Giro - The Shrouded Paradise
Setiap orang memiliki jalan takdirnya tersendiri. Kau boleh mengatakan hidupmu begitu menderita, begitu memilukan, atau bahkan begitu menyesakkan. Tetapi, selama kau bisa terus hidup dan berjuang, selama kau membuang kata "menyerah" dalam hidupmu, kau masih tetap memiliki kesempatan untuk merubah jalan takdirmu. Percayalah.
Desa Ardheim.
"Sepertinya sudah cukup untuk hari ini" ucap seorang remaja berkulit cokelat itu sambil memungut beberapa batang kayu bakar terakhir dan menyimpannya dalam keranjang di punggungnya.
"Nova pasti senang hari ini, aku berhasil menemukan beberapa jamur payung kesukaannya!" lanjutnya sambil membasuh keringat yang menetes di dahinya.
"Baiklah, mari kita pulang!" dia berjalan menyusuri hutan yang lebat untuk kembali ke rumahnya.
Begitulah pekerjaan Giro sehari-hari, pergi ke hutan di pagi hari untuk mencari kayu bakar dan makanan untuk keluarganya. Jika beruntung, dia bisa menemukan beberapa tanaman herbal yang bisa dia jual di kota siang harinya. Giro masih berumur 15 tahun, walaupun dia masih kecil, sebagai seorang anak tertua dari tiga bersaudara, dia tetap harus melakukannya.
Giro adalah seorang anak yang selalu ceria. Dia memiliki dua orang adik, satu laki-laki dan satu perempuan. Ayahnya telah meninggal beberapa tahun lalu, sejak saat itulah ibunya yang menjadi tulang punggung keluarganya. Ibunya berprofesi sebagai pembuat anyaman dari bambu, entah itu keranjang, bakul nasi, hingga sapu lidi. Giro yang merasa jika pekerjaan ibunya cukup melelahkan, akhirnya memutuskan untuk membantunya. Setiap pagi ia selalu pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar dan herbal untuk dijual. Siangnya, ia membantu ibunya mencari bambu untuk dibuat anyaman.
Adik pertamanya adalah seorang perempuan berumur 8 tahun yang bernama Nova. Dia bertugas memasak dan membantu ibunya membuat keranjang yang akan dijual di kota. Sedangkan adik keduanya adalah seorang laki-laki bernama Giru yang berumur 3 tahun, masih belum bisa membantu banyak, malahan Giru lebih banyak mengganggu ibunya yang bekerja.
Entah karena dia terlalu bersemangat atau bagaimana, hari ini dia pergi cukup jauh kedalam hutan yang terletak di belakang rumahnya. Mungkin karena pagi ini Giru, adik laki-lakinya, kembali berulah. Berlari-lari membawa batang kayu dan tidak sengaja tersandung batu dan terjatuh, sayangnya batang kayu yang dia bawa terlempar dan merobek selendang Nova yang sedang dijemur.
Giro memarahi adiknya, karna selendang tersebut adalah satu-satunya selendang yang dimiliki Nova. Tanpa selendang, malam hari akan cukup membuat tidak nyaman karna sangat dingin.
"Tidak apa-apa kak, selendangnya masih bisa dipake kok. Nanti aku akan coba meminjam jarum dan benang ke tetangga agar bisa dijahit kembali" ucap Nova mencoba menghentikan amukan Giro terhadap adiknya.
Dan karena muka memelas Giru yang menggemaskan, akhirnya Giro menyerah dan berhenti memarahi Giru.
"Kakak akan mencoba pergi ke kota setelah mencari kayu bakar sambil menjual beberapa keranjang yang Ibu buat, jika ada uang lebih, nanti kakak belikan selendang baru buat Nova" ucap Giro sambil memasang keranjang di punggungnya.
"Gak usah repot-repot kak, ini masih bisa dipake kok" ucap Nova tidak mau kakaknya terlalu kelelahan, hanya agar ia punya selendang baru.
"Gak apa-apa, mungkin kakak bisa menemukan beberapa tanaman herbal di hutan, bisa sekalian kakak jual juga nanti siang" ucapnya sambil tersenyum, mencoba meyakinkan adiknya.
"Kamu jangan nakal ya sayang, maaf kakak sempat marahin kamu tadi" ucap Giro sambil mengusap rambut Giru, adik terkecilnya.
"Iya kak, maafkan Giru" jawab Giru dengan tampang memelas.
"Yasudah kalau begitu kakak berangkat dulu, nanti kakak cari jamur payung kesukaan Nova biar nanti malam bisa makan enak!" seru Giro sambil melambaikan tangannya.
"Hati-hati kak!" ucap Nova tersenyum dan melambaikan tangannya juga.
"Dadah kakak!" teriak Giru dengan begitu menggemaskannya.
Giro pun berjalan memasuki hutan di belakang rumahnya. Hutan yang cukup lebat, tapi memiliki banyak sekali anugerah Tuhan berupa makanan dan obat-obatan. Giro menyusuri jalan setapak yang telah tersedia disana, terbentuk secara alami oleh orang-orang yang melaluinya. Sepanjang perjalanan, Giro melihat-lihat di berbadagai sudut yang merupakan tempat tumbuhnya tanaman herbal, satu atau dua herbal yang langka bisa dia jual dengan harga yang cukup mahal.
Akhirnya Giro berhasil sampai di tempat tujuannya. Dia mengusap keringatnya sebelum bersiap melanjutkan pekerjaannya, mengumpulkan kayu bakar dan tanaman herbal sebanyak mungkin.
Seperti yang diduga, hujan semalam membuat banyak tanaman herbal dapat dengan mudah ditemukan. Biasanya mereka tersembunyi dengan baik di balik daun-daun yang jatuh ataupun ranting pohon yang berserakan. Bahkan, mereka seringkali bersembunyi dibawah batu atau batang pohon yang lembab. Jika kau tidak terbiasa, kau akan kesulitan mencari tanaman-tanaman herbal tersebut. Tapi untungnya, Giro sudah cukup mengetahui berbagai herbal dan dimana mereka biasa bersembunyi.
Setelah cukup lama mencari kayu dan tanaman herbal yang ada disana, akhirnya Giro merasa jika keranjangnya sudah terisi penuh, menandakan jika ia sudah selesai dan harus segera pulang. Walaupun pagi ini terasa cukup melelahkan, tapi ia cukup senang karena akhirnya, Nova tidak perlu khawatir soal selendangnya yang sudah tipis karna tidak pernah menggantinya.
"Sepertinya cukup untuk membeli selendang baru buat Nova" gumam Giro sambil tersenyum puas setelah melihat keranjangnya penuh dengan kayu bakar dan berbagai tanaman herbal yang bisa ia jual di kota.
Tak menunggu lama, Giro pun bergegas untuk segera pulang agar ia bisa segera pergi ke kota dan akhirnya membeli selendang baru untuk adiknya.
Entah apa yang mengganggu fikirannya, perjalanan pulang pagi ini tidak seperti biasanya. Dia tidak melihat satupun hewan liar, padahal biasanya pasti ada rusa ataupun kelinci yang berlari kesana kesini. Perasaan aneh yang ia rasakan membuatnya tergesa-gesa untuk segera pulang. Ia berlari secepat yang ia bisa. Hutan ini sudah seperti taman bermain baginya, setiap hari pergi kesini untuk mengumpulkan kayu bakar. Bahkan mungkin, jika matanya tertutup pun, dia masih bisa dengan mudah keluar dari hutan.
Sniff.. sniff... Giro mencium sesuatu.
"Apakah ada yang membakar kayu di desa?" Giro mencoba agar tetap optimis setelah dia mencium bau asap dari arah desanya.
Tapi tetap saja, bau asap tersebut semakin membuat fikirannya tidak tenang, dia berlari semakin cepat berharap semuanya baik-baik saja.
Tapi ternyata kenyataan tak selalu menyenangkan.
Alangkah terkejutnya Giro ketika ia melihat api berkobar dengan begitu gagahnya, menari diatas rumah-rumah penduduk desa. Giro tidak bisa melihat dengan jelas kedalam desa karena kepulan asap yang begitu pekat. Giro segera menerobos masuk kedalam desa sambil terlihat begitu panik, hanya beberapa jam saja sejak ia pergi untuk mengumpulkan kayu bakar, dan sekarang semuanya telah berubah merah membara oleh api yang menjalar.
"Apa yang terjadi disini?" gusarnya sambil tercengang melihat kobaran api yang melahap pemukiman desa. Dia melihat sekelilingnya, tidak asa satupun orang disana. Kemanakah mereka? Giro tidak banyak berfikir, dia langsung pergi menuju rumahnya. Berharap jika penduduk desa sudah mengungsi pergi dari sana.
Ketika ia hendak bergegas menuju rumahnya, tiba-tiba ia terhenti oleh sebuah suara di belakangnya.
"Ohh, ternyata masih ada yang masih selamat. Darimana saja kau, Nak?" ucap suara tersebut.
Pikiran Giro semakin kalut, dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua tidak seperti yang ia bayangkan. Walaupun pemandangan di depan matanya berkata sebaliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
™DEWA•[PHOENIX]
Huhuhuhu masih early aja dah penuh bawang
2021-09-28
0
★Merepotkan~
Meskipun setingan cerita novel kita sama, kenapa punyaku bisa beda jauh kali? Apa ini karena novel ku novel parodi dan novel ini novel serius?🌲🎉
2021-05-10
0
Aya-DNA
sebenarnya sudah lama novel ini masuk dalam rak favorit, tapi baru sempat baca sekarang
narasi dan dialognya menurutku sudah pas, tidak membosankan dan membuat jenuh, tetapi satu hal kamu mungkin lupa ... tanda koma diakhir dialog hehe, kadang aku juga suka typo dan lupa-lupa 🤣
oke, baru baca chapter satu dan menarik alurnya, lain waktu aku cicil baca lagi, semangat ya!
2021-05-04
0