2. Pagi Yang Hangat

Hari masih pagi, baru pukul 6 lebih 15 menit. Tapi langit sudah terang karena sinar mentari yang mulai terbit. Seorang pria dengan setelan hoodie dan celana jogger berlari pelan menuju sebuah rumah yang asri dengan taman yang tertata. Di dalamnya terdapat satu pohon mangga rindang yang belum berbuah karena belum musim.

Dengan keringat bercucuran, Rendi masuk ke dalam rumah langsung menuju ruang makan. Seperti biasa, segelas air putih hangat sudah tersedia di meja, disiapkan sang istri. Jogging pagi minimal 30.menit menjadi rutinitasnya sebelum berangkat praktek ke rumah sakit. Hm, pantas saja badannya selalu bugar dan kekar.

Selesai duduk dengan meminum segelas tinggi air hangat, Rendi berpindah menuju halaman belakang.

"Sayang--" Rendi memanggil Marisa yang sedang berenang. Ia berjongkok di tepi kolam. Airnya yang seolah biru karena pantulan keramik kolam tampak menyegarkan. Suara gemericik air mancur di sudut pilar benteng yang tinggi, dengan aneka tanaman hias menambah kesejukan dan kesegaran mata saat memandang.

Marisa hanya melambaikan tangan. Ia kembali meluncurkan tubuh indahnya dengan gaya dada menuju ujung kolam sepanjang 8 meter.

Byurrr.

Hanya dengan memakai celana dalam dan bertelanjang dada, Rendi ikut menyusul istrinya yang bergerak ke ujung. Marisa bersandar di tepi kolam, tersenyum lebar menunggu kedatangan Rendi yang mendekat padanya.

"Aww--" Marisa memekik geli dan tertawa lepas karena Rendi yang menyelam, memeluk perutnya sambil menggelitiki. Wajah tampannya muncul ke permukaan, mendaratkan morning kiss di bibir sang istri.

Marisa melingkarkan tangannya di leher suaminya itu, membalas pagutan tak kalah panas. Sinar mentari pagi menambah hangat dua sejoli yang saling bertaut bibir, menikmati desiran dan hasrat yang kini mencapai ubun-ubun, menginginkan lebih.

"Naik yuk, sayang!" suara Rendi tampak berat dengan nafas yang memburu. Mereka saling beradu kening, menormalkan kembali tarikan nafas yang tersengal efek ciuman hot yang mereka ciptakan.

"Hubby, baru saja turun. Ayo 2 balikan lagi baru naik!" Marisa mendorong tubuh berotot Rendi hingga bergerak berenang dengan gaya punggung.

Marisa menonton gerak suaminya itu dari atas sambil berjemur di kursi santai pinggir kolam. Selesai menuntaskan berenangnya, Rendi menghampiri Marisa, ikut duduk menempel di sisi kursinya.

"Sayang, ada kegiatan apa hari ini?" Rendi mengusap teteaan air yang jatuh dari rambutnya menimpa pipi mulus istrinya.

"Aku mau ke rumah kak Arya dulu, pengen ketemu baby Aqila. Gemes. Jadi pengen segera punya *bab*y deh." Marisa tersenyum, mengusap perutnya yang masih rata.

"Sabar. Kita jalani dan nikmati saja, jangan jadi beban." Rendi mengecup pipi sang istri dengan mesra.

"Iya Hubby."

"Terus nanti jam 11 aku ada janji ketrmuan sama Mona dan Lula di cafe nya mbak Celine. Sebelum hubby pulang, aku sudah ada di rumah kok." Marisa.mengusap rahang tegas suaminya yang sedikit kasar karena dipenuhi jambang halus yang belum dicukur.

****

Suasana rumah satu lantai bergaya tropis mediterania itu tampak sepi. Asisten rumah tangga sedang berbelanja ke pasar, membeli kebutuhan dapur. Di kamar utama, tuan dan nyonya rumah melanjutkan olahraga pagi di atas ranjang. Bergelut menyalurkan segenap rasa cinta, rasa saling memiliki dan membutuhkan, sekaligus menyemai benih yang semoga kelak menuai buah.

"Terima kasih, sayang." Rendi mengecup bibir Marisa selesai mencapai bersama puncak kenikmatan surga dunia. Rendi menjatuhkan tubuhnya di sisi sang istri, mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang berkeringat.

"Hm. Baru saja mandi, jadi mandi lagi deh," ujar Marisa dengan mata terpejam sambil mengatur nafasnya yang masih terengah.

"Coba tadi bercintanya di kamar mandi, kan jadi gak perlu dua kali mandi." sahut Rendi sambil mendekap tubuh polos istrinya di balik selimut.

Marisa memiringkan tubuhnya menjadi menghadap suaminya. "Ya nggak boleh dong hubby. Bercintanya suami istri itu bagian dari ibadah. Dan ibadah itu harus dilakukan di tempat yang suci. Kamar mandi kita memang bersih, tapi tidak suci. Bagaimana mau menghasilkan bibit anak soleh kalau membuatnya aja di sembarang tempat." Marisa langsung sewot menceramahi sang suami yang hanya terlihat rambutnya saja.

Rendi yang membenamkan kepala di dada sang istri tampak tersenyum lebar. Kegemasannya terhadap Marisa ia tumpahkan dengan mendusel- dusel wajahnya di bagian yang empuk nan menghangatkan. Dia bukannya tak tahu, hanya sengaja mengetes Marisa sejauh mana dia tahu soal adab berhubungan suami istri.

Marisa mulai.menguap berkali-kali. Bergelung dalam selimut dan lelahnya usai bercinta membuatnya mengantuk. "Ah, aku jadi ngantuk. Mau bobo lagi ah--"

"Eh-eh nggak boleh tidur lagi sayang, nanti saja siang tidurnya. Ayo aku gendong ke kamar mandi, kita mandi bareng lagi." Tanpa menunggu jawaban, tangan kekar Rendi mengangkat tubuh istrinya. Membawanya ke kamar mandi. Marisa hanya tersenyum manja, pasrah saat suaminya kembali menyalakan shower air hangat mengguyur tubuh keduanya.

Selesai sarapan pagi, Marisa mengantar Rendi sampai teras dengan membawa jas putih tersampir di lengannya. Celana panjang hitam berpadu kemeja navy lengan pendek, membungkus tubuh proporsional Rendi yang tampan dan fresh look.

"Awas ya hubby, kalau ada emak-emak ganjen jangan tebar pesona, jangan diladeni!" Marisa memberikan jas putih khas profesi dokter itu diiringi ultimatum. Resiko punya suami dokter tampan, jadi bahan halu emak-emak juga perempuan lajang yang melihatnya. Mungkin, salah satu penyebab pasiennya banyak karena pesona sang dokter yang ramah plus tampan.

Rendi terkekeh menanggapi istrinya yang menjadi posesif jika sudah berhubungan dengan perempuan yang suka tebar pesona terhadapnya.

"Siap kanjeng ratu. Satu bidadari sepertimu sudah cukup memenuhi relung hati, memberikan ketenangan dan kenyamanan untukku. Untuk apa melirik wanita lain di luaran." Rendi mengedipkan matanya. Dicubitnya dagu lancip istrinya dengan gemas.

"Kamu juga sayang, nggak boleh tebar pesona sama cowok-cowok teman kampus atau cowok manapun. Nanti aku suntik mati cowok itu!" Rendi balas mengultimatum sang istri yang tentu saja dengan suasana becanda.

"Siap pak dokter,.hamba akan patuh!" Marisa mengangkat tangan kanannya memberi tanda hormat. Keduanya kompak tertawa bersama dengan kelucuan yang mereka buat.

Marisa mengecup punggung tangan suaminya yang dibalas Rendi dengan kecupan mesra di keningnya. Senyum manis dan lambaian tangan mengantarkan Rendi yang keluar melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempatnya praktek pagi. RSIA AMINAH.

Sebuah motor ojol berhenti di depan gerbang, saat Marisa akan menutupnya. Bi Titi, asisten rumah tangga baru datang dari pasar dengan membawa dua kantong belanjaan.

"Biar bibi yang nutup neng," bi Titi yang baru turun dari motor mencegah Marisa yang akan mendorong pintu gerbang. Biasanya itu menjadi tugas mang Musa, hanya saja dia sedang mengantarkan beras ke Rumah Singgah Silih Asuh milik Andina.

Terpopuler

Comments

zian al abasy

zian al abasy

hehe bru ini bca novel penuh makna hehee..biasany kbnyakan novel brcinta senng ny d kmar mandi..d meja kerja d kntor d dapur meja d smua tmpt tp ini beda bner"ajaran islam yng sesungguhny gk mnjijikan sprti crta yng lain..mmpir lg thor nyari lg kryamu thor dn ktmu..crtanya bnyak masukan ilmu bs d contoh..crtnya kocak prshbatn sejti.

2024-07-02

3

lucky gril

lucky gril

dikira mak salah alur ternyata alhamdulillah alur cerita nya ternyata lanjutan dr sintriple A😍

2024-04-24

0

Teh Ai..

Teh Ai..

up date

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tongkat Sakti, Bersabarlah!
2 2. Pagi Yang Hangat
3 3. Yes Berhasil
4 4. Hari Spesial Terlupakan
5 5. Orang Baru
6 6. Protokol Keamanan
7 7. Kena Kau !
8 8. Kabar Pagi
9 9. Masalah
10 10. Maafkan Aku
11 11. Kisah Hari Ini
12 12. Malam Hangat
13 13. Berkumpul
14 14. Gagahnya Laki-Laki
15 15. Belajar Hidup Dari Abah
16 16. Bayi Besar Butuh Perhatian
17 17. Penasaran
18 18. Pelet Penjaga Keharmonisan
19 19. Si Imin Gagal Meeting
20 20. Jangan Ragukan Kesetiaanku
21 The Wedding of Mauren & Dino
22 The Wedding of Mauren & Dino (2)
23 The Wedding of Mauren & Dino (3)
24 Marah
25 Pindah Kamar
26 Ide Gila
27 Selamat Berbuka
28 F4 Family
29 Meeting
30 Reuni
31 Reuni (2)
32 Bahaya Mengintai
33 Kekhawatiran Rendi
34 Siapa Dia?
35 Ayah Sang Pelindung
36 Masih Teka Teki
37 Saya Mau Bertemu Andina
38 Tamu itu, Satya
39 Pertemuan Tak Terduga
40 Pertemuan Tak Terduga (2)
41 Kegalauan Baru
42 Dia Datang Lagi
43 Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan
44 Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan (2)
45 Sharing and Caring
46 Sharing and Caring (2)
47 Menguak Masa Lalu
48 Kecolongan
49 Perasaan Kehilangan
50 Kucoba Sentuh Hatinya
51 Menyesal Dengan Masa Lalu
52 Feeling
53 Keluarga Tempatmu Pulang
54 Hati yang Menghangat
55 Happy Meet You
56 Ajari Aku
57 Senyummu Juga Indah
58 Malam Mingguan
59 Malam Mingguan (2)
60 Panic But Happy
61 Di sana Menanti, Di sini Menikmati
62 Dilema Kakak Beradik
63 Ya Nasib
64 Gara-Gara Telor Bebek
65 Kehidupan Baru
66 Resiko Muka Ganteng
67 Laki-Laki Harus Berani
68 Tanya Sahabat
69 Kisah Cinta dan Persahabatan
70 Bab 70. Aku memilihmu
71 Bab 71. Persekutuan
72 Bab 72. Reuni di Pesta
73 Bab 73. Musibah Malam Pertama
74 Bab 74. Kado Pelipur
75 Bab 75. Princess Lala
76 Bab 76. Plus-Plus or Pilus
77 Bab 77. Mengobati Si Kecil
78 Bab 78. Gara-gara Joko
79 Bab 79. Kelimpungan Mencari
80 Bab 80. Kalau Bulan Bisa Ngomong
81 Bab 81. Baiklah, Aku Maafkan
82 Bab 82. Keep Spirit
83 Bab 83. Tanya Hadiah
84 Bab 84. Perang Pagi
85 Bab 85. Caraku Menyayanginya
86 Bab 86. Weekend Party
87 Bab 87. Go Ikhtiar
88 88. I Stand by You
89 89. Beginikah Jealous?
90 90. Gerimis Melanda Hati
91 91. Ini Tentang Harga Diri
92 92. Wahai Pesona
93 Bab 93. Wahai Pesona (2)
94 94. Saat Para Laki Cemburu
95 Bab 95. Saat Para Laki Cemburu (2)
96 Bab 96. Skakmat
97 Bab 97. Good Friends are Treasure
98 98. Dampak Pilus
99 99. Panik
100 Bab 100. Satu Paket Ujian dan Cobaan
101 101. Villa on The Moment
102 102. Villa on The Moment (2)
103 Bab 103. Mata Aimashõ
104 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Tongkat Sakti, Bersabarlah!
2
2. Pagi Yang Hangat
3
3. Yes Berhasil
4
4. Hari Spesial Terlupakan
5
5. Orang Baru
6
6. Protokol Keamanan
7
7. Kena Kau !
8
8. Kabar Pagi
9
9. Masalah
10
10. Maafkan Aku
11
11. Kisah Hari Ini
12
12. Malam Hangat
13
13. Berkumpul
14
14. Gagahnya Laki-Laki
15
15. Belajar Hidup Dari Abah
16
16. Bayi Besar Butuh Perhatian
17
17. Penasaran
18
18. Pelet Penjaga Keharmonisan
19
19. Si Imin Gagal Meeting
20
20. Jangan Ragukan Kesetiaanku
21
The Wedding of Mauren & Dino
22
The Wedding of Mauren & Dino (2)
23
The Wedding of Mauren & Dino (3)
24
Marah
25
Pindah Kamar
26
Ide Gila
27
Selamat Berbuka
28
F4 Family
29
Meeting
30
Reuni
31
Reuni (2)
32
Bahaya Mengintai
33
Kekhawatiran Rendi
34
Siapa Dia?
35
Ayah Sang Pelindung
36
Masih Teka Teki
37
Saya Mau Bertemu Andina
38
Tamu itu, Satya
39
Pertemuan Tak Terduga
40
Pertemuan Tak Terduga (2)
41
Kegalauan Baru
42
Dia Datang Lagi
43
Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan
44
Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan (2)
45
Sharing and Caring
46
Sharing and Caring (2)
47
Menguak Masa Lalu
48
Kecolongan
49
Perasaan Kehilangan
50
Kucoba Sentuh Hatinya
51
Menyesal Dengan Masa Lalu
52
Feeling
53
Keluarga Tempatmu Pulang
54
Hati yang Menghangat
55
Happy Meet You
56
Ajari Aku
57
Senyummu Juga Indah
58
Malam Mingguan
59
Malam Mingguan (2)
60
Panic But Happy
61
Di sana Menanti, Di sini Menikmati
62
Dilema Kakak Beradik
63
Ya Nasib
64
Gara-Gara Telor Bebek
65
Kehidupan Baru
66
Resiko Muka Ganteng
67
Laki-Laki Harus Berani
68
Tanya Sahabat
69
Kisah Cinta dan Persahabatan
70
Bab 70. Aku memilihmu
71
Bab 71. Persekutuan
72
Bab 72. Reuni di Pesta
73
Bab 73. Musibah Malam Pertama
74
Bab 74. Kado Pelipur
75
Bab 75. Princess Lala
76
Bab 76. Plus-Plus or Pilus
77
Bab 77. Mengobati Si Kecil
78
Bab 78. Gara-gara Joko
79
Bab 79. Kelimpungan Mencari
80
Bab 80. Kalau Bulan Bisa Ngomong
81
Bab 81. Baiklah, Aku Maafkan
82
Bab 82. Keep Spirit
83
Bab 83. Tanya Hadiah
84
Bab 84. Perang Pagi
85
Bab 85. Caraku Menyayanginya
86
Bab 86. Weekend Party
87
Bab 87. Go Ikhtiar
88
88. I Stand by You
89
89. Beginikah Jealous?
90
90. Gerimis Melanda Hati
91
91. Ini Tentang Harga Diri
92
92. Wahai Pesona
93
Bab 93. Wahai Pesona (2)
94
94. Saat Para Laki Cemburu
95
Bab 95. Saat Para Laki Cemburu (2)
96
Bab 96. Skakmat
97
Bab 97. Good Friends are Treasure
98
98. Dampak Pilus
99
99. Panik
100
Bab 100. Satu Paket Ujian dan Cobaan
101
101. Villa on The Moment
102
102. Villa on The Moment (2)
103
Bab 103. Mata Aimashõ
104
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!