Episode 5 - Usai 'Bertempur'

"Oh, Tuhan. Cobaan apa lagi yang kau berikan pada makhluk jomblo ini," ratap Luke.

Ssrrrrr ... Terdengar suara air di kamar mandi. Sepertinya kedua pasangan muda tersebut langsung membersihkan diri, usai menunaikan ibadah malam jumat.

Luke mendengus sebal. "Mereka pasti udah selesai 'bertempur'," gumam Luke kesal.

"Hei, tetapi kenapa aku harus kesal? Mereka 'kan memang pasangan yang halal," bisiknya kemudian.

Luke menambah volume musiknya. Tetapi sesaat kemudian dikecilkannya lagi. Telinganya sakit sejak tadi mendengarkan musik melalui headphone. Da pun memejamkan matanya.

"Sial, apa sih yang ku pikirkan?" gumam Luke kembali membuka matanya.

Otaknya tadi terbayang mantan teman sekelasnya yang gagah dan tampan, terutama saat memakai setelan kemeja kerja seperti kemarin pagi. Cowok remaja yang dahulu sangat dikaguminya, hingga menyisakan luka dan trauma mendalam, kini menjadi suami siaga bagi istrinya yang cantik jelita. Oh my good!

"Duh, Luke. Malu lah pada dirimu sendiri. Tadi kau menangisi perlakuannya padamu di SMA dulu. Lalu kau sekarang membayangkan apa? Dirinya yang memakai pakaian keren seperti aktor Korea? Nggak konsisten banget sih? Apa kepalamu harus di siram air juga agar kembali jernih?" Luke mengalami perang batin. Akan tetapi di dalam hati kecilnya ia merasa pedih.

Sebelumnya Luke tidak pernah berpikir kotor seperti ini, meskipun belasan pasangan pengantin baru silih berganti menempati rumah disampingnya. Apa karena ia sangat mengenal Dede?

...*****...

Luke mengucek matanya yang bengkak. Semalaman ia tidak bisa tidur. Bawah matanya menghitam. Rambut panjangnya acak-acakan. Jika ada orang yang tidak mengenalnya, melihatnya saat ini, sudah pasti dikira hantu kesiangan.

Sudah pukul tujuh pagi. Ia belum juga beranjak dari kamarnya. Sepertinya ia terlalu malas untuk keluar hari ini. Apalagi kalau sampai bertemu dengan tetangga sebelah.

Tiba-tiba Luke mendengar suara nenek kos, pemilik kontrakan mereka berbincang dengan Kak Nada.

"Oh, iya. Aku harus menyerahkan uang kontrakan Kak Tyas hari ini," seru Luke. Mau tidak mau dia harus keluar dari sangkarnya hari ini. Gadis itu lalu segera mandi dan berbenah.

"Luke?" sapa Lukman. Ia baru saja pulang kerja.

"Ada lihat nenek?" tanya Luke.

"Nggak tuh. Aku juga baru pulang. Kamu kenapa? Sakit?" kata Lukman

"Aku? Memang aku kenapa?" tanya Luke. Dia merasa penampilannya sudah jauh lebih baik dari pada tadi.

"Lingkar mata kamu sudah mengalahkan panda, tahu?" ucap Lukman. Wajahnya tampak khawatir.

"Eh, masa sih? Ini pasti karena tadi malam. Malam jumat itu benar-benar horor," ujar Luke.

"Horor? Memangnya ada apa di rumahmu tadi malam? Penampakan?" Lukman tidak mengerti.

"Ah, jomblo seperti kamu mana paham. Ini lebih parah dari pada penampakan," jawab Luke. "Sudah, ah. Aku mau cari nenek dulu," Lanjut Luke sambil berlalu pergi.

Deg! Luke bertatapan mata dengan Dede yang bersiap pergi bekerja. "Ia tidak mendengar obrolanku dengan Lukman barusan, kan?" Luke panik. Ia buru-buru memalingkan wajah.

"Hei, Luke! Tunggu dulu! Obrolan kita belum selesai. Apa hubungannya jomblo dengan penampakan? Lagian kamu juga jomblo, tuh," seru Lukman.

...*****...

"Kenapa beberapa hari ini Luke terlihat aneh, ya? Apa aku dan Ina ada salah padanya?" Pikir Dede sambil mengganti siaran TV. Dede mencari channel yang menayangkan kartun anak kembar nan jenaka. Sepulang kerja begini, hanya itulah hiburannya.

"Bang, bolehkah aku ikut arisan alumni SMA angkatan aku? Acaranya dimulai Jumat depan," kata Ina sembari menempel manja pada suaminya.

"Jumat? Ah, iya. Luke tadi sempat mengatakan malam jumat itu horor bagi jomblo. Apa ia mendengar kami 'bermain' tadi malam?" pikir Dede lagi. Wajahnya tiba-tiba memerah.

"Tetapi sore kemarin ia juga tak begitu senang melihatku. Arghhh! Sebenarnya aku salah apa sih padanya? Sebelumnya ia memang cuek padaku. Tetapi tatapannya kemarin itu seperti akan membunuhku." Pikiran Dede semakin berkecamuk.

Jika saat ini Luke mendengar suara hati Dede, pasti sudah mengikatnya dan menenggelamkannya ke laut. Enak saja melupakan hal paling menyakitkan yang pernah ia lakukan pada Luke.

"Bang? Ih, kok melamun aja sih sejak tadi? Abang dengar gak sih omongan Ina?" ujar Ina sembari mencium pipi Dede. Tangannya mengusap pipi suaminya yang lembut bak tomat segar.

"Dengar kok, Dek. Iya, gak apa. Berapa arisannya sebulan?" jawab Dede datar. Pikirannya masih berada di rumah sebelah.

Ina cemberut. Suaminya tidak merespon obrolannya. Padahal ia ingin pamer, karena diantara teman-teman seangkatannya, dia lah yang paling cantik dan terawat.

Ketika reuni online melalui video call, para teman wanitanya selalu memuji-muji kecantikannya yang semakin terpancar semenjak menikah.

"Apa sih, Dek? Ini sudah dekat magrib, lho. Kamu kok sekarang jadi ngambekan sih?" Dede mengalihkan tangan Ina dari tubuhnya. Pria itu masih tidak mood untuk mengobrol, memorinya masih mengingat ucapan Luke pagi tadi. Apa mereka juga mengganggu tetangga lainnya ketika sedang bermain?

Ina cemberut. "Siap makan aja ya kita mebgobrol," ujar Dede lagi. Ia pun mengalihkan pandangannya ke TV yang menyiarkan berita terbaru. Tetapi kepalanya masih memikirkan Luke.

"Ah, semenjak pindah ke sini, aku dan Ina belum sempat mengobrol dengan baik padanya. Karena ia lebih sering di dalam rumah. Mungkin sebaiknya aku harus menyapanya lagi. Tetapi masakannya masih sama seperti dulu, enak sekali," ucap Dede dalam hati.

...*****...

Luke mengompres telinganya dengan handuk lembab. Indra pendengarnya itu pedih, karena beberapa hari ini ia selalu menggunakan headshet dengan suara tinggi.

"Apa aku bisa bertahan di sini?" gumam Luke.

Hingga dua hari berikutnya, Luke sama sekali tidak menginjakkan kakinya ke dunia luar. Jendela pun tidak dibukanya. Tanaman yang berada di dalam pot, mulai menguning karena tidak disiram. Benar-benar hanya mengandalkan hujan untuk menyambung hidup.

Untuk saat ini bagi Luke, berkurung di dalam sangkarnya adalah pilihan terbaik. Bukan hanya untuk menghindari kontak mata dengan tetangga baru, tetapi juga melaksanakan sebuah rencana besar.

"Aku harus berubah. Demi diriku sendiri," tekad Luke.

Sementara itu di luar... "Itu Luke masih hidup apa nggak sih? Kok gak ada kelihatan dari kemarin. Kita bobol yuk pintunya." Para tetangga perhatian (baca:KEPO) mulai beraksi. Waduh! Bisa ketahuan nih rencana Luke.

Kira-kira apa sih rencana Luke?

(Bersambung)

Hai para pembaca. Mampir ke Novel aku yang lainnya, yuk. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

pindah aja luke

2024-12-26

0

🌸EɾNα🌸

🌸EɾNα🌸

ceritanya keren ditunggu up nya Thor 👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
makasih 🥰

2021-01-19

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Tetangga Baru
2 Episode 2 - Identitasnya
3 Episode 3 - Pasangan Serasi
4 Episode 4 - Malam Jumat yang 'Horor'
5 Episode 5 - Usai 'Bertempur'
6 Episode 6 - Perubahan
7 Episode 7 - Pekerjaan Luke
8 Episode 8 - Pernikahan
9 Episode 9 - Cemburu
10 Episode 10 - Prasangka
11 Episode 11 - Bisik-bisik Tetangga
12 Episode 12 - Dan Terjadi Lagi...
13 Episode 13 - Wanita Ular dari Masa Lalu
14 Episode 14 - Dibalik Topeng
15 Episode 15 - Bahtera di Tengah Badai
16 Episode 16 - Hukum Karma?
17 Episode 17 - Oh, ternyata!
18 Episode 18 - Pria itu...
19 Episode 19 - Teater & Trauma
20 Episode 19.5 - Bonus Biodata Tokoh
21 Episode 20 - Pesta?
22 Episode 21 - Kesalahan Fatal
23 Episode 22 - Gerebek
24 Episode 23 - Gerebek (2)
25 Episode 24 - Kasus Video 'tuuuut' itu
26 Episode 25 - Kasus Video 'tuuut' itu (2)
27 Episode 26 - Gadis Martabak Mini
28 Episode 27 - Rahasia Masa Lampau
29 Episode 28 - Tikungan Tajam?
30 Episode 29 - Tragedi Pesta Ulang Tahun
31 Episode 30 - Kenapa Bukan Aku?
32 Episode 31 - Tiga Pemuda
33 Episode 32 -Arti Dirimu Dihatiku
34 Episode 33 - Ina dan Dede
35 Episode 34 - Pacar Hasil Taruhan
36 Episode 35 - Pacar Hasil Taruhan (2)
37 Episode 36 - Tamu yang Datang Terlambat
38 Episode 37 - Keputusan Satria
39 Episode 38 - Kejadian Malam Itu
40 Episode 39 - Hujan di Tengah Hari
41 Episode 40 - Rahasia Luke
42 Episode 41 - Hati yang Terluka
43 Episode 42 - Jejak Samar Sang Bintang
44 Episode 43 - Bayi
45 Episode 44 - Hasil yang Kau Tuai
46 Episode 45 - Ujian Cinta
47 Episode 46 - Cinta Sejati
48 Episode 46 - Malam itu...
49 Episode 47 - Dinding yang Mulai Runtuh
50 Episode 48 - Musim Semi
51 Episode 49 - Takdir yang Buruk
52 Episode 50 - Akankah Bersatu?
53 Epilog
54 Bonus Foto
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode 1 - Tetangga Baru
2
Episode 2 - Identitasnya
3
Episode 3 - Pasangan Serasi
4
Episode 4 - Malam Jumat yang 'Horor'
5
Episode 5 - Usai 'Bertempur'
6
Episode 6 - Perubahan
7
Episode 7 - Pekerjaan Luke
8
Episode 8 - Pernikahan
9
Episode 9 - Cemburu
10
Episode 10 - Prasangka
11
Episode 11 - Bisik-bisik Tetangga
12
Episode 12 - Dan Terjadi Lagi...
13
Episode 13 - Wanita Ular dari Masa Lalu
14
Episode 14 - Dibalik Topeng
15
Episode 15 - Bahtera di Tengah Badai
16
Episode 16 - Hukum Karma?
17
Episode 17 - Oh, ternyata!
18
Episode 18 - Pria itu...
19
Episode 19 - Teater & Trauma
20
Episode 19.5 - Bonus Biodata Tokoh
21
Episode 20 - Pesta?
22
Episode 21 - Kesalahan Fatal
23
Episode 22 - Gerebek
24
Episode 23 - Gerebek (2)
25
Episode 24 - Kasus Video 'tuuuut' itu
26
Episode 25 - Kasus Video 'tuuut' itu (2)
27
Episode 26 - Gadis Martabak Mini
28
Episode 27 - Rahasia Masa Lampau
29
Episode 28 - Tikungan Tajam?
30
Episode 29 - Tragedi Pesta Ulang Tahun
31
Episode 30 - Kenapa Bukan Aku?
32
Episode 31 - Tiga Pemuda
33
Episode 32 -Arti Dirimu Dihatiku
34
Episode 33 - Ina dan Dede
35
Episode 34 - Pacar Hasil Taruhan
36
Episode 35 - Pacar Hasil Taruhan (2)
37
Episode 36 - Tamu yang Datang Terlambat
38
Episode 37 - Keputusan Satria
39
Episode 38 - Kejadian Malam Itu
40
Episode 39 - Hujan di Tengah Hari
41
Episode 40 - Rahasia Luke
42
Episode 41 - Hati yang Terluka
43
Episode 42 - Jejak Samar Sang Bintang
44
Episode 43 - Bayi
45
Episode 44 - Hasil yang Kau Tuai
46
Episode 45 - Ujian Cinta
47
Episode 46 - Cinta Sejati
48
Episode 46 - Malam itu...
49
Episode 47 - Dinding yang Mulai Runtuh
50
Episode 48 - Musim Semi
51
Episode 49 - Takdir yang Buruk
52
Episode 50 - Akankah Bersatu?
53
Epilog
54
Bonus Foto

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!