Suami Tetangga

Suami Tetangga

Episode 1 - Tetangga Baru

Brak … brukkk … Grek ... Grek...

“Uhm… Suara apa itu? Bising sekali?” Luke mengucek matanya. Tangan kirinya mencari-cari ponsel di bawah bantal. Hingga beberapa menit kemudian, ia masih juga belum menemukannya. Ternyata benda kecil itu terselip di antara tempat tidur dan dinding.

“Oh, sudah jam lima sore. Aku tertidur lama sekali,” gumamnya lagi.

Dia meraih karet gelang dan mengikat rambut sekenanya. Lalu berjalan keluar kamar dan berdiri di balik jendela depan, melihat sumber keributan di luar sana.

“Oh, ada tetangga baru pindah rupanya,” ucap Luke.

Tampak sebuah mobil pick up yang penuh dengan perabotan parkir di halaman depan rumah induk semang mereka. Dua orang laki-laki tampak bolak-balik mengangkat perabotan-perabotan tersebut. Lalu ada seorang perempuan muda yang juga terlihat sibuk mengangkat benda-benda yang lebih kecil.

“Hmm Lumayan cantik,” pikir Luke.

Tetangga baru tersebut memiliki rambut lurus yang panjang, berwarna hitam dan dibiarkannya terurai. Kulitnya coklat manis, badannya tinggi dan sedikit berisi. Usianya diperkirakan sedikit lebih muda dibandingkan Luke.

Luke memang tingal di rumah petak. Ada delapan rumah petak dalam satu deret bangunan itu. Setiap rumah dilengkapi dengan teras kecil, ruang tamu, satu kamar tidur , dapur dan kamar mandi. Yah, cukup sesuai dikantonglah untuk para pelajar maupun para pekerja dengan gaji pas-pasan.

Luke sendiri tinggal di rumah nomor empat sejak empat tahun yang lalu. Sementara tetangga baru itu mengisi rumah nomor tiga.

“Apa dia bakal betah? Rumah sebelah 'kan sedikit aneh,” gumam Luke.

Sudah beberapa bulan terakhir rumah nomor tiga selalu dihuni tetangga baru. Namun tidak ada yang bertahan lama. Alasan mereka pindah bermacam-macam. Ada yang sering mimpi buruk dan digelitik ketika tidur, keran air yang hidup sendiri, hingga hewan pengerat yang berjalan di atas kasur empuk.

“Yah, dia betah atau tidak bukan urusanku, sih,” ucap Luke.

Luke kembali ke kamar. Keributan di sebelah rumahnya bukanlah hal yang mengganggu. Ia sudah terbiasa dengan tetangga yang silih berganti. Sambil mengunyah keripik pisang, tangannya sibuk menggerakkan mouse. Mengecek draft tulisan yang harus dikirim malam ini.

“Haish! Masih banyak yang harus ku tulis. Aku harus lembur malam ini,” gumamnya.

Adzan magrib menghentikan aktivitas Luke. Tetangga baru pun tampaknya sudah hampir selesai beres-beres. Tidak terdengar lagi keributan seperti sore tadi.

“Mau sholat jamaah, Dek?”

“Ah, tidak. Abang duluan saja. Adek mau mandi dulu.” Terdengar percakapan dari tetangga baru.

“Ah, sial. Pasangan suami istri lagi. Kenapa tidak wanita lajang saja, sih?” gerutu Luke.

Rumah mereka yang saling berdempetan dan hanya dibatasi oleh dinding batu, membuat percakapan di rumah sebelah terkadang dapat didengar. Bukan hal buruk bagi Luke. Terutama jika penghuninya masih pengantin baru. Ehm, maksudnya pengantin baru kan belum memiliki anak yang bisa menangis dan merengek setiap waktu.

Biasanya ia juga tidak pernah menghiraukan obrolan maupun aktivitas tetangga. Tapi entah kenapa, percakapan mereka kali ini membuat Luke sebal. Sungguh keluarga baru yang sangat harmonis.

...*****...

 Adzan subuh selalu menjadi alarm wajib bagi Luke. Seperti biasa, setelah sholat subuh ia membuat sarapan, lalu membereskan rumah. Meski tinggal sendirian, ia selalu rajin memasak dan berbenah. Itu membuat mood-nya cukup baik.

Matahari mulai mengintip di sela-sela lubang angin. Luke membuka tirai dan daun jendela. Udara segar menyeruak masuk. Luke juga membuka pintu, membiarkan rumahnya sedikit bernapas.

Luke membawa sarapannya ke meja yang berada tepat di dekat jendela. Scramble egg, mashed potato dan segelas susu. Duh, sejak kapan Luke menyukai western food? Biasanya ia lebih suka membuat sambal tahu pete dan rebus bayam atau daun ubi.

Ah, bukan. Ia hanya sedang kehabisan beras dan cabai. Kakinya pun terlalu malas untuk sekedar melangkah ke warung. yang hanya berada di seberang rumahnya.

Dengan malas Luke mengunyah sarapannya. Jemarinya memain-mainkan ponsel, sementara matanya menatap keluar jendela. Bukan menikmati pemandangan di luar, karena yang ada hanya sederet jemuran dan para tetangga yang bergegas berangkat kerja. Sungguh membosankan.

Tetangga baru tampak mengangkat sebuah ember berisi penuh cucian. Ia melempar senyum ke arah Luke. Ia tampak lebih cantik dengan rambut dicempol.

“Selamat pagi, Mbak,” sapanya.

“Ah, selamat pagi juga. Baru pindah, ya?” balas Luke singkat. Ia paling tidak bisa berbasa-basi.

“Oh, iya. Kami pindah kemarin sore. Aku Ina.”

“Luke.” balas Luke.

“Ehm, siapa?” tanya Ina. Keningnya berkerut.

“Lukella. Panggilanku Luke. Aku sudah terbiasa dengan ekspresi itu ketika mendengar namaku,” ujar Luke sambil tertawa. Banyak orang menganggap, Luke adalah nama untuk laki-laki.

“Oh, maaf,” kata Ina merasa bersalah. “Kenalkan, ini suamiku, Dede.” Seorang lelaki memakai setelan kemeja berjalan menuju teras rumah.

Mata Luke membulat. Rasanya ia tidak mau mengakui kenyataan ini. Kenapa harus dia?

“Luke?” ucap lelaki itu.

“Abang mengenalnya?” tanya Ina. Matanya menatap Luke dan suaminya secara bergantian.

“Hmm.. yah, kami satu kelas dulu saat SMA,” ucap Dede.

“Oh, benarkah? Berarti kakak kelasku juga, dong,” seru Ina.

Luke tersenyum kecut. Jemarinya menggenggam ponsel erat-erat.  “Kenapa ia harus tinggal di sini? Di saat keadaanku seperti ini?” ucap Luke dalam hati.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mantan gebetan Luke, yg baca juga bertanya² Luke ini cowok pa cewek.. 🤭

2024-06-16

3

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Mampir Thor..🖐️

2022-12-04

2

Neng Isgie

Neng Isgie

masih nyimak

2022-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Tetangga Baru
2 Episode 2 - Identitasnya
3 Episode 3 - Pasangan Serasi
4 Episode 4 - Malam Jumat yang 'Horor'
5 Episode 5 - Usai 'Bertempur'
6 Episode 6 - Perubahan
7 Episode 7 - Pekerjaan Luke
8 Episode 8 - Pernikahan
9 Episode 9 - Cemburu
10 Episode 10 - Prasangka
11 Episode 11 - Bisik-bisik Tetangga
12 Episode 12 - Dan Terjadi Lagi...
13 Episode 13 - Wanita Ular dari Masa Lalu
14 Episode 14 - Dibalik Topeng
15 Episode 15 - Bahtera di Tengah Badai
16 Episode 16 - Hukum Karma?
17 Episode 17 - Oh, ternyata!
18 Episode 18 - Pria itu...
19 Episode 19 - Teater & Trauma
20 Episode 19.5 - Bonus Biodata Tokoh
21 Episode 20 - Pesta?
22 Episode 21 - Kesalahan Fatal
23 Episode 22 - Gerebek
24 Episode 23 - Gerebek (2)
25 Episode 24 - Kasus Video 'tuuuut' itu
26 Episode 25 - Kasus Video 'tuuut' itu (2)
27 Episode 26 - Gadis Martabak Mini
28 Episode 27 - Rahasia Masa Lampau
29 Episode 28 - Tikungan Tajam?
30 Episode 29 - Tragedi Pesta Ulang Tahun
31 Episode 30 - Kenapa Bukan Aku?
32 Episode 31 - Tiga Pemuda
33 Episode 32 -Arti Dirimu Dihatiku
34 Episode 33 - Ina dan Dede
35 Episode 34 - Pacar Hasil Taruhan
36 Episode 35 - Pacar Hasil Taruhan (2)
37 Episode 36 - Tamu yang Datang Terlambat
38 Episode 37 - Keputusan Satria
39 Episode 38 - Kejadian Malam Itu
40 Episode 39 - Hujan di Tengah Hari
41 Episode 40 - Rahasia Luke
42 Episode 41 - Hati yang Terluka
43 Episode 42 - Jejak Samar Sang Bintang
44 Episode 43 - Bayi
45 Episode 44 - Hasil yang Kau Tuai
46 Episode 45 - Ujian Cinta
47 Episode 46 - Cinta Sejati
48 Episode 46 - Malam itu...
49 Episode 47 - Dinding yang Mulai Runtuh
50 Episode 48 - Musim Semi
51 Episode 49 - Takdir yang Buruk
52 Episode 50 - Akankah Bersatu?
53 Epilog
54 Bonus Foto
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode 1 - Tetangga Baru
2
Episode 2 - Identitasnya
3
Episode 3 - Pasangan Serasi
4
Episode 4 - Malam Jumat yang 'Horor'
5
Episode 5 - Usai 'Bertempur'
6
Episode 6 - Perubahan
7
Episode 7 - Pekerjaan Luke
8
Episode 8 - Pernikahan
9
Episode 9 - Cemburu
10
Episode 10 - Prasangka
11
Episode 11 - Bisik-bisik Tetangga
12
Episode 12 - Dan Terjadi Lagi...
13
Episode 13 - Wanita Ular dari Masa Lalu
14
Episode 14 - Dibalik Topeng
15
Episode 15 - Bahtera di Tengah Badai
16
Episode 16 - Hukum Karma?
17
Episode 17 - Oh, ternyata!
18
Episode 18 - Pria itu...
19
Episode 19 - Teater & Trauma
20
Episode 19.5 - Bonus Biodata Tokoh
21
Episode 20 - Pesta?
22
Episode 21 - Kesalahan Fatal
23
Episode 22 - Gerebek
24
Episode 23 - Gerebek (2)
25
Episode 24 - Kasus Video 'tuuuut' itu
26
Episode 25 - Kasus Video 'tuuut' itu (2)
27
Episode 26 - Gadis Martabak Mini
28
Episode 27 - Rahasia Masa Lampau
29
Episode 28 - Tikungan Tajam?
30
Episode 29 - Tragedi Pesta Ulang Tahun
31
Episode 30 - Kenapa Bukan Aku?
32
Episode 31 - Tiga Pemuda
33
Episode 32 -Arti Dirimu Dihatiku
34
Episode 33 - Ina dan Dede
35
Episode 34 - Pacar Hasil Taruhan
36
Episode 35 - Pacar Hasil Taruhan (2)
37
Episode 36 - Tamu yang Datang Terlambat
38
Episode 37 - Keputusan Satria
39
Episode 38 - Kejadian Malam Itu
40
Episode 39 - Hujan di Tengah Hari
41
Episode 40 - Rahasia Luke
42
Episode 41 - Hati yang Terluka
43
Episode 42 - Jejak Samar Sang Bintang
44
Episode 43 - Bayi
45
Episode 44 - Hasil yang Kau Tuai
46
Episode 45 - Ujian Cinta
47
Episode 46 - Cinta Sejati
48
Episode 46 - Malam itu...
49
Episode 47 - Dinding yang Mulai Runtuh
50
Episode 48 - Musim Semi
51
Episode 49 - Takdir yang Buruk
52
Episode 50 - Akankah Bersatu?
53
Epilog
54
Bonus Foto

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!