Delta.

Mereka terdiam.

Baik Alpha maupun Delta terdiam, tangan cowok itu memegang pergelangan tangan Alpha supaya berhenti berulah.

Hampir sepuluh detik, namun Delta belum melepaskan cengkraman tangannya.

"ALAHMAAAK! GUE GAK KUAT DE! BESOK-BESOK AJA GUE SAMPERIN LO YAAA!!!"

Alpha berlari pontang-panting meninggalkan rooftop, meninggalkan Delta yang masih tercenung.

Dia menatap tangannya sendiri, bertanya-tanya, kenapa ia sanggup memegang cewek tadi cukup lama. Dan wajah terkejut Alpha tadi, membuat bibirnya berkedut ingin tertawa, ia tahan sekuatnya hingga senyum mempesona itu kembali datang, setelah dua tahun yang lalu.

Saat hal mengerikan menimpanya.

Terpopuler

Comments

tukang nyimak

tukang nyimak

🤣🤣🤣🤣




koplak yg berfaedah!!!!!

2021-07-17

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

makin seru dan kocak

2021-06-14

0

zeanii_zhikazu

zeanii_zhikazu

merk aer minum "cleo" aseli ngakak jumpalitan

2021-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!