Tyareva Atmaja
Reva Wisbrith
***
"di jual seorang budak perempuan!! Harga hanya 100 keping emas!! Ayoo segera!!" ujar pria yang tengah berdiri di depan rumah, dengan seorang gadis yang di ikat di samping nya. "ayoo, tolong beli dia, aku ingin mengobati anak ku!!"
Awal nya hanya ingin lewat dan mengabaikan nya saja. Tapi sayang nya tidak bisa. Gadis yang kini tengah di perjual belikan, wajah nya mirip dengan Aila. Bagaimana mungkin bisa di abaikan begitu saja.
"akan aku beli, 120 keping emas bagaimana??" teriak Reva menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak cukup aneh. bagi bangsawan perempuan membeli pelayan perempuan.
"*sayang sekali, bangsawan secantik itu, tapi menyimpang"
"memang dunia orang kaya tidak ada yang tahu"
"malang sekali*"
"apa ini? Aku hanya ingin menolong gadis itu, tapi kenapa mereka bilang aku menyimpang??!" batin gadis itu.
"selamat nona!! Gadis ini milik mu" ujar pria itu memberikan gadis yang di ikat itu.
Segera mereka melanjutkan perjalanan ke tempat Anak perempuan sakit itu, butuh melewati hutan untuk sampai ke sana.
"nona, bagaimana cara aku berterima kasih padamu??" ujar pelayan yang baru di beli tadi.
"oh itu?? Gampang, sekarang pergilah hidup sesuka mu, dan jangan lupa untuk srlalu tersenyum, apapun yang terjadi"
"terima kasih nona, kalau begitu saya akan pergi, tapi bisakah ana memberikan beberapa koin emas untuk saya??"
" kok aku bisa merasa gadis ini bisa mirip seperti Aila sih, yang akan selalu menempel dan setia pada ku. Wajah nya saja yang sama, tapi sikap dan sifat nya jauh berbeda" batin Reva, ada rasa kecewa di hatinya. Dia fikir bisa menemukan sosok Aila di dunia ini.
"Seira, berikan 10 koin emas padanya, dan mari segera pergi" ujar Reva kehabisan kata - kata. Segera pelayan itu pergi.
Sesampainya di rumah pria itu, terlihat gadis mungil kecil berbaring lemah, wajah nya pucat, terdapat bintik - bintik nanah di sekujur tubuh nya. Membuat siapapun yang melihat nya pasti akan sangat sedih.
"ini--"
"nona apakah anda bisa menyembuh kan nya??" tanya Seira.
"kakak, aku mohon sembuhkan adik ku" teriak bocah laki - laki itu.
"ini adalah penyakit cacar, aku bisa menyembuhkan nya, kalian semua segeralah keluar"
"benarkah?? Syujurlah..."
"sekarang ambilkan air hangat dan kain, penyakit cacar bisa sembuh sendiri, sekarang lebih baik menurunkan panas nya lebih dahulu"
1 jam telah berlalu selama pengobatan, akhirnya panas bocah itu turun. Sebelum pergi Reva memberikan beberapa koin emas pada pria itu. Namun di tengah perjalanan.
"kau, apa yang kau lakukan, bukan nya aku sudah bilang kau bebas pergi??!" ujar Reva melihat gadis pelayan ini berdiri di hadapan nya.
"jangan salah kan aku, aku memang ingin pergi, tapi tidak tahu mengapa, anda terasa sangat menarik. Lagi pula anda adalah majikan saya yang pertama. Saya hanya akan mengabdi pada nona. Apapun itu. Meski nona akan mengusir saya. Saya akan tetap mengikuti nona" ujar gadis itu.
"kok ku merasa De javu yah?? Kata - kata ini, yang Aila ucapkan waktu pertama kali ingin mengikuti aku" batin Reva.
"siapa nama mu??" tanya Reva mulai kembali berjalan.
"nama?? Aku tidak pernah punya nama nona" balas gadis itu tertunduk.
"baiklah, mulai sekarang nama mu adalah Aila leyard, menjadi pelayan ku, dan bertanggung jawab meneruskan nama keluarga leyard yang aku berikan"
"benarkah nona?? Aku punya nama?? Hei kau Seira kan?? Pelayan nona juga, coba panggil aku Aila"
"Aila leyard, nama yang nona berikan memang sangat indah, dan bersikap lah sopan. Karna nona kita adalah putri perdana mentri" jelas Seira.
"eh anak nya per da na men tri??!!"
***
"Reyza, Ryuza, kalian sudah kembali bersamaan??" tanya Regata.
"iya ayah, katanya Reva sudah sadar?? Dia baik - baik saja kan?" tanya Reyza.
"iyah, bukan hanya baik - baik saja, dia juga serasa berbeda, ayah sangat senang, dia juga mencari kalian dan sangat merindukan kalian" balas Regata.
"baguslah dia baik - baik saja, tapi merindukan kami?? Ayah bercanda kan?? Hanya untuk menghibur kami. Semua orang tau, dia sangat tidak ingin menemui kami. Bagaimana mungkin dia merindukan kami??" tepis Ryuza, wajah nya sendu. Dia selalu ingin mengganggu adik perempuan nya itu. Tapi adiknya selalu saja ketus.
"ayah!! Kakak Reyza!! Ryuza!!" teriak seorang gadis yang datang dari gerbang utama. Yang langsung memeluk kedua kakak nya itu. Tentu saja perlakuan adik nya ini, membuat mereka tercengang heran.
"Re--va??" tanya Ryuza dan Reyza bersamaan.
"Reva dari mana saja kau?? Kok bisa dari Gerbang depan??" tanya Regata.
"ooppss, aku lupa" desis gadis itu. "ayah itu, aku bisa jelas kan" ujar Reva cengengesan.
"kau?!! Kabur dari rumah??!"
"tidak mungkin aku kabur!! Sayang sekali harus meninggalkan rumah mewah ini!! Ayah aku hanya ingin berjalan - jalan, setelah lama berbaring di sana"
"kenapa tidak bilang ayah. Ayah akan memberimu kereta kuda dan banyak pengawal"
"eh di izinkan kah??"
"tentu saja, kau adalah putri kesayangan ayah, apapun yang kau minta pasti akan ayah beri"
"tidak perlu pengawal, lain kali katakan saja pada kakak, kakak akan menemani mu berjalan kemana pun" sambung Reyza mengelus lembut rambut adiknya itu.
"heii, jangan lupakan aku juga" sambung Ryuza.
"akh benar juga, aku mempunyai 2 orang kakak laki - laki, yang bisa di andalkan. Sekarang mana hadiah ku??" ujar Reva mengulurkan kedua tangan nya.
"hadiah apa??" tanya Ryuza bingung.
"kalian sudah pergi ke luar kota, tapi tidak membelikan aku apapun??! Dasar kalian ini!! Padahal aku saja sudah merajut 2 sapu tangan untuk kalian, tapi kalian tidak memberikan ku hadiah apa pun" ujar Reva mengeluarkan 2 sapu tangan.
"maaf kan kakak, lain kali akan kaka belikan" ujar Reyza merangkul adiknya yang tengah ngambek itu.
"janji yah?? Harus hadiah yang banyak??!"
"iyah janji hadiah yang sangat banyak" sambung Ryuza ikut merangkul adik nya itu.
Regata yang melihat 3 anak kandung nya itu akur. Perasaan mana lagi yang lebih bahagia untuk seorang ayah di bandingkan hal ini. Ke tiga anak nya saring merangkul.
Sore itu, Reyza dan Ryuza terasa memiliki semangat baru, mereka yang biasa selalu di ketusin oleh adik nya kini, adik nya itu bersikap begitu manja pada mereka. Membuat mereka selalu ingin melindungi adiknya. Apapun yang terjadi.
Sore itu dengan di temani kicauan burung dan teh, duduk di taman belakang menyaksikan bunga menari di terpa angin, dihiasi dengan gelak tawa karna ulah Ryuza dan Reva yang selalu bertengkar. Berharap sore itu selalu berlangsung selamanya. Berharap waktu berhenti di bagian itu.
***
"ayah..aku takut bagaimana jika perubahan sikap Reva ini adalah bagian dari rencana pangeran Zefan, untuk menghancurkan kita dan mengambil alih takhta" ujar Ryuza di ruang baca ayah nya.
"awal nya Ayah juga merasa seperti itu, perubahan sikap Reva mungkin ada kaitan nga dengan Zefan, tapi meski begitu, dan meski ini palsu atau kita akan berujung pada kehancuran, ayah tidak keberatan asalkan Reva selalu bersikap seperti ini pada ayah, bersikap manja pada ayah. Ayah tidak keberatan merelakan kehancuran perdana mentri ini" balas Regata tersenyum mencoba memberi pengertian pada kedua putranya.
"tidak, kali ini Reyza tidak setuju pada ayah" tantang Reyza.
"Rey, kau mungkin benar, tapi aku rasa ayah lebih benar, meski harus hancur. Itu nggak masalah. Tadi sore aku merasa sangat bahagia. Jadi biarlah..."
"kalian salah, Reva nggak berubah. Tapi Reva kembali ke Reva yang dulu. Reva yang berumur 7 tahun sebelum jatuh ke sungai. Ayah tau kenapa Rey masih bisa nerima segala sesuatu yang Reva ucapkan dan lakukan. Karna hubungan Rey dan Reva sejak kecil sudah sangat akrab. Banyak kata-kata Reva kecil yang nggak akan pernah bisa Rey lupain. Hari ini Rey ngerasa Reva yang dulu telah kembali. Reva kecil adik Rey yang paling Rey sayangi" jelas Reyza.
"Reva berubah saat dia jatuh ke sungai usia 7 tahun dan sekarang kembali saat dia baru jatuh dari sungai juga, artinya--" ucap Regata mencoba mengambil kesimpulan.
"artinya sungai itu!!!!" ujar Mereka bertiga bersamaan!!"
***
Ayooo vote terus
Vote dan komen \= kebahagiaan buat authorloh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Dianita Indra
lanjut thor
2022-05-04
0
attaman
di sungai nya ada ikan duyung nya kali..hehehehe
2022-02-10
0
renjana biru
reva yg umurnya 7 th jatuh ke sungai,, terus jiwa nya terlempar ke masa depan menjadi tyareva,, dan tubuh reva kecil itu diambil alih ama reva bodoh yg suka ama pangeran zefan🤔🤔
2021-07-24
0