Alexander, adalah teman baik jordan atau papanya putri.
Waktu itu, anak dari paman alex bernama charlie menemukan putri dipemakaman orang tuanya saat ia diusir dari rumah oleh ibu tirinya.
Saat itu charlie sedang mengunjungi makam mamanya, tidak sengaja dia menemukan putri diatas makam papanya, dia tidak mengenali putri, tapi setelah dia melihat nama jordan dan ventya dinisan itu, dia langsung membawa putri kerumahnya.
Saat putri sadar, ia sudah berada dirumah paman alex, lalu dia bertanya "apa yang sudah terjadi padamu nak? "
Lalu putri menceritakan semuanya pada paman alex dan charlie.
Raut wajah mereka terlihat sangat mengasihani putri, kemudian dia menceritakan tentang hubungannya dengan orang tua putri.
Ternyata paman alex adalah sahabat papa dan mamanya, awal mereka bersahabat karna saat itu paman alex dan istrinya sangat miskin, bahkan rumahpun tidak punya, sedangkan dia harus menghidupi dua anaknya.
Jordan lah yg menolongnya, ia meminjamkan modal pada alex untuk membuka usaha.
Tahun demi tahun, perusahaan alexander berkembang sampai sukses, jordan dan alex selalu bekerja sama.
Tapi sekarang perusahaan jordan berada dibawah kendali riana, hubungan kerja pada alex pun diberhentikan oleh ibu tiri putri itu, perusahaan papanya sekarang mengalami penurunan, dulunya berada dinomor satu dan sekarang turun ke nomor lima.
Mulai saat itu, putri tinggal dirumah paman alex, dia menganggap putri sebagai anaknya sendiri. Charlie pun sangat baik padanya.
Waktu mulai masuk SMA, paman alex lah yang menemani putri mendaftar disana, tidak disangka ternyata bianca juga sekolah disana, mereka sangat senang karna bisa bertemu setiap hari, bianca bilang, bahwa dia sangat merindukan putri, putri pun begitu.
Hari berlalu begitu cepat, putri mempunyai seorang pacar yang tampan dan juga idola disekolahnya, dan dia juga anak orang kaya, banyak orang yang iri dengan hubungan mereka karna dianggap pasangan yang paling serasi, putri juga cukup populer disekolahnya, karna kecantikan dan kepintaranya, tidak ada yang menandingi kepintaranya, karna ia belajar dengan giat, bertekad dengan kuat supaya tidak mengecewakan orang tuanya dan paman alex.
Dengan kepintaran dan kecantikan yang ia miliki, serta mempunyai pacar yang tampan dan baik, membuat bianca merasa bahwa dia tidak mendapatkan apa yang putri miliki.
Hari demi hari bianca mulai berubah, dia menjadi tamak dan egois, dia ingin nilai putri menurun, berbagai cara dia lakukan untuk membuat nilainya jatuh. Tapi dia selalu gagal.
Dengan ketidak berhasilannya menjatuhkan nilai putri diapun berfikir untuk merebut pacar putri bernama shine itu darinya.
Tapi cinta mereka begitu kuat karna mereka saling percaya.Tapi bianca terus mencoba melakukan berbagai cara, ahirnya dia berhasil memfitnah putri, menuduhnya selingkuh dengan bukti-bukti yang dia karang sendiri.
Putri berusaha menjelaskannya pada shine, tapi bukti itu terlalu kuat baginya untuk mendengarkan penjelasan putri.
Shine memutuskan hubungan dengannya tanpa menyelidiki masalahnya terlebih dahulu.
Putri hanya bisa pasrah dengan keadaan itu, karna saat itu ia tidak punya kemampuan untuk melawan, ia bukanlah siapa-siapa bagi mereka.
Hatinya sangat hancur ketika ia mengetahui bahwa bianca dan shine pacaran setelah putus darinya beberapa bulan lalu.
Putri merasakan sakit yang teramatnya karna merasa terhianati oleh orang-orang terdekatnya.
Ia bertekad dalam hati. "Lihatlah nanti, suatu saat kalian akan merasakan betapa beratnya penderitaan yang aku alami selama ini!!!" Ucapnya dengan sungguh-sungguh walau ia sendiri tidak yakin.
Sampai mereka lulus sekolah, tidak ada satupun pria yang mendekati putri, karna isu perselingkuhanya saat itu telah menyebar keseluruh sekolah.
Tapi tidak apa-apa, karna ia lulus dengan nilai yang sangat baik, putri mendapat peringkat satu umum disekolahnya.
Hampir tiap hari putri menghabiskan waktu bersama Charlie, membuat charlie jatuh hati padanya, sampai dia menyatakan persaannya pada putri.
Namun putri menolaknya dengan lembut, karna selama ini ia hanya menggapnya sebagai kakak sendiri.
Charlie pun mengerti dengan penjelasan putri, dia tidak membenci ataupun dendam padanya.
Bahkan dia selalu melindungi putri selama ia SMA, dia selalu mengajak putri untuk berlatih bela diri.
Dan putri berhasil lulus dan mendapatkan sertifikat karate berkat bantuan dan ajaran dari charlie, ini demi melindunginya dari kejahatan ibu kota.
_
Semua itu terjadi beberapa tahun lalu.
Sekarang umur putri sudah menginjak 21 tahun.
Saat ini putri kuliah disalah satu universitas di paris, disini ia dikenal dengan nama Cheentya Lee.
'Lee' sendiri dari marga jordan, papanya, tapi setelah jordan menikah dengan ventya, ia menghilangkan nama marganya itu.
Diparis, ia biasa dipanggil dengan sebutan 'Nona Lee'.
Ia tinggal bersama keluarga mamanya, masih ada nenek kandungnya disini, dia sangat baik pada putri.
Ia sangat bersukur, masih bisa bertemu dengan keluarganya disini, ini semua berkat bantuan paman Alexander, ialah yang membantu menyelesaikan sekolah putri dijakarta, dan dia memberikan kesempatan bekerja diperusahaannya sambil menjalankaan sekolah sewaktu SMA dulu.
Putri juga kuliah diuniversitas yang sama dengan charlie, tidak lama lagi dia akan wisuda.
Selama ada charlie, putri tidak bisa bebas didekati oleh pria, karna charlie selalu mengawasinya.
_
Beberapa bulan kemudian.
Tibalah hari wisuda charlie. Paman alex datang keparis untuk menyaksikan wisuda anaknya itu, putri juga datang mengajak neneknya kekampus.
Putri sangat bahagia berkumpul dengan mereka, ia merasakan kembali kehangatan yg dulu pernah papa mamanya berikan padanya.
Wisuda itu berjalan lancar hingga selesai.
Putri dan yang lainya datang menghampiri charlie.
"Yeeeyy.. Selamat kak charlie udah lulus S1. doain semoga aku cepet nyusul ya..??" Ujar putri tersenyum memeluk tangan charlie.
"Iyaa putri.. Makasih ya..??" Charlie mengelus kepala putri.
"Sama-sama.. Ini hadiah untuk kakak..!!" Sebuah bucket bunga yang indah diberikan putri pada charlie.
"Makasih adiku sayang, setelah ini kamu berjuang sendiri ya, kakak udah mau pulang ke indonesia bareng papa besok lusa. Kamu yang rajin belajar nya." Timpalnya tersenyum.
"Oke.. Siipp.!! Jangan khawatir, pasti nilaiku lebih tinggi dari kakak."
"Heh.. Jangan sombong kamu ya..!! " Charlie menjentikan telunjuknya pada kening putri.
Mereka terlihat sangat bahagia, walau tidak utuh, tapi keluarga mereka begitu hangat.
Beberapa hari kemudian. Paman alex dan charlie hendak berangkat keindoniesia.
Putri mengantarnya sampai airport.
"Put. Paman sama charlie pulang dulu ya, kamu baik-baik disini, jaga diri, belajar yang rajin, paman akan slalu transfer uang sama kamu." Ujar paman alex sembari mengelus kepala putri.
"Ehh.. Nggak usah paman, sekarang aku udah dapat kerjaan, cukup lah untuk biaya kuliah dan makan minumku selama disini, lagian kan aku disini tinggal bersama nenek."
"Memangnya kamu kerja apa.?" Tanya paman alex.
"Aku belum lama sih bekerja disini, baru dua bulan, aku menjadi model, kebetulan saat aku di bar, aku bertemu dengan agensi majalah, dia tertarik padaku, dan mengajakku bekerja di perusahaanya." Jelas putri.
"Ohh begitu. Tapi walau gimana pun, paman tetap harus transfer kamu uang, terserah kamu mau apain tuh uang." Paman alex tetap bersikeras.
"Ya udah kalau paman maksa." Sahut putri terpaksa menerima.
"Pa, udah ada panggilan tuh, ayo kita naik." Cela charlie ditengah percakapan mereka.
"Put, paman berangkat ya."
"Baik paman,, heii kak charlie!! Jaga paman baik-baik ya." Teriak putri.
"Iyaa... Iya.. Bawel."
Setelah pesawat lepas landas, tiba-tiba putri mendengar suara yang ricuh.
"Tolong.. Tolong.. Ada copet.." Teriak seseorang dari kejauhan.
Mendengar teriakan wanita itu putri langsung sigap mengejar pencopet itu dan mendapatkanya, putri langsung memberi pelajaran pada pencopet itu dan mengambil kembali tas korban.
"Ini dek tas nya.. Lain kali hati-hati ya." Ujar putri menggunakan bahasa paris.
"Oh iya. Kamu kesini sama siapa,?" Tanya putri pada gadis itu.
"Aku disini menunggu kakaku datang, makasih ya kak sudah menolongku." Ujar gadis itu dengan senyuman kagum.
"Kakak kamu dimana?"
"Kakaku masih dipesawat, sebentar lagi sampai."
"Ohh.. Ternyata begitu.? Memangnya kakak kamu dari mana.?"
"Dia dari indonesia, dari jakarta." Jawab gadis tersebut.
"Ohh ya.?! Kak putri juga dari indonesia lohh." Putri langsung mengubah bahasa nya dengan bahasa indonesia.
"Kak putri juga dari jakarta.??"
"Iya.. Ohh iya, nama kamu siapa? Umur kamu berapa,?? apa kamu sekolah disini.?"
"Namaku kimberly, umurku tujuh belas tahun, aku kelas tiga SMA, aku sekolah disini sejak SMP. Disini aku tinggal bersama kakak, orang tuaku dijakarta. Tapi kakak sering bolak balik indonesia karna pekerjaannya." Jelas kimberly
"Ohh begitu.. Memang nya kakak kamu kerja apa.?" Tanya putri penasaran.
"Dia mempunyai perusahaan majalah terbesar diprancis dan indonesia. Dia selalu sibuk dengan kerjaannya."
"Wahh hebat sekali ya kakak kamu.?"
"Ngomong-ngomong, kak putri sangat cantik kayak orang korea, kakak cocok banget jadi model diperusahaan kakaku, kalau kak putri mau, aku bisa bujuk kakak biar dia mau nerima kak putri, dan juga sebagai terimakasihku karna kak putri tadi udah nolongin aku." Ujar kimberly tersenyum.
"Yahh.. Kak putri mau banget, tapi sayang sekali, kak putri udah jadi model dimajalah lain."
"Ohh.. Begitu..!! Apa nama perusahaan majalah nya?"
"Nama nya..."
Belum sempat ia mengatakanya, namun seseorang datang menghentikan obrolan mereka.
"Haiii sayang... Udah lama nunggu ya?"
"Hai kak,, gak terlalu lama kok.?" Sahut kimberly.
"Ehh.. Ini siapa,, temen baru kamu.??" Ujar kakak kim yang baru tiba itu.
"Bukan kak. Ini namanya kak putri, tadi dia yg nyelamatin tas aku dari copet.
Kak putri, kenalin nih kakakku nama nya steven jhonas.
"Ehh.. Nanti aja kenalan nya, sekarang kita pulang aja dulu." Cela steven pada adiknya.
"Oke deh. Tapi ajak kak putri juga ya kak, sebagai rasa terimakasihku, aku mau dia makan malem bareng kita."
"Iya. Terserah kamu aja, asal kamu seneng.
Heii kamu.!! Aku mau setuju makan malem bareng kamu karna permintaan adikku ya." Ucap steven pada putri.
"Iyaa.. Aku juga gak mau kalau bukan karna adikmu." Sahut putri cuek.
"Huhh.. Dasar!! Orang gak tau bertrimakasih."
"Yuk kak. Ikut kami." Kimberly menarik tangan putri
"Ehh.. Iya."
_
Setibanya dirumah steven. Putri terperangah.
"Wahh.. Rumah kalian besar sekali, mewah banget." Ujarnya bengong
"Ahh.. Biasa aja kak.!! Yuk masuk. Aku akan tunjukin kamarku sama kak putri.!"
"Heii kim, jangan terlalu percaya dengan orang yang baru kamu kenal." Ucap steven pada adiknya.
"Kakak apaan sih, kak putri itu orang baik, kalo gak, mana mungkin tadi dia nolongin aku.!! " Bantah kimberly.
"Yaa siapa tau aja kan dia merencanakan ini semua, biar dia bisa mendapat kentungan." Sahut stev.
"Udah.. Kalian jangan ribut lagi,, aku pulang aja kalau aku tidak diinginkan disini, lagian aku masih ada urusan besok." Cela putri sambil menghentikan pertengkaran mereka.
"Ehhh.. Jangan kak,! aku mau kita makan malam bareng, kali ini aja ya...
Biarin kak steven, jangan dengarkan dia, liat aja, aku gak akan tegur dia selama sebulan." Timpal kim cemberut.
"Ehh gak boleh gitu sayang.. Walau gimanapun dia kan kakak kamu.?"
"Udah.. Udah... Iya deh.. Kakak ngalah demi kamu." Ujar stev dengan menghela nafas.
"Dia boleh makan malem bareng kita, tapi besok dia harus pulang."
"Iya kak steve, makasih ya." Kim tersenyum lega.
Malam itu mereka makan malam bersama. Sehabis makan, putri dan kim berbaring dikamar hingga kim tertidur.
Saat kimberly terlelap, putri keluar dari kamarnya menuju koridor atas rumah steven. Dia memandangi langit yang begitu banyak bintang, putri menyadari bahwa didunia yang luas ini hatinya terasa sepi tanpa kehadiran orang tuanya.
"Papa... Mama...apa kalian bahagia diatas sana.? Putri sangat merindukan kalian, hiks..
Sudah berapa tahun putri tidak mengunjungi kalian, tapi kalian jangan khawatir, putri akan menjadi anak yang baik, putri akan membanggakan kalian, dan putri akan mengambil hak yang sebenarnya milik putri, putri akan membalaskan rasa sakit kalian.!!"
Air mata putri berlinang mengingat akan masa kecilnya yang penuh penderitaan itu.
Steven yang sedari tadi berada dibelakang putri, mendengar semua yang diucapkan putri.
Dia tidak menyangka bahwa gadis didepan nya ini mempunyai kisah yang menyedihkan. Dengan rasa penasaran, steven melangkah pelan menuju putri.
Ddrrtt.. Ddrrtt... Getaran dari ponsel putri menyadarkan lamunanya.
"Ehh telpon dari nenek?" Putri langsung menjawabnya.
"Hallo Lee.. Kamu dimana.?? Apa malam ini kamu tidak pulang.??."
"Hallo nek.. Maaf. Lee belum memberi kabar pada nenek. Lee tidak pulang malam ini, lee menginap dirumah teman. Besok lee akan pulang."
"Ohh ya sudah.. Kamu hati-hati disana ya."
"Iya nek.. Nenek tidurlah,, udah larut..! selamat malem nek.." Putri mengakhiri panggilanya.
Dari belakang, steven memakaikan jas nya pada putri.
"Heii.. Kalo terlalu lama disini, nanti kamu masuk angin loh.. Kenapa belum tidur?" Ucap steven pada putri.
"Emm.. Gak apa-apa, makasih atas perhatianmu.
hm.. Kok orang ini berubah ya, bukankah tadi siang begitu cuek?.
"Ya udah, masuk yuk, kalo kamu belum pengen tidur, kita ngobrol di ruang bacaku gimana.?" Tanya steven pada putri.
Steven yang awalnya merasa tidak senang dengan putri, tiba-tiba berubah sikap saat mendengar cerita singkat putri tadi.
Mereka berdua berjalan menuju keruang baca milik steven.
"Stev, kok kamu mau ngajak aku ngobrol? bukanya tadi siang kamu gak suka sama aku ya.?"
"Ya,, itukan tadi.. Tapi sekarang udah nggak, saat aku mendengar semua yang kau katakan diatas tadi." Sahut stev.
"Haah...!! Jadi tadi kamu membuntutiku ya?"
"Siapa yang membuntutimu.?? Ini rumah ku, jadi aku bebas mau kemana saja."
"Emm.. Iya sih.." Jawab putri dengan menundukan kepala.
"Put. Kenapa kamu dipanggil lee sama nenek kamu.??"
"Iya.. Disini aku dikenal dengan nama Cheentya Lee. Nama asliku cheentya putri, lee itu dari marganya papa, karna papa orang korea."
"Ohh begitu, Put, apa kamu mau menceritakan masalalumu padaku.?? Aku sangat penasaran.!! Tapi kamu tenang aja, percaya padaku, aku akan merahasiakannya."
"Memangnya kenapa aku harus cerita sama kamu.? " Ujar putri cuek.
"Yahh.. Aku gak maksa sih, tapi aku beneran penasaran."
"Iya deh.. Aku ceritain semuuuaaanya.."
Putri mulai menceritakan semua kejadian yang dialaminya beberaa tahun yang lalu itu sampai selesai.
"Yahh.. Begitulah ceritanya, aku bukanlah orang yang seberuntung kamu, bisa menikmati hidup dengan bahagia mengatur semuanya sesuai keinginan."
"Semua orang pasti mempunya masalahnya sendiri, kita tidak bisa mengetahuinya hanya dengan melihat luarnya saja. Walau aku seperti ini, tapi aku juga banyak tanggung jawab. Aku harus menghidupi mamaku dan adiku."
"Stev ? Aku boleh nanya gak.??"
"Silahkan.!!"
"Kalo boleh aku tau, papa kamu masih ada.?"
"Hemm.. Papa udah meninggal dua tahun yang lalu. Dia meninggal karna stroke." Jawab stev tertunduk.
"Emm.. Maaf ya, aku mengingatkanmu pada papamu."
"Gak apa-apa, aku lebih lega kalo aku mengeluarkan isi hatiku,"
"Ngomong-ngomong, papa kamu sudah lama ya sakitnya.?"
"Belum lama sih. Itu semua berawal karna papa dulu selingkuh, dia menghianati mama, aku sangat benci pada papa saat itu, karna mama sangat sakit hati padanya.
Sesekali papa mengajak selingkuhannya kerumah dengan anak gadis nya untuk meminta restu dari mama, papa ingin menikahi wanita itu, api mama tidak merestuinya,
Mereka memang tidak menikah, tapi hampir tiap hari mereka bersama, itu membuat mama makin drop dan mama jatuh sakit.",
"Tapi tidak lama kemudian, selingkuhan papa itu juga menghianatinya, tante itu selingkuh dengan orang lain yang lebih kaya dari papa, alasanya karna papa tidak bisa menikahinya. Maka diapun berpaling dari papa.",
"Melihat kejadian itu, papa langsung pingsan, saat dia bangun, dia sudah tidak bisa bicara ataupun bergerak, aku gak tau harus sedih atau senang melihat papa kayak gitu, mungkun itulah hukuman dari tuhan untuk papa.
Mama sangat sedih melihat papa dengan keadaan begitu, walaupun hatinya masih terasa sakit, tapi mama merawat papa dengan sepenuh hati ",
"Dari situlah aku bertekad untuk membalas wanita yang sudah menghancurkan kehangatan keluarga ku." Jelas steven dengan penuh amarah.
"Hiks... Hiks.. " Putri menangis tersedu mendengar cerita dari steven.
"Loh.. Put.. Kamu kok nangis.?" Tanya stev heran.
"Aku gak apa-apa, aku hanya ngerasa cerita kita hampir sama, aku salut pada mama kamu dia sangat baik, andai saja dia disini aku pasti akan memeluknya, dia mengingatkanku pada mamaku."
Melihat putri yang bersedih, steven mendekapnya.
"Put.. Sabar ya, aku tau kok apa yang kamu rasakan, aku akan membantu kamu untuk membalaskan orang-orang yang sudah menyakiti kamu." Ucap steven pada putri sambil mengelus rambutnya dengan lembut.
Dengan cepat putri mendorong stev. "Tidak harus peluk juga kan?"
"Oh, maaf, tadi aku hanya berempati padamu, karna aku mengerti dengan perasaanmu. kamu gak apa-apa?." Ujar stev menatap putri.
"Ya, aku baik-baik saja. terimakasih."
Mereka berdua sama-sama menatap bintang, merasakan ada kesamaan diantara keduanya, terkadang juga mereka saling melirik.
•••
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Arie Chrisdiana
jgn2 wanita selingkuhannya papanya steven sm dg selingkuhannya papanya putri 🤔🤔🤔🤔
2023-03-05
0
Afdal Robert
Thor lagi di kejar
2022-04-17
0
novili alfa
sejak part2 sebelumnya kog kata "cela" ini agak ganggu ya? bukannya yg bener "sela"? kl cela itu artinya hina gasi? 🙄
2022-03-22
0