Terusik

Weekend kali ini sangat menyenangkan bagi Zylva. Membersihkan pekarangan bersama ayah. Biasanya pekerjaan ini dia lakukan bersama nenek tercinta.

"Ayah..hari ini Zylva seneng banget, bisa seharian penuh bersama ayah," celetuk gadis kecil itu sambil mencabut rumput - rumput kecil disekitar bunga yang ada didalam pot.

"Oh ya..?? kan setiap hari juga udah bersama ayah," ucap Pras yang masih asik membersihkan rumput - rumput liar yang mulai meninggi.

"Iya..tapi belakangan ini ayah juga sibuk diruang kerja ayah. Zylva mainnya sama nenek terus deh," keluh Zylva dengan suara sedikit mengiba.

"Iya.. ayah minta maaf ya, ayah lagi banyak pekerjaan sayang. Tapi kenapa Zylva baru ngomong sekarang? biasanya juga gak pernah komplain ke ayah?" tanya Pras kembali.

Tumben - tumbennya Zylva bicara begitu, biasanya juga aman - aman aja. Ucap Pras dalam hati.

"Ayah..."Zylva tidak melanjutkan kalimatnya. Dia tertunduk, takut ayahnya akan marah.

"yaa.. kenapa sayang? Zylva capek? ya udah biar ayah aja yang melanjutkan. Zylva masuk dan jangan lupa cuci tangan yang bersih," kata Pras.

"loh..kenapa princess ayah tiba - tiba murung begitu? Zylva sakit??" tanya Pras sambil memeriksa kening putrinya. Namun Zylva hanya menggelengkan kepalanya.

Zylva mengurungkan niatnya. Dia tidak ingin membuat ayahnya marah ataupun sedih. Zylva adalah anak yang baik hati.

Meskipun usianya baru memasuki 5 tahun, tapi pemikiran dan daya nalarnya tidak seperti anak seusianya. Dia lebih dewasa, terkadang dapat dijadikan teman untuk berdiskusi.

"Oh iyaa.., ayah lupa nih.. ayah kan janji kalau nenek sudah pulang kita mau pergi ke mall beli perlengkapan untuk sekolah yah..!" ucap Zylva.

Dia berusaha mengalihkan topik pembicaraan. mencoba mengingatkan akan janji ayahnya sebelum kepulangan neneknya.

"Oh iya..ayah hampir lupa" ucap Pras sambil menepok jidatnya sendiri.

"ya sudah nanti setelah sholat ashar kita pergi, gimana tuan putri?" lanjut Pras menyenangkan hati putrinya.

"Hmm.. baiklah baginda raja, tuan putri akan melaksanakan perintah baginda raja yang agung," jawab Zylva memperagakan gaya ala ala kerajaan.

Gelak tawa keceriaan mereka pun terdengar sampai ke telinga ibu. Ibu yang hanya berdiri didepan pintu ikut tertawa, ikut merasakan kebahagiaan mereka pagi ini.

Setelah dirasa cukup, mereka berdua bergegas membereskan peralatan tempurnya. Mereka pun membersihkan diri masing - masing.

Pras yang lebih dulu selesai dari Zylva langsung menuju dapur. Pras menyiapkan masakan sederhana untuk makan siang mereka. Sementara Zylva bermalas - malasan sambil menonton kartun kesukaannya.

Tiba - tiba ibu muncul dari ruang tengah.

"Apa yang bisa ibu bantu, Pras?" tanya ibu yang merasa iba melihat anak laki - lakinya melakukan semua pekerjaan rumah sendirian.

"Sudah..ibu duduk manis aja ya, temenin Zylva. Pras bisa mengerjakan ini sendiri, lagian udah mau selesai," jawab Pras yang lagi menyiapkan menu untuk makan siang.

Semua sudah tertata rapi di meja. Ayam goreng tepung, oseng brokoli bertabur sosis dan kerupuk udang. Menu favorit putrinya.

Mereka bertiga menyantapnya dengan lahap. Selang beberapa waktu, merekapun sholat zuhur berjamaah di rumah.

Pras mulai menanamkan pembelajaran agama sedini mungkin kepada anaknya. Pembelajaran sebagai bekalnya ketika tumbuh dewasa.

Pembelajaran untuk berdisiplin diri. Pembelajaran - pembelajaran yang di dapatnya dari almarhum ayahnya. Pembelajaran yang menjadikannya pribadi yang lebih baik.

Pras ditinggal mati ayahnya sejak dia berusia 12 tahun, sehingga masih mengenal dan merasakan kasih sayang dari ayahnya.

Berbeda dengan Zylva yang ditinggal mati ibunya sejak dia berumur dua hari. Dia tidak pernah tau seperti apa wajah ibunya. Dia hanya bisa melihat lewat mimpi - mimpinya ketika dia terlelap dalam tidurnya.

Waktu tidur siang Zylva pun tiba.

"Ayah..Zylva tidur siang dulu ya, nanti jangan lupa bangunkan Zylva," pinta Zylva.

"Siiiiiippp, siap tuan putri," jawab Pras sambil mengangkat tangan kanannya memberi penghormatan ibarat seorang ajudan yang mendapat perintah komandannya.

Sang putri pun tertawa geli melihat tingkah ayahnya,"Jangan sampai lupa, kalau tidak kamu akan saya hukum" lanjut Zylva yang masih bermain putri - putrian dengan ayahnya. Ayahnya pun tertawa.

"Udahan main tuan putrinya, ayo kita ke kamar.. nenek juga pingin rebahan," kata nenek.

"Pras, ibu nemenin Zylva dulu ya," lanjut ibu. Pras pun mengangguk mengiyakan ucapan ibu.

Merekapun tidur dikamar Zylva, sementara Pras kembali keruang kerjanya memeriksa beberapa e-mail yang masuk.

*****

Nenek, ayah dan Zylva telah berpakaian rapi setelah mereka selesai sholat berjamaah. Mereka pun berlalu dan berhenti di sebuah mall yang cukup besar.

"Zylva mau main game dulu atau shopping nya dulu?" tanya ayah.

"Hmm..kayaknya asik main game dulu deh, baru shopping.." jawab Zylva.

"Oke.. let's go.."mereka pun menuju tempat permainan yang menjadi game langganan Zylva.

Tiba - tiba Zylva terdiam, tak seceria ketika mereka baru tiba di mall. Tidak seperti biasanya. Kali ini dia lebih pendiam dan kurang antusias dengan game yang sedang dia mainkan.

"Sayang..kenapa?" tanya nenek dengan suara lembut.

Zylva hanya menyunggingkan bibirnya yang imut dan menggelengkan kepalanya.

"Bener..?? kok kurang semangat mainnya?" tanya nenek lagi yang belum puas tidak mendapat jawaban dari cucunya.

"Ya udah.. kalau gitu kita shopping aja yuk..? pilih sepatu..tas.. dan alat tulisnya juga," kata ayah. Zylva pun mengangguk.

Dengan senang hati Zylva memilih barang - barang kebutuhannya. Pras dan ibu hanya mengikutinya dari belakang kerena Zylva berjalan lebih cepat dari mereka.

Tapi lagi - lagi ibu dan Pras melihat gadis kecil itu tiba - tiba bengong dan terdiam. Gadis kecil itu berjalan kesebuah arah seperti sedang mengikuti seseorang.

"Sayang..kamu lihat siapa?" tanya Pras kepada putrinya. Zylva hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Nenek..ayo kita pilih tasnya," ucap Zylva sambil menarik tangan neneknya untuk mengalihkan perhatian ayahnya.

Nenek hanya mengangguk mengikuti Zylva. Sambil berjalan nenek memperhatikan sekelilingnya, mencoba mencari sesuatu yang menggoda perhatian cucunya. Namun tak juga menemukannya.

Pras pun bertanya - tanya dalam hati, apa yang telah mencuri perhatian anaknya. Dan apa yang membuat anaknya secara tiba - tiba terdiam. Ternyata dia juga tak menemukannya jawabannya.

Belanja perlengkapan pun selesai. Zylva sudah mendapatkan semua yang dia suka. Mereka pun menuju food court yang ada di mall itu. Tentu saja sholat wajib tak pernah terlewatkan oleh Pras.

Mereka sudah duduk mengelilingi meja.

"Mbak.." Pras memanggil seorang waiters.

"Baik pak, bapak mau pesan menu apa?" tanya pelayan itu setelah menghampiri meja mereka.

"Ibu mau pesan apa bu?" tanya Pras ke ibu.

"Kamu sayang..?" tanya pras ke Zylva sambil membaca daftar menu.

"Kimchi satu dan lemon tea" kata ibu.

"Zylva ayam teriyaki, dan air mineral aja yah" pinta Zylva.

"Kimchi satu, ayam teriyaki satu, lemon tea dan air mineral lalu..bapak sendiri?" tanya pelayan itu kepada Pras.

"Sa..yaa.. sama aja dengan putri saya, ayam teriyaki, udang goreng mayo, air mineral dan nasinya jangan lupa ya mbak" kata Pras.

"Baik pak, ada lagi pak..bu?" tanya pelayan itu lagi.

"Tidak.. itu saja dulu nanti kalau memang ada saya akan panggil mbak lagi" jawab Pras sambil melemparkan senyuman.

"Baik kalau begitu ditunggu sebentar ya pak, bu" ucap pelayan itu.

Tak lama kemudian menu pesanan mereka pun tiba. Mereka sangat menikmati makanannya. Tapi lagi - lagi ada yang mengusik perhatian Zylva.

Suara gelak tawa dan canda ria dari meja sebelah mencuri perhatian Zylva. Dia menoleh sejenak dan terdiam lalu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Entah apa yang dipikirkannya saat itu.

Kedua bola mata Pras dan ibu tertuju pada arah pandangan Zylva. Pras dan ibu pun saling bertatap mata, seakan sama - sama mengerti perasaan gadis kecil itu.

Setelah selesai makan mereka pun kembali ke rumah. Setibanya di rumah mereka masuk ke kamar masing - masing.

"Kamu harus pertimbangkan ucapan ibu waktu itu, demi Zylva," ucap ibu sebelum masuk ke kamar.

Pras hanya terdiam dan masuk kedalam kamarnya. Dia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, ada perasaan perih di dadanya.

Akan kah Pras mengabulkan permintaan ibunya?

Atau dia akan tetap dengan pendiriannya?

🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵

Ikutin terus ya kisahnya, pasti semakin seru 😄 jangan lupa tinggalkan like, komen dan saran yang membangun agar penulis semangat Up . Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

harus itu demi zylva

2024-05-21

0

Bilqies

Bilqies

kasihan banget Zylva 🥺

sabar yaa

2024-05-21

0

AL - FAZZA

AL - FAZZA

Hmm.. jadi pingin icip2 oseng brokolinya juga

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kangen
2 Pulang
3 Terusik
4 Super Shock
5 DeJavu
6 FlashBack
7 Rencana Terselubung
8 Gagal Dinner
9 Mendadak Baik
10 Jadi detektif dadakan
11 Jeratan Pertama
12 Jeratan Kedua ( ZONK)
13 Belanja Perlengkapan
14 Titip Zylva
15 Kemeja dari Shella
16 Panggil aku Pras
17 Blue Sky Part 1
18 Blue Sky part 2
19 Ada rindu disana
20 Boneka Beruang
21 Ketahuan
22 Inikah Cinta?
23 Lunch
24 Kecewa
25 Tamu Tak Diundang
26 Will you marry me?
27 Simalakama
28 Perkenalan (Part 1)
29 Perkenalan (Part 2)
30 Sakit Hati
31 Terlambat
32 Batal Pergi
33 Makan es krim
34 Pamit
35 Tentang Jenny (1)
36 Tentang Jenny (2)
37 Keluarga Baru
38 Pertemuan Tak Terduga
39 Tertekan
40 Hamil
41 Dina Resign
42 Kehilangan
43 Mangga Muda
44 Ngidam
45 Undangan
46 Apa? Aku Gila!
47 Tolong Jangan Membenci Ibu, Pras!
48 Pengakuan Ibu!
49 Pengakuan Ibu!
50 Air Mata Palsu
51 Janji! Apapun itu.
52 Makan Sate Kambing
53 What Should I Do?
54 Ibu masuk RS
55 Pras Berang!
56 Dendam Berlanjut
57 Pertemuan yang tak diinginkan
58 Diantara
59 Pura - pura
60 Tante Cantik
61 Permintaan Terakhir
62 PENGUMUMAN
63 Shella Ketangkap!!
64 TERPAKSA MERELAKAN
65 Sebuah Perasaan
66 JANJI
67 Panggil Aku Mas!
68 Patrick vs Hulk
69 Ada Rasa
70 Akhirnya
71 Batal Ngomong
72 Khayalan Tingkat Tinggi
73 Penasaran
74 Mengagumi
75 Maaf Terlambat Menyayangimu
76 Aku Bersedia
77 Cincin Kawin
78 Istimewa
79 Maaf
80 Merasa Bersalah
81 Welcome Baby Boy
82 Sebuah Nama
83 Akhir Yang Bahagia
84 Terima Kasihku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kangen
2
Pulang
3
Terusik
4
Super Shock
5
DeJavu
6
FlashBack
7
Rencana Terselubung
8
Gagal Dinner
9
Mendadak Baik
10
Jadi detektif dadakan
11
Jeratan Pertama
12
Jeratan Kedua ( ZONK)
13
Belanja Perlengkapan
14
Titip Zylva
15
Kemeja dari Shella
16
Panggil aku Pras
17
Blue Sky Part 1
18
Blue Sky part 2
19
Ada rindu disana
20
Boneka Beruang
21
Ketahuan
22
Inikah Cinta?
23
Lunch
24
Kecewa
25
Tamu Tak Diundang
26
Will you marry me?
27
Simalakama
28
Perkenalan (Part 1)
29
Perkenalan (Part 2)
30
Sakit Hati
31
Terlambat
32
Batal Pergi
33
Makan es krim
34
Pamit
35
Tentang Jenny (1)
36
Tentang Jenny (2)
37
Keluarga Baru
38
Pertemuan Tak Terduga
39
Tertekan
40
Hamil
41
Dina Resign
42
Kehilangan
43
Mangga Muda
44
Ngidam
45
Undangan
46
Apa? Aku Gila!
47
Tolong Jangan Membenci Ibu, Pras!
48
Pengakuan Ibu!
49
Pengakuan Ibu!
50
Air Mata Palsu
51
Janji! Apapun itu.
52
Makan Sate Kambing
53
What Should I Do?
54
Ibu masuk RS
55
Pras Berang!
56
Dendam Berlanjut
57
Pertemuan yang tak diinginkan
58
Diantara
59
Pura - pura
60
Tante Cantik
61
Permintaan Terakhir
62
PENGUMUMAN
63
Shella Ketangkap!!
64
TERPAKSA MERELAKAN
65
Sebuah Perasaan
66
JANJI
67
Panggil Aku Mas!
68
Patrick vs Hulk
69
Ada Rasa
70
Akhirnya
71
Batal Ngomong
72
Khayalan Tingkat Tinggi
73
Penasaran
74
Mengagumi
75
Maaf Terlambat Menyayangimu
76
Aku Bersedia
77
Cincin Kawin
78
Istimewa
79
Maaf
80
Merasa Bersalah
81
Welcome Baby Boy
82
Sebuah Nama
83
Akhir Yang Bahagia
84
Terima Kasihku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!