Chapter 4 : Strategi (2)

Benar-benar banyak hal yang harus aku lakukan ditengah kondisi krisis seperti ini. Laporan yang diserahkan Tuan Keanu pun aku pilah sesuai tingkat urgensinya untuk dilakukan tindakan, selebihnya aku tunda dahulu. Dan salah satu hal urgensi lainnya adalah membentuk tim kesatria khusus dalam pemberantasan perampok. Untuk itu langkah kakiku dengan sendirinya sudah berdiri di markas para kesatria kediaman Duchy Lyon.

Untuk sesaat sisi kewanitaanku pun timbul ketika disuguhi badan-badan tinggi kekar para kesatria, dan dengan wajah yang terbilang tampan. Ah, hatiku sedikit merutuk kalau mengingat partner prajurit di duniaku dulu tidak ada wajah-wajah seperti kesatria disini.

“Selamat datang, Nona!” sapa semua kesatria serentak.

Aku hanya mengangguk menganggapi.

“Mereka adalah kesatria-kesatria pilihan sesuai permintaan Nona. Ada sekitar 100 kesatria dengan keahlian yang tidak perlu Nona ragukan kehebatannya.” Ujar Tuan Aston selaku komandan tertinggi kesatria menjelaskan.

Aku kembali mengangguk. Kalau melihat laporan, jumlah para kesatria yang tersebar di berbagai daerah sekitar dua puluh ribu, jumlah yang bisa dikatakan pas-pasan untuk menjaga keamanan suatu wilayah. Dan jumlah kesatria yang berada di kediaman Lyon sendiri sekitar lima ribu dengan kesatria unggulan semua berada di Duchy Lyon.

“Baiklah. Terima kasih untuk semua sudah menjadi garda terdepan dan loyalti dalam keamanan Duchy Lyon selama ini. Kedepannya aku akan berusaha memperbaiki semua hal untuk mendukung kenyamanan dan kesejahteraan semua kesatria Lyon sebagai bentuk apresiasi kesetiaan kalian semua.”

Mendengar ucapanku para kesatria sedikit gaduh. Bukan tanpa sebab, rumor yang mengatakan tentang perubahan sikapku di kediaman Lyon tersebar, julukan putri manja dan lemah serta semena-mena yang bahkan tidak pernah menginjakan kaki di markas para kesatria hilang dan berganti dengan beredarnya rumor menjadi putri yang tegas dan cerdas. Jujur saja, aku malu mendengar rumor seperti itu. Aku malah nyaman kalau ada yang bilang aku cukup bar-bar untuk segala tindakanku. Karena kenyataannya aku cukup bar-bar untuk setiap tindakanku yang membuat komandan batalion di duniaku dulu sangat kewalahan. Mungkin kalau bukan aku yang seorang cucu Mayor Jendral dan ayah yang seorang politikus, bisa jadi aku akan berakhir pada sebuah pemecatan secara tidak hormat. Terima kasih ayah dan kakek, aku terlahir dari gen yang hebat.

“Diam kalian semua! Sungguh lancang sikap kalian di hadapan Nona!” bentak Tuan Aston, marah. Semua kesatria seketika terdiam.

“Mohon maafkan kelancangan kami, Nona!” ujar para kesatria seraya membungkuk hormat.

“Tidak apa-apa, angkat kepala kalian.”

ujarku cepat.

“Aku akan langsung bicara ke inti rencana. Kalian akan aku bentuk menjadi beberapa tim dalam pengeksekusian para perampok yang tersebar di berbagai wilayah Lyon. Satu tim terdiri dari sepuluh kesatria dan tiap satu tim akan ada tim investigasi yang akan memberi informasi keberadaan tiap-tiap perampok, lalu lakukan eksekusi. Adanya tim investigasi untuk memudahkan dan mempercepat kalian dalam pengeksekusian sesuai pentunjuk. Tiap tim akan ada satu pimpinan yang akan mengkomando setiap instruksi.” Ujarku lantang.

Dan seperti deja vu, aku kembali melihat ekspresi-ekspresi keterkejutan orang-orang. Bengong tanpa berkata-kata. Ekspresi yang membuat aku sedikit kesal. ‘Ah aku tahu kalian kagum dengan cara berpikirku, tapi tolong kontrol wajah-wajah kalian, dong. Wajah kalian ngeselin.’ Untuk kedua kalinya batinku berteriak karena sebuah ekspresi wajah.

“Misi ini harus tuntas dalam dua bulan, jadi tolong bekerja keraslah. Dan khusus satu tim dengan sebelas orang akan langsung dikomando olehku. Aku akan ikut terjun dengan kalian.”

Para kesatria kembali gaduh dengan ucapanku, kaget. Dan yang terlihat sangat kaget ialah Tuan Keanu dan Tuan Aston.

“Tidak bisa, Nona! Itu sangat berbahaya. Saya tidak bisa membiarkan Nona melakukan itu!” dengan tegas Tuan Keanu menentang keputusanku.

“Benar, Nona. Sangat berbahaya untuk Nona terlibat langsung dengan para perampok. Saya juga tidak bisa membiarkan Nona!” penolakan lain dari Tuan Aston.

Aku tahu penolakan mereka berdua karena khawatir terjadi sesuatu pada Nonanya, selain karena akan menjadi beban dalam pertempuran. Terlebih mereka akan disalahkan oleh ayah karena membiarkan seorang putri Duke terluka. Andai aku bisa teriak pada kalian kalau jiwa Nona kalian itu merupakam seorang tentara militer khusus yang terlatih dan sering berada di negara konflik dengan peperangannya. Jiwa Nona kalian yang sekarang tidak selemah Nona kalian yang asli. Aku kesal sendiri.

“Aku bisa bela diri dan berpedang. Meskipun tidak seahli kalian, tapi kemampuanku cukup bisa buatku jaga diri. Aku tidak akan menjadi beban kalian.”

“Tetap tidak bisa, Nona! Anda tidak boleh gegabah.” Tuan Keanu tetap bersikeras.

“Apa aku harus diuji dulu untuk membuktikan kemampuan bela diri dan berpedangku?” tantangku yang serta merta membuat dua orang berpengaruh di Lyon menghela nafas.

Aku cukup percaya diri dengan kemampuanku, karena sebelumnya aku sudah terlatih di kamp pelatihan militer. Dan karena sifatku yang terbiasa melakukan latihan keras, secara sembunyi-sembunyi aku melatih fisikku dengan latihan yang rutin aku lakukan, ternyata fisik Clarissa tidak selemah yang dirumorkan. Dia hanya malas saja untuk melakukan hal yang dilakukan orang yang derajatnya lebih rendah dari dia.

“Silahkan uji kemampuan bertarungku, kalau menurut kalian kemampuanku tidak layak diikutsertakan dalam misi, maka aku tidak akan ikut serta. Tapi kalau kalian mengakui kemampuanku, jangan tentang aku untuk ikut serta.”

Tuan Keanu dan Tuan Aston saling pandang, terheran dengan sikapku. Jangankan memegang pedang, melihat senjatapun seorang Clarisa enggan. Dan karena mereka cukup tahu watakku yang agak keras kepala. Meskipun sedikit ragu, mereka mengiyakan tantanganku.

“Pilih kesatria yang terhebat agar kalian bisa menilai kemampuanku langsung.” Ucapku dengan kearogananku.

“Izinkan saya untuk menjadi lawan tanding Anda, Nona.”

Seorang kesatria dengan perawakan sedikit lebih tinggi dari para kesatria lainnya menawarkan diri. Seorang kesatria dengan badan kekar dan cukup tampan melangkah mendekat. Aku mengernyitkan dahi menatap kesatria yang menawarkan diri itu. Astaga level ketampanan kesatria ini berada diatas rata-rata para kesatria disini. Apakah dunia ini akan menjadi dunia harem bagiku? tiba-tiba pikiran konyol melintas di otaku.

“Maaf atas kelancanganku. Perkenalkan, nama saya Ronald Lorant. Saya wakil ketua komandan.” Ujarnya memperkenalkan diri.

Ah, kesatria disini banyak yang rupawan. Benar-benar penyegaran mata.

“Tidak boleh! Terlalu berlebihan kalau kamu yang menjadi lawan tandingnya Nona.” Protes Tuan Aston.

“Tidak Tuan Aston. Biar dia menjadi lawan tandingku. Kemampuannya pasti sangat hebat, kan? Apalagi untuk jabatan wakil komandan.”

Tuan Aston tetap berkeberatan, Tuan Aston tahu karakter wakil komandannya seperti apa makanya dia berpikir terlalu berlebihan kalau harus berhadapan langsung denganku yang seorang wanita lemah?.

"Tidak apa-apa. Kalau anda khawatir kerahkan saja 70% dari kemampuan dan tenaganya." ujarku.

"Tidak, kerahkan 20% saja dari tenaga kamu, Ronald. Itu cukup." tukas Tuan Aston.

"Tidak, biarkan dia mengerahkan 50% saja, aku sanggup melawannya."

Aku sedikit kesal dengan sikap Tuan Aston yang meremehkanku.

"Tidak, Nona! Anda tidak akan sanggup! Saya naikan dengan mengerahkan 30% saja dari kemampuan dan tenaga Ronald." dia tetap bersikeras.

Rasa kesalku memuncak. Kenapa malah seperti sedang tawar-menawar harga barang di pasar?

"Sudah cukup! Kerahkan 40% saja, tidak ada lagi bantahan." nadaku sedikit tinggi karena kesal.

Tuan Aston terdiam, tidak bisa lagi membantah. Aku melirik menatap kesatria yang bernama Ronald yang sedang menahan tawa.

"Apa ada yang lucu, hei kamu?" ujarku ketus.

"Maafkan saya, Nona. Hanya saja tidak menyangka ada sisi imut seperti dari Nona." ujarnya santai.

Aku semakin kesal disebut imut. Aku tuh orang yang berkarisma bukannya imut.

"Sudahlah, ayo kita mulai."

Aku mengambil pedang dan bersiap dengan memasang kuda-kuda. Begitupun Ronald yang dengan pose santai seraya memegang pedang kayu ditangannya menghadap ke arahku. Astaga, aku benci diremehkan.

Aku mengayunkan pedang, menyerang terlebih dahulu dan dengan cepat dia menangkis pedangku. Kembali aku mengayunkan pedang mencari celah untuk merobohkannya. Dan lagi-lagi tiap seranganku ditangkisnya dengan mudah. Tidak berhenti aku menyerang dan ketika ada celah di sisi wajahnya seraya mengayunkan pedang, aku melayangkan tendangan kearah sisi wajah. Dia terkejut dengan serangan gandaku, tapi kemampuan berpedang dan gerakannya yang cepat mampu menepis pedang dan berkelit sehingga tendanganku hanya mengenai angin.

Tak memberi jeda, aku kembali mengayunkan pedang ke arah kepalanya dan seolah tahu sasaran pedangku, dia merunduk cepat dengan satu lutut menyentuh tanah. Secepat kilat aku menginjakkan kaki ke lututnya dan dengan kekuatan penuh aku melayangkan tendangan dari bawah kearah dagu dengan memutar tubuh melayang ke belakang, untuk kedua kalinya dia tampak terkejut dengan tendangan mendadak yang aku lancarkan, dan dengan kecepatan yang tidak main-main dia berkelit dan lagi-lagi tendanganku mengenai angin.

Baru saja kakiku menginjakan kaki di tanah, dia membalas dengan serangan dadakan, aku yang refleks menangkis kalah tenaga dan terpental mundur, tubuhku limpung dan hampir terjatuh ketika tiba-tiba sebuah tangan kekar merangkul pinggangku menahan agar tidak terjatuh.

Adegan legend yang ada didrama-drama aksi yang ketika seorang wanita akan terjatuh secara refleks si pria merangkul wanita itu kepelukannya. Kemudian si wanita dan si pria saling bertatapan dengan posisi setengah merangkul. Itu posisiku saat ini. Sesaat aku menatap kesatria yang menahanku jatuh dengan ekspresi terkejut, dan kesatria yang aku tatap malah terlihat merona. Adegan apa ini?

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

adegan legen....😜😜😜

2022-11-16

0

anca

anca

ahhh,,,masak gtu doang kalah

2021-03-06

0

Dia amanah

Dia amanah

semangat kak
Jangan lupa baca novel aku judulnya "Thanks"
Aku harap kita bisa saling support
Makasih kak

2021-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1: Duchy Lyon
2 Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3 Chapter 3 : Strategi (1)
4 Chapter 4 : Strategi (2)
5 Chapter 5 : Wilayah Barat
6 Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7 Chapter 7 : Meet The Prince
8 Chapter 8 : Terbongkar?
9 Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10 Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11 Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12 Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13 Chapter 13 : Menara Sihir
14 Chapter 14 : Investigasi
15 Chapter 15 : Investigasi (2)
16 Chapter 16 : Kerjasama
17 Chapter 17 : Sebuah Rencana
18 Chapter 18 : Duchy Arched
19 Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20 Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21 Chapter 21 : Menyelinap
22 Chapter 22 : Pelelangan
23 Chapter 23 : Misi Selesai
24 Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25 Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26 Chapter 26 : Pangeran Kedua
27 Chapter 27 : Suatu Rahasia
28 Chapter 28 : Pertemuan
29 Chapter 29 : Amarah
30 Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31 Chapter 31: Undangan Pesta
32 Chapter 32 : Persiapan Pesta
33 Chapter 33 : Ballroom Pesta
34 Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35 Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36 Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37 Chapter 37 : Pertaruhan
38 Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39 Chapter 39 : Persaingan
40 Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41 Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42 Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43 Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44 Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45 Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46 Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47 Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48 Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49 Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50 Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51 Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52 Chapter 52 : Sebuah Praduga
53 Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54 Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55 Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56 Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57 Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58 Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59 Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60 Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61 Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62 Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63 Chapter 63 : Permintaan
64 Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65 Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66 Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67 Chapter 67 : Surat Peradilan
68 Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69 Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70 Chapter 70 : Aksi Misi
71 Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72 Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73 Maafkan!!
74 Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75 Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76 Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77 Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78 Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79 Chapter 78 : Sebuah Rencana
80 Chapter 79 : Bar Village
81 Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?
Episodes

Updated 81 Episodes

1
chapter 1: Duchy Lyon
2
Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3
Chapter 3 : Strategi (1)
4
Chapter 4 : Strategi (2)
5
Chapter 5 : Wilayah Barat
6
Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7
Chapter 7 : Meet The Prince
8
Chapter 8 : Terbongkar?
9
Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10
Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11
Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12
Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13
Chapter 13 : Menara Sihir
14
Chapter 14 : Investigasi
15
Chapter 15 : Investigasi (2)
16
Chapter 16 : Kerjasama
17
Chapter 17 : Sebuah Rencana
18
Chapter 18 : Duchy Arched
19
Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20
Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21
Chapter 21 : Menyelinap
22
Chapter 22 : Pelelangan
23
Chapter 23 : Misi Selesai
24
Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25
Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26
Chapter 26 : Pangeran Kedua
27
Chapter 27 : Suatu Rahasia
28
Chapter 28 : Pertemuan
29
Chapter 29 : Amarah
30
Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31
Chapter 31: Undangan Pesta
32
Chapter 32 : Persiapan Pesta
33
Chapter 33 : Ballroom Pesta
34
Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35
Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36
Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37
Chapter 37 : Pertaruhan
38
Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39
Chapter 39 : Persaingan
40
Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41
Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42
Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43
Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44
Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45
Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46
Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47
Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48
Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49
Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50
Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51
Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52
Chapter 52 : Sebuah Praduga
53
Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54
Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55
Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56
Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57
Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58
Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59
Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60
Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61
Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62
Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63
Chapter 63 : Permintaan
64
Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65
Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66
Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67
Chapter 67 : Surat Peradilan
68
Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69
Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70
Chapter 70 : Aksi Misi
71
Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72
Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73
Maafkan!!
74
Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75
Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76
Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77
Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78
Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79
Chapter 78 : Sebuah Rencana
80
Chapter 79 : Bar Village
81
Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!