Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson

Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson, putri dari Duke Albert Lyon Watson yang merupakan kerabat dekat Kaisar. Seorang gadis cantik dengan rambut pirang ikal, lekuk hidung mancung, kulit putih mulus, tubuh tinggi semapai. Tidak ada kata lain selain ‘sosok sempurna' untuk gadis bernama Clarissa. Sifatnya manja dan glamor, serta terkesan sedikit semena-mena, mungkin karena dia seorang putri Duke. Dan itu aku dan wujudku saat ini tapi jiwa yang berada di tubuh Clarissa ini adalah jiwa orang yang berasal dari abad 21. Ardhita Maharani. Namaku di dunia sana. Dan Aku sendiri adalah seorang tentara batalion IV yang ditugaskan dalam tim gabungan perdamaian PBB di perbatasan negara konflik. Aku menjadi tentara mengikuti jejak kakek yang seorang Mayor Jendral. Dedikasinya terhadap negara membuatku kagum pada sosok kakek sehingga ingin mengikuti jejaknya. Ayahku yang juga seorang politikus yang namanya selalu jadi perbincangan dikancah politik. Keluargaku di dunia sana merupakan keluarga yang hebat dengan menjungjung harga diri yang tinggi.

Entah bagaimana aku bisa terjebak dalam tubuh Clarissa dan berada di jaman asing yang aku perkirakan ini merupakan jaman abad pertengahan. Apakah aku telah melewati lintas dimensi? Entahlah! Kenyataannya disini sekarang aku berada. Yang aku ingat, terjadi bentrokan untuk kesekian kalinya di wilayah perbatasan.

Tembakan beruntun terjadi saling serang antar negara perbatasan. Ditengah gempuran peluru, aku melihat seorang gadis yang terduduk seraya memeluk lutut, sambil menunduk. Aku berpikir, gadis itu punya otak atau tidak, sih? Diantara gempuran peluru yang berterbangan dia dengan tanpa rasa takut malah terduduk diam. Ataukah karena saking takut dia tidak bisa bergerak?

Aku berlari menerobos gempuran peluru, sesekali merangkak untuk menghindari timah panas yang berterbangan. Semakin cepat aku berlari mendekati gadis itu, dan ketika tanganku menyentuh gadis itu sekuat tenaga aku menarik gadis itu untuk dibawa ketempat aman, gadis itu mencengkram lenganku dan menatap aku putus asa.

“Tolong, aku! Selamatkan ayahku... “ ucapnya ditengah isak.

Diantara keterpanaan dengan ucapan gadis itu, sebuah peluru melesat menembus perutku. Aku tak sadarkan diri. Dan ketika tersadar, aku sudah berada di dunia asing ini. Dan kalau diingat, gadis yang berada di medan konflik itu sama persis dengan gadis yang aku rasuki tubuhnya ini.

Awal aku tersadar dengan sosok Clarissa ini benar-benar membuatku tidak habis pikir. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi? Ini merupakan hal diluar nalar manusia, dijamanku. Beberapa hari aku terdiam mengurung di kamar, mencoba menganalisis semua yang terjadi dengan bekal ingatan dari Clarissa sendiri. Meskipun semua pelayan di rumah ini tampak panik dengan perubahan sikapku, bahkan orang yang disebut ayahku, bukan-tapi ayah Clarissa terus-menerus bolak balik ke kamarku. Aku menjadi paham semuanya. Kenapa seorang Clarissa begitu putus asa, hingga jiwanya terdampar ke duniaku. Kalau dipikir, bagaimana nasibku disana? Apakah aku sudah mati karena tembakan menembus perutku? Ah, entahlah.

Duchy Lyon dan kesemrawutannya. Ini berawal ketika ayahku, Duke Albert Lyon Watson yang berbelot dalam dukungannya terhadap Pangeran Putra Mahkota dan beralih kepada Pangeran kedua. Dengan pertimbangan bahwa Pangeran kedua lebih cocok untuk menduduki tahta waris, itu terlihat dari cara Pangeran kedua yang bisa menarik kedua fraksi yang selalu bersitegang. Fraksi Kekaisaran dan Fraksi bangsawan. Sedangkan Pangeran pertama atau Putra Mahkota yang lebih condong mendukung Fraksi kekaisaran. Pertimbangan ayah lainnya dalam mendukung Pangeran kedua adalah, dengan akurnya kedua fraksi bisa meminimalisir peperangan kekuasaan dan perluasan daerah yang kerap terjadi di Kekaisaran. Hal itu ayah sampaikan pada Kaisar sehingga membuat Kaisar bimbang dan menggoyahkan posisi Putra Mahkota.

Tiga tahun silam, menurut ingatan Clarissa kawasan Duchy Lyon diterjang musibah beruntun, dimulai dari hujan deras hingga merobohkan bendungan yang menapung luapan air, ladang yang gagal panen karena terendam, terhambatnya suply bahan dan bibit karena pemblokiran sepihak dari bangsawan lain hingga menyebabkan duchy mengalami krisis beberapa sektural termasuk krisis ekonomi dan terlebih, pihak kekaisaran terutama dari pihak Putra Mahkota mengabaikan semua musibah yang terjadi pada Duchy Lyon dengan tidak memberi bantuan apapun. Kemiskinan melanda kawasan Duchy, hingga terjadi beberapa pemberontakan dan perampokan. Kalau dibiarkan Duchy Lyon akan mengalami kebangkrutan.

Aku yang semula tidak terlalu peduli untuk semua hal yang terjadi pada akhirnya dipaksa untuk bertindak. Melihat ayah yang berusaha kuat sekalipun tetap terlihat putus asa. Karena bukan hanya memikirkan perut keluarga tapi juga nasib hidup rakyatnya.

“Ayah, saya tidak bisa terus berdiam diri. Izinkan saya melakukan hal-hal yang saya bisa lakukan.”

Ayah menatapku nanar, lalu tersenyum. Sebuah senyum hiburan karena merasa lucu ketika putri manjanya mengajukan diri untuk membantu. Padahal dirinya tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Itu menurutnya, tanpa dia tahu bahwa sosok putrinya yang manja dan lemah itu telah tiada.

“Terima kasih telah mengkhawatirkan ayah, tapi ayah bisa membereskan semua ini. Kamu jangan khawatir putriku.” Ucapnya lembut.

“Saya mungkin tidak akan bisa membantu banyak, tapi izinkan saya melakukan hal yang bisa saya lakukan meskipun itu hal kecil. Apalagi ayah kembali ditugaskan oleh Putra Mahkota melakukan hal yang tidak berguna, makanya selama ayah bertugas izinkan saya mengambil alih beberapa pekerjaan ayah.” Ucapku mendesak.

Ayah kembali tersenyum. Dan sudah terbiasa dengan perubahan sikap putrinya yang lebih blak-blakan dan tegas.

“Silahkan. Tapi jangan berlebihan dan membuat ayah khawatir”

Aku menggangguk lalu berlalu dari hadapan ayah.

Hal pertama yang ingin aku lakukan adalah, melihat semua kawasan Duchy Lyon. Karena mungkin saja ada hal yang bisa dijadikan sesuatu sebagai komoditi. Wilayah geogragis yang mungkin bisa dijadikan tempat industri atau ladang. Menyelidiki tingkat kejahatan dengan menginvestigasi secara tertutup lalu dilakukan pengeksekusian hal-hal yang merugikan wilayah.

Lalu aku berencana membentuk tim khusus dengan merekrut beberapa kesatria pilihan yang ahli berpedang dan perang, tujuannya untuk memberantas para perampok dengan dikomando langsung olehku. Lalu membentuk tim administrasi pengelolaan beberapa sektoral, dimulai dari tim agraris dan industri. Aku sangat bertekad agar wilayahku harus menjadi wilayah besar seperti sedia kala. Pengetahuanku sebagai manusia milenial di abad 21 benar-benar akan aku kerahkan semuanya. Selang sehari setelah keberangkatan tugas ayah, aku mengadakan rapat terbuka dengan memanggil kepala pelayan yang merupakan kaki tangan ayah dalam berbagai hal, para staf di kediaman Lyon, dan komandan tertinggi kesatria. Mereka awalnya merasa aneh dengan aku yang secara mendadak mengadakan rapat terbuka dan ketidak percayaan mereka dengan kemampuanku yang mereka pikir aku putri manja yang tidak tahu apa-apa.

‘Hei, kalian orang-orang jaman kolot jangan pernah meremehkan pengetahuan orang modern sepertiku. Clarissa yang kalian tahu sudah hilang.’ Batinku berteriak melihat berbagai ekspresi mereka. Bahkan beberapa diantara mereka mamandang remeh.

“Terima kasih atas kehadiran kalian semua dirapat terbuka hari ini. Banyak hal yang akan kita diskusikan mulai dari perencanaan-perencanaan dan solusi untuk untuk menanggulanginya. Membahas tentang geografis wilayah Lyon, ada ketersediaan alam apa yang bisa dijadikan komoditi, pembentukan tim dalam bidang agraris dan industri serta tim dalam pemberantasan para perampok yang sudah sekian lama meresahkan rakyat Duchy Lyon. Untuk itu rapat terbuka akan kita mulai... “

Aku dengan lantang dan lancar menjelaskan hal-hal yang akan dikerjakan kedepannya. Sorot mata aneh? Atau heran? Atau malah takjub tidak menyangka putri yang tidak tahu apa-apa akan membahas masalah yang berat. Dan semua itu terlihat jelas di semua ekspresi orang-orang yang hadir di ruang rapat terbuka. Ekspresi bengong tanpa seorang pun mengeluarkan suara.

Episodes
1 chapter 1: Duchy Lyon
2 Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3 Chapter 3 : Strategi (1)
4 Chapter 4 : Strategi (2)
5 Chapter 5 : Wilayah Barat
6 Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7 Chapter 7 : Meet The Prince
8 Chapter 8 : Terbongkar?
9 Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10 Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11 Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12 Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13 Chapter 13 : Menara Sihir
14 Chapter 14 : Investigasi
15 Chapter 15 : Investigasi (2)
16 Chapter 16 : Kerjasama
17 Chapter 17 : Sebuah Rencana
18 Chapter 18 : Duchy Arched
19 Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20 Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21 Chapter 21 : Menyelinap
22 Chapter 22 : Pelelangan
23 Chapter 23 : Misi Selesai
24 Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25 Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26 Chapter 26 : Pangeran Kedua
27 Chapter 27 : Suatu Rahasia
28 Chapter 28 : Pertemuan
29 Chapter 29 : Amarah
30 Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31 Chapter 31: Undangan Pesta
32 Chapter 32 : Persiapan Pesta
33 Chapter 33 : Ballroom Pesta
34 Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35 Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36 Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37 Chapter 37 : Pertaruhan
38 Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39 Chapter 39 : Persaingan
40 Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41 Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42 Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43 Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44 Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45 Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46 Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47 Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48 Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49 Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50 Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51 Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52 Chapter 52 : Sebuah Praduga
53 Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54 Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55 Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56 Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57 Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58 Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59 Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60 Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61 Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62 Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63 Chapter 63 : Permintaan
64 Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65 Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66 Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67 Chapter 67 : Surat Peradilan
68 Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69 Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70 Chapter 70 : Aksi Misi
71 Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72 Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73 Maafkan!!
74 Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75 Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76 Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77 Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78 Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79 Chapter 78 : Sebuah Rencana
80 Chapter 79 : Bar Village
81 Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?
Episodes

Updated 81 Episodes

1
chapter 1: Duchy Lyon
2
Chapter 2 : Namaku Clarissa Joanna Lyon Watson
3
Chapter 3 : Strategi (1)
4
Chapter 4 : Strategi (2)
5
Chapter 5 : Wilayah Barat
6
Chapter 6 : The New Duchy Lyon
7
Chapter 7 : Meet The Prince
8
Chapter 8 : Terbongkar?
9
Chapter 9 : Menjamu Putra Mahkota
10
Chapter 10 : Pertarungan Dan Rasa Cemburu?
11
Chapter 11 : Orang Tak Terduga
12
Chapter 12 : Ada Apa Dengannya?
13
Chapter 13 : Menara Sihir
14
Chapter 14 : Investigasi
15
Chapter 15 : Investigasi (2)
16
Chapter 16 : Kerjasama
17
Chapter 17 : Sebuah Rencana
18
Chapter 18 : Duchy Arched
19
Chapter 19 : Sisi Lain Duke Muda
20
Chapter 20 : Villa Marquess Luke
21
Chapter 21 : Menyelinap
22
Chapter 22 : Pelelangan
23
Chapter 23 : Misi Selesai
24
Chapter 24 : Bertemu Baginda Kaisar
25
Chapter 25 : Perbincangan Dan Invasi?
26
Chapter 26 : Pangeran Kedua
27
Chapter 27 : Suatu Rahasia
28
Chapter 28 : Pertemuan
29
Chapter 29 : Amarah
30
Chapter 30 : Sebuah Keputusan
31
Chapter 31: Undangan Pesta
32
Chapter 32 : Persiapan Pesta
33
Chapter 33 : Ballroom Pesta
34
Chapter 34 : Pembatalan Pertunangan?
35
Chapter 35 : Pembatalan Pertunangan (2)
36
Chapter 36 : Sebuah Ungkapan
37
Chapter 37 : Pertaruhan
38
Chapter 38 : Pertaruhan (2)
39
Chapter 39 : Persaingan
40
Chapter 40 : Kamp Pelatihan Kesatria
41
Chapter 41 : Kamp Pelatihan Kesatria (2)
42
Chapter 42 : Rasa Yang Tiba-Tiba Muncul
43
Chapter 43 : Perseteruan Keluarga
44
Chapter 44 : Perseteruan Keluarga (2)
45
Chapter 45 : Kelompok Rahasia Palsu
46
Chapter 46 : Sebuah Kebenaran
47
Chapter 47 : Sesuatu Yang Rumit
48
Chapter 48 : Putra Mahkota (1)
49
Chapter 49 : Putra mahkota (2)
50
Chapter 50 : Putra Mahkota (3)
51
Chapter 51 : Putra Mahkota (last part)
52
Chapter 52 : Sebuah Praduga
53
Chapter 53 : Wilayah Bethlon
54
Chapter 54 : Penambangan Ilegal
55
Chapter 55 : Penambangan Ilegal (2)
56
Chapter 56 : Rencana Yang Dibuat
57
Chapter 57 : Sebuah Perubahan
58
Chapter 58 : Sebuah Perubahan (2)
59
Chapter 59 : Arti Sebuah Bahagia
60
Chapter 60 : Penguasa Baru dan Pembenahan
61
Chapter 61 : Kerumitan Yang Dirasa
62
Chapter 62 : Sebuah Pengakuan Fatal
63
Chapter 63 : Permintaan
64
Chapter 64 : Hal Yang Tak Terduga
65
Chapter 65 : Petunjuk dan Informasi
66
Chapter 66 : Sebuah Ungkapan
67
Chapter 67 : Surat Peradilan
68
Chapter 68 : Rencana Sebuah Misi
69
Chapter 69 : Rencana Sebuah Misi (2)
70
Chapter 70 : Aksi Misi
71
Chapter 71 : Aksi Misi (2)
72
Chapter 72 : Aksi Misi (3)
73
Maafkan!!
74
Chapter 73 : Aksi Misi (4)
75
Chapter 74 : Debaran Apa Itu?
76
Chapter 75 : Tidak Termaafkan
77
Chapter 76 : Pesembunyian Senjata
78
Chapter 77 : Adanya Pemberontakan?
79
Chapter 78 : Sebuah Rencana
80
Chapter 79 : Bar Village
81
Chapter 80 : Si Kupu-Kupu Hitam?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!