Semua orang berkumpul menyambut di lobby.
berjajar rapi.
Sebuah mobil mewah berhenti di depan lobby, penjaga pintu msmbuka pintu.
Dari dalam pintu keluar seorang pria tampan.
pria itu berjalan elegan menuju lobby utama.
Pintu lobby terbuka,semua staf menyambut menundukan kepala memberi salam.
"selamat datang Presdir"
Pria itu tersenyum tipis,berjalan diiringi asisten nya menuju lift khusus.
pria itu dan asistennya berjalan menuju lift khusus.
lift khusus hanya beberapa langkah dari lift staf dan karyawan.
Saat pria itu masuk dalam lift,Janice keluar dari Lift.
(Alberto berselisih jalan dengan Janice)
~~
Aneh rasanya, kenapa tiba tiba hatiku berdebar.
Apa aku salah makan? aku rasa tidak.
Aku berhenti dan mengambil nafas dalam.
Aku melihat kekiri ke kanan, suasana ramai sekali.
Lebih ramai dari sebelum aku naik ke atas.
Saat berjalan aku mendengar beberapa orang bergosip.
"hei presdir datang, hati hati kita semua bisa dalam masalah besar"
"benar, sudah setahun lebih tidak pernah datang jika tidak ada acara khusus. kali ini pasti ada masalah dalam perusahaan"
"sudah jangan bergosip lagi, pergi bekerja kalau tidak ingin dipecat"
"ayo ayo.."
Aku cepat cepat keluar dari kantor berjalan menuju supermarket untuk berbelanja.
♡♡♡♡
~Di Kantor,Ruang Presdir..
Aku kesal, kerja kerasku terbuang sia sia.
Bagaimana bisa semua pelanggan ku komplain atas hasil rancangan perusahaanku.
aku Alberto, tidak bisa membiarkan musuh menjatuhkanku!
Alberto: berikan semua berkasnya padaku.
Sekertarisku meletakan di meja, secepat kilat aku mengambil dan membuka berkas itu.
Aku lempar ke lantai berkas itu.
Amarahku meledak.
Alberto: adakan rapat daurat! dalam 10 menit kedepan, ini sungguh memalukan.
Sekertaris: baik Presdir. (gemetaran dan pergi dari ruangan Presdir)
Aku duduk dikursi,dan memijat pangkal hidungku.
Sungguh menjengkelkan. Kerja macam apa ini?
Bagaimna orang bodoh itu direkrut oleh perusahaan, membuatku dalam masalah besar.
"Bob, apa jadwalku hari ini?" tanya Alberto pada Boby.
"nanti malam kita menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh perusahaan JJ Tuan.
tapi sebelum itu anda perlu pergi menemani Nyonya Grace untuk berbelanja." jawab Boby.
Alberto menatap Boby, "sejak kapan jadwalku ada hubungannya dengan Grace? hubungi asistennya bilang padanya aku sedang sibuk. Jika ada waktu aku akan kirim pesan." petintah Alberto.
Boby menunduk, "baik Tuan."
"dan ya, jangan lagi masukan jadwal yang tidak penting dalam agendaku Bob, kau mengerti?"
"baik Tuan, saya mengeti."
Aku menatap jam ditangan,aku berdiri dan berjalan menuju ruang rapat. Kali ini aku akan habisi Para Staf! Beraninya membuat kekacauan.
Aku berjalan cepat, langakahku seakan ingin menginjak orang.Boby membuka pintu ruang rapat, Aku masuk kedalam dan berjalan menuju tempat duduk ku.
Suasan hening, semua menunduk. Boby menarik kursiku, aku duduk dan langsung menggebrak meja di hadapanku. Semua kaget, mungkin sedikit keterlaluan tapi dengan begini aku merasa lega.
"Direktur Lee bagaiamna anda bisa membawa seorang pengacau dalam perusahan saya??"
"Maafkan saya direktur, dia memiliki beberapa pengalaman. Tapi saya tidak tahu, bahwa dia seorang yang tidak profesional."
"lalu??"
Leo menyela, "maaf menyela presdir, saya akan jamin hal itu tidak akan terulang kembali, saya sudah menemukan seorang yang bisa menggantikanya menjadi kepala editor.
meski tidak banyak pengalaman dalam bidang editor. Dia terlihat kompeten dan Profesional."
Albert terluhat tenang dan bersandar dikursi, "siapa?? dan dari mana??"
"Zhao Yu Mei dari China. Dia baru saja pindah hari ini ke kesini dan mulai bekerja besok, beberapa minggu lalu telah mengirim Email ke perusahaan untuk lamaran pekerjaan." jawab Leo.
"baik, saya akan pantau dalam satu minggu ini. Tolong berkejalah dengan baik, jika tidak kalian akan kehilangan perkerjaan, rapat selesai." Alberto mengakhiri rapatnya.
Aku pergi meninggalkan ruang rapat.Suasana hatiku kacau, ponsel ku berdering, aku lihat layar ponsel ku.
"Hallo ma, ada masalah apa??"
"kau dimana??"
"dikantor ma, ada apa mama mencariku??"
"dirumah sedang tidak ada orang, bisa kirim orang untuk belikan sayur?? mama ingin masak untukmu."
"ah baiklah.. nanti aku atur, mama tunggu saja." memutus panggilan
Aku menghela nafas, "Bob, dimana supermarket yang bagus?? dan memiliki bahan dapur segar??" tanya Alberto pada Boby.
"Anda perlu apa?? biar saya membantu anda bebelanja." jawab Boby.
"Tidak perlu, aku ingin mencuci otakku juga. Ayo bawa aku pergi." ajak Alberto.
"Baik Tuan."
♡♡♡♡
~Supermarket A
Bibi Lin menghubungiku, mengatakan anak anak mengajak bermain diluar. Aku menyuruh mereka datang ke supermarket karena aku melihat disamping supermarket ada tempat bermain anak anak.
" Mami.." si kembar berlalari menghampiri mamanya.
"Jangan berlari sayang, nanti jatuh.
berjalan lah perlahan. oke??" celoteh Janice.
"Nyonya, saya saja yang belanja.
Nyoanya bisa istirahat."
"oke bi, perlahan saja, kita masih punya banyak waktu. Aku akan ajak anak anak beristirahat disana." kata Janice, menunjuk mini cafe sebelah playland.
"Baik." jawab bibi Lin, aku memberi kartuku untuk membayar tagihan belanja.
Aku meninggalkan bibi Lin berbelanja, menggandeng tangan mungil si kembar berjalan ke mini cafe. Sampai di mini cafe kami duduk.
Darren dan Karren melihat anak anak bermain.
"kalian ingin??" bicara lembut.
Mareka mengangguk pelan, "boleh tidak??" Darren memasang wajah sedih.
"kami akan berhati hati mami" sahut Karren tersenyum.
"Baiklah, ayo. Mami akan antar."
Aku mengantar anakku, ternyata Free untunk pengunjung Supermarket. Aku menitipkan anakku pada penjaga.
"Mami tunggu di mini cafe ya, kalian berhati hatilah." melambaikan tangan dan tersenyum.
Aku kembali ke cafe dan memesan kopi, meski cuaca panas, tapi karena di eropa memasuki musim dingin suhu juga terasa dingin, dingin- dingin minum kopi memang sangat enak. Itulah yang ada dalam pikiranku.
~15 Menit Kemudian..
Si kembar menghampiriku di mini cafe, mereka ingin makan roti isi dan minum susu hangat.
Aku langsung pesankan apa yang menjadi keinginan anak anakku.
"kalian senang di sini??"
Darren menjawab, "mami-mami, kapan kita kunjungi oma dan opa??"
"hmm.. akhir pekan bagaimana??"
"baiklah.." kata Darren tersenyum.
Ponsel dalam tasku berdering, aku raih ponselku dan melihat nama Manager Leo. "mami angkat telepon dulu, kalian tetaplah disini oke??"
Aku berlari menuju penjaga Cafe dan menitipkan si kembar. Suasa di mini cafe sedikit ramai untuk mengakhat telepon, aku pergi kekamar mandi utntuk mengangkatnya.
"Hallo, ada apa Manager??"
"besok bekerja lah dengan baik Nona Zhao, Presdir akan mengawasi."
Aku membuka pintu Toilet wanita dan masuk ke dalam. "baiklah, aku menegrti.."
♡♡♡♡
☆Alberto☆
Aku bekeliling berbelanja, aku lelah dan ingin beristirahat, minum kopi mungkin enak.
Tapi aku akan pergi ke Toilet dulu.
"Bob, kau belilah daftar ini, aku akan kembali." memeberikan daftar belanja mamaku kepada Boby.
Aku berjalan cepat ke Toilet, membuka pintu Toilet pria dan masuk. Beberapa menit kemudian aku keluar. Saat aku melangkah keluar pintu aku melihat Seorang wanita terbu- buru masuk ke dalam Toilet Wanita deengan suara tawa yang tidak asing. Aku berjalan mendekati pintu Toilet wanita, mendengar suara wanita itu, jantungku berdetak kencang, suara ini benar benar membuatku merinding.
Aku melihat beberapa wanita datang,secepat kilat aku pergi. Aku masih penasaran sebenarnya.
Tapi aku ragu, bagaimna jika beberapa wanita tadi salah paham dan malah menimbulkan masalah.
Aku melihat mini cafe, aku berjalan masuk dan memesan kopi. Aku mencari kursi dan duduk bersandar. Aku menghubungi Boby.
"Hallo tuan?"
"Aku ada di mini cafe, kau belilah semua yang ada dalam daftar dan pakai kartuku pribadi untuk bayar tagihannya."
"Baik Tuan, beristirahatlah."
Aku menutup panggilanku ke Bobby.
Kopiku datang, suhu ruangan begitu dingin.
Aku menatap sekitar, pandanganku tertuju pada dua anak kecil di sampingku, mereka sangat lucu.
Cantik dan tampan. mereka makan roti isi dengan lahap, mereka menyadari aku menatap mereka, aku memalingkan wajahku.
~~
"kau lihat paman itu? kenapa menatap kita?
Aku takut." kata Karren.
Darren menatap Alberto, "ya mungkin paman itu teringat anaknya di rumah, jangan cemas! ada aku, aku akan menjagamu."
Roti isi Karren jatuh, Karren menangis. Sedang roti isi Darren sudah habis. Alberto melihat dan langsung menghampiri, menyapa.
"Hallo sayang, ada apa menangis??" suara lembut dan hangat.
Karren berhenti menangis dan menatap Alberto, "Roti isiku jatuh. aku tidak bisa makan."
Alberto memanggil pelayan dan memesan roti isi lagi, "tenang lah, paman akan belikan roti yang baru" menyeka air mata Karren
Karren terdiam,karren menatap dalam Alberto. Darren juga menatap Alberto. "terimakasih paman baik" tersenyum.
Roti isi datang, Aku dengan lembut memotong dan menyuapi Karren. Aneh, hatiku merasa senang dekat dengan mereka.
"siapa nama kalian??"
"Dao Dao"
"Kao Kao"
"oke, Dao Dao dan Kao Kao. Salam kenal, nama paman Albert." tersenyum.
(Dao Dao dan Kao Kao merupakan nama identitas Darren dan Karren, Jane mengingatkan jika ada orang asing bertanya nama tidak diijikan menggunakan nama asli mereka)
"kalian datang dengan siapa?? kenapa sendiri??"
"dengan mami dan nenek asuh kami, nenek pergi belanja, mami ada panggilan di ponselnya."
"paman paman.." Karren memanggil lembut.
Alberto menatap Karren, "ada apa Kao Kao??"
"boleh tidak Kao Kao peluk paman?? sebentar saja." Karren sangat berharap.
Alberto kaget, tapi tak bisa menolak. "tentu saja boleh,kemarilah sayangku.." Alberto memeluk erat Karren.
Entah mengapa, darahku mendidih saat memeluk tubuh mungil ini.Perasaan apa ini? Aku merasa begitu dekat dengan mereka, Aku juga langsung memeluk Dao Dao. Mereka mendekapku erat. Tanpa sadar aku mencium lembut kening dua anak dipelukanku, aku merasa senang..
~Di dalam supermarket,
bibi Lin kesulitan mengambil sesuatu, Boby datang menolong. " terimaksih Tuan." kata bibi Lin.
"sama sama nyonya."
"apakah anda pergi berbelanja sendiri??" melihat keranjang belanjaan milik Boby.
"ya Nyonya, Tuan saya disuruh oleh Nyonya besar pergi membeli beberapa bahan, tapi saya sedikit bingung, semua terlihat sama."
"baiklah, aku akan bantu. Ayoo, tunjukan padaku daftarmu." ajak bibi Lin.
Bibi Lin mengecek keranjang belanja Boby, semua yang diambil salah kecuali tomat. Bibi Lin mengajak Boby berbelanja, dan menemukan semua yang ada dalam daftar menu, mereka berkeliling. Lama berkeliling Akhirnya boby selesai dan berpamitan.
"Nyonya terimakasih, sungguh anda telah membatu saya kali ini." menunduk.
"tidak perlu sungkan tuan. saya juga berterimaksih."
Boby pergi meninggalkan bibi Lin, menuju kasir. usai membayar tagihan Boby mencari mini cafe dan menemukannya, dari jauh Boby melihat Alberto tertawa lepas bersama dua anak kecil yang lucu.
Sungguh pemandangan yang langka. Sudah berapa tahun dia tidak pernah melihat Tuannya tertawa seperti ini. Boby berjalan masuk dalam cafe,perlahan mendekati Alberto.
"Tuan, saya sudah beli semuanya yang ada dalam daftar."
Alberto menatap belanjaan, "baiklah,, yo kita pulang. Dao Dao, Kao Kao, paman pulang dulu ya, lain waktu kita bertemu dan bermain kembali. oke??"
Aku mengusap lembut kepala dua anak didepanku, Aku memeluk dan mencium mereka. Seakan berat meninggalkan mereka, tapi aku akan dikira seorang penculik jika membawa mereka.
Darren dan Karren menjawab bersamaan, "bye paman.. hati hati." melambai.
aku berdiri, dengan berat hati meninggalkan mereka. Aku kekasir dan membayar tagihan mereka, lalu pergi, aku memegang dadaku, sesak rasanya. Aku seperti kehilangan nafas.
"Tuan, adan baik?"
"Entahlah Bob, sepertinya ada sesuatu yang hilang dalam diriku. Aku seperti mayat hidup sekarang"
"aneh, kenapa tuan terlihat sedih? apa karena dua anak tadi??" dalam hati Boby.
Aku naik ke dalam mobil,mobil langsung membawa ku pulang ke rumah. Aku menatap layar ponselku, teringat jika aku mengambil beberapa foto dengan Dao Dao dan Kao Kao. Aku tersenyum melihat dua anak yang lucu ini.
"tuan, maaf jika saya lancang, tapi saya melihat dua anak di mini cafe tadi mirip dengan anda."
"ya, aku berharap begitu, terlebih jika Janice lah mamanya. Oasti aku akan lebih senang.
hahaha.. (tertawa kecil) tapi itu mustahil."
" kau sudah menikah dengan Dominic Jane, apa aku masih ada harapan?? sekian lama tidak bertemu, akan kah kau mengingatku?? kau merindukanku?? aku sungguh merindukanmu, hingga aku tadi mendengar suaramu." dalam hati Alberto.
♡♡♡♡
~Supermarket A
Aku kembali ke mini cafe, melihat anak anakku.
Aku peluk erat mereka. "maaf sayang, setelah terima telepon dari atasan mami, mami bicara dengan teman mami sampai lupa waktu. nanti teman mami akan datang. kalian harus besikap baik,oke??"
Darren menjawab, "oke."
Karren merengek, "mami mami, ayo kita cari papi."
" ya, tapi tidak sekarang. kenapa kalian jadi membahas soal papi sekararang??"
"tadi ada paman baik dan tampan yang menemani kami, paman itu baik sekali, mami jika tidak bertemu papi menikahlah dengan paman itu." kata Darren.
"benar, paman belum menikah. meskipun bukan papi kami, kami tidak keberatan." sahut Karren.
Jane tersenyum kaku, "anak-anak ku yang cantik dan tampan, papi kalian tidak akan pernah tergantikan, oke?? papi kalian lah yang terbaik."
" ya ya ya.. tapi mami tidak mencari, bagaimana bisa berkata papi baik??" jawab Darren.
" astaga anakku satu ini, dapat pelajaran mengkritik maminya dari mana? membuat kesal saja." dalam hati Janice.
"oke oke, kalian tenang lah, mami akan bayar tagihan kita akan pulang."
Aku berjalan menghampiri kasir membayar tagihan. "maaf Nyonya, Tuan sudah membayarnya."
" Tuan??" bingung.
"iya, suami anda, bukan kah tadi bersama anak- anak anda juga??"
Jane terdiam, "Ah iya, baiklah terimakasih"
Aku berjalan kembali, seprtinya terjadi kesalah pahaman disini. suami?? suami dari mana, aku bahkan pergi melarikan diri dari suamiku dan bercerai. Ah, sudahlah.. membuat kepalaku sakit saja. Aku mengajak anak anakku menemui bibi lin.
Aku menunggu di depan kasir.
Bibi lin selesai dan kami pun pulang, karena banyak belanjaan kami naik taxi untuk pulang.
♡♡♡♡
~Rumah Janice
Aku membantu memasak bibi Lin, aku ingin menjamu sahabatku dengan maskan spesial yang aku buat. Darren dan Karren bermain dikamar.
Aku mengaduk masakanmu dipanci di atas kompor.
Aku senang, sekian lama bisa betemu kembali dengan sahabatku.
~06.30(malam)
Bell rumah berbunyi, aku membuka pintu.
"Janice..." sapa Olivia memelukku.
" ayo masuklah." jawabku, melepas pelukan.
olivia masuk ke dalam, aku mengajaknya ke meja makan. Kami mengambil posisi masing masing.
bibi Lin datang, Olivia menyapa, "hallo bibi, aku merindukanmu." memeluk kilas.
"hallo nona. silahkan dilanjukan, saya akan panggil Tuan muda dan nona untuk makan."
Bibi lin masuk ke kamar si kembar,dan membawa si kembar keluar ke meja makan. Aku mengenalkan si kembar pada Olivia, Olivia begitu tersentuh melihat anak anakku.
"astaga, lucu sekali. cantik dan tampan.
tapi kenapa tidak mirip Mr.Dom??"
Aku langsung membungkap mulut Olivia dan menatapnya tajam. Olivia mengangguk.
"nanti kita bahas itu dikamarku saja." Aku berbisik.
Darren dan Karren kelihatannya tidak mendengar apa yang dikatakan Olivia, semoga saja tidak.
Aku akan bilang apa?? nama papinya saja mereka tidak aku beri tahu, apalagi soal Dominic. Olivia membuatku dalam masalah jika sampai anak anakku tahu.
"ayo kita makan, selamat makan.
Olivia: selamat makan.
Kami makan,tak ada suara. sepertinya Olivia mengerti maksudku, dan si kembar tak curiga.
si kembar selesai makan dan kembali kekamar,karena besok akan mulai bersekolah.
sebelum ke supermarket tadi aku sudah daftarkan anak anakku ke sekokah baru.
Aku dan Olivia juga sudah selesai makan,aku mengajaknya ke kamarku, "bi, jika lelah bisa istirahatlah dulu, besok saja cuci piringnya."
"baik Nyonya."
Aku melangkah dengan Olivia, masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar aku duduk di ranjang dan memeluk bantal, Olivia menatapku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
ͷɪɴɗ⃞ɑ
deg deg ehh ketemu....
2021-03-30
2
Nero_Kyrie
ini season 2 ya trs season 1 apa judulnya ya
2020-05-19
6
Vitha Anggraini
oh ini season ke dua pantes dari tadi bingung sendiri....
2020-03-02
5