Tidak seperti hari - hari biasanya. Kali ini putri kecil itu masih nyaman dengan bantal dan selimutnya serta beberapa boneka kesayangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 WIB, namun Zylva masih tertidur pulas.
Pras hanya tersenyum melihat putrinya. Kali ini Dia membiarkannya sampai terbangun sendiri. Karena Zylva terbiasa bangun saat suara adzan berkumandang. Itu dikarenakan rumah mereka yang tidak jauh dengan mesjid.
Pras pun bergegas memulai aktifitas hariannya setiap akhir pekan. Mulai dari membersihkan rumah juga pekarangan. Maklum dia tidak mempunyai asisten rumah tangga untuk melakukan pekerjaan itu.
Bukan karena pelit atau tidak memiliki uang untuk membayar asisten. Tapi dia memiliki sedikit trauma dengan adanya orang asing yang tinggal serumah dengannya. Dia akan memanggil jasa cleaning service jika dia memang tidak punya waktu untuk melakukannya sendiri.
Pras mengawali pekerjaannya dari dapur. Bisa dibilang dia adalah chef handal di dunia perdapuran. Dia pernah bekerja paruh waktu di rumah makan ternama ketika dia kuliah. Karena ibunya adalah seorang single parents, jadi dia harus membantu ibunya agar dapat menyelesaikan kuliahnya.
Tiba - tiba terdengar suara bel berbunyi..
Ting..tong.. assalamu'alaikum..
Ting..tong.. assalamu'alaikum..
"Seperti suara bel berbunyi," ucap Pras lirih. Dia pun segera mematikan kompor dan bergegas menuju pintu.
Ckleeekk... Pras membuka pintu.
"Assalamualaikum.." sapa ibu yang muncul dari balik pintu.
"Waalaikumsalam.." jawab Pras sambil mencium tangan ibu,"Kenapa ibu tidak menelpon Pras, kan Pras bisa jemput ibu di stasiun"lanjut Pras.
"Sudah..nggak apa - apa, ibu sengaja mau ngasih kejutan sama cucu ibu," ucap ibu sambil memendarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Tapi ibu belum menemukan sosok mungil yang dicarinya.
Sementara Pras membawakan koper ke kamar ibu.
"Iyaa.. kalau terjadi sesuatu dengan ibu gimana.." ucap Pras lagi.
"Toh nyatanya ibumu ini sehat, selamat sampai di rumah toh? jangan terlalu mengkhawatirkan ibu, ibu masih bisa melakukannya sendiri. Oh ya, mana cucu ibu?" tanya ibu.
Hhmmmm...Pras hanya bisa menghela nafas mendengar penjelasan ibu.
"Dia masih tertidur pulas, bu," jawab Pras.
Ibu pun menuju kamar tempat tubuh mungil itu terbaring. Ibu menyibakkan tirai jendela kamar Zylva. Pancaran sinar matahari pun menari, membelai wajah imut nan cantik yang mengusik tidur lelapnya.
Perlahan Zylva membuka kedua matanya. Ketika dia sadar, dia pun berteriak kegirangan,"Nenek...!!"
"Zylva kangen banget sama nenek," ucap Zylva sambil memeluk erat tubuh neneknya.
"Nenek juga kangen sama Zylva, tapi...tumben cucu nenek yang cantik ini bangunnya siang..kamu sakit sayang, atau lagi gak enak badan?" tanya nenek.
"Zylva gak apa - apa kok nek.. Zylva cuma mimpi ketemu sama mamah, mama ajak Zylva jalan - jalan, makan es krim, nemenin Zylva main boneka juga.., Zylva seneng banget," jawab Zylva.
Seketika ibu memeluk hangat tubuh Zylva. Ibu merasa sedih mendengar cerita Zylva. Ibu ikut merasakan kesunyian yang Zylva rasakan.
"Ya sudah, ayo bangun..terus mandi.. bau acceeemm..," kata nenek sambil menggoda cucunya.
Sementara Pras menyiapkan sarapan di ruang makan. Menata meja dengan apik. Nasi goreng khas spesial pun telah tersaji dan siap disantap.
Ibu memperhatikan putra tunggalnya itu dengan rasa iba. Dia selalu melakukan semua pekerjaan seorang diri. Ibu hanya tidak ingin nasib cucunya sama seperti Pras_ayahnya.
"Pras.. sudah 5 tahun kamu hidup sendiri, apa gak kepikiran untuk cari pengganti baru?" tanya ibu dengan suara lembut.
"Ya..ibu rasa sudah waktunya kamu memikirkan kebahagiaan kamu dan Zylva, anakmu juga butuh kasih sayang dan didikan seorang ibu.." lanjut ibu lagi.
"Kan ada ibu.. toh ibu juga perempuan yang bisa memberikan kasih sayang dan kebahagiaan untuk Zylva," jawab Pras dengan acuh.
"Tapi ibu sudah tua, tidak selamanya ibu bisa mendampingi kalian. Ibu hanya ingin melihat kamu bahagia Pras. Jangan melakukan kebodohan yang sama seperti yang ibu lakukan terhadap mu!" lanjut ibu lagi.
"Pras minta maaf, Bu. Pras belum bisa melakukannya," kata Pras.
"Tapi mau sampai kapan kamu sendirian terus?? Setidaknya kalau kamu punya istri, ada yang mengurus semua kebutuhanmu, kebutuhan Zylva. Ada teman untuk berbagi dan bertukar pikiran ketika ibu tiada nanti," kata ibu.
"Memangnya ibu mau pergi kemana..? memang tega apa ninggalin anak ibu yang setampan ini?" jawab Pras sambil mengedip - ngedipkan kedua bola matanya.
"Idiiiihh.. kamu ini, kalau diajak ngomong serius bercanda mulu.. sebel," jawab ibu sembari menunjukkan wajah manyun.
"Hehehe..sekali lagi Pras minta maaf, Bu. Hati Pras belum siap.. Jangan cemberut gitu dong, nanti keriput di wajah cantik ibu semakin akut loh," kata Pras menggoda ibu.
Tak lama muncul Zylva dari kamarnya. Dengan kaos berwana soft pink dipadukan dengan celana pendek berwarna hitam.
"Selamat pagi..ayah - nenek, assalamualaikum..," sapa Zylva dengan ceria.
"Selamat pagi.. Waalaikumsalam cantik.." jawab ibu dan Pras bersamaan.
"hmmm...kelihatanya yummy.." ucap Zylva setelah berada di meja makan bersama ayah dan neneknya.
"Jelas dong..siapa dulu chef-nya.. Ini khusus ayah masak untuk menyambut kepulangan nenek, nasi goreng khas spesial" ucap Pras dengan PeDenya.
"Terima kasih... ayo kita santap.." ucap nenek.
"hmmm..lezat.."ucap Zylva setelah memakan sesuap nasi.
"Wajib habis ya.."kata ayah tersenyum.
"Siiipp,"jawab Zylva.
Nenek pun tersenyum.
Mereka bertiga menyantap sarapannya dengan lahap. Nasi goreng yang memang super endulita yang menjadi best seller rumah makan tempat Pras bekerja dulu.
"Hmm, mestinya dari dulu kamu nih yang jadi koki di rumah makan ibu. Rasanya nagih," kata ibu.
"Alhamdulillah..dapat skor berapa nih dari master chef?" ucap pras kepada ibu.
"Kamu tuh ya bisa aja, tapi beneran loh Pras. Enak banget.. nih ibu nambah lagi ni.." lanjut ibu sambil menambahkan satu centong nasi ke piring ibu.
"Zylva juga mau nambah nek," ucap Zylva.
"Wah..kalau setiap hari begini makan anak ayah, bisa - bisa nambah nih berat badannya. Ayah seneng kalau anak ayah sehat" kata Pras kepada anak semata wayangnya.
"Kalau ayah yang masakin Zylva setiap hari, pasti deh Zylva bakalan nambah - nambah terus," jawab Zylva.
"Terus nanti kamu jadi gendut, kayak gini nih," kata Pras sambil memperagakan postur tubuh orang yang memiliki berat badan berlebih.
Gelak tawa pun keluar dari mulut bidadari kecil itu. Dia merasa sangat bergembira hari ini. Biasanya kalau week end seperti ini mereka pergi kesatu tempat. Sekedar untuk menyenangkan hati Zylva.
Tapi kali ini mereka stay home. Hanya akan bersih - bersih pekarangan yang sudah beberapa hari tak terjamah oleh tangan - tangan dingin mereka.
"Sayang.. hari ini kita week end nya di rumah aja ya?" tanya ayah kepada Zylva. Zylva hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Karena mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Ibu.. ibu istirahat aja ya, ibu kan masih capek jadi biar Pras dan Zylva saja yang membersihkan pekarangan," pinta Pras kepada ibu.
Ibu hanya mengangguk, menuruti permintaan anaknya.
"Setelah ayah selesai cuci piring, kita cuuss.. oke?" kata Pras kepada Zylva.
"Oke ayah.." jawab Zylva tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.
Kebahagiaan dan keceriaan selalu terpancar di wajah putrinya. Hal itu membuat Pras merasa tenang, sehingga dia berpikir tidak memerlukan pendamping yang baru.
Toh putrinya tetap tersenyum dan terlihat bahagia. Tapi Pras tidak memikirkan kondisi selanjutnya, ketika anaknya mulai memasuki bangku sekolah.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak jempol 👍 nya ya para readers, tq 😘😍💪💪😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bilqies
diajak serius malah bercanda lagi 🤭
2024-05-21
0
Bilqies
gaskeun Bu, suruh si Pras nikah buat ada yang ngejagain si zylva
2024-05-21
0
Bilqies
senengnya yang bertemu dengan neneknya
2024-05-21
0