4. Hari Spesial Terlupakan

Andina menyelimuti Baby Aqila yang kembali tertidur setelah kenyang menyedot ASI. Ia memindahkan sang bayi ke dalam box nya, khawatir kalau tidur di ranjang Athaya yang masih terlelap, berguling menimpa adiknya. Maklum, anak sulung itu kalau tidur selalu bergerak, berguling posisi. Arya sedang pergi ke masjid subuh dan belum kembali.

Andina melirik jam berbentuk bulat yang menempel di dinding. Sudah jam 6 pagi ternyata, tapi ia masih mengantuk karena tengah malam harus menemani sang putri yang melek, mengajaknya bicara, sambil memberinya ASI. Beruntung Arya setia menemaninya begadang hingga dirinya merasa tenang dan bahagia.

Andina sudah membaca tentang Baby Blues Syndrome. Ia bersyukur tidak mengalaminya, karena banyak yang perhatian kepadanya. Paling pertama tentu Arya, ia selalu ada di dekatnya dikala malam begadang. Siang, ada Mama dan Ibu yang selalu mengunjunginya sampai sore. Jadinya siang dan malam ada orang-orang terdekat yang ikut merawat kedua anaknya.

"Eh, Mas Arya. Ngapain?" Andina yang baru keluar dari kamar mandi dengan tubuh segar berbalut kimono, menjengit kaget. Tiba-tiba pinggangnya direngkuh dari belakang oleh suaminya, yang tidak tahu kapan datangnya.

"Sayang, hmm segar sekali. 40 hari berapa lama lagi sih. Aku jadi pengen--" Arya mengecup leher putih Andina yang terbuka. Rambutnya yang basah dibungkus handuk yang digelung ke atas.

"Mulai deh mesum. Baru seminggu Mas, sabar atuh. Sudah ah, lepas. Nanti jadi tegangan tinggi aku nggak tanggung jawab--" Andina mengurai tangan Arya yang melingkar di perutnya.

"Tunggu dulu, sayang. Aku ada kejutan untukmu. Sekarang pejamkan mata!" Arya membalikkan tubuh istrinya sehingga menghadapnya. Dengan raut heran, Andina menuruti perintah Arya.

"Berapa lama Papi? Aku sudah merem nih," ujar Andina, karena merasa Arya tidak melakukan apapun.

"Sekarang buka matanya!" Arya memberikan kembali perintah.

Perlahan Andina membuka matanya. Pandangannya langsung disambut dengan kilau liontin berlian berbentuk hati.

"Happy first anniversary, Andinaku." Arya memakaikan kalung bertali pendek itu di leher jenjang sang istri. Ciuman hangat mendarat di bibir merah jambu Andina, menyesap manisnya sesaat.

Andina tentu kaget dengan kejutan yang diberikan Arya. Ia lupa jika hari ini adalah tanggal pernikahan mereka.

"Ah, maaf suamiku. Aku sampai terlupa--" Andina memegang kalung yang dipasangkan oleh Arya. Menatapnya dari pantulan cermin. Kalung yang mencerminkan karakternya, simpel tapi elegan.

"Ini indah sekali, Mas. Makasih ya." Andina balas mengecup pipi suaminya.

"Hm, melihat sikapmu yang biasa-biasa, aku yakin kamu pasti lupa." Arya menjawil hidung mancung Andina dengan gemas.

"Sayangnya kita nggak bisa ngerayain ke luar. Aqila baru seminggu," lanjut Arya sambil membantu Andina memakaikan gamis busui.

Andina menggelengkan kepalanya. "Bukan soal kemananya, yang penting dengan siapanya. Kita ngumpul di rumah saja sama anak-anak, buatku sudah bahagia. Yang penting kebersamaan, Mas."

"Wow amazing. Istriku bijak sekali!" Arya mendekap erat Andina yang selesai mengganti baju. Kemesraan mereka terganggu dengan suara tangis Aqila yang membuat Athaya pun ikut terbangun.

****

Baby Aqila menggeliatkan tubuhnya saat merasakan hangatnya mentari pagi. Di samping baby bouncer yang digunakannya, Arya tampak menjaga dengan hati-hati. Dengan menggunakan kacamata hitam, sang putri terlihat imut dan lucu. Athaya tak ketinggalan ikut menemaninya sambil sesekali mencium pipi merah adiknya dengan sayang.

"Sudah berapa lama berjemurnya, Papi? Jangan lama-lama--" Andina datang menghampiri ketiganya dengan membawa susu untuk Athaya.

"Baru 8 menit, sayang. 2 menit lagi selesai." Arya melirik jam yang melingkar di tangannya. Sebelumnya Andina sudah mengingatkan, cukup berjemur 10 menit saja sesuai anjuran dokter.

"Ini susu buat kakak. Ayo diminum biar cepat besar. Biar bisa gendong adek--" Andina memberikan segelas susu hangat kesukaan Athaya.

"Susu buat ade mana?" sebelum meminumnya, Athaya mendongak menatap Mama Andina yang berdiri ikut mengawasi Baby Aqila.

"Adek udah minum susu tadi, udah kenyang. Ayo kakak minum, jangan lupa bismillah dulu--"

Athaya mengangguk patuh. Dengan suara cadel ia mengucapkan bismillah, lalu meneguk susunya sekaligus sampai tandas dan bersendawa.

"Udah habis Ma--" Athaya mengangkat gelasnya yang sudah kosong.

"Alhamdulillah, kakak pinter deh!" Andina mengacungkan jempolnya. Memberi pujian kepada Athaya agar anak itu senang mendapat apresiasi.

"Baby Aqila sudah selesai berjemur, Mama. Sekarang mau apa lagi?" Arya menggendong putrinya yang kedua pipinya makin berisi, sambil ditimang-timang. Sungguh pemandangan yang adem siapapun yang melihatnya. Keluarga kecil itu begitu kompak saling membantu merawat buah hati.

"Dibawa lagi ke kamar, Mas. Adek waktunya mandi," jawab Andina sambil menuntun Athaya ikut ke dalam.

"Kaka juga mau mandi!" rengek Athaya yang minta dimandikan oleh Andina.

"Kakak mandinya sama Papi aja. Kita main gelembung-gelembung sabun, mau gak?" Arya membujuk Athaya agar tidak merajuk terus sama Andina. Dan Athaya pun berseru girang menyahuti ajakan Papinya.

Beberapa kado yang belum sempat dibuka tersimpan rapi di dekat box bayi. Diantaranya dari teman-teman Andina, juga dari kantor pusat yang datang diwakili oleh Meta dan beberapa staf perempuan. Memberikan ucapan selamat atas kelahiran Baby Aqila.

"Mas, belum siap-siap ke kantor?" Andina yang selesai memandikan Aqila, ikut duduk di ruang keluarga. Aroma wangi sang bayi membuat Arya yang tengah fokus berkutat dengan laptopnya menjadi berpaling. Ia simpan laptopnya di meja, lalu memperhatikan bayi yang sedang menyedot ASI dengan rakus itu.

"Aku mau nemenin kamu dulu di rumah. Besok baru masuk kantor." Arya mengecup pipi istrinya dengan sayang. Wanita yang telah memberinya anak perempuan yang lucu itu, meskipun badannya lebih gemuk, sama sekali tidak mengurangi rasa sayang Arya terhadapnya.

"Mas Arya, nggak perlu khawatir. Aku nggak terkena baby blues kok, aku menjalani momen merawat bayi dengan ikhlas. Begadang malam, jam tidur jadi tak teratur, aku ikhlas kok. Makanya tidak stres" Andina meyakinkan Arya agar tenang. Sudah 5 hari suaminya kerja dari rumah demi menemaninya.

Arya menatap mata indah dengan bulu mata lentik itu. Mencari kesungguhan di kedua netranya.

"Oke sayang. Kalau seperti itu aku jadi tenang." Kekhawatiran Arya bukan tanpa alasan. Karena dulu mami nya Athaya mengalami syndrome itu. Bawaannya sensitif, uring-uringan tak karuan. Tapi memang Arya selama menemani Andina di rumah, tidak mengalami hal itu.

Tentu saja, karena mereka dua perempuan yang berbeda.

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

pasangan terlove love aqu


arya&andina.. ❤❤

2023-02-12

1

Mmh Rilfa

Mmh Rilfa

y nmanya orkay,..gmpg bgt kzh hadiah,.kzh kejutan buat istri,.yg psti si istri sueneng bgt,.lah qt..org nggk berada mna ada thor,..bs mkn z udh syukur,...

2022-03-10

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ademnya

2021-11-25

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tongkat Sakti, Bersabarlah!
2 2. Pagi Yang Hangat
3 3. Yes Berhasil
4 4. Hari Spesial Terlupakan
5 5. Orang Baru
6 6. Protokol Keamanan
7 7. Kena Kau !
8 8. Kabar Pagi
9 9. Masalah
10 10. Maafkan Aku
11 11. Kisah Hari Ini
12 12. Malam Hangat
13 13. Berkumpul
14 14. Gagahnya Laki-Laki
15 15. Belajar Hidup Dari Abah
16 16. Bayi Besar Butuh Perhatian
17 17. Penasaran
18 18. Pelet Penjaga Keharmonisan
19 19. Si Imin Gagal Meeting
20 20. Jangan Ragukan Kesetiaanku
21 The Wedding of Mauren & Dino
22 The Wedding of Mauren & Dino (2)
23 The Wedding of Mauren & Dino (3)
24 Marah
25 Pindah Kamar
26 Ide Gila
27 Selamat Berbuka
28 F4 Family
29 Meeting
30 Reuni
31 Reuni (2)
32 Bahaya Mengintai
33 Kekhawatiran Rendi
34 Siapa Dia?
35 Ayah Sang Pelindung
36 Masih Teka Teki
37 Saya Mau Bertemu Andina
38 Tamu itu, Satya
39 Pertemuan Tak Terduga
40 Pertemuan Tak Terduga (2)
41 Kegalauan Baru
42 Dia Datang Lagi
43 Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan
44 Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan (2)
45 Sharing and Caring
46 Sharing and Caring (2)
47 Menguak Masa Lalu
48 Kecolongan
49 Perasaan Kehilangan
50 Kucoba Sentuh Hatinya
51 Menyesal Dengan Masa Lalu
52 Feeling
53 Keluarga Tempatmu Pulang
54 Hati yang Menghangat
55 Happy Meet You
56 Ajari Aku
57 Senyummu Juga Indah
58 Malam Mingguan
59 Malam Mingguan (2)
60 Panic But Happy
61 Di sana Menanti, Di sini Menikmati
62 Dilema Kakak Beradik
63 Ya Nasib
64 Gara-Gara Telor Bebek
65 Kehidupan Baru
66 Resiko Muka Ganteng
67 Laki-Laki Harus Berani
68 Tanya Sahabat
69 Kisah Cinta dan Persahabatan
70 Bab 70. Aku memilihmu
71 Bab 71. Persekutuan
72 Bab 72. Reuni di Pesta
73 Bab 73. Musibah Malam Pertama
74 Bab 74. Kado Pelipur
75 Bab 75. Princess Lala
76 Bab 76. Plus-Plus or Pilus
77 Bab 77. Mengobati Si Kecil
78 Bab 78. Gara-gara Joko
79 Bab 79. Kelimpungan Mencari
80 Bab 80. Kalau Bulan Bisa Ngomong
81 Bab 81. Baiklah, Aku Maafkan
82 Bab 82. Keep Spirit
83 Bab 83. Tanya Hadiah
84 Bab 84. Perang Pagi
85 Bab 85. Caraku Menyayanginya
86 Bab 86. Weekend Party
87 Bab 87. Go Ikhtiar
88 88. I Stand by You
89 89. Beginikah Jealous?
90 90. Gerimis Melanda Hati
91 91. Ini Tentang Harga Diri
92 92. Wahai Pesona
93 Bab 93. Wahai Pesona (2)
94 94. Saat Para Laki Cemburu
95 Bab 95. Saat Para Laki Cemburu (2)
96 Bab 96. Skakmat
97 Bab 97. Good Friends are Treasure
98 98. Dampak Pilus
99 99. Panik
100 Bab 100. Satu Paket Ujian dan Cobaan
101 101. Villa on The Moment
102 102. Villa on The Moment (2)
103 Bab 103. Mata Aimashõ
104 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Tongkat Sakti, Bersabarlah!
2
2. Pagi Yang Hangat
3
3. Yes Berhasil
4
4. Hari Spesial Terlupakan
5
5. Orang Baru
6
6. Protokol Keamanan
7
7. Kena Kau !
8
8. Kabar Pagi
9
9. Masalah
10
10. Maafkan Aku
11
11. Kisah Hari Ini
12
12. Malam Hangat
13
13. Berkumpul
14
14. Gagahnya Laki-Laki
15
15. Belajar Hidup Dari Abah
16
16. Bayi Besar Butuh Perhatian
17
17. Penasaran
18
18. Pelet Penjaga Keharmonisan
19
19. Si Imin Gagal Meeting
20
20. Jangan Ragukan Kesetiaanku
21
The Wedding of Mauren & Dino
22
The Wedding of Mauren & Dino (2)
23
The Wedding of Mauren & Dino (3)
24
Marah
25
Pindah Kamar
26
Ide Gila
27
Selamat Berbuka
28
F4 Family
29
Meeting
30
Reuni
31
Reuni (2)
32
Bahaya Mengintai
33
Kekhawatiran Rendi
34
Siapa Dia?
35
Ayah Sang Pelindung
36
Masih Teka Teki
37
Saya Mau Bertemu Andina
38
Tamu itu, Satya
39
Pertemuan Tak Terduga
40
Pertemuan Tak Terduga (2)
41
Kegalauan Baru
42
Dia Datang Lagi
43
Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan
44
Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan (2)
45
Sharing and Caring
46
Sharing and Caring (2)
47
Menguak Masa Lalu
48
Kecolongan
49
Perasaan Kehilangan
50
Kucoba Sentuh Hatinya
51
Menyesal Dengan Masa Lalu
52
Feeling
53
Keluarga Tempatmu Pulang
54
Hati yang Menghangat
55
Happy Meet You
56
Ajari Aku
57
Senyummu Juga Indah
58
Malam Mingguan
59
Malam Mingguan (2)
60
Panic But Happy
61
Di sana Menanti, Di sini Menikmati
62
Dilema Kakak Beradik
63
Ya Nasib
64
Gara-Gara Telor Bebek
65
Kehidupan Baru
66
Resiko Muka Ganteng
67
Laki-Laki Harus Berani
68
Tanya Sahabat
69
Kisah Cinta dan Persahabatan
70
Bab 70. Aku memilihmu
71
Bab 71. Persekutuan
72
Bab 72. Reuni di Pesta
73
Bab 73. Musibah Malam Pertama
74
Bab 74. Kado Pelipur
75
Bab 75. Princess Lala
76
Bab 76. Plus-Plus or Pilus
77
Bab 77. Mengobati Si Kecil
78
Bab 78. Gara-gara Joko
79
Bab 79. Kelimpungan Mencari
80
Bab 80. Kalau Bulan Bisa Ngomong
81
Bab 81. Baiklah, Aku Maafkan
82
Bab 82. Keep Spirit
83
Bab 83. Tanya Hadiah
84
Bab 84. Perang Pagi
85
Bab 85. Caraku Menyayanginya
86
Bab 86. Weekend Party
87
Bab 87. Go Ikhtiar
88
88. I Stand by You
89
89. Beginikah Jealous?
90
90. Gerimis Melanda Hati
91
91. Ini Tentang Harga Diri
92
92. Wahai Pesona
93
Bab 93. Wahai Pesona (2)
94
94. Saat Para Laki Cemburu
95
Bab 95. Saat Para Laki Cemburu (2)
96
Bab 96. Skakmat
97
Bab 97. Good Friends are Treasure
98
98. Dampak Pilus
99
99. Panik
100
Bab 100. Satu Paket Ujian dan Cobaan
101
101. Villa on The Moment
102
102. Villa on The Moment (2)
103
Bab 103. Mata Aimashõ
104
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!