DI DUNIA LAIN DENGAN SISTEM ANALISIS MONSTER

BAB 9 : KOTA LABIRIN

Myro dan Frize saat ini berjalan kaki menuju ke kota terdekat untuk mencari kereta kuda. Frize menyarankan Myro untuk membuang kereta yang diberikan istana karena kereta kuda istana berbeda dengan kereta kuda lainnya.

Lagipula kereta kuda istana sangat mewah dan terdapat lambang kerajaan di atasnya jadi mereka meninggalkan kereta kuda tersebut bersama dengan mayat prajurit senior sebelumnya agar terlihat seperti diserang oleh monster sehingga walaupun ditemukan oleh pihak kerajaan maka mereka akan berpikir bahwa Myro dan Frize mungkin sudah mati juga dibawa oleh monster sebagai makanan mereka.

Setelah sampai di kota terdekat, mereka menghabiskan 5 koin perak untuk membeli sebuah kereta kuda baru. Frize membayar kereta kuda tersebut karena Myro hanya memiliki koin emas. Sang penjual kereta kuda tidak bisa memberikan uang kembalian untuk koin perak milik Nyro. Kota ini tidak terlalu besar atau bisa dibilang cukup kecil. Bahkan tembok kota hanya terbuat dari kayu yang sangat mudah dihancurkan oleh monster. Frize juga tidak memperbolehkan Myro membawa raja singa di perjalanan karena hal tersebut akan terlalu menarik perhatian. Apalagi kota ini sangat dekat dengan ibukota kerajaan.

Untungnya, kemampuan Myro juga menyediakan penyimpanan dimensi untuk monster yang dibuat. Tapi, penyimpanan dimensi tersebut hanya bisa menyimpan 10 monster dan membutuhkan sebuah koin emas untuk membuka 5 tempat tambahan lagi di penyimpanan dimensi. Lalu, harga penyimpanan dimensi juga akan semakin meningkat di pembelian selanjutnya.

Myro menyimpan para raja singa dan singa di penyimpanan dimensi tersebut sehingga hanya memiliki sebuah ruang kosong lagi. Lalu setelah mendapatkan kereta kuda, mereka tidak berlama-lama lagi dan segera berangkat lagi. Bagaimanapun kota ini sangat dekat dengan ibukota dan terlalu berisiko untuk tinggal lama disini karena orang-orang kerajaan memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk menemukan mereka disini.

Frize menyarankan untuk pergi ke Kota Labirin. Kota labirin cukup jauh dari ibukota, menurut Frize mereka membutuhkan waktu 5 hari untuk sampai di Kota Labirin. Alasan Frize memilih kota labirin adalah karena kota labirin merupakan kota bagi para petualang di guild dan tidak terikat dengan kerajaan manapun. Apalagi kota petualang sangatlah besar dan ada ribuan petualang yang memakai jubah karena pekerjaan pengintai, pencuri dan penyihir sering memakai jubah jadi Myro tidak akan menjadi aneh jika memakai jubah disana.

Di Kota Labirin, Myro juga bisa memakai para raja singa dan singa di jalan di kota tersebut. Lagipula di kota labirin juga terdapat banyak penjinak monster yang membawa monster mereka di jalan-jalan di Kota Labirin. Barang-barang di kota labirin juga cukup murah, bahkan menurut Frize dengan sebuah koin emas maka sudah bisa membeli rumah yang cukup kecil di Kota Labirin. Makanan disana dan senjata serta baju besi juga cukup murah karena para petualang sangat terkenal dengan uang mereka yang sedikit.

Tapi, tidak semua petualang memiliki sedikit uang. Lagipula petualang juga dibagi berdasarkan kelasnya yaitu dari H sampai SSS dan petualang H adalah yang terlemah. Petualang di peringkat C sudah bisa menjadi cukup kaya. Lagipula sangat sedikit petualang yang bisa berada diatas peringkat C.

Oleh karena itu, Myro juga setuju untuk pergi ke kota labirin setelah mendengar alasan Frize.

Perjalanan merekapun dimulai. Selama pagi dan siang hari mereka akan menaiki kereta. Myro membiarkan para singa menjaga kereta saat mereka cukup jauh dari kota. Lalu, pada malam harinya mereka akan beristirahat di penginapan yang ada di kota.

Myro melihat kota-kota di dunia ini yang sangat jauh dengan bumi tempat Myro sebelumnya. Kota-kota disini memiliki tembok kota yang menutupinya dan banyak pejalan kaki yang ada di jalan. Jika seseorang cukup kaya maka mereka akan memakai kereta kuda seperti Myro yang sekarang.

Makan di dunia ini masih sangat mudah. Di penginapan ini hanya ada sebuah roti dan sup untuk makan. Myro bertanya ke Frize sebelumya masalah nasi di dunia ini. Tapi, Frize menjawab bahwa nasi tidak ada di kerajaan ini. Keadaan cuaca di kerajaan ini tidak cocok untuk pertumbuhan padi jadi hanya kerajaan manusia di selatan yang menanam padi.

Myro hanya bisa tersenyum pahit mendengarkan hal tersebut. Lalu, mereka segera kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Keesokan harinya, mereka kembali berangkat lagi. Tapi kali ini mereka segera berhenti berangkat pada siang hari karena mereka hanya bisa menaiki kapal untuk melewati laut didepan dan setelah itu mereka akan tiba di Kota Labirin.

Myro melihat dari kereta kuda sebuah tembok kota yang sangat tinggi dan terlihat kuat. Bahkan Myro bisa melihat beberapa meriam yang cukup besar terletak dengan dingin di tembok kota. Melihat Myro yang terkejut dengan kota ini, Frize tersenyum dan berkata "Tuan, ini adalah Kota Piros dan merupakan kota paling kaya di Kerajaan Pengetahuan. Kota ini juga terkenal sebagai kota perdagangan karena kota ini sangat dekat dengan laut dan darat yang sangat cocok untuk perdagangan baik itu melalui kapal ataupun karavan pedagang di darat. Kota ini juga memiliki banyak pedagang".

Myro mengangguk mendengarkan hal tersebut.

"Kota perdagangan ya?", kata Myro sambil melihat kota yang terlihat sangat besar ini.

Kereta kuda mereka segera sampai di gerbang kota. Setelah Frize membayar beberapa uang pajak, mereka terus bergerak maju mencari tempat penginapan. Frize mencari penginapan yang terlihat cukup tua dan saat melihat Myro yang menatap dengan aneh penginapan ini, Frize tersenyum pahit dan berkata "Tuan, tinggal di kota perdagangan ini sangat mahal. Di penginapan yang cukup baik maka dibutuhkan 50 koin perak untuk sebuah kamar semalam. Kita membutuhkan 2 kamar dan harus memakai sebuah koin emas untuk semalam".

"Jadi lebih baik tinggal di penginapan seperti ini. Semalam hanya membutuhkan 5 koin perak dan untuk kita jadi membutuhkan 10 koin perak yang jauh lebih murah".

Mendengar itu, Myro mengangguk dan menghela nafas. Saat ini Myro benar-benar merasa memiliki sangat sedikit uang. Dengan sebuah koin emas untuk menginap semalam di kota pedagang ini maka Myro dapat membeli sebuah rumah berukuran kecil di Kota Labirin. Perbedaan harga yang sangat jauh.

Jadi Myro tidak pilih-pilih lagi dan beristirahat di kamar ini.

Setelah hari mendekati pagi, Myro dan Frize menunggu di pelabuhan untuk kapal mereka. Kereta kuda Frize sebelumnya sudah dijual seharga 35 koin perak yang mengejutkan Myro karena harga tersebut sangat mahal daripada harga 5 koin perak saat Frize membelinya. Frize hanya berkata kepada Myro bahwa itu adalah perbedaan harga. Jika kereta kuda tersebut dijual di kota lain maka harganya pasti dibawah 10 koin perak. Tapi, di kota perdagangan ini semua harga barang akan menjadi naik sehingga akan sangat menguntungkan menjual barang disini.

Tapi banyak orang tidak melakukan perdagangan menguntungkan itu disini. Kenapa? Karena harga semua barang disini sangat mahal. Mereka mungkin bisa menjual beberapa barang disini lalu untuk masalah tempat tinggal dan makanan di kota perdagangan ini maka mereka harus membayar mahal juga yang sama dengan keuntungan mereka menjual barang sebelumnya. Jadi, hanya pedagang yang benar-benar kaya akan berani membuka toko di kota perdagangan ini.

Sebuah kapal segera berhenti di pelabuhan. Myro dan Frize bersama beberapa orang lainnya yang membawa senjata atau baju besi segera menaiki kapal itu. Mereka sama seperti Myro yang berencana pergi ke Kota Labirin.

Kapal mulai perlahan-lahan berangkat dan pergi dari pelabuhan. Melihat pelabuhan yang semakin menjauh, Myro menghela nafas dan berpikir akhirnya ia pergi dari Kerajaan Pengetahuan. Tapi ia pasti akan kembali nanti dan mengejutkan orang-orang di kerajaan ini dan membalas tindakan mereka sebelumnya yang berencana untuk membuang Myro ke Labirin Abyss.