Barbarian Duke Daughter
Satu pasukan kecil dengan jubah tudung yang terdiri dari sebelas kesatria dan satu pimpinan tampak menyelinap diantara semak belukar dan pepohonan tinggi besar, sebelas kesatria khusus yang ahli berpedang mengintai sebuah aktifitas segerembolan kawanan perampok yang meresahkan di kawasan perbatasan desa. Perampok yang selalu menargetkan para pedagang dan bangsawan-bangsawan kecil yang melintas menuju ibukota.
Seorang pemimpin pasukan dengan jeli mengintai keadaan lalu memberi aba-aba dengan mengayunkan tangan ke depan menyuruh salah satu kesatrianya untuk maju lebih dekat ke area dimana para perampok itu berada, untuk mengamati situasi. Dengan sigap salah satu kesatria bergerak dengan cepat tanpa menimbulkan suara bergerak mendekat, mengamati situasi sekitar. Dan tampak para perampok lengah dengan berpesta minuman, pesta atas keberhasilan mereka dalam merampas harta benda para pedagang dan bangsawan kecil. Itu terlihat dari peti-peti yang tergelatak, bahan-bahan pokok yang akan diperjual-belikan oleh para pedagang menumpuk dalam kereta tak jauh dari mereka. Melihat situasi para perampok yang lengah karena terhanyut dalam pesta minuman, seorang kesatria memberi isyarat bahwa kondisi sangat kondusif untuk melakukan penyerangan.
Tak membuang waktu, si pemimpin kembali memberi isyarat dengan ayunan tangan.
"Habisi mereka semua!" perintahnya.
Para kesatria yang sedari tadi mengintai langsung melancarkan serangan. Para perampok yang terkejut dengan serangan dadakan tampak kocar-kacir, beberapa dengan mudah ditumbangkan karena tidak adanya persiapan dalam serangan dadakan. Pergelutan terjadi, tampak percikan api yang keluar dari tiap gesekan pedang yang beradu dan tak perlu memakan waktu lama para kesatria menumbangkan para kawanan perampok tanpa ampun. Mayat para perampok tergeletak dengan darah dimana-mana.
"Eksekusi telah dilakukan, menunggu perintah selanjutnya!" ucap tegas salah satu kesatria dengan setengah membungkuk tanda hormat.
"Bawa semua hasil rampokan mereka... " perintahnya.
"Sebarkan kabar pada masyarakat luas bahwa misi pasukan khusus kesatria Duke dalam pengeksekusian para perampok telah berhasil. Dan ingat, sebarkan juga kalau misi pemberantasan para perampok ini adalah atas perintah ayah!" lanjutnya lagi seraya melangkah pergi.
"Siap laksanakan, Nona Clarisa!"
Ya. Pemimpin pengeksekusian para perampok dikomando langsung oleh putri Duke Albert Lyon Watson, yaitu Clarisa Joanna Lyon Watson. Pengeksekusian ini bukan pertama kali tapi telah dilakukan beberapa kali dalam beberapa periode dengan melakukan penyelidikan dan investigasi secara tertutup. Bukan tanpa sebab di Duchy Lyon, wilayah kekuasaan ayahnya terdapat banyak sekali kawanan perampok. Dan hal ini terjadi sekitar tiga tahun yang lalu ketika wilayah duchy Lyon mengalami musibah beruntun, hujan lebat sehingga membuat bendungan yang menopang air bah roboh, para petani mengalami gagal panen karena ladang yang terendam sehingga para petani merugi, terhambatnya pemasokan bahan dan bibit karena pemblokiran sepihak bangsawan lain, permainan barang pokok yang dilakukan bangsawan kelas atas dengan menaikan harga seenaknya, serta kesimpangan ekonomi menyebabkan banyak warga menjadi miskin. Bangsawan-bangsawan kecil yang dengan seenaknya mengambil keuntungan dari rakyat kecil, mempekerjakan dengan upah sangat kecil. Ditambah pemerintah pusat mengabaikan semua kejadian yang terjadi di wilayah Duchy Lyon dengan tidak memberikan bantuan apapun. Karena ketidakstabilan politik dan ekonomi di wilayah Duchy Lyon itulah para pemberontak merajalela. Berbagai jenis perampok terbentuk menjadi kawanan besar yang meresahkan.
Melihat keadaan Duchy yang seperti itu ayah Clarisa bukannya diam berpangku tangan, tapi karena adanya perseteruan politik yang melibatkan pangeran Putra Mahkota sehingga Duke Albert tidak bisa maksimal dalam pembenahan wilayahnya. Bukan itu saja Duke Albert meyakini adanya pihak tersembunyi yang ingin meruntuhkan kekuasaannya. Pihak-pihak yang bertentangan dengan politik Duke Albert. Meskipun Duke Albert sudah meyakini pihak mana saja yang berusaha meruntuhkan kekuasaannya namun ia tidak punya kuasa untuk melawan dengan kondisinya yang tidak stabil.
Kenapa Putra Mahkota kemungkinan terlibat? itu terlihat dari sikapnya yang abai terhadap permasalahan yang terjadi di Duchy Lyon. Karena dendam? Bisa jadi! Duke Albert sempat membelot dalam dukungannya terhadap putra mahkota kepada pangeran kedua. Dan itu disampaikan pada yang mulia Kaisar dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Hingga membuat Kaisar goyah dalam penentuan tahta mahkota.
Karena dianggap telah berkhianat dalam memberikan dukungan, putra mahkota berusaha untuk memberi pelajaran pada Duke Albert, yaitu dengan menutup mata dan telinga atas apa yang terjadi di wilayah Duchy Lyon. Sekalipun bahwa putri dari Duke Albert yaitu Clarisa adalah tunangannya sendiri.
Di tahun ketiga terjadinya musibah beruntun, Clarisa sempat jatuh sakit dan tak sadarkan diri selama sebulan lamanya. Entah sakit apa, karena semua dokter yang memeriksa tidak menemukan penyakit yang dideritanya. Clarissa seolah bak putri tidur yang sedang menunggu pangerannya untuk terbangun, apalagi rumor yang beredar bahwa Putri Clarisa tengah diterpa sihir yang membuatnya tidur dalam waktu lama. Namun tiba-tiba, setelah satu bulan lamanya, keajaiban datang, Clarissa tersadar dari tidur panjangnya. Clarissa yang tersadar tidak ada perubahan apapun dari dirinya secara fisik, kecuali karakternya. Karena Clarissa yang terbangun seolah menjadi orang baru dan asing bagi seluruh penghuni mansionnya. Bahkan oleh ayahnya sendiri. Sifat putri Duke satu-satunya yang biasanya selalu bersikap manja dan lemah serta terkadang semena-mena dengan emosi yang tidak stabil, mendadak menjadi putri bar-bar yang seenaknya. Dan dengan perubahan karakternya itu, putri Clarissa membenahi berbagai hal sektoral wilayah ayahnya. Dengan pemberantasan para perampok, pembenahan wilayah serta berbagai rencana lainnya. Dan salah satu dari banyak rencana putri Clarissa adalah membuat perhitungan pada Putra Mahkota yang merupakan tunangannya sendiri karena dengan kejam dan dingin membiarkan wilayah ayahnya terpuruk tanpa bantuan apapun, dan membiarkan berbagai pihak yang bertentangan dengan ayahnya menyerang habis-habisan. Oleh disebabkan dendam pribadi. Tindakan Putra Mahkota yang mengabaikan Duke Albert serta merta membuka kesempatan pada pihak-pihak yang ingin meruntuhkan kekuasaan Duke, dari berbagai sektoral.
"Sepertinya aku harus sedikit memberi pelajaran pada tunanganku tercinta. Putra Mahkota Riel." guman Clarissa.
"Pelajaran seperti apa, ya yang harus diberikan pada murid nakal? membuatnya bertekuk meminta ampun? Atau membuatnya jatuh cinta pada pesona Nona Clarissa ini?"
Andai semua orang tahu bahwa, jiwa yang berada pada diri Clarissa bukanlah jiwa Clarissa yang manja dan lemah, tetapi jiwa yang merasukinya adalah jiwa orang milenial abad 21. Seorang tentara militer yang bar-bar dan seenaknya. Seorang dengan jiwa patriot yang tidak akan tinggal diam untuk hal yang semena-mena. Tapi cukup Clarissa seorang saja yang tahu, dan cukup dengan berbekal pengetahuan di dunianya menjadi bekal untuk perubahan wilayah Duchy yang semrawut. Clarissa percaya kalau wilayahnya akan kembali berjaya sehingga tidak ada bangsawan manapun yang akan meremehkan kekuatan Duke Lyon Watson, kekasiran sekalipun. Terutama Pangeran Putra Mahkota. Tunangannya sendiri.
Clarissa melangkah menuju ruang kerja ayahnya, dengan rasa percaya diri yang tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
kunel
hmm....menarik awal yang bagus
2022-06-13
0
Xavera Zemira Ziram
semangat kak
2021-06-26
0
Adelia
thor
2021-03-20
2