Anakku Bukan Anakku.
Pengantar Cerita.
Dika adalah seorang pengusaha muda. Walaupun masih di usia dua puluhan tahun, Dika sudah diberi kepercayaan Pak Anwar yang dia anggap seperti ayahnya sendiri untuk mengelola bisnis nya di Indonesia di bantu oleh kakak iparnya yang bernama Dimas. Sedangkan Pak Anwar sendiri kembali ke Amerika berkumpul dengan keluarganya sendiri dan mengurusi bisnis mereka di sana.
Walaupun masih muda, perusahaan yang dia jalankan berkembang dengan pesat. Dika memiliki jiwa bisnis yang kuat seperti alamarhum papanya Pak Handoko.
Saat ini Dika banyak berkenalan dengan berbagai relasi bisnis dari dalam dan luar negri. Dika menjalankan bisnisnya dengan mereka dengan jujur tanpa ada kecurangan sedikitpun. Menurut Dika, dengan bermodalkan kejujuran pun usaha dapat berkembang dengan pesat.
Berbagai macam orang dengan sifat dan latar belakang pendidikan yang Dika kenal. Dan sampai saat ini Dika pun masih bisa menghandle semuanya dengan baik.
Dika adalah sosok pria yang baik, ramah dan tak sombong. Sering kali Dika tersenyum saat hendak masuk dan keluar dari kantor tempat dia bekerja. Tak pelak banyak kaum hawa yang terklepek-klepek melihat ketampanan Dika. Banyak juga yang ingin menjadikan Dika miliknya. Ya karena alasan klasik, selain Dika itu tampan, Dika pun mapan.
Saat ini, Dika dan neneknya sudah pindah ke rumah yang lebih besar dari pada rumah keluarganya yang dulu. Dika membeli rumah itu dari hasil kerja kerasnya selama ini. Mereka tinggal berdua di rumah mewah itu ditemani oleh beberapa asisten rumah tangga, tukang kebun dan security yang menjaga keamanan rumah itu. Sedangkan kakak pertama dan keduanya tinggal bersama dengan suami mereka masing-masing.
Setiap hari Dika selalu pulang larut malam, sama halnya dengan hari ini. Neneknya Dika selalu sendirian di rumah. Terkadang Nek Imah pergi menginap di rumah kakaknya Dimas yang bernama Celyn dan Dinar saat Dika ada pekerjaan di luar kota ataupun keluar negri.
Hari ini Dika tidak memiliki banyak kerjaan di kantor. Dika pun pulang ke rumah ke rumah sebelum jam makan malam. Dika sampai di rumah nya sekitar jam enam sore. Nek Imah yang melihatnya pun terkejut.
"Eh, Dika..!! Kamu sudah pulang Nak? Memangnya sudah gelap ya? Tapi kayaknya di luar masih terang deh. Tumben kamu sudah sampai di rumah?"Nek Imah terkejut melihat Dika sudah ada di rumah.
"Ihh nenek kok ngomongnya gitu sih? Nenek nggak senang ya Dika pulang jam segini? Ya udah deh, Dika balik lagi nih ke kantor."Dika pura-pura ngambek.
"Bukan gitu Dika..!! Nenek kan cuma heran kamu pulang jam segini. Masih jam enam sore soalnya. Biasanya tuh kamu pulangnya paling cepat tuh jam delapan malam. Nenek jadi sering sendirian di rumah."Kata Nek Imah pada Dika.
"Iya, tadi Dika nggak ada kerjaan lain. Jadi, saat jam kerja berakhir Dika langsung saja pulang ke rumah. Dika kangen sama nenek. Dika kangen manja-manjaan lagi sama nenek sama seperti saat Dika masih kecil dulu. Mumpung Dika pulang cepat hari ini."Pinta Dika.
"Ya ampun Dika. Umur kamu sudah berapa? Masa mau di manja sama nenek terus? Cari istri dong kamunya biar nanti kalo nenek sudah di panggil yang maha kuasa nenek tenang kamu ada yang jagain. Kakak kamu Celyn sudah lama nikah dengan Dimas dan sudah punya satu anak. Kakak kamu Dinar sudah nikah juga dengan Nicko dan sekarang sedang hamil. Tinggal kamu nih yang sibuk kerja terus. Ntah kapan kamu nikahnya."Nek Imah ngomong panjang lebar.
"Ahh nenek..!! Nanti saja deh Dika nikahnya. Dika masih pengen kayak gini. Dika bebas dan nggak ada beban. Dika bisa manja-manjaan sama nenek sepuas hati Dika. Apalagi kan kak Celyn dan kak Dinar nggak ada di sini. Jadi nggak ada yang ledekin Dika."Ucap Dika sambil selonjoran di pahanya nek Imah.
Tanpa di sangka Dika, ternyata Dinar sedang ada di rumah mereka karena Nicko suaminya sedang ke Singapura mengunjungi Pak Nugroho, Faira dan suaminya yang ada di sana. Dinar nggak bisa ikut karena sedang hamil muda.
"Siapa bilang kakak nggak ada di sini? Kakak dengar semua yang kamu bilang sama nenek. Hahaha.. Kamu benar-benar nggak berubah ya Dika. Coba saja kalo ada rekan bisnis atau karyawan kamu yang tau beginilah sifat asli kamu. Kakak pengen tahu apa pendapat mereka sama kamu."Dinar kakak kedua Dika tiba-tiba keluar dari kamarnya saat mendengar suara Dika sedang bermanja-manja dengan Nek Imah.
"Kak Dinar?? Sedang apa kakak di sini? Kenapa kakak nggak di rumah kakak?"Tanya Dika terkejut Dinar ada di sana dan meledeknya.
"Hahahaha... Kakak mau nginap di sini beberapa hari. Mas Nicko sedang di Singapura. Kakak nggak berani sendirian di rumah tanpa ada siapa-siapa."Dinar menjelaskan pada Dika.
"Ahh kakak ini mengganggu saja. Dika kan mau bermanja-manja sama nenek. Karena kakak ada jadi nggak jadi deh. Percuma Dika pulangnya cepat. "Dika cemberut rencananya gagal.
"Hahahaha. Kalo mau bermanja-manja silahkan saja. Kakak pura-pura nggak ngeliat deh..!!"Dinar pura-pura menutup matanya seakan tak melihat apa yang dilakukan Dika sekarang.
"Nggak jadi deh kak. Dika mau mandi saja. Nanti saja kalo kakak nggak di sini baru manja-manja lagi sama nenek."Ucap Dika lalu dia berdiri dan segera berjalan ke kamarnya dengan muka cemberut.
"Hahahaha...!!"Nek Imah dan Dinar tertawa.
"Dika, habis mandi langsung turun ya supaya kita makan malam bersama."Perintah Nek Imah.
"Iya Nek.!!"Dika menjawab tanpa menoleh ke arah Nek Imah dan Dinar.
Dika pun naik ke lantai dua. Dia menuju kamarnya. Walaupun ada sedikit kesal tapi Dika senang bisa bercanda dan saling meledek lagi dengan Dinar kakaknya. Semenjak Dinar menikah memang mereka jarang sekali bertemu dengannya.
"Dinar, kenapa sih kamu meledek Dika terus. Kasian tau!! Lihat tuh, Dika nya jadi ngambek kan?"Nek Imah menegur Dinar.
"Maaf Nek. Maaf. Mulut Dinar nih gatal banget kalo nggak ngeledek Dika. Lagian kangen juga mengganggu Dika. Kan semenjak Dinar menikah dan tinggal sama Mas Nicko, kami jarang bertemu dan saling meledek seperti tadi."Ucap Dinar.
"Lain kali jangan ya. Kalian kan sudah sama-sama dewasa. Nggak boleh saling meledek gitu. Oke!" Suruh nek Imah.
"Iya Nek. Nggak lagi-lagi deh nek. Janji..!!"Dinar mengangkat jari tengan dan telunjuknya pertanda dia berjanji.
"Ya sudah. Ayo kita siapin makan malam. Supaya saat Dika turun kita bisa langsung makan malam."Suruh Nek Imah.
"Iya Nek.!!"Dinar menjawab singkat.
Akhirnya Nek Imah di bantu Dinar menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga di rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
mampir ya thor 🤗
2024-07-24
0
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
😻😻😻
2024-01-12
0
Mommy QieS
Menjemput Kembali Hidayah Yang Terhempas,,hadir, Kak 😊
Maa syaa Allah ... manjanya Dika😁😁
2022-11-10
0