DI DUNIA LAIN DENGAN SISTEM ANALISIS MONSTER
Myro Aras saat ini duduk dengan baik di kelasnya dan memperhatikan guru pria yang mengajar di depan kelas saat ini. Myro saat ini adalah seorang murid SMA kelas 3 dan sebentar lagi akan lulus dari sekolah lalu mencari pekerjaan.
Myro tidak memiliki bakat khusus atau apapun dan hanya seorang murid sekolahan. Sehingga ia saat ini selalu bingung tentang masa depan yang akan ia pilih. Saat guru masih sibuk mengajar di kelas, tiba-tiba sebuah cahaya putih terang segera menutupi seluruh ruang kelas tersebut.
"Apa yang terjadi?", kata seorang murid yang saat ini menutup matanya karena cahaya putih didepan kelas saat ini terlalu terang.
"Siapa yang menghidupkan senter? Apakah perlu melakukan hal seperti ini untuk menganggu pelajaran?", kata seorang murid lainnya yang berpikir bahwa cahaya putih tersebut mungkin saja adalah sebuah lampu yang sangat terang.
"Apa yang sebenarnya terjadi?", pikir Myro.
Saat para murid masih dipenuhi pertanyaan, mereka semua tiba-tiba merasa seluruh tubuh mereka mulai terbang dan kesadaran merekapun menghilang.
Tidak diketahui berapa lama waktu berlalu,
Myro mulai membuka matanya perlahan-lahan. Saat ini Myro melihat langit-langit bangunan yang sangat aneh. Tiba-tiba Myro segera duduk dengan cepat dan terkejut karena menyadari bahwa ia seharusnya berada di kelas, kenapa ia sekarang berada di tempat aneh ini.
Myro segera mulai melihat ke sekitar dan melihat teman-teman sekelasnya berada disekitarnya. Beberapa dari mereka seperti Myro, mereka sudah terbangun. Lalu beberapa murid lainnya saat ini masih tertidur.
Ruangan ini sangat aneh. Tembok-tembok ruangan ini dibuat dari batu berwarna hitam. Hanya ada sebuah pintu di ruangan ini tapi pintu tersebut terbuat dari besi.
Seorang murid laki-laki yang memiliki tubuh yang cukup berotot bernama Ouki dan merupakan seorang atlet sekolah segera berdiri dan melihat pintu tersebut. Ia mencoba untuk memukul pintu tersebut, tapi tidak peduli seberapa keras ia memukul pintu tersebut sama sekali tidak bergerak dan masih tertutup rapat.
"Apakah ada orang disana? Hei..... Kami terpenjara disini, apakah ada orang disana yang bisa menolong kami?", teriak Ouki dengan terus-menerus mengetuk pintu tersebut dengan keras.
Para murid yang lain hanya diam dan duduk melihat tindakan yang dilakukan Ouki. Seorang murid pria dengan wajah yang tampan dan senyum yang lembut segera berkata "Jangan berteriak-teriak, Ouki. Saat ini kita tidak boleh khawatir dan menunggu seseorang datang membukakan pintu untuk kita. Melihat dari tempat disekitar kita, nampaknya kita berada disebuah ruangan di suatu bangunan. Jadi pasti ada orang yang akan datang kesini nanti".
Pria tampan ini adalah Mats yang merupakan pria tertampan di kelas, tidak, mungkin di seluruh sekolah. Ia juga sangat pintar dan mendapatkan nilai yang tinggi setiap ujian.
"Apa yang dikatakan Mats itu benar", seorang pria yang merupakan guru yang mengajar di kelas sebelumya segera berkata lagi "Kita saat ini mungkin saja ditangkap oleh suatu kelompok penjahat jadi kita tidak boleh panik dan menunggu sampai bantuan tiba".
"Memang benar", kata Mats lalu berkata lagi "Kita disini seperti berada dipenjara. Bahkan pintu yang menahan kita terbuat dari besi. Nampaknya mereka benar-benar takut kita akan melarikan diri".
Walaupun guru memberitahu mereka untuk tidak panik, tapi beberapa murid saat ini merasa sedikit panik. Lagipula mereka kemungkinan ditangkap oleh suatu kelompok penjahat dan dipenjara. Bagaimana mungkin mereka yang hanya seorang murid tidak khawatir menghadapi keadaan seperti ini?
Saat seluruh murid sudah mulai sadar, suara langkah kaki yang mendekat mulai terdengar. Pintu besi ruangan tersebut mulai terbuka perlahan-lahan. Saat melihat orang yang membuka pintu tersebut, seluruh murid dan guru segera menjadi terkejut. Karena orang yang membuka pintu tersebut adalah beberapa pria yang memakai baju zirah besi dan membawa pedang atau tombak.
Apa yang terjadi? Apakah kita sedang berada di sebuah film? Itulah pikiran semua orang di ruangan tersebut.
Seorang prajurit segera maju dan tersenyum dengan ramah lalu berkata "Kami menyambut kalian yang sudah datang kesini, para pahlawan".
Setelah diam sebentar, murid-murid tersebut segera menjadi terkejut "Apa? Pahlawan? Kita menjadi pahlawan?".
"Akhirnya! Akhirnya aku ke dunia lain! Akhirnya aku bisa menjadi pahlawan di dunia lain", teriak seorang murid.
"Apakah kita sedang berada di suatu film? Dimana kameranya?", teriak seorang murid yang lain.
"Kalian semua diam!", teriak guru pria tersebut.
Semua murid segera menjadi diam setelah mendengarkan teriakan guru mereka. Lagipula mereka masih sangat menghormati guru mereka.
guru pria tersebut segera mendatangi para prajurit itu dengan tersenyum dan berkata "Halo para prajurit, kami adalah guru dan para murid dari....."
Prajurit tersebut segera mengangkat tangannya sehingga guru pria tersebut berhenti berbicara. Prajurit itu melihat guru pria ini dan berkata "Tidak peduli siapa kalian sebelumnya, tapi sekarang kalian adalah pahlawan dari dunia ini. Kami saat ini akan membawa kalian menemui raja. Kalian harus bersikap sopan saat melihat raja".
Setelah itu, lebih banyak para prajurit yang datang ke ruangan tersebut. Mereka segera membawa para murid dan guru tersebut untuk menemui raja dengan ramah. Menurut para prajurit, sebelumnya mereka berada di ruang bawah tanah istana. Ruang tersebut sudah digunakan oleh kerajaan untuk memanggil pahlawan selama ratusan tahun.
Jadi mereka tidak perlu waktu lama untuk sampai di ruang tahta raja karena mereka sudah berada di istana. Para murid dan guru tersebut sudah tiba di depan sebuah pintu yang sangat besar. Pintu tersebut memiliki ukiran-ukiran yang nampaknya terbuat dari emas dan permata.
Seorang prajurit yang memimpin mereka kesini segera berkata dengan tersenyum "Setelah kalian melewati pintu ini maka kalian tidak boleh mengangkat kepala kalian. Jika raja memberikan izin maka kalian boleh mengangkat kepala kalian dan melihat wajah raja. Lalu aku akan memimpin kalian kedepan raja. Di saat aku berlutut didepan raja maka kalian harus berlutut juga. Kalian mengerti? Mungkin di dunia kalian, kalian tidak pernah melakukan hal seperti ini. Tapi, di dunia ini kalian harus menghormati raja".
Guru pria dan para murid tersebut mengangguk. Lalu, pintu besar tersebut segera dibuka. Prajurit itu segera melangkah melewati pintu tersebut dan tiba di ruang tahta. Para murid dan guru pria segera menundukkan kepala mereka dan tidak berani melihat ke atas. Myro juga menundukkan kepalanya, lagipula di film yang pernah Myro tonton bahwa jika seseorang secara sembarangan mengangkat kepala mereka tanpa izin dari raja maka mereka bisa dihukum mati.
Di samping ruang tahta ini terdapat berbagai orang dengan pakaian mewah atau zirah besi yang terlihat kuat. Mungkin lebih tepatnya di sebelah kanan adalah orang-orang dengan baju mewah yang nampaknya adalah bangsawan. Di sebelah kiri adalah orang-orang dengan zirah besi dan terlihat sangat kuat yang nampaknya merupakan para jendral kerajaan ini.
Setelah sekitar 10 meter didepan raja, prajurit tersebut segera berlutut. Awalnya, guru pria dan para murid itu sama sekali tidak siap. Tapi, setelah beberapa saat melihat prajurit tersebut berlutut maka mereka juga segera berlutut.
Prajurit tersebut segera berteriak "Saya sudah membawa para pahlawan sesuai dengan perkataan yang mulia".
"Baik, kalian bisa mengangkat kepala kalian", teriak yang sangat kuat segera terdengar didepan mereka.
Saat para murid dan guru pria akan mengangkat kepala mereka, raja berbicara lagi "Kami menyambut kedatangan kalian, para pahlawan!".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 405 Episodes
Comments
Adin Din
heran dimana novel yg di dunia lain knp harus pahlawan memberi hormat, pdahal si raja membutuh kan kekuatan pahlawan knp dia harus dihormati ?
2024-10-19
0
Faatikhuddin_LD
ouki... jadi teringat kingdom
2024-05-02
0
★OYEN DRAGON�☑️
der
2023-07-22
2