Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson, putri dari Duke Albert Lyon Watson yang merupakan kerabat dekat Kaisar. Seorang gadis cantik dengan rambut pirang ikal, lekuk hidung mancung, kulit putih mulus, tubuh tinggi semapai. Tidak ada kata lain selain ‘sosok sempurna' untuk gadis bernama Clarissa. Sifatnya manja dan glamor, serta terkesan sedikit semena-mena, mungkin karena dia seorang putri Duke. Dan itu aku dan wujudku saat ini tapi jiwa yang berada di tubuh Clarissa ini adalah jiwa orang yang berasal dari abad 21. Ardhita Maharani. Namaku di dunia sana. Dan Aku sendiri adalah seorang tentara batalion IV yang ditugaskan dalam tim gabungan perdamaian PBB di perbatasan negara konflik. Aku menjadi tentara mengikuti jejak kakek yang seorang Mayor Jendral. Dedikasinya terhadap negara membuatku kagum pada sosok kakek sehingga ingin mengikuti jejaknya. Ayahku yang juga seorang politikus yang namanya selalu jadi perbincangan dikancah politik. Keluargaku di dunia sana merupakan keluarga yang hebat dengan menjungjung harga diri yang tinggi.
Entah bagaimana aku bisa terjebak dalam tubuh Clarissa dan berada di jaman asing yang aku perkirakan ini merupakan jaman abad pertengahan. Apakah aku telah melewati lintas dimensi? Entahlah! Kenyataannya disini sekarang aku berada. Yang aku ingat, terjadi bentrokan untuk kesekian kalinya di wilayah perbatasan.
Tembakan beruntun terjadi saling serang antar negara perbatasan. Ditengah gempuran peluru, aku melihat seorang gadis yang terduduk seraya memeluk lutut, sambil menunduk. Aku berpikir, gadis itu punya otak atau tidak, sih? Diantara gempuran peluru yang berterbangan dia dengan tanpa rasa takut malah terduduk diam. Ataukah karena saking takut dia tidak bisa bergerak?
Aku berlari menerobos gempuran peluru, sesekali merangkak untuk menghindari timah panas yang berterbangan. Semakin cepat aku berlari mendekati gadis itu, dan ketika tanganku menyentuh gadis itu sekuat tenaga aku menarik gadis itu untuk dibawa ketempat aman, gadis itu mencengkram lenganku dan menatap aku putus asa.
“Tolong, aku! Selamatkan ayahku... “ ucapnya ditengah isak.
Diantara keterpanaan dengan ucapan gadis itu, sebuah peluru melesat menembus perutku. Aku tak sadarkan diri. Dan ketika tersadar, aku sudah berada di dunia asing ini. Dan kalau diingat, gadis yang berada di medan konflik itu sama persis dengan gadis yang aku rasuki tubuhnya ini.
Awal aku tersadar dengan sosok Clarissa ini benar-benar membuatku tidak habis pikir. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi? Ini merupakan hal diluar nalar manusia, dijamanku. Beberapa hari aku terdiam mengurung di kamar, mencoba menganalisis semua yang terjadi dengan bekal ingatan dari Clarissa sendiri. Meskipun semua pelayan di rumah ini tampak panik dengan perubahan sikapku, bahkan orang yang disebut ayahku, bukan-tapi ayah Clarissa terus-menerus bolak balik ke kamarku. Aku menjadi paham semuanya. Kenapa seorang Clarissa begitu putus asa, hingga jiwanya terdampar ke duniaku. Kalau dipikir, bagaimana nasibku disana? Apakah aku sudah mati karena tembakan menembus perutku? Ah, entahlah.
Duchy Lyon dan kesemrawutannya. Ini berawal ketika ayahku, Duke Albert Lyon Watson yang berbelot dalam dukungannya terhadap Pangeran Putra Mahkota dan beralih kepada Pangeran kedua. Dengan pertimbangan bahwa Pangeran kedua lebih cocok untuk menduduki tahta waris, itu terlihat dari cara Pangeran kedua yang bisa menarik kedua fraksi yang selalu bersitegang. Fraksi Kekaisaran dan Fraksi bangsawan. Sedangkan Pangeran pertama atau Putra Mahkota yang lebih condong mendukung Fraksi kekaisaran. Pertimbangan ayah lainnya dalam mendukung Pangeran kedua adalah, dengan akurnya kedua fraksi bisa meminimalisir peperangan kekuasaan dan perluasan daerah yang kerap terjadi di Kekaisaran. Hal itu ayah sampaikan pada Kaisar sehingga membuat Kaisar bimbang dan menggoyahkan posisi Putra Mahkota.
Tiga tahun silam, menurut ingatan Clarissa kawasan Duchy Lyon diterjang musibah beruntun, dimulai dari hujan deras hingga merobohkan bendungan yang menapung luapan air, ladang yang gagal panen karena terendam, terhambatnya suply bahan dan bibit karena pemblokiran sepihak dari bangsawan lain hingga menyebabkan duchy mengalami krisis beberapa sektural termasuk krisis ekonomi dan terlebih, pihak kekaisaran terutama dari pihak Putra Mahkota mengabaikan semua musibah yang terjadi pada Duchy Lyon dengan tidak memberi bantuan apapun. Kemiskinan melanda kawasan Duchy, hingga terjadi beberapa pemberontakan dan perampokan. Kalau dibiarkan Duchy Lyon akan mengalami kebangkrutan.
Aku yang semula tidak terlalu peduli untuk semua hal yang terjadi pada akhirnya dipaksa untuk bertindak. Melihat ayah yang berusaha kuat sekalipun tetap terlihat putus asa. Karena bukan hanya memikirkan perut keluarga tapi juga nasib hidup rakyatnya.
“Ayah, saya tidak bisa terus berdiam diri. Izinkan saya melakukan hal-hal yang saya bisa lakukan.”
Ayah menatapku nanar, lalu tersenyum. Sebuah senyum hiburan karena merasa lucu ketika putri manjanya mengajukan diri untuk membantu. Padahal dirinya tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Itu menurutnya, tanpa dia tahu bahwa sosok putrinya yang manja dan lemah itu telah tiada.
“Terima kasih telah mengkhawatirkan ayah, tapi ayah bisa membereskan semua ini. Kamu jangan khawatir putriku.” Ucapnya lembut.
“Saya mungkin tidak akan bisa membantu banyak, tapi izinkan saya melakukan hal yang bisa saya lakukan meskipun itu hal kecil. Apalagi ayah kembali ditugaskan oleh Putra Mahkota melakukan hal yang tidak berguna, makanya selama ayah bertugas izinkan saya mengambil alih beberapa pekerjaan ayah.” Ucapku mendesak.
Ayah kembali tersenyum. Dan sudah terbiasa dengan perubahan sikap putrinya yang lebih blak-blakan dan tegas.
“Silahkan. Tapi jangan berlebihan dan membuat ayah khawatir”
Aku menggangguk lalu berlalu dari hadapan ayah.
Hal pertama yang ingin aku lakukan adalah, melihat semua kawasan Duchy Lyon. Karena mungkin saja ada hal yang bisa dijadikan sesuatu sebagai komoditi. Wilayah geogragis yang mungkin bisa dijadikan tempat industri atau ladang. Menyelidiki tingkat kejahatan dengan menginvestigasi secara tertutup lalu dilakukan pengeksekusian hal-hal yang merugikan wilayah.
Lalu aku berencana membentuk tim khusus dengan merekrut beberapa kesatria pilihan yang ahli berpedang dan perang, tujuannya untuk memberantas para perampok dengan dikomando langsung olehku. Lalu membentuk tim administrasi pengelolaan beberapa sektoral, dimulai dari tim agraris dan industri. Aku sangat bertekad agar wilayahku harus menjadi wilayah besar seperti sedia kala. Pengetahuanku sebagai manusia milenial di abad 21 benar-benar akan aku kerahkan semuanya. Selang sehari setelah keberangkatan tugas ayah, aku mengadakan rapat terbuka dengan memanggil kepala pelayan yang merupakan kaki tangan ayah dalam berbagai hal, para staf di kediaman Lyon, dan komandan tertinggi kesatria. Mereka awalnya merasa aneh dengan aku yang secara mendadak mengadakan rapat terbuka dan ketidak percayaan mereka dengan kemampuanku yang mereka pikir aku putri manja yang tidak tahu apa-apa.
‘Hei, kalian orang-orang jaman kolot jangan pernah meremehkan pengetahuan orang modern sepertiku. Clarissa yang kalian tahu sudah hilang.’ Batinku berteriak melihat berbagai ekspresi mereka. Bahkan beberapa diantara mereka mamandang remeh.
“Terima kasih atas kehadiran kalian semua dirapat terbuka hari ini. Banyak hal yang akan kita diskusikan mulai dari perencanaan-perencanaan dan solusi untuk untuk menanggulanginya. Membahas tentang geografis wilayah Lyon, ada ketersediaan alam apa yang bisa dijadikan komoditi, pembentukan tim dalam bidang agraris dan industri serta tim dalam pemberantasan para perampok yang sudah sekian lama meresahkan rakyat Duchy Lyon. Untuk itu rapat terbuka akan kita mulai... “
Aku dengan lantang dan lancar menjelaskan hal-hal yang akan dikerjakan kedepannya. Sorot mata aneh? Atau heran? Atau malah takjub tidak menyangka putri yang tidak tahu apa-apa akan membahas masalah yang berat. Dan semua itu terlihat jelas di semua ekspresi orang-orang yang hadir di ruang rapat terbuka. Ekspresi bengong tanpa seorang pun mengeluarkan suara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments