Malam ini, putri pulang mengajak stev, dirumah neneknya sudah ada charlie yang menanti.
Ting.. Tong..
"Nah itu pasti lee udah pulang." Ucap Charlie pada nenek. "Aku bukain pintu dulu ya nek."
"Iya, nak." Sahut nenek singkat.
Ketika charlie membuka pintu, ia kaget melihat putri bersama pria. "Haii put.... ri...
Ehh.. Siapa ini put? kayak pernah liat." Tanya charlie pada putri.
"Ohh.. Kenalin, ini CEO diperusahaanku kak, namanya Steven Jhonas, ternyata majalah ROSE itu adalah satu cabang dari steven group. Berkat dia aku bisa jadi seperti sekarang." Jelas putri sembari memperkenalkan mereka.
"Ohh begitu.. Apa kalian punya hubungan yang spesial.??" Tanya charlie kembali.
"Sejauh ini sih.." Putri menghentikan ucapanya karna bingung.
"Ada.!!" Cela steven memotong percakapan mereka. "Selama ini kami terlalu sering bersama, tentu saja ada rasa yang spesial dihati kami.. Apa kamu keberatan.?" Ujar stev pada chalie.
"Stev.!!!" Cela putri..sambil menatap steven.
"Ehh.. Gak apa-apa sih., tapi kalo kamu suka sama adiku ini, kamu harus bisa melindungi dan menjaganya. Aku akan tes kamu.!" Charlie menantang steven.
"Silahkan.!! Kamu mau tes aku apa aja, aku terima.!! " Timpal stev dengan yakin.
"Jangan sok kamu.! Gimana kalo besok kita duel, kalau kamu kalah, segera jauhi putri.!" Tatapan charlie begitu tajam pada stev.
"Oke.. Gak masalah..!!" Jawabnya santai.
"Steve.. Tapi kamu kan.!!" Ucap putri dengan tegang.
"Kamu tenang aja.. Aku gak akan ngecewain kamu.!!" Stev tersenyum pada putri.
"Lee, Kenapa belum masuk? Apa ada tamu?" Ujar nenek dari dalam.
"Iya nek.. Kami segera masuk." Sahut putri.
Kemudian mereka bertiga bergegas masuk menuju ruang tamu.
Putri langsung menghampiri neneknya. "Nenek kok belum tidur? Ini udah larut loh." Ujarnya merangkul nenek.
"Lee.. Nenek sengaja menunggu kamu pulang, karna dari kemaren kamu belum pulang, nenek jadi khawatir. Lagian tadi ada charlie yang nemenin nenek.
Ehh.. Ini siapa Lee? Apa dia pacar kamu.?? " Tanya nenek menunjuk stev.
"Iya nek.. Saya pacar nya Lee, nama saya Steven Jhonas, saya juga atasan Lee." Jawab steven dengan cepat.
Putri dan charlie hanya diam, karna mereka tidak mau melihat nenek kecewa.
"Hemm.. Bagus lah, lee sekarang kamu sudah punya pacar, nenek harap dia bisa melindungi kamu.. Nenek sekarang sudah tua, sudah saat nya ada orang yang menjaga kamu." Nenek tersenyum lega.
"Nenek ngomong apaan sih..?"
"Lee.. Nenek tau apa rencana kamu kedepan nya,? Kamu mau membalaskan rasa sakit hati orang tuamu kan? Nenek hanya bisa berpesan, kamu jangan ambil langkah yg salah yang bisa menjerumuskan kamu nanti nya. Nenek tidak mau suatu saat kamu mengalami apa yang orang tuamu alami."
"Nenek tenang aja, ada aku disamping Lee, dia tidak akan merasakan itu semua, aku yg akan menjamin kebahagiaan nya. " Jawab steven dengan lantang.
"Iya nek.. Charlie juga pasti akan melindungi Lee, nenek tenang aja, selagi masih ada kita, lee tidak kan bisa disentuh orang.!" Dengan rasa tidak mau kalah dari steven, charlie pun dengan tegas mengatakan itu.
"Nenek, nenek jangan khawatir ya. Sekarang Lee udah gede, lee udah tau apa yang baik dan tidak baik, lee gak akan mengecewakan kalian. Hiks.. Hiks." Nenek dan putri berpelukan dengan terharu.
"Lee.. Nenek sudah membuat surat wasiat untuk mu. Nenek meletakan nya di Loker dalam kamar nenek, sandi nya adalah nama prancis kamu. Suatu saat kamu ambil jika nenek sudah meninggal." Ujarnya tertunduk.
"Nenek ngomong apa sih? Gak boleh kayak gitu, lee gak mau nenek ninggalin lee, keluarga kandung lee satu satunya cuma nenek."
"Lee.. Nenek sudah tua, tidak tau kapan maut akan menjemput. Nenek sudah mengatakan apa yang nenek mau sampaikan, ada charlie dan steven yang menjadi saksi, supaya kamu tidak lupa." Nenek mengelus rambut putri.
"Emm.. Baiklah.. Nah, sekarang nenek istirahat dulu ya.?? Udah larut, nanti nenek sakit.!! Lee antar ke kamar yuk! " Putri membantu nenek berdiri.
"Baiklah.. Nenek bersukur punya cucu baik kayak kamu." Sambil berbincang, putri mengantar nenek nya menuju kamar.
"Heii kamu!! Kamu beneran cinta gak sama adiku? Awas ya kalo kamu cuma mainin perasaanya doang." Tanya charlie dengan tegas.
"Ya cinta lah,, apa aku terlihat seperti playboy hah? " Timpal stev dengan yakin.
"Siapa tau aja kan? Kamu kan orang kaya, ganteng lagi, siapa sangka kamu punya scandal.. Ya kan.? " Charlie masih meragukan perasaan stev.
"Heh.. Jangan sembarangan ngomong! Mau gue sobek mulutmu ha..!! Aku tiap hari bersama putri, aku gak ada waktu untuk mencari skandal." Ujar stev dengan geram.
"Hooo.. Aku Takut.!! Cuih.. Aku gak percaya! Kamu suka putri dari apa nya hah? Dari kecantikan nya, atau dari ketenarannya.?"
"Aku menyukainya dari..." Steven berhenti berbicara karna putri tiba-tiba muncul.
"Ehh.. Kak charlie, steven. Apa yg kalian lakukan, kok brisik banget? " Ucapnya sambil menghampiri mereka.
"Gak apa-apa kok put, kita cuma becanda." Sahut stev terkekeh.
"Oh iya kak charlie, katanya ada hal penting yang mau kakak sampaikan, ada apa ya sampai kakak harus datang ke paris?l
"Dia sengaja kesini karna dia kangen sama adik nya.!! " Cela steven
"Heii. Kamu jangan sembarang ngomong." Teriak charlie geram.
"Udah... Udah.. Kalian baru kenal udah kayak kucing sama ****** aja. Kak ada apa? Apa di jakarta ada masalah? " Tanya putri pada charlie.
"Nggak ada sih, hanya saja majalah kamu udah sangat terkenal diindonesia, bahkan bianca pun sudah melihatnya, dan dia mencoba untuk masuk kedunia modeling juga, kayak nya dia mau nyingkirin karir kamu di indonesia. " Jelas charlie.
"Heh.. Kak charlie jangan khawatir, itu lebih bagus, aku jadi lebih mudah untuk menjatuhkanya. Sekarang koneksiku di indonesia sudah banyak, bukan hanya dijakarta, bahkan sudah dibeberapa kota." Jawab putri dengan tegas.
"Ya baguslah kalo gitu, bukan hanya itu yang mau kusampaikan. Papa sudah menemukan surat wasiat yang ditinggalkan paman jordan, dan sekarang sudah berada ditangan papa."
"Benarkah? Bagus! Aku minta tolong sama paman alex untuk merahasiakan surat wasiat papa, jangan sampai ibu tiriku itu tau, bisa-bisa dia merebutnya dari paman alex."
"Baiklah. Aku akan menyampaikanya pada papa. Papa juga sedang berusaha untuk merebut kekuasaan paman jordan dari tangan riana itu, papa sudah bekerja sama dengan beberapa orang kepercayaan papa kamu dulu, dengan bantuan mereka, kita bisa merebut kembali perusahaan yang ditinggalkan papa kamu." Jelas charlie pada putri.
"Wah.. Ini baru berita yang bagus.! Sampaikan terimakasihku pada paman alex, kak, aku minta tolong sama kamu cariin aku vila mewah dijakarta. Aku akan membelinya."
"Hah.! Kenapa gak beli rumah aja put? Vila itu terlalu besar untuk kau tempati sendirian, lagian harga nya gak murah." Sahut charlie sedikit kaget.
"Kalau soal biaya. Kakak gak perlu khawatir, beberapa tahun ini aku sudah nabung, tolong kabari kalo kakak sudah mendapatkan nya, aku akan menjadikan vila itu sebagai pemasukan juga."
"Baiklah.. Put, apa kamu belum mau pulang kejakarta? " Tanya charlie tersenyum.
"Tunggu aku libur semester dulu kak, beberapa bulan lagi aku menjalani ujian semester. kalo aku udah cuti aku pasti pulang, sekalian lihat-lihat vila."
"Oke lah.. Kakak sudah menyampaikan semua pesan dari papa. Lusa kakak udah mau balik lagi, masih banyak urusan dikantor, kakak pulang dulu ya, sdah larut. " Charlie beranjak dari duduknya.
"Heii kau! Kamu juga harus pulang, jangan terlalu dekat dengan adiku.!! " Ucap charlie pada steven.
"Eh.. Kakak kok gitu? Gini aja, apa kalian mau menginap disini? " Ujar putri.
"Hah! Serius? " Sahut charlie dan steven bersamaan.
"Iya lah.. Kalian tenang aja. Nenek gak akan marah kok. Dia justru seneng kalo dirumah banyak orang."
"Hemm.. Baiklah." Mereka berdua merasa senang bisa tidur dirumah nenek lee.
"Tapi kalian berdua tidur dikamar tamu ya." Ujar putri.
"Hah? Gak mau! Aku gak mau tidur dengan banci ini.!! " Ucap steven pada charlie.
"Heii.. Siapa yang banci? Mau aku robek mulutmu hah?! " Timpal charlie dengan tegas.
"Udah.. Udah.. Kalian tu brisik banget ya.. Terserah kalian deh mau tidur dimana.!! Aku mau keatas dulu." Putri meninggalkan yang lagi berseteru.
"Met malem semuanya.. Ingat matiin lampunya ya? Jangan ribut lagi, aku mau istirahat. Awas kalo kalian berisik, kuusir kalian dari sini.!! " Ucap putri sambil menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Baik tuan putri Lee.." Jawab keduanya bersamaan.
_
Pagi harinya.
Nenek kaget ketika melihat steven yang tidur di sofa, dan charlie tidur dilantai dalam ruang keluarga.
"Hah.? Jadi semalem mereka gak pulang.?? Kan dirumah ini banyak kamar, kok mereka tidur disini?" Nenek bingung melihat mereka tidur dengan terlentang.
Nenek pergi kedapur melewati mereka yg sedang tidur dengan lelap.
"Heemm.. Ada-ada aja tingkah anak muda, Tapi aku bersukur Lee dikelilingi orang-orang yang baik." Gerutu nenek sambil masak."Aku harus bikin sarapan yang enak buat mereka.
Terdengar suara langkah kaki putri yang menuruni anak tangga, ia sudah bersiap hendak berangkat kerja.
"Hah.. Steven? Kak charlie.? Kalian kok tidur disini sih. Bukanya semalem aku suruh tidur dikamar? Ayo bangun.!! Udah siang.!!
Steven..!! Bangun..!! Hari ini kita ada meeting.." Teriak putri pada steven dan charlie.
"Emm.. Heii banci,, ayo kita terusin game nya..Zzz." Steve bicara dengan mata terpejam.
"Dih.. Steven bisa ngigo gitu ya.!! Pantesan ketiduran disini, ternyata mereka main game.!!
Steven.!! Buruan bangun, nanti kita telat kekantor,, aku ada pemotretan pagi ini.. Iihh nyebelin.. Gak gerak sama sekali. Bodo' ahh.. Aku tinggal aja." Dengan kesal, putri pergi dari mereka yang masih lelap.
"Lee, sudah.. Biarkan mereka tidur dulu. Kamu sarapan dulu ya sebelum berangkat ke kantor." Ujar nenek sembari menghidangkan makanan.
"Baik nek.. Nanti kalau mereka udah bangun, bilangin aku udah berangkat ya nek."
"Iya sayang.. Kamu hati-hati dijalan ya. jangan bawa mobil terlalu kencang."
"Siap nek!"
Putri bergegas kekantor meninggalkan charlie dan steven yang masih tertidur pulas.
Setibanya dikantor, putri disambut dengan ramah oleh karyawan.
"Selamat pagi nona Lee." Sapa setiap karyawan yang melihat nya dengan menggunakan bahasa prancis, karna disini putri menggunakan bahasa prancis kecuali pada steven, charlie, dan kimberli. Bahkan nenek nya pun tidak mengerti berbahasa indonesia.
"Selamat pagi semuanya." Sahut putri tersenyum. Putri langsung menuju ke ruang make up, bersiap untuk pemotretan. Tiba-tiba datang seorang asisten steven.
"Nona lee. Apa anda tidak pergi bersama bos? " Tanya asisten bernama naina itu
"Tidak, memang nya ada apa?"
"Begini.. Pagi ini perusahaan kita ada meeting penting, 15 menit lagi akan segera dimulai." Jelas naina.
"Ohh gitu,, baiklah, aku akan menghubungi nya, kamu silahkan kembali bekerja."
"Baik nona." Naina langsung meninggalkan ruang makeup tersebut.
"Huhh.. Udah dibilangin ada meeting masih aja susah bangun. Tau gini aku bangunin aja terus tadi. Duhh ditelpon juga gak ada yang jawab, nenek juga kemana sih gak angkat telpon aku. Emm.. Gimana yaa? " Putri bingung apa yang harus ia lakukan.
Sepuluh menit kemudian, asisten itu datang lagi.
"Nona lee, apa sudah ada kabar dari bos? Klien kita sudah berkumpul diruang meeting." Tutur naina dengan cemas.
"Hem.. Itu klien dari mana.?" Tanya putri.
"Klien dari korea. meeting ini untuk membahas tentang majalah kita yang akan di ekspor ke korea." Jelas naina.
"Ohh begitu. Apakah mereka menggunakan bahasa prancis.? " Tanya putri kembali.
"Tidak.Tapi tadi saya sempat berkomunikasii dengan mereka menggunakan bahasa inggris."
"Oke.. Baiklah.. Sekarang kamu boleh pergi keruang meeting."
"Baik nona." Naina pergi keruang meeting untuk mengatasi masalah ini.
"Tuan-tuan, maaf atas keterlambatan dari pihak perusahaan kami, pak steven akan segera datang, mohon tunggu sebentar." Ucap asisten steven pada klien nya.
Kemudian seseorang masuk kedalam ruang meeting itu.
"Hallo semua nya, maaf saya terlambat.(Dalam bahasa inggris).
Semua tercengang.. Melihat orang yang barusan masuk itu..
•••
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
wah si lee punya 2 bodyguard kaya d as n tampan
2021-03-23
1
Marlina Yulita
paati putry
2020-08-21
2
Vitri Hariyani
bacanya bingung dah berantakan bgt sih
2020-04-12
4