Dika Membawa Maya Berobat.
Hari ini Dika menyelamatkan Maya dari amukan managernya. Dika membantu Maya dengan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Maya pagi ini. Dika tak ingin Maya di pecat hanya karena kesalahan Dika yang buru-buru sehingga membuat Maya hampir tertabrak dan jatuh yang mengakibatkan kaki tangannya lecet.
Maya sekarang berada di mobilnya Dika. Dika hendak membawanya ke rumah sakit. Diperjalanan Dika menelpon sekretarisnya di kantor.
Telepon sekretarisnya Dika pun berdering.
"Halo selamat siang Pak Dika."Jawab Sekretaris Dika yang bernama Jessy.
"Jessy, ini saya Dika."Dika mengatakan itu di telpon.
"Sudah tau pak. Kan nomor Pak Dika sudah saya save di handphone saya."Jessy mengingatkan Dika.
"Oh iya ya. Maaf. Saya keseringan lupa belakangan ini."Dika malu.
"Nggak apa-apa Pak. Mungkin memang sudah saatnya Pak Dika menikah agar ada yang mengingatkan Pak Dika akan banyak hal. Hahaha...!!"Ledek Jessy sekretarisnya Dika yang sudah seperti sahabat pada Dika.
"Yee kamu. Kok nggak nyambung sih ngomongnya. Udah kayak nenek saja. Sedikit saja salah ngomong langsung di suruh nikah. Kepala ku sampai pusing nih ditanya kapan nikah mulu sama kalian."Protes Dika.
"Ooo ternyata orang ini belum nikah toh..?? Pantesan saja orangnya selalu bertindak seenaknya." Batin Maya.
"Hahahhaa.. Maaf Pak Dika. Saya kebiasaan dengar neneknya Pak Dika ngomong gitu sih saat saya ke rumah mengantarkan berkas yang harus ditandatangani. Jadi ikut-ikutan deh. Oh iya, tumben nih nelpon, ada apa Pak Dika? Apa ada yang perlu saya bantu"Tanya Jessy.
"Dari tadi kek nanya nya. Ini malah ledekin saya terus baru tanya tujuan saya nelepon kamu."Protes Dika.
"Maaf Pak. Jangan marah-marah ahh. Nanti cepat tua. Nggak laku loh nanti."Ucap Jessy seenak udelnya.
"Udah ahh. Males ngomongnya sama kamu. Saya cuma mau bilang, tolong batalin semua janji saya ya hari ini. Saya mau ke rumah sakit dulu."Dika mengatakan tujuannya menelpon.
"Kenapa Pak? Apa Pak Dika sakit?"Tanya Jessy khawatir.
"Nggak apa-apa. Saya nggak sakit. Saya cuma mau antar seseorang berobat. Tadi saya hampir saja nabrak dia karena buru-buru meeting tadi pagi. Orang yang hampir saya tabrak terjatuh dan kaki tangannya terluka. Saya mau membawanya ke rumah sakit untuk mengobati lukanya."Jelas Dika.
"Tapi Pak Dika nggak kenapa-kenapa kan?"Jessy khawatir.
"Enggak loh. Saya nggak kenapa-kenapa. Saya masih tetap keren kok seperti biasanya."Ucap Dika narsis.
"Ya ampun kumat deh narsisnya. Kasian ya nggak ada yang memuji jadi harus puji diri sendiri"Jessy menilai Dika.
"Biarin. Abis kamu nggak mau puji saya. Kamu memang sekretaris durhaka pada bossnya."Jawab Dika.
"Hahahha.. Terus korbannya gimana? Cewek atau cowok Pak?Muda apa tua?"Jessy penasaran.
"Cewek sih. Masih muda."Jawab Dika singkat.
"Wah.. kesempatan tuh Pak. Ada peribahasa yang bilang "Sambil Menyelam Minum Air" atau "Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui"."Kata Jessy yang semakin ngelantur.
"Isshh kamu makin ngelantur. Udah ahh saya tutup deh telponnya. Saya mau fokus nyetir. Mendengar kamu ngomong saya jadi nggak fokus."Dika berkata itu pada Jessy.
"Ya sudah Pak. Abis ini saya reschedule semua janji temu Pak Dika. Semangat berjuang ya pak..!! Fighting..!!"Jessy mendukung Dika agar dapat jodoh.
"Udah ahh..!!"Dika malu diledekin terus sama Jessy.
Jessy dan Dika dulunya adalah teman kuliah. Saat kuliah mereka sangat dekat dan bersahabat. Jessy sudah mempunyai suami dan satu anak yang masih bayi. Saat Jessy butuh pekerjaan Dika memberinya posisi sebagai sekretarisnya di kantor agar Dika bisa nyaman bekerja. Secara Dika kan dulu orangnya tertutup dan susah sekali cocok sama orang lain. Jadi pilihannya jatuh pada Jessy. Tapi ya itu, karena kedekatan mereka Jessy suka meledek Dika dan menyuruhnya menikah dan jangan terlalu sibuk bekerja. Walau begitu, Dika nggak pernah marah dan sakit hati pada Jessy yang terkadang nyebelin buat Dika.
Setelah menutup telponnya Dika kembali fokus menyetir. Dia melihat perempuan yang ada di sampingnya itu tertidur sepanjang naik sampai Dika selesai menelpon ini..
"Dasar kebo. Baru kena AC dikit dah molor aja."Kata Dika pelan agar nggak kedengaran Maya.
"Aku dengar loh apa yang kamu bilang"Ucap Maya setengah sadar.
"Ehh, kamu nggak tidur?"Tanya Dika.
"Gimana bisa tidur suara kamu telpon kuat banget kayak suara orang mau perang saja."Kata Maya.
"Hahhaa.. Maaf. Itu sekretaris aku yang resek. Suka sekali meledek aku."Curhat Dika.
"Oooo..!!"Maya hanya ber-O ria.
"Ngapain aku cerita ke dia ya?? Nggak penting juga" Batin Dika.
"Oh iya mbak Maya, perkenalkan nama saya Dika. Saya minta maaf ya kalo saya hampir saja membuat mbak di beri SP1."Ucap Dika.
"Kamu tau dari mana nama saya?"Tanya Maya pada Dika.
"Tadi kan manager tempat mbak kerja tadi selalu menyebutkan nama Maya. Jadi saya ambil kesimpulan nama mbak Maya."Jawab Dika.
Maya mengingat-ingat apa yang dikatakan Dika. Memang benar manager nya itu dari tadi menyebutkan namanya sambil marah-marah.
"Oh iya. Maaf juga kalo karena saya mas jadi rugi lima juta rupiah. Manager saya jadi mengambil kesempatan pada mas dengan meminta ganti rugi yang saya rasa nggak sampai segitu banyak harusnya."Maya merasa bersalah pada Dika.
"Nggak apa-apa mbak. Kan memang salah saya. Kalo saya memaksakan mbak tadi ikut saya berobat mengobati lukanya mbak itu, mungkin mbak nggak akan buat salah seperti itu. Saya tau pasti sulit bekerja dengan tangan dan kaki yang sedang sakit."Jelas Dika.
"Iya sih. Saya pun berkeras tadi pengen buru-buru kerja. Saya takut gaji saya di potong kalo nggak masuk kerja. Dengan gaji full saja, terkadang tak cukup untuk kehidupan kami sehari-hari. Apalagi kalo gaji saya dipotong. Saya dan keluarga mau makan apa. Mama sedang sakit sedangkan adik saya masih sekolah. Ehh maaf, kenapa saya jadi curhat ya..!!"Curhat Maya.
"Hahaha.. Nggak apa-apa mbak. Mungkin mbak nggak punya teman curhat selain saya. Kalo boleh saya tau, papa nya mbak kemana?"Dika memberanikan diri mengatakannya.
"Nggak gitu juga kali mas. Saya kan cuma keceplosan saja. Papa saya sudah lama meninggal. Sejak saya masih SMP tepatnya delapan tahun lalu."Cerita Maya.
"Maaf mbak. Saya nggak tau."Kata Dika singkat.
"Nggak apa-apa mas."Ucap Maya.
Tak lama mereka di jalan, mereka pun sampai ke rumah sakit. Dika dan Maya menunggu antrian sampai nama Maya di sebut. Dan mereka pun masuk ke ruangan dokter itu untuk di periksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Senajudifa
lima bab dulu thor plus like dan favoritnya salken kembali dr kutukan cinta dn mr.playboy
2022-11-08
0
Nindira
5 like sudah mendarat thor
lanjut upnya
2021-04-29
0
IG : @ohayou_2d
🌼Aara Bukan Lara🌼 udah datang lagi ya kak bawa like n komen😄
semangat ya 🔥🔥
2021-04-25
0