Chapter 3 : Strategi (1)

"Dimulai dari Tuan Keanu selaku Kepala Pelayan yang mengatur rumah tangga kediaman Lyon, tolong berikan laporan keuangan keluarga Duke selama tiga tahun terakhir ini. Lalu pilah masalah sesuai tingkat urgensinya dan tindakan apa yang harus disegerakan.” Ucapku lantang yang membuat Tuan Keanu terbengong untuk beberapa saat.

“Apa anda mengerti, Tuan Keanu?” aku sedikit kesal dengan ekspresi yang dibuatnya.

“Saya mengerti, Nona! Akan segera saya serahkan semua laporan yang Nona butuhkan.”

Aku mengangguk cepat. Aku harus tahu terlebih dahulu laporan keuangan secara keseluruhan keluarga Duke. Jikalau terjadi defisit harus segera diatasi sesegera mungkin.

“Lalu Tuan Aston selaku komandan tertinggi Kesatria, saya ingin anda pilihkan beberapa kesatria yang ahli berpedang untuk dijadikan sebuah tim khusus dalam pemberantasan perampok yang terdapat di Duchy Lyon, terutama perampok yang terdapat diperbatasan. Dan juga pilih kesatria yang ahli dalam membaca situasi disegala kondisi. Saya yakin Tuan Aston lebih tahu kesatria-kesatria yang kompeten.”

“Baik, Nona.”

Diluar dugaanku, Tuan Aston merespon cepat dan paham situasi dengan tidak memberikan ekspresi apa-apa.

“Dan untuk para Staff kediaman Lyon, berikan laporan segala kebutuhan keluarga Duke sepenuhnya. Terutama tentang keluar masuknya anggaran. Kita semua pasti tahu kondisi Duchy Lyon sedang tidak baik, mungkin akan ada beberapa kebijakan pemangkasan anggaran.”

Untuk kalimat terakhir, jujur saja aku ragu mengatakannya. Pemangkasan anggaran akan berimbas pada pengurangan pekerja di kediaman Lyon ini sendiri. Tapi tindakan harus segera dilakukan agar keadaan tidak semakin terpuruk.

Setelah diskusi alot mengenai ini-itu, aku membubarkan rapat dan akan dijadwalkan dua pekan kemudian untuk realisasi tim yang akan dibentuk. Aku takjub dengan kecerdasan dan sikap kritis semua orang yang dibawah ayah. Pantas saja ayah selalu berusaha kuat menghadapi semua karena didukung oleh orang-orang yang hebat.

Tak terasa hari sudah menjelang larut dan aku masih berkutat dengan memeriksa setumpuk laporan yang harus dianalisa. Ah, kenapa datang ke dunia lain pun aku harus berkutat dengan pekerjaan negara? Meskipun memang andrenalinku sangat terpacu untuk membuat sebuah negara menjadi lebih baik. Apa karena aku seorang tentara maka jiwa patriotku lebih besar sebanding orang lain?.

“Nona, sebaiknya anda istirahat. Kondisi Nona belum sepenuhnya pulih, Anda bisa melanjutkan lagi memeriksa laporan esok hari.”

Kembali diluar dugaan Tuan Keanu tampak memperhatikan kesehatanku, bukan, tapi kesehatan tubuh Clarissa padahal selama ini Tuan Keanu secara terang-terangan menunjukan ketidak sukaan pada Clarissa. Mungkin karena kepribadian Clarissa itu sendiri yang membuat kepala pelayan yang super kompeten ini menganggap remeh Clarissa. Dan karena tindakanku hari ini, bisa jadi Tuan Keanu sedikit merubah penilaiannya pada sosok Clarissa.

“Baiklah. Aku sudahi dulu pekerjaan hari ini.”

Aku beranjak dari tempat duduk dan sedikit lunglai melangkahkan kaki. Ternyata kerja dengan otak untuk berpikir lebih melelahkan dibanding kerja secara fisik. Dan kerja dengan fisik lebih cocok buatku dimana di duniaku sana aku lebih banyak bekerja dilapangan. Dengan langkah lunglai aku sedikit melirik Tuan Keanu yang tengah berjalan mengikutiku dibelakang, mengantarkanku menuju kamar. Wajahnya tampak sedang berpikir keras.

“Nona maafkan saya karena telah lancang menilai Nona buruk untuk segala hal. Padahal semua ucapan Nona dirapat barusan betapa menunjukan kecerdasan yang tidak dimiliki oleh sembarang orang.” Ucap Tuan Keanu, memuji.

Aku hanya tersenyum. Tentu saja, karena jiwa yang berada pada Nonamu ini adalah orang lain. Karena Nona aslimu itu tidak akan bisa berbuat apa-apa makanya dia merasa putus asa sampai melintas ke duniaku.

“Pasti kamu berpikir, kenapa tidak dari dulu aku ikut membantu ayah, iya kan?”

Tuan Keanu terdiam seolah mengiyakan. Aku suka responnya yang jujur itu.

“Anggap saja hatiku baru tergerak sekarang karena percaya ayah pasti bisa mengatasi semuanya. Tapi ternyata ayah yang hebat pun ada batasnya dalam bertindak karena banyak hal yang tidak bisa beliau lakukan diluar batas kemampuannya. Bukan tidak mampu, tapi karena tindakan ayah yang dibatasi makanya pasti ayah merasa frustasi dengan keadaan seperti ini.”

Tuan Keanu tetap terdiam mendengar ucapanku, dan mungkin beranggapan sama. Tuan Keanu pasti tahu kemampuan ayah tidak sebatas ini saja. Tapi pasti karena ada hal yang memang ruang gerak dan tindakan ayah yang seolah sengaja dibatasi.

“Dan aku juga berencana untuk sedikit memberi pelajaran pada orang-orang yang sudah membuat ayah seperti ini, termasuk Pangeran Putra Mahkota, tunanganku sendiri.”

Tampak keterkejutan di raut muka Tuan Keanu mendengar ucapanku.

“Nona, tolong jaga ucapan Nona yang sedikit berbahaya itu. Kita tidak tahu di kediaman Lyon bisa saja ada orang-orang suruhan kekaisaran.”

Aku tersenyum. Pastinya sudah tahu untuk kemungkinan seperti itu. Dikancah politik yang digeluti ayahku yang di dunia sana pun sama, banyak pergesekan, pertentangan, permusuhan dan bahkan pembunuhan yang tidak bisa diungkap dari elite politik.

“Aku tahu. Dan aku akan membereskan itu juga. Makanya aku meminta semua yang hadir dirapat tadi untuk merahasiakan semuanya. Biarkan yang lain tahu kalau aku tetap seorang putri yang manja.”

Langahku berhenti di depan kamar. Aku menatap Tuan Keanu dengan perasaan yang entah kenapa sedikit bergejolak.

“Tuan Keanu, terima kasih untuk selalu mendukung ayah, untuk selalu membantunya disaat terpuruk sekalipun. Untuk kedepannya, tolong dukung aku juga untuk mengatasi krisis ini.”

Aku bersungguh-sungguh mengucapkan itu semua. Meskipun awalnya aku kurang suka dengan sikap jujurnya itu. Dan tampak perubahan ekspresi di wajah Tuan Keanu, sedikit kaget dengan ucapanku lalu merona. Ekspresi yang lucu. Aku memasuki kamar dan langsung tertidur setelah mengusir semua pelayan yang akan melayaniku sebelum memejamkan mata.

Paginya aku langsung disuguhi tumpukan laporan untuk seluruh kegiatan di kediaman Lyon, mulai dari peta geografis seluruh Duchy Lyon, komoditi yang dulu jadi unggulan, dan anggaran-anggaran. Dilihat dari semua laporan, letak geografis Lyon cendrung normal, disebagian wilayah tanahnya bagus sehingga bisa dijadikan perkebunan dan pertanian, disebagian wilayahnya lagi termasuk tanah tandus, selain iklim yang cenderung gersang juga kondisi tanah yang menyimpan kandungan logam sehingga sulit untuk dijadikan lahan pertanian. Wilayah yang sempurna untuk sebuah negara. Pantas saja banyak pihak yang ingin meruntuhkan kekuasaan ayah pasti karena motifnya ingin menguasai wilayah.

Dari anggaran pun masih cenderung terkendali pergerakan dana yang masuk dan keluar, meskipun sangat jauh dari kata stabil. Tapi anggaran ini masih bisa dialokasikan untuk berbagai perbaikan.

“Apakah di wilayah selatan yang banyak terkandung logam sudah dikelola maksimal?”

“Selama ini Tuan Duke hanya memperdagangkan logam mentah saja kepada wilayah lain. Dan karena kondisi seperti ini harga logam ditekan murah.”

Tuan Keanu benar-benar memahami kondisi.

“Kalau begitu stop saja untuk pihak yang ingin membeli diluar harga normal dan naikkan harga logam lima kali lipat. Yang keberatan tidak usah diberi.”

Wajah Tuan Keanu berubah kaget, sangat terkejut mungkin dengan keputusan yang aku buat.

“Tapi Nona, dalam kondisi seperti ini kita membutuhkan pemasukan, karena pemasukan dari perkebunan belum bisa diandalkan.” Tukasnya agak keberatan.

“Tidak ada wilayah penghasil logam sebanyak wilayah kita. Mereka kalau butuh pasti akan tetap membeli berapa pun harganya. Karena mereka butuh logam untuk dijadikan persenjataan. Kedepannya pun wilayah kita akan mengolah logam menjadi berbagai senjata dan memasoknya untuk diperjual belikan juga.” Aku menjawab kekhawatiran Tuan Keanu dengan sebuah solusi. Kembali wajahnya menunjukan keterkejutan.

“Mereka pasti akan menentang dan mengancam tidak akan membeli logam dari kita untuk mempertahankan harga rendah. Biarkan saja, itu akan sementara saja karena bagaimana pun mereka pasti sangat butuh untuk bahan persenjataan. Mereka juga tidak akan membeli dari wilayah lain karena harganya yang selangit. Kenaikan lima kali lipat belum ada apa-apanya.” Lanjutku menjelaskan.

Di jaman ini tiap wilayah negara pasti mengutamakan kelengkapan persenjataan untuk mempertahankan keamanan wilayahnya dan bahkan untuk meruntuhkan wilayah lainnya demi perluasan kekuasaan. Wilayah Lyon sebenarnya menjadi target mereka, tapi karena keterikatan Pangeran Putra Mahkota dengan putri Duke, Clarissa, membuat pihak yang ingin menguasai berpikir berkali-kali.

“Baik, Nona!”

Entah kenapa aku melihat cahaya binar di wajah Tuan Keanu yang menatapku. Membuatku tidak nyaman dan malu.

“Lalu kumpulkan para pembuat senjata dari berbagai daerah. Agar usaha mereka kembali tumbuh, kita buat usaha mereka kembali berjalan. Kita menyuplai bahan untuk dijadikan senjata dengan menggunakan jasa mereka.”

Aku terus mejelaskan rencana-rencana perbaikan dari berbagai sektural perlahan. Tapi pasti. Kembali wajah binar Tuan Keanu yang menatapku semakin membuatku tidak nyaman.

“Besok siapkan kereta kuda dan pengawalan. Aku akan mengecek langsung wilayah barat, seberapa parah lahan yang rusak akibat banjir sebelumnya.”

“Baik Nona, segera saya siapkan.”

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

jiwa leader sang prajurit...

2021-03-21

2

Khalis Naufazha

Khalis Naufazha

author pinter banget nih

2021-03-13

1

hannina

hannina

iih cerdasnya....seneng deh

2021-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1: Duchy Lyon
2 Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3 Chapter 3 : Strategi (1)
4 Chapter 4 : Strategi (2)
5 Chapter 5 : Wilayah Barat
6 Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7 Chapter 7 : Meet The Prince
8 Chapter 8 : Terbongkar?
9 Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10 Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11 Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12 Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13 Chapter 13 : Menara Sihir
14 Chapter 14 : Investigasi
15 Chapter 15 : Investigasi (2)
16 Chapter 16 : Kerjasama
17 Chapter 17 : Sebuah Rencana
18 Chapter 18 : Duchy Arched
19 Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20 Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21 Chapter 21 : Menyelinap
22 Chapter 22 : Pelelangan
23 Chapter 23 : Misi Selesai
24 Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25 Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26 Chapter 26 : Pangeran Kedua
27 Chapter 27 : Suatu Rahasia
28 Chapter 28 : Pertemuan
29 Chapter 29 : Amarah
30 Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31 Chapter 31: Undangan Pesta
32 Chapter 32 : Persiapan Pesta
33 Chapter 33 : Ballroom Pesta
34 Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35 Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36 Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37 Chapter 37 : Pertaruhan
38 Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39 Chapter 39 : Persaingan
40 Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41 Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42 Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43 Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44 Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45 Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46 Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47 Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48 Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49 Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50 Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51 Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52 Chapter 52 : Sebuah Praduga
53 Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54 Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55 Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56 Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57 Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58 Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59 Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60 Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61 Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62 Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63 Chapter 63 : Permintaan
64 Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65 Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66 Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67 Chapter 67 : Surat Peradilan
68 Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69 Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70 Chapter 70 : Aksi Misi
71 Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72 Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73 Maafkan!!
74 Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75 Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76 Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77 Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78 Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79 Chapter 78 : Sebuah Rencana
80 Chapter 79 : Bar Village
81 Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?
Episodes

Updated 81 Episodes

1
chapter 1: Duchy Lyon
2
Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3
Chapter 3 : Strategi (1)
4
Chapter 4 : Strategi (2)
5
Chapter 5 : Wilayah Barat
6
Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7
Chapter 7 : Meet The Prince
8
Chapter 8 : Terbongkar?
9
Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10
Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11
Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12
Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13
Chapter 13 : Menara Sihir
14
Chapter 14 : Investigasi
15
Chapter 15 : Investigasi (2)
16
Chapter 16 : Kerjasama
17
Chapter 17 : Sebuah Rencana
18
Chapter 18 : Duchy Arched
19
Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20
Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21
Chapter 21 : Menyelinap
22
Chapter 22 : Pelelangan
23
Chapter 23 : Misi Selesai
24
Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25
Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26
Chapter 26 : Pangeran Kedua
27
Chapter 27 : Suatu Rahasia
28
Chapter 28 : Pertemuan
29
Chapter 29 : Amarah
30
Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31
Chapter 31: Undangan Pesta
32
Chapter 32 : Persiapan Pesta
33
Chapter 33 : Ballroom Pesta
34
Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35
Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36
Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37
Chapter 37 : Pertaruhan
38
Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39
Chapter 39 : Persaingan
40
Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41
Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42
Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43
Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44
Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45
Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46
Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47
Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48
Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49
Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50
Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51
Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52
Chapter 52 : Sebuah Praduga
53
Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54
Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55
Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56
Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57
Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58
Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59
Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60
Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61
Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62
Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63
Chapter 63 : Permintaan
64
Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65
Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66
Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67
Chapter 67 : Surat Peradilan
68
Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69
Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70
Chapter 70 : Aksi Misi
71
Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72
Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73
Maafkan!!
74
Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75
Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76
Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77
Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78
Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79
Chapter 78 : Sebuah Rencana
80
Chapter 79 : Bar Village
81
Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!