Pernikahan Kedua
Ternyata menjadi seorang single parents tak semudah seperti apa yang dibayangkan Pras. Pria tampan yang memiliki seorang anak perempuan, dan ibunya meninggal dua hari setelah melahirkannya.
Zylva Salsabilah adalah gadis kecil yang saat ini berusia lima tahun. Di tahun ini pula dia akan memulai pendidikan formal pertamanya di Taman Kanak - kanak.
Dia selalu bermain dengan koleksi bonekanya seorang diri. Hanya nenek yang biasa menemaninya jika sedang di rumah.
Kriing..kriing... suara telepon pun berbunyi.
"Hallo, assalamualaikum..maaf dengan siapa ya?" sapa Zylva dengan ramah. Dia beranjak dari tempatnya bermain setelah mendengar suara telpon berdering. Yang terletak di atas meja disudut ruangan.
"Waalaikumsalam sayang..Zylva kan?" jawab wanita yang sedang berbicara ditelepon. Suaranya sudah tidak asing terdengar.
"Neneeek...!" teriak Zylva kegirangan.
"Nenek kapan pulang? Zylva kangen sama nenek..," ucap Zylva sedikit manja.
"iya..nenek juga kangen sama Zylva. Insya Allah besok nenek sudah pulang, jadi bisa nemenin Zylva main..," sahut nenek.
"Beneran ya nek, gak boleh bohong lho..kalau nenek bohong nanti dimarah Allah," lanjut Zylva.
"Hehee..iya deh Nenek janji. Sampai ketemu besok ya sayang, salam buat ayah. Assalamualaikum," ucap nenek mengakhiri pembicaraan.
"Waalaikumsalam nenek..," jawab Zylva sambil meletakkan gagang telepon itu semula.
Zylva kembali asik dengan bonekanya.
"Mini..hari ini Zylva seneng banget, besok nenek pulang, berarti Zylva bisa main bareng nenek lagi," percakapannya dengan boneka mini mouse kesayangannya.
Atmosfer ruangan itu seketika berubah, keceriaan yang redup selama beberapa hari kini kembali terpancar di wajah imut bocah berambut sedikit pirang dan berkulit putih itu.
Pras hanya duduk memandang dan mendengarkan percakapan nenek dan cucu. Seolah mereka sudah berabad lamanya tidak bertemu.
Perempuan kecil itu tidak menyadari kehadiran ayahnya yang sedari tadi duduk tepat didekatnya. Seorang Ayah yang selalu memperhatikan tumbuh kembang anaknya dan sangat menyayanginya.
Seorang ayah yang tegas, rela melakukan apapun demi kebahagian anak semata wayangnya. Selama masih dalam batas kewajaran.
"Seneng banget anak ayah.." ucap Pras tiba - tiba dari belakang membuat Zylva terkejut.
"Ayah..!" rengek Zylva.
"Kenapa..kaget ya? hehee..maafin ayah ya," jawab ayah sambil tersenyum.
Zylva hanya menganggukkan kepalanya, dan kembali asik dengan bonekanya.
Pras mencium kepala putrinya.
Sayang, seandainya kamu masih ada, pasti kamu akan bahagia melihat buah cinta kita tumbuh dan berkembang dengan baik. Dia cantik, pintar, dan Insyaallah dia juga soleha.
Dia adalah penyemangat hidupku, aku akan selalu berusaha membuatnya bahagia. ucap Pras dalam batinnya.
Dan tanpa terasa bulir air mata menetes di pipi ayah satu anak itu.
"Ayah..ayah menangis..?" tanya Zylva perlahan sambil menatap dan mengusap air mata di wajah sang ayah.
"Ayah kenapa..?" lanjut Zylva.
Pras semakin terharu dengan kelembutan sikap Zylva. Dia pun semakin memeluk erat putrinya, betapa dia sangat merindukan istrinya, satu - satunya wanita yang mampu mencuri seluruh ruang di hati Pras.
"Ayah nggak apa - apa sayang, cuma rindu aja sama mama..,"terang Pras.
"Kalau orang rindu itu, harus menangis ya yah?" tanya Zylva lagi.
"Sini sayang..," Pras menarik Zylva duduk di pangkuannya.
"Nanti kalau sudah besar, baru Zylva mengerti dan memahami, tapi.. untuk saat ini kalau Zylva sedang rindu..sama siapapun, cukup berdo'a sama Allah, minta agar orang - orang yang Zylva rindu itu selalu dalam lindungan Allah dan selalu dalam keadaan sehat," ungkap Pras tersenyum.
"Oh..jadi kalau masih kecil kayak Zylva dan kita rindu..lalu kita berdo'a minta sama Allah, kalau udah ayah - ayah..kalau kita rindu baru boleh nangis, gitukan yah?" ucap Zylva berusaha menyimpulkan.
Pras yang tadinya menangis karena menahan rindu selama bertahun tahun, seketika tertawa geli mendengar kesimpulan anaknya. Kecerdasan cara berpikir dan nalar anaknya yang masih berusia 5 tahun membuat Pras takjub.
Wkwkwkwkk....
"Kamu tuh pinter banget ya..,"ucap Pras sambil mengelus kepala Zylva.
"Bukankah ayah sendiri tadi yang bilang begitu," jawab Zylva.
Pras mengangguk membenarkan ucapan anaknya.
"Pasti nanti kalau kamu sekolah akan jadi juara kelas. Kamu anak yang cerdas, ayah bangga sama kamu sayang," ucap Pras memberi pujian pada anaknya.
"Kata ayah, tahun ini Zylva akan masuk sekolah kan yah?, Zylva akan punya banyak teman nanti..," ujarnya dengan penuh harap.
"Iya sayang..ternyata anak ayah sudah besar sekarang, udah mau masuk sekolah," kata Pras.
"Nanti kalau nenek sudah pulang, kita ajak nenek untuk beli perlengkapan sekolah kamu ya..?" lanjut Pras.
"Hore....asik...." teriak Zylva kegirangan.
"Zylva senang..? Nah, sekarang rapikan kembali boneka - bonekanya, waktunya untuk tidur," ucap Pras.
"Oke ayah.. tapi ayah harus bacain cerita untuk Zylva ya?" pinta Zylva.
Pras hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Ayo yah, Zylva sudah merapikan kembali mainan Zylva," ucap Zylva.
"Ayo.. let's go.. ," Ucap Pras. Tapi Zylva masih terdiam dan hanya menggelengkan kepalanya.
Pras sedikit membelalakkan matanya.
"Gendong...," rengekan Zylva meluluhkan hati ayahnya.
Akhirnya Pras menggendong buah hatinya sampai ke tempat tidurnya.
"Jangan lupa, gosok gigi, cuci muka, tangan dan kakinya juga ya sayang. Dan kalau boleh Zylva ambil air wudhu dulu sebelum tidur" ucap Pras kepada Zylva.
"Kenapa harus mengambil air wudhu, yah? Kan mau tidur bukan mau sholat?" tanya Zylva yang masih belum faham.
"Iya sayang, jadi kalau kita berwudhu sebelum tidur, malaikat akan selalu menjaga kita dari gangguan syaitan. Dan kita tidak akan bermimpi yang buruk atau mimpi yang jelek. Bahkan malaikat akan berdoa kepada Allah, meminta untuk kebaikan kita," jelas Pras kepada anaknya yang masih ingin selalu tahu tentang banyak hal.
"Oh.. begitu, Zylva mau dong di sayang Allah, biar Zylva nggak mimpi buruk lagi," ucap Zylva sambil pergi ke kamar mandi. Dia akan mengaplikasikan ilmu yang baru saja dia dapatkan.
"Good.. pinter anak ayah. Cepetan ya sayang. Ayah tunggu disini," ucap Pras.
Tak lama kemudian Zylva sudah keluar dari kamar mandi nya. Dia segera bergegas naik ke atas tempat tidurnya, bersiap untuk mendengarkan cerita yang akan di bacakan ayahnya.
Pras suka membacakan cerita - cerita islami, kisah tentang para nabi. Pras hanya berusaha menanamkan pembelajaran agama sedini mungkin. Sebagai bekalnya dikemudian hari.
Pras pun asik membacakan kisah tentang nabi Nuh, perlahan tapi pasti. Suara Zylva nyaris tak terdengar lagi dan dapat dipastikan bahwa Zylva telah tertidur pulas.
Pras mengelus rambut anaknya. Memandangi wajah imut bidadari hatinya.
"Tumbuh lah menjadi anak yang baik, sholehah, dan berilmu" doa Pras yang terucap untuk mengantarkan putrinya tidur.
Pras beranjak dari tempat tidur Zylva. Menutup dan menyimpan kembali bukunya.
"Selamat tidur sayang, mimpi indah ya.. mmuuuach" kecup Pras di kening anaknya dan berlalu pergi meninggalkan Zylva Salsabilah .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bilqies
hai Thor salam kenal yaa...
ijin follow Thor, jangan lupa follback ya ☺️🙏
2024-05-21
0
Bilqies
sabar pras semoga kamu mendapatkan pengganti istrimu dan sebagai ibu buat zylva
2024-05-21
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
lama nih ga nengokin kk hana
2022-07-21
1