Karena Bu Dosen yang biasa mengajar kami praktikum sangat sibuk, sehingga di ambil alih oleh Pak Kevin, dan waktu tinggal 2 minggu mendekati hari ujian sehingga jadwal praktikum kami di fullkan selama satu minggu.
***(di Kampus)
"Aduh Si ngapain sih kita harus masuk laboratorium ini lagi, males banget ketemu Pak Kevin yang sok absurd itu," keluhku.
"Hayo Gia, sudahlah tenang sebentar lagi kita kan ujian jadi betahin aja deh Gi," sahut Susi.
Semua mahasiswa memulai praktikum, lagi lagi Pak Kevin menuju ke meja kelompok Gia yang sedang memperhatikan tabung reaksi yang dipanaskan tersebut.
"Gimana hasilnya? baunya gimana?" tanya Pak Kevin singkat.
Lalu dengan sengaja Mely mengangkat tabung reaksinya tersebut ke arah hidungku.
"Masak iya gitu kalo pengen tau bau dari reaksinya!" sahut Pak Kevin ketus.
"Iya maaf Pak," sahutku.
Lalu Gia mengibas-ibaskan asap yang keluar dari tabung reaksi tersebut.
"Baunya mengandung alkohol Pak," jawabku singkat pada Pak Kevin karena tidak ada lagi yang berani selain Gia di kelompoknya.
Pak Kevin mendekatkan kepalanya ke arah kepala Gia. karena dengan tinggi badan Gia yang hanya 158cm saja sedangkan Pak Kevin yang tingginya kira-kira 175cm. Maklum jika beliau di gandrungi para mahasiswa wanita disini, karena tinggi badannya itu.
"Masih muda, disayang tubuhnya," bisik Pak Kevin di dekat telinga Gia dan berjalan meninggalkan meja kelompok Gia.
Semua mahasiswa melihat peristiwa tersebut. Gia sangat malu dan semakin jengkel akan hal yang dilakukan Pak Kevin. rasanya seperti bertemu musuh jika bertemu dengan Pak Kevin.
Setelah praktikum selesai semua mahasiswa mengejekku.
"Gi, mungkin Pak Kevin jodohmu Gi," kata Pras.
"Iih apa sih! gak jelas," jawabku jutek.
Pras adalah salah satu mahasiswa sekelasnya yang berasal dari kota yang sama dengan Gia, Pras pernah menaruh hati pada Gia, tetapi Gia yang cuek dan tidak diperbolehkan kedua orang tuanya berpacaran, akhirnya Gia tidak memberi feedback pada Pras, tapi sekarang Pras sudah mempunyai pacar satu kampus bahkan satu fakultas. Dan pacarnya sangat jengkel jika melihat Pras berada di dekat Gia.
Gia dan Susi memutuskan untuk pulang.
***(di Kos)
Setelah sampai di kos Gia tak lupa langsung mandi dan mengambil air wudhu untuk sholat dhuhur. Setelah sholat Gia mengambil ponselnya untuk menghubungi Susi.
Tut...tut...tut.... Gia menelpon Susi.
"Hallo Assalamu'alaikum Si," salamku.
"Wa'alaikumsalam Gi ada apa? nanyain tugas ya?" jawab Susi.
"Ee...enggak sih, Si Pak Kevin kenapa sih sama aku? orangnya tuh ngeselin banget, pengen jitak tau nggak, mentang-mentang dia tampan, masih muda jadi bisa seenaknya sendiri sama mahasiswa," kataku dengan nada sangat kesal.
"Eh eh eh kenapa tiba-tiba sobiku ini nyeritain Pak Kevin ya," gerutu Susi dalam hati.
"Hallo Susi, kamu masih dengar aku kan," ucapku.
"Kenapa Gi, tiba-tiba curhat tentang Pak Kevin, mulai suka ya," tanya Susi sambi tertawa nada mengejek.
"Iih apaain sih, enggak ya, aku kan cuman nanya ke kamu, kemaren aja aku liat orangnya di meja Keisha baik-baik aja, absurd banget sama mahasiswa lain, tapi kenapa Si waktu sama aku rasanya tuh udah keluar tanduknya tau nggak, kesel aku jadinya," keluhku.
"Loh kan kamu aja merhatiin orangnya Gi, jangan-jangan," suara Susi terpotong dengan kata Gia.
"Aaah Susi udah lah aku mau tidur siang mumpung tugas besok udah aku selesai kan kemaren malam, bye Si," ucapku.
Belum sampai Susi menjawab Gia sudah menutup telfon nya.
Keesokan harinya Gia dan Susi seperti biasa berangkat ke kampus bersama.
***(di Kampus)
Ketika Gia dan Susi menuju ke lantai 4, tepat disana mereka melewati ruangan Pak Kevin, secara tidak sengaja Gia melihat ke arah meja Pak Kevin yang mengahadap tepat ke jalan dimana Gia dan Susi berjalan. Disana Gia melihat Pak Kevin yang sedang membaca dan mendengarkan earphone kecil di telinganya, tanpa sadar beberapa detik Gua telah memandang Pak Kevin. Dan pada saat itu juga Pak Kevin membalas tatapan Gia lalu wajah Gia yang awalnya ceria berubah 180°, Gia memberikan wajah tak enak pada Pak Kevin yang sok absurd itu, dan membuang muka Gia ke arah Susi.
"Hei Gi mau masuk kelas ya?" tanya Lina teman Gia tetapi berbeda fakultas dengan Gia.
"Iya Lin, kamu juga ada kelas kan?" tanyaku balik.
"Iya nih Gi yang jaga Bapak Dosen tampan, jadi makin semangat Gi, ya udah ya Gi, bye," ucap Lina dengan lambaian tangannya dan senyum penuh semangat.
Gia masih berfikir siapa dosen tampan kata Lina itu.
"Siapa lagi kalo bukan Pak Kevin Gi," Kata Susi membuyarkan lamunan Gia.
"Lo kok, kok Susi tau sih yang aku pikirin," ucapku dalam hati.
"Ee..emm iya mungkin Si," jawabku dengan nada datar seperti tidak tertarik untuk membahas tentang Pak Kevin.
Gia dan Susi pun memasuki ruangan dan mereka memulai mata kuliahnya.
Setelah beberapa jam akhirnya mata kuliah selesai.
Mereka menuju lift untuk ke lantai 1, ketika Gia berada tepat di depan pintu lift. Teng tong.... Pintu lift terbuka, Gia terkejut siapa yang sekarang ada di dalam lift yang sejajar berhadapan dengan Gia.
Siapa seseorang yang ada di dalam lift?
Tunggu eps selanjutnya kakak😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
kira"siapa ya
2022-01-23
0
Sari Istiqomah
Assalamualaikum semangat berkarya thor
Aku sudah like ya, mampir yuk keceritaku
Dia Untukku.
2020-09-19
1
Nadya Eka
Seru Thor jd greget nih
2020-02-15
4